Munandar, A (2013) 1
Sejarah pembangunan kota dan wilayah
(Soegijoko, 1989)
Munandar, A (2013) 2
Lanjutan
Munandar, A (2013) 5
(ODUM,1969)
Munandar, A (2008) 6
Kecenderungan baru Landscape development menurut
values arsitek lanskap (Simonds, 1983)
• Suitability dan community goal
• Tidak melampaui carrying capacity lahan dengan
konsideran elemen berikut:
* Ekosistem * Tapak bersejarah
* Suplai dan kualitas air * Fitur lanskap
* Kualitas udara * Flora dan fauna
* Polusi suara (rare & endangered
* Erosi species)
• Banjir* Integritas dan jejaring
ruang-terbuka
• Komplementer dan complimentary thd komuniti
• Meningkatkan layanan publik
Munandar, A (2013) 7
Kecenderungan baru Eisner et al. (1993) dan
Lynch (1981)
Scoupe
• ArtikulasiForm (keindahauntuk menopangungsi) pada
sebagian atau keseluruhan kota dan wilayah
• Urban/regional component: lokasi, massa dan desain
• Perencanaan kota/wilayah, arsitektur dan ARL
Kecenderungan baru
1. Partisipasi masyarakat
• Kerjasama komuniti via meeting, hearing dll dalam
pembangunan kota dan wilayah
• Penggunaan local group, sekolah dll.
• Kerjasama antar badan publik
Munandar, A (2013) 8
2. Penetrasi ruang
• Freeway ~ freedom of movement
• Keberfungsian jalan: jalan arteri yang arterial, jalan kolektor
yang collecting
• Ketersediaan open space di sentra-sentra aktivitas
• Peran leaders dalam penyediaan open spaceterbngun
maupun RTH
3. MengatasiCongestion/crowding
• Menghindari atau mencegah kemacetan dengan
desentralisasi atau implementasi THE GROUP
IMPERATIVE Simonds dan Stark,2006)
• Paradox desentralisasi: unplanned atau disorder
• Struktur vertikal (simbiosis density & nature)
Munandar, A (2013) 9
4. Membangun sense of place
Menciptakan keragaman ruang dan peristiwa
(sense of occation)
• Gerbang kota
– Portal: bandara, stasiun, terminal
– Pusat budaya
– CBD
• Mendayagunakan elemen mental map:
– Jalur (paths)
– Distrik
– Sentra aktivitas (nodes)
– Batas tepi (edges)
– Mercu tanda (landmarks)
• Menghindari capsule image
Munandar, A (2013) 10
5. Membangun neighborhood unit
• Ketetanggaan diyakini sebagai unit territoriality yang
efektif THE GROUP IMPERATIVE Simond dan Stark
2006)
Munandar, A (2013) 12
Compact City:
• Mengurangi perluasan area (urban sprawl, kota baru, kota
satelit)
• Simbiosis antara alam dan populasi tinggi -- compact cities
Munandar, A (2013) 13
Recycling
• Kota dan wilayah dianalogikan sebagai mahluk hidup
bermetabolisme
• Kota harusMendaur-ulang sampahnya aktivitas pertanian,
rumah tangga dsb
• Memperbaiki siklus air di hulu maupun di hilir
Energi alternatif
• Sumber energi alternatif: biomas, matahari, angin, ombak ~
menjadi elemen danfitur barulanskap kota & wilayah:
pembangkit energi sebagai elemen barulanskap, kawasan
pertanian sebagai sumber bio-energy
Munandar, A (2013) 14
Kesimpulan
• Pergeseran fokus intervensi perencana atau desainer kota
atau lanskap kota dan wilayah (skala meso hingga makro)
pada akhirnya kembali merujuk kepada kebutuhan dasar
manusia (Maslow)
Munandar, A (2013) 15