ANALISA DAN

PERANCANGAN SYSTEM
KERJA
KELOMPOK B2 : 1. Peter Christian (1813015)
2. Farhandika Akbar Romanto (1813016)
3. Muhammad (1813017)
 SETUP STANDARDS
• Elemen-elemen kerja secara umum termasuk kedalam persiapan standar yang melibatkan
semua kejadian yang terjadi diantara penyelesaian pekerjaan sebelumnya dengan awal mula
pekerjaan yang sedang dilakukan
• Persiapan standar juga melibatkan “pembongkaran” atau “menyimpan” elemen, seperti
memasukkan barang ketika bekerja, mengambil peralatan dari tempat penyimpanan
peralatan, mendapatkan gambaran kerja dari operator, mempersiapkan operator,
mengeluarkan barang, melepas peralatan dari mesin, mengembalikan peralataan ke dalam
tempat penyimpanan peralatan dan menghitung produksi.
 SETUP STANDARDS
• Di dalam menentukan waktu persiapan, orang yang menganalisis harus menggunakan prosedur yang
identik dengan mengikuti standar persiapan produksi, kecuali jika tidak ada kesempatan untuk
mendapatkan urutan nilai-nilai elemen untuk menentukan waktu sementara. Dan orang yang
menganalisis tidak dapat mengamati ketika elemen sudah disiapkan oleh operator terlebih dahulu.
Dampaknya, orang yang menganalisis secara terpaksa untuk membagi persiapan menjadi elemen,
sementara study sedang berlangsung. Tetapi, karena persiapan elemen, untuk hampir semua bagian,
memerlukan waktu yang cukup lama, maka harus ada waktu yang cukup untuk berhenti bekerja sejenak,
kemudian mencatat waktunya, dan akhirnya mengevaluasi performa operator saat melanjutkan dari
tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang selanjutnya.
 SETUP STANDARDS
• Ada dua cara untuk mengatasi persoalan waktu persiapan : pembagian berdasarkan kuantitas atau
berdasarkan alokasi pekerjaan. Di dalam metode pertama, Metode ini dilakukan dengan cara
pendistibusian kuantitas produksi secara spesifik, seperti 1.000 atau 10.000 unit. Metode ini hanya dapat
digunakan ketika besar dari pesanan produksi merupakan nilai standar. Contohnya, industri yang
mengirim dari persediaan dan pemesanan kembali dengan basis minimum-maksimum inventory dapat
mengendalikan pesanan produksi mereka untuk menyesuaikan dengan ukuran ekonomis. Dalam kasus
seperti ini, waktu persiapan dapat secara seimbang dibagi berdasarkan ukuran. Sebagai contoh, kita
asumsikan bahwa ukuran ekonomis sebuah item adalah 1000 unit dan pemesanaan kembali dxengan
basis sebesar 1000 unit. Jika waktu persiapan standar sebuah operasi adalah 1.5 jam, maka waktu kerja
operasi dapat ditingkatkan sebesar 0.15 jam per 100 unit untuk membereskan elemen siap pakai dan
menyingkirkan elemen.
 SETUP STANDARDS
Metode ini tidak praktis sama sekali jika ukuran pesanan masuk tidak dikendalikan. Di sebuah pabrik yang
mendaftar permintaan dengan basis pekerjaan-pesananan. Itu, mengeluarkan kuantitas pesanan produksi secara
spesifik berdasarkan permintaan konsumen, Hal ini mustahil untuk dilakukan standarisasi ukuran permintaan
pekerjaan. Sebagai contoh, minggu ini sebuah pesanan untuk 100 unit bisa terjadi, dan di bulan berikutnya pesanan
untuk 5000 unit untuk bagian yang sama bisa diperlukan. Di dalam contoh, operator hanya diperbolehkan 0.15 jam
untuk menyiapkan mesin untuk permintaan sebesar 100 unit, yang mana tidak memadai. Di permintaan 5000, tetapi,
operator diberikan waktu sebesar 7.50 jam, yang mana jika di pertimbangkan merupakan waktu yang terlalu lama.
Lebih praktis jika menetapkan persiapan standar sebagai waktu standar. Kemudian, berapapun kuantitas bagian
yang akan diproduksi, sebuah standar yang berlaku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, persiapan dilakukan oleh
orang yang berbeda dari operator yang melakukan pekerjaan. Kelebihan dari memiliki personil yang terpisah cukup
Nampak. Pekerja yang memiliki skill yang rendah, bisa dimanfaatkan sebagai operator ketika mereka tidak perlu
untuk mempersiapkan fasilitas mereka sendiri. Persiapan menjadi lebih siap dengan standarisasi dan perubahan
metode lebih mudah ketika tanggung jawab untuk persiapan yang bergantung pada satu individu. Juga, Ketika
fasilitas lengkap sudah tersedia, produksi dapat terjadi secara berkelanjutan jadi tugas pekerjaan selanjutnya dapat
disiapkan ketika operator yang sedang mengerjakan pekerjaan sekarang.