Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu kebih yang membentuk satu fase.Dengan kata lain,setiap
campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan.Sesuai dengan definisi maka udara bersih dapat
dipandang sebagai larutan,sebab udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti
nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain lain.Demikian juga air laut,mengandung berbagai macam garam
terlarut dalam air secara homogen. Dalam larutan cair,cairan disebut “Pelarut” dan komponen lain (gas atau zat
padat )disebut “Zat terlarut” dengan kata lain zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedangkan zat yang
jumlahnya banyak disebut pelarut.
JENIS – JENIS LARUTAN
1. Larutan cair : larutan yang wujud pelarut berupa zat cair. Contoh ( larutan gula )
2. Larutan padat : larutan yang wujud pelarut berupa zat padat. Contoh ( emas 22 karat )
3. Larutan Gas : larutan yang wujud pelarut berupa gas. Contoh ( udara )
• Berdasarkan Zat Terlarutnya
1. Larutan Pekat : larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan solvent
2. Larutan Encer : larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solutedibandingkan solvent
1. Larutan Elektrolit : larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. contoh: larutan ammonia, larutan
HCL, larutan cuka.
2. Larutan non-elektrolit : larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh: larutan
urea,larutan alkohol dan larutan glukosa.
Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen yaitu zat A(terlarut ) dan zat B (pelarut) maka berlaku:
XB =1 - XA
• MOLALITAS (M)
bentuk lain untuk menyatakan konsentrasi dapat diungkapkan dengan satuan molalitas, dilambangkan
dengan huruf m. molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.
Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut:
M=
• MOLARITAS (M)
adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan,
dilambangkan dengan huruf M. Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan:
Jika pembilang dan penyebut pada persamaan diatas dibagi oleh bilangan 1000, nilai molaritas tidak
berubah. Satuan mol/1000 adalah milimol(mmol), dan satuan liter/1000 adalah mililiter(mL).
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi bergantung
pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.kemudian sifat koligatif larutan
terdiri dari dua jenis sifat yaitu, sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan non-elektrolit
Sifat koligatif larutan non-elektrolit
Terdiri pada penurunan tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan ttik beku, dan tekanan osmotic.
P=P
P=P
P=
= tekanan uap zat cair murni
= tekanan uap solusi
= fraksi mol zat terlarut
= fraksi mol zat pelarut
2. Kenaikan Titik Didih
Titik didih zat cair merupakan suhu tetap disaat zat cair mendidih.pada suhu ini,tekanan uap zat cair memiliki
persamaan pada tekanan udara yang ada di sekitarnya.hal ini disebabkan oleh terjadinya penguapan pada seluruh
bagian zat cair.titik didih zat cair dapat diukur dengan tekanan satu atmosfer. Pada hasil penilitian,ternyata didalam
titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya.karena disebabkan oleh
adanya partikel-partikel zat terlarut pada suatu larutan yang menghalangi proses penguapan partikel-partikel pelarut
sangat membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan pada titik didih larutan dan titik didih pelarut murni disebut
dengan kenaikan titik didih yang akan dinyatakan dengan (ΔTb) persamaan kenaikan titik didih yaitu :
ΔTb = Kb. M
Tb = Kb .
Tb = Tb solusi- Tb pelarut
Tb = kenaikan titik didih(
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
M = molalitas solusi (mol/kg)
P = jumlah massa zat(kg)
3. Penurunan Titik Beku
adanya suatu zat terlarut pada larutan akan membuat sebuah titik beku larutan lebih kecil dibandingkan dengan titik
beku pelarutnya. Persamaan penurunan titik beku:
ΔTf = Kf .m
ΔTf = Kf .
ΔTf = Tf larutan – Tf pelarut
ΔTf = penurunan titik beku (0C)
Kf = tetapan penurunan titik beku (0C kg/mol)
m = molalitas larutan (mol/kg)
p = jumlah massa zat (kg)
4. Tekananosmotic
merupakan gaya yang diperlukan dalam penyeimbangan pada desakan zat pelarut dari selaput semipermeabel yaitu
selaput yang bisa dilalui molekul-molekul pelarut dan tidak bisa dilalui dengan zat terlarut menurut van hoeff,maka
tekanan osmotik larutan dirumuskan sebagai berikut:
= M . R. T
= tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas (0,082)
T = suhu mutlak
Sifat koligatif larutan elektrolit
Pada konsentrasi sifat koligatif larutan elektrolit yang sama memiliki sebuah nilai yang lebih besar dibandingkan
dengan sifat koligatif larutan non-elektrolit.karena banyaknya pada zat partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi
larutan elektrolit yang telah dirumuskan pada faktor van’t hoff.
Perhitungan dari sifat koligtif larutan elektrolit akan selalu dikalikan pada faktor van’t hoff sebagai berikut
i = 1+(n-1) α
keterangan:
i = faktor van’t hoff
n = jumlah koefisien kation
α = derajat ionisasi
1. Penurunan tekanan uap
P=P
2. Kenaikan titik didih
Tb= Kb.M.i
3. Penurunan titik beku
Tf = Kf. M.i
4. Tekanan osmotik
= M . R. T .i
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH