JURNAL
KEPERAWATAN JIWA
Kelompok 3
Aditya Kartika M 2108059
Anis Durrotun Na'im 2108064
Dewi Rohjihan Lestari 2108072
Indah Susi Jayanti 2108084
MASALAH UTAMA
ISOLASI SOSIAL
PENGERTIAN
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di alami oleh individu dan
dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi yang negatif dan
mengancam. Kondisi isolasi sosial seseorang merupakan ketidakmampuan klien
dalam mengungkapkan perasaan klien yang dapat menimbulkan klien
mengungkapkan perasaan klien dengan kekerasan (Sukaesti. 2018). Isolasi sosial
merupakan suatu keadaan seseorang mengalami penurunan untuk melakukan
interaksi dengan orang lain, karena pasien merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, serta tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
atau orang disekitarnya (Kemenkes, 2019).
SUBJEKTIF OBJEKTIF
Identitas Kllien
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 48 th
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tgl pengkajian : 04 Maret 2022
RM No : 56432
Informent : Status klien dan komunikasi dengan klien
Alasan Masuk Faktor Predisposisi Fisik
Alasan klien masuk ke RS jiwa Klien sebelumnya sudah pernah Klien tidak memiliki keluhan
adalah pasien karena sudah 1 mengalami gangguan jiwa1 fisik, saat dilakukan
bulan klien tidak mau bekerja ke tahun yang lalu dan dirawat
pemeriksaan tanda-tanda
sawah, sering menyendiri, rumah sakit jiwa, namun sudah
tertawa sendiri, bicara sendiri, 1 bulan yang lalu klien tidak vital, didapatkan hasil TD :
kadang marah tanpa sebab, mau minum obat. 120/80 mmHg ; N :
bicara sendiri, gelisah. 75x/menit ; S : 37oC ; P :
20x/menit
Klien memiliki tinggi badan
145 cm dan berat badan 65
Kg.
Konsep Diri
Hubungan Sosial
1. Gambaran diri : Pasien mengatakan 1. Orang yang berarti : Anak laki-lakinya.
menyukai seluruh 2. Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok
tubuhnya dan tidak ada yang cacat. di lingkungan rumah
2. Identitas : Pasien mengatakan hanya
lulusan SMP 3. Hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain :Klien sering tertutup dengan
3. Peran : Pasien mengatakan anak keempat lingkunganya karena tidak mau terbuka
dari enam bersaudara. dengan keadaanya yang dialmi pasien
4. Ideal diri : Pasien mengatakan menyadari
sakitnya dan ingin cepat sembuh.
5. Harga diri : Pasien mengatakan merasa
dirinya di buang oleh keluarga
Spritual
Penampilan pasien rapi seperti berpakaian biasa pada Klien tampak Defensif selalu berusaha mempertahankan
umumnya. pendapat dan kebenaran dirinya.
Proses pikir
Pembicaraan
Saat berinteraksi klien berulang kali mengulang kalimat yang
Pembicaraan dengan klien lambat dimana klien setiap disebutkanya.
berbicara memikirkan apa yang mau dikatakan ke pasien
Tingkat kesadaran
Aktivitas Motorik Tingkat kesadaran klien baik, klien dapat mengingat tempat,
waktu dan tanggal dia masuk rumah sakit jiwa dan klien sadar
Klien tampak tremor pada jari-jari dan kaki klien. bahwa dirinya sedang dirawat di di Rumah sakit jiwa
Alam Perasaan Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien merasa suntuk dan bosan berada di Rumah Sakit Klien tidak mampu menjawab pertayaan hitungan sederhana
Daya tilik diri
Afek Ekpresi
Klien sadar akan penyakitnya dan tahu bahwa klien sedang
klien labil saat diamati karena emosi klien cepat berubah- dirawat di rumah sakit jiwa
ubah
Mekanisme Koping
Klien tidak mampu berbicara secara kooperatif dengan orang lain dan tidak
mampu menyelesaikan masalah. Klien meluangkan waktu berdoa kepada Allah
SWT.
Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok, sesifik : Pasien megatakan dukungan
psikososial dan lingkungan di rumah sakit jiwa sangat baik
Pengetahuan Kurang Tentang
Klien mengerti tentang keberadaanya di rumah sakit jiwa dan klien dapat
menjawab setiap pertanyaan dengan baik walaupun agak lama.
Analisa Data
Klien mengatakan merasa minder karena sudah tidak kerja lagi/pengangguran. Rendah
-
- Klien mengatakan tidak bisa memenuhi harapannya untuk membahagiakan keluarganya
DO :
- Kontak mata kurang
- Tidak mau berinteraksi dengan orang lain
Rencana Tindakan
No. Dx Kep Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
Gambaran Untuk menggambarkan Studi kasus ini Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada pasien 1 Tn. A, pasien Pasien mampu melakukan
Latihan cara latihan bersosialisasi menggunakan metode dirawat di ruang tenang pria selama 14 hari, pasien tampak berhubungan sosial dan cara
Bersosialisasi dalam asuhan berbentuk deskriptif. selalu menyendiri, tidak mau melakukan kegiatan, pasien berkenalan dengan orang lain,
Dalam keperawatan dengan Penyusunan studi kasus ini tampak selalu tiduran di kasur, kontak mata tidak dapat perubahan yang terjadi yaitu
Asuhan isolasi sosial menarik diri mengambil 2 pasien dengan dipertahankan dan tampak selalu menunduk. Sedangkan pada pasien dapat memulai
Keperawatan di Ruang Tenang Pria kasus isolasi sosial menarik pasien 2 Tn. S di rawat di ruang tenang pria sudah selama 18 pembicaraan, kontak mata
Pada Pasien RSJ Sambang Lihum diri dengan proses hari, pasien tampak selalu menyendiri, aktivitas pasien lebih dapat dipertahankan, dan pasien
Dengan pengumpulan data banyak di atas kasur, kontak mata tidak dapat dipertahankan dan tidak lagi menyendiri.
Isolasi Sosial wawancara, observasi pasien tampak selalu menunduk Berdasarkan tindakan yang Diharapkan kedepannya perawat
Menarik Diri langsung dilakukan di peroleh hasil pasien Tn. A dan Tn. S mampu dapat memperhatikan lagi pada
Di RSJ melakukan latihan bersosialisasi pada isolasi sosial meanarik diri pasien dengan masalah isolasi
Sambang sebanyak 4 kali pertemuan sepertipasien tidak lagi sosial
Lihum menyendiri, pasien tidak lagi nunduk apabila diwawancarai,
kontak mata dapat dipertahankan. pasien mampu memulai
pembicaraanDalam melakukan implementasi ada sedikit
keterbatasan dimana dimasapandemi ini semua pasien hanya
berada di ruangan tidur masing masing dan tempat makan pun
hanya di ruangan tersebut, apabila keluar dari ruangan tersebut
hanya boleh di sekitaran depan ruang tidur dengan mengunci
pintu keluar utama, kendalanya disini pada implementasi
latihan bersosialsisasi dengan mengajak kedua pasien kelolaan
hanya bisa mengambil makanan didepan ruang tenang pria
dengan bernegosiasi orang catering untuk menaruh makanan
sampai depan pintu ruangan Tenang pria karena tidak bisa
mengambil makanan sampai di ruang catering selama pandemi
ini.
TERIMAKASIH