Anda di halaman 1dari 15

FOKUS DAN SKALA PEMBANGUNAN

LANSKAP KOTA DAN WILAYAH


(Hand-out MK Lanskap Kota dan Wilayah, Dep ARL, Faperta IPB 2008)

Sejarah kota (teori fungsional Lynch 1981)(sumber


Soegijoko 1989)
• Hunting and gathering
• Sistem logistik dan sistem distribusi  Infrastruktur dan
transportasi
• Sistem statistik
• Sentralisasi fungsi-fungsi

Munandar, A (2013) 1
Sejarah pembangunan kota dan wilayah
(Soegijoko, 1989)

4000 SM Kehidupan kota terpusat pada bangunan tinggi


yang dikelilingi tembok
Pra-revolusi Pemb bangunan2 megah dan monumental
industri (abad- (zaman Barogue). Tidak cukup
18) mensejahterakan
Revolusi Urbanisasi, kepadatan, kemacetan lalu lintas 
industri spembangunan sarana dan prasanatransport,
air bersih, sanitasi, fasilitas kesehatan
Aliran romantik, munculnya kota-kota baru (new
towndi luar pusat industri

Munandar, A (2013) 2
Lanjutan

Revolusi • Garden Cities Ebenezer Howard (contoh new


industri town
• Tata hubungan dengan kawasan belakang
(hinterland) Patrick Geddes – kewilayahan
• Kota Putih Daniel Buruham
• City Beautiful Movement di US: landmark,
monumen, plaza, jalan protokol, boulevard
bangunan klasik, master plan kota
Awal abad 20 • Zoning yang komprehensif -- kewilayahan

Tahun-tahun • Konsep New Dealt Roosevelt: peningkatan


depresi dan kesejahteraan, perenc skala nasional dan
peperangan
regional (wilayah)
• Green belt cities -- kewilayahan
Munandar, A (2013) 3
Lanjutan

Pengendalian banjir, reklamasi lahan,


pembangunan fisik/ekonomi terpadu  berbasis
DAS, TVA (Tennessee Valley Authority)

Era Pasca Kebangkitan dan pertumbuh an ekonomi...


perang Revolusi Hijau(green revolution) ditandai
(1950-an) denganpembangunangreen belt ) pertanian
seperrti corn belt dll. Pada kota-kota di AS
1960-an Perlindungan lingkungan (environmental
protection) – novel monumentalCarson “Silent
Spring”)dan Teori/model KOMPARTEMEN Odum
1969ekosistem)
1970-an • Peningkatan kesejahteraan penduduk – paket-
paket bantuan keuangan
• Kesadaran untuk
Munandar, investasi
A (2013) 4
Lanjutan

Kecende- Pengendalian pertumbuhan untuk menangani


rungan baru kemunduran: dengan mekanisme peraturan
bangunan, tataguna lahan, perencanaan lingk
permukiman, pengendalian migrasi ke kota

Perencanaan community: kampoeng


improvement project (KIP), pelestarian kota-kota
lama dan lingk permukiman
Konservasi dan penggunaan ulang bangunan tua

Munandar, A (2013) 5
(ODUM,1969)

Munandar, A (2008) 6
Kecenderungan baru Landscape development menurut
values arsitek lanskap (Simonds, 1983)
• Suitability dan community goal
• Tidak melampaui carrying capacity lahan dengan
konsideran elemen berikut:
* Ekosistem * Tapak bersejarah
* Suplai dan kualitas air * Fitur lanskap
* Kualitas udara * Flora dan fauna
* Polusi suara (rare & endangered
* Erosi species)
• Banjir* Integritas dan jejaring
ruang-terbuka
• Komplementer dan complimentary thd komuniti
• Meningkatkan layanan publik

Munandar, A (2013) 7
Kecenderungan baru Eisner et al. (1993) dan
Lynch (1981)
Scoupe
• ArtikulasiForm (keindahauntuk menopangungsi) pada
sebagian atau keseluruhan kota dan wilayah
• Urban/regional component: lokasi, massa dan desain
• Perencanaan kota/wilayah, arsitektur dan ARL
Kecenderungan baru
1. Partisipasi masyarakat
• Kerjasama komuniti via meeting, hearing dll dalam
pembangunan kota dan wilayah
• Penggunaan local group, sekolah dll.
• Kerjasama antar badan publik
Munandar, A (2013) 8
2. Penetrasi ruang
• Freeway ~ freedom of movement
• Keberfungsian jalan: jalan arteri yang arterial, jalan kolektor
yang collecting
• Ketersediaan open space di sentra-sentra aktivitas
• Peran leaders dalam penyediaan open spaceterbngun
maupun RTH

3. MengatasiCongestion/crowding
• Menghindari atau mencegah kemacetan dengan
desentralisasi atau implementasi THE GROUP
IMPERATIVE Simonds dan Stark,2006)
• Paradox desentralisasi: unplanned atau disorder
• Struktur vertikal (simbiosis density & nature)
Munandar, A (2013) 9
4. Membangun sense of place
Menciptakan keragaman ruang dan peristiwa
(sense of occation)
• Gerbang kota
– Portal: bandara, stasiun, terminal
– Pusat budaya
– CBD
• Mendayagunakan elemen mental map:
– Jalur (paths)
– Distrik
– Sentra aktivitas (nodes)
– Batas tepi (edges)
– Mercu tanda (landmarks)
• Menghindari capsule image
Munandar, A (2013) 10
5. Membangun neighborhood unit
• Ketetanggaan diyakini sebagai unit territoriality yang
efektif THE GROUP IMPERATIVE Simond dan Stark
2006)

Komponen utama desain kota dan wilayah


1. Pergerakan, sirkulasi dan waktu
2. Suara ~ buffering
3. Unity: skala dan karakter dalam hub antar elemen
4. Cahaya dan sirkulasi udara
5. Warna ~ identitas kota
6. Aroma
7. Tekstur
Munandar, A (2013) 11
Kecenderungan baru: Sustainable City
(Kurokawa, 2004)
• Compact city
• Ecological corridors
• Recycling
• Alternative energy
• Sustainable transport system

Munandar, A (2013) 12
Compact City:
• Mengurangi perluasan area (urban sprawl, kota baru, kota
satelit)
• Simbiosis antara alam dan populasi tinggi -- compact cities

Ecological Corridors:greenery blueways,riparianstrip dll


• Interkoneksi hutan pegunungan, tegakan, sungai, danau,
rawa, sawah, padang rumput -- kewilayahan
• Menciptakan suatu jejaring RTH kota/wilayah

Munandar, A (2013) 13
Recycling
• Kota dan wilayah dianalogikan sebagai mahluk hidup
bermetabolisme
• Kota harusMendaur-ulang sampahnya  aktivitas pertanian,
rumah tangga dsb
• Memperbaiki siklus air di hulu maupun di hilir

Energi alternatif
• Sumber energi alternatif: biomas, matahari, angin, ombak ~
menjadi elemen danfitur barulanskap kota & wilayah:
pembangkit energi sebagai elemen barulanskap, kawasan
pertanian sebagai sumber bio-energy

Sustainable transport systems


• Sebanyak mungkin pedestrian dan sepeda

Munandar, A (2013) 14
Kesimpulan
• Pergeseran fokus intervensi perencana atau desainer kota
atau lanskap kota dan wilayah (skala meso hingga makro)
pada akhirnya kembali merujuk kepada kebutuhan dasar
manusia (Maslow)

Munandar, A (2013) 15

Anda mungkin juga menyukai