Anda di halaman 1dari 46

Pengantar Bisnis

Pertemuan 8

Memilih Bentuk
Kepemilikan Usaha

1
Bentuk kepemilikan
bisnis di Indonesia

Bentuk kepemilikan adalah bentuk


kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik
/ pendirinya, sumber modalnya, apa
tujuan pendiriannya, sehingga terdapat
bermacam-macam bentuk kepemilikan
bisnis. Dengan demikian setiap bentuk
kepemilikan bisnis, seuai dengan misi
yang dibawa oleh masing-masing bisnis
tersebut.
1. Perusahaan Jawatan (Perjan)
2. Perusahaan Umum (perum)
3. Perusahaan Terbatas (PT.
Persero)
4. Perusahaan Daerah (BUMD)
Pemerintah

a) Bisnis Perorangan
Swasta Nasional b) Persekutuan Firma
c) Persekutuan Komanditer
d) Perseroan Terbatas
Bentuk kepemilikan
Swasta
bisnis di Indonesia
Multinational
a) Perseroan Terbatas (PT)
b) Perusahaan Gabungan (joint
Ventura/Holding Company)
Badan Kopersai

a) Koperasi Produksi
b) Koperasi Konsumsi
Badan yayasan c) Koperasi Kredit

a) Pendidikan / pengembangan
SDM
b) Sosial Kemanusian /
kesehatan
c) Sosial Keagamaan
Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan bentuk kepemilikan
bisnis :
 Bidang bisnis yang akan dilakukan, apakah bidang
produksi, atau berbentuk jasa
 Jumlah modal yang diperlukan untuk menggeluti
bidang bisnis tersebut
 Pihak-pihak yang mungkin terlibat dalam kegiatan
bisnis tersebut
 Tempat kegiatan bisnis, apakah memerlukan biaya
atau tidak
 Kemungkinan layak tidaknya bisnis yang dilakukan dari
segi konsumen
 Besar risiko yang ditanggung, dan siapa yang
bertanggung jawab
 Lingkungan bisnis yang mendukung atau tidak
Memilih Bentuk Kepemilikan Usaha

 Tidak ada satupun bentuk kepemilikan usaha


yang “terbaik”
 Bentuk Kepemilikan Terbaik akan sangat
tergantung pada situasi tertentu dari seorang
wirausaha
 Kunci untuk memilih bentuk kepemilikan
adalah memagami bagaimana karakteristik
masing-masing bentuk kepemilikan
mempengaruhi keadaan spesifik bisnis dan
personal pelaku usahanya
Faktor-faktor
Pertimbangan
 Pertimbangan Pajak
 Laporan Kewajiban
 Modal Awal yang dibutuhkans
 Pengendalian
 Kemampuan Manajerial
 Tujuan Bisnis
 Rencana Suksesi Manajemen
 Formasi Biaya

6
Bentuk Kepemilikan
Usaha
 Kepemilikan Pribadi
 Kemitraan
 Korporasi/Kerjasama
 Korporasi S
 Perseroan Terbatas
 Joint Venture

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 7


SKEMA PENGARUH BENTUK
KEPEMILIKAN BISNIS TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
Akses Bisnis
terhadap
Pendanaan

Keputusan Nilai
Pengendalian
Bentuk Perusahaan
Kepemilikan Bisnis
Bisnis

Pajak yang
harus
dibayar oleh
Bisnis
Keunggulan
Kepemilikan Individu
 Mudah dibuat/dibentuk
 Berbiaya Rendah untuk
memulainya
 Laba insentif
 Otoritas Total dalam Pengambilan
Keputusan
 Tidak ada Batasan Hukum
 Mudah untuk dihentikan

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 9


Kekurangan
Kepemilikan Tunggal
 Terbatasnya kemampuan keuangan personal
 Akses terhadap Modal
Terbatas
 Keterampilan dan
Kemampuan Terbatas
 Merasa Terisolasi
 Kurangnya Keberlanjutan

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 10


KEPEMILIKAN PERSEORANGAN (SOLE
PROPRIETORSHIP)

Perusahaan yang dimiliki seorang pemilik.


Ada 4 (empat) sifat yang harus diperhatikan :
Pemilik tunggal (Single owner).
Menanggung seluruh tanggung jawab.
Menghasilkan kurang 10 % dari seluruh penghasilan
perusahaan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN KERUGIAN

 Mendapatkan semua  Menanggung semua


profit kerugian
 Kemudahan formasi  Kewajiban tidak terbatas.
 Kontrol penuh  Keterbatasan keuangan.
 Pajak lebih rendah  Keterbatasan skill
Kemitraan
 Gabungan dari dua orang atau lebih
yang memiliki bisnis untuk
memperoleh laba
 Meluangkan waktu untuk menulis
kesepakatan kemitraan bersama

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 13


KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN KERUGIAN

 Pendanaan  Kontrol dibagi


 Kerugian dibagi  Hutang tidak terbatas.
 Spesialisasi  Keuntungan dibagi.
Keunggulan Kemitraan
 Mudah dibentuk
 Saling melengkapi Keterampilan Mitra
 Divisi Laba
 Memiliki Lebih Banyak Modal
 Kemampuan untuk menarik Mitra
Terbatas
 Minim aturan Pemerintah
 Fleksibel
 Perpajakan yang cenderung mudah
Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 15
Kerugian Kemitraan

 Keterbatasan Keuangan dengan


sedikit mitra

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 16


Tipe-tipe Mitra

 Mitra Umum (General partners)


 Berperan Aktif dalam mengelola bisnis
 Memiliki keuangan tidak terbatas untuk memperbesar
“harta debet” kemitraan
 Setiap kemitraan hendaknya memiliki sekurangnya satu
orang general partner ini
 Mitra Terbatas (Limited partners)
 Tidak dapat berpartisipasi dari hari ke hari me-manage
perusahaan
 Memiliki keterbatasan sumberdaya untuk memperbesar
harta debet kemitraan

17
Liability Features of the Basic Forms of Ownership

Partnership
Claims of Partnership’s Creditors

General General
Partnership’s Assets
Partner’s Partner’s
Personal Personal
Assets Assets
Kerugian Kemitraan

 Kewajiban keuangan tidak terbatas dari


seorang mitra
 Akumulasi Modal
 Sulit Menghilangkan kepentingan kemitraan
 Sulit berlanjut
 Berpotensi terjadi konflik
personal dan otoritas

19
Kemitraan Terbatas
 Sebuah kemitraan yang terdiri dari
sekurangnya seorang general partner dan
satu orang atau lebih limited partners
 General partner dalam kemitraan terbatas
diperlakukan sama persis seperti dalam
kemitraan umum
 Kemitraan Terbatas memiliki kewajiban
terbatas dan diperlakukan sebagai investor
dalam bisnis

20
Liability Features of the Basic Forms of Ownership

Limited Partnership
Claims of Partnership’s Creditors
ri er
Bar
Partnership’s Assets
General Limited
Partner’s Partner’s
Personal Personal
Assets Assets
Perusahaan/Korporasi
 Entitas Legal yang terpisah dari pemiliknya
 Tipe-tipe Korporasi:
 Domestic – korporasi yang menjalankan bisnisnya di
suatu negara dimana perusahaan tersebut berada
 Foreign – korporasi yang disewa di suatu negara dan
menjalankan bisnis di negara lain
 Alien – korporasi yang terbentuk di negara lain
namun menjalankan bisnis di negara kita

22
Korporasi
 Tipe-tipe Korporasi:
 Publicly held – korporasi yang memiliki
banyak pemegang saham dan sahamnya
selalu diperdagangkan di bursa saham
besar
 Closely held – korporasu yang sahamnya
dikontrol oleh sejumlah orang yang relatif
kecil, seperti anggota keluarga, orang
terdekat dan sahabat.

23
Keunggulan Korporasi
 Kewajiban Pemegang Saham Tertentu
 Kemampuan Untuk menarik Modal
 Kemampuan untuk melanjutkan tanpa
batas
 Mudah untuk mengganti kepemilikan

24
Liability Features of the Basic Forms of Ownership

Corporation
Claims of Corporation’s Creditors

Barr r ie r
ier Bar
Corporation’s Assets

Shareholder’s Shareholder’s
Personal Assets Personal Assets
Copyright © 2009 Pearson Education, Inc.  Publishing as Prentice Hall
Kerugian Korporasi
 Ada biaya dan waktu untuk berkorporasi
 “Pajak Ganda”
 Berpotensi berkurangnya Insentif Manajerial
 Ada syarat legal dan aturan “birokrasi”
 Berpotensi hilangnya kontrol oleh pendiri
 Membuka Tabir / rahasia
Perusahaan

26
Korporasi S
 Dari perspektif hukum, tidak ada perbedaan
antara kepemilikan Korporasi dan Korporasi
 Dalam hal pajak, pengenaan pajak pada korporasi
S sama dengan Kemitraan, yaitu saat memperoleh
keuntungan (atau kerugian) sampai pada
pemegang saham individu.
 Untuk memperoleh status “S”, seluruh pemegang
saham harus menyetujuinya, dan korporasi mesti
mengajukan IRS saat 75 hari pertama pajaknya.

27
Liability Features of the Basic Forms of Ownership

S-Corporation
Claims of S-Corporation’s Creditors

Barr ri er
ier Bar
S-Corporation’s Assets

Shareholder’s Shareholder’s
Personal Assets Personal Assets
Copyright © 2009 Pearson Education, Inc.  Publishing as Prentice Hall
S Corporation
 Harus korporasi dalam negeri
 Tidak boleh ada pemegang saham asing
bukan penduduk
 Hanya memiliki saham biasa
 Tidak lebih dari 100 pemegang saham
 Tidak lebih dari 20% pendapatan
perusahaan dari sumber investasi pasif
 Pelaku Korporasi dan Kemitraan tidak bisa
menjadi pemegang saham
Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 29
Perseroan Terbatas
Limited Liability Company (LLC)

 Hampir mirip seperti Korporasi S, namun


aturan yang membatasinya tidka sama
 Dua Dokumen yang dibutuhkan:
 Dokumen Organisasi
 Kesepakatan Operasional

30
Perseroan Terbatas
Limited Liability Company (LLC)

 LLC tidak boleh memiliki lebih dari dua


atas empat karakteristik perusahaan
berikut ini :
 Kewajiban Terbatas
 Keberlanjutan “Hidup”/Operasional
 Gratis Pengalihan Kepentingan
 Manajemen Terpusat

31
Liability Features of the Basic Forms of Ownership

Limited Liability Company (LLC)


Claims of LLC’s Creditors

Barr ri er
ier Bar
LLC’s Assets

Member’s Member’s
Personal Assets Personal Assets
Copyright © 2009 Pearson Education, Inc.  Publishing as Prentice Hall
All rights reserved. No part of this publication may be
reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted,
in any form or by any means, electronic, mechanical,
photocopying, recording, or otherwise, without the prior
written permission of the publisher. Printed in the
United States of America.

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc.


 Publishing as Prentice Hall

Copyright ©2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 33


Bentuk Bisnis
 Perusahaan Perseorangan
(Proprietorship)
 Perusahaan Kemitraan / Partnership
(Firma, CV)
 Korporasi / corporation

Perusahaan Perseorangan adalah :


Bisnis yang dimiliki oleh seorang Pemilik
Keuntungan Perusahaan Perseorangan :
- Semua laba hanya untuk pengusaha
- Pengendalian seutuhnya
- Organisasi sederhana
- Pajak rendah

Kerugian Perusahaan Perseorangan :


- Bertanggung jawab atas semua kerugian
- Dana terbatas
- Ketrampilan terbatas
- Tanggung jawab tidak terbatas
Partnership
Keuntungan :
- Dana tambahan
- Kerugian ditanggung bersama
- Lebih ada spesialisasi

Kerugian :
- Berbagi pengendalian
- Tanggung jawab tidak terbatas
- Berbagi laba
Korporasi

Keuntungan :
- Tanggung jawab terbatas
- Akses terhadap modal
- Transfer kepemilikan

Kerugian :
- Biaya keorganisasian tinggi
- Transparansi publik
- Masalah keagenan
- Pajak tinggi
Perbandingan Bentuk
Bisnis
Business Source of
Form Liability Continuity Management Investment
Proprietorship -Personal Ends with Personal, Personal
-Unlimited death or unrestricted
decision of
owner
General -Personal End with Unrestricted or Personal by
Partnership -Unlimited death or depends on Partner(s)
decision of partnership
any partner agreement
Corporation Capital As stated in Under control of Purchase of
Investment charter, board of Stock
perpetual or directors, which
for specified is selected by
period of stockholders
years
BUMN

 Badan Usaha yang sebagian besar


sahamnya dimilik oleh Negara
 Kekayaan dipisahkan berdasarkan
peraturan pemerintah
Karaktersitik BUMN
 Usahanya bersifat membantu pemerintah,
dalam membangun public utilities
 Menghasilkan barang karena pertimbangan
dan keamanan dan kerahasiaan harus dikuasai
negara
 Melaksanakan kebijakan strategis pemerintah
 Tujuan melindungi keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat
 Usaha bersifat komersil dan fungsinya dapat
dilakukan swasta
Koperasi

 Pemilik adalah anggota sekaligus


pelanggan
 Kekuasaan tertinggi ada pada RAT
 Satu anggota adalah satu suara
 Organisasi diurus secara demokratis
 Kummpulan individu
 Manajemen bersifat terbuka
METODE MEMILIKI BISNIS
YG TELAH ADA
1.Mengambil alih bisnis keluarga
 Merupakan cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya telah
diketahui sebelum menjadi pemilik serta mudah memprediksinya.
 Jika kinerja bisnis selama ini baik, maka fungsi pemilik baru hanya
memastikan bahwa operasional yang ada masih berlanjut secara efesien.
Namun apabila sebaliknya pemilik baru harus merevisi manajemen,
pemasaran dan kebijakan keuangan

2.Membeli Bisnis yang telah ada


Bisnis dijual dengan alasan misalnya kesulitan keuangan,
pemilik meninggal atau lainnya. Pembeli harus punya
keakhlian pada jenis bisnis yang akan dibeli dan yakin
bahwa keuntungan yang akan diperoleh sebanding
dengan modal dikeluarkan
3.Franchise (waralaba)
Adalah suatu perjanjian dimana pemilik bisnis
(franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain
(franchisee) memakai merk, nama dagang atau hak
ciptanya dengan syarat tertentu
Jenis Waralaba :
 Distributorship (Penyalur Barang)
 Chain Style Business (Bisnis Gaya Rantai)
 Manufacturing Agreement (Memproduksi barang)
Keuntungan Warlaba :
 Gaya pengelolaan yang telah terbukti
 Nama yang telah dikenal
 Dukungan dana
Kerugian Waralaba :
 Berbagi keuntungan
 Pengendalian keuntungan
MENGUKUR KINERJA BISNIS
Manajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis akan
mempengaruhi imbalan atas penanaman modal (ekuitas)
perusahaan demikian pula risikonya, sehingga dua hal ini
menjadi kriteria dalam mengukur kinerja bisnis.
A. Imbalan atas Ekuitas
 Memperkirakan imbalan dari investasi dengan mengukur
ROE (Return on Equity) sebagai reperentasi laba setelah
pajak dibagi total Investasi
B. Risiko Bisnis
 Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan
dihari kemudian yang juga menggambarkan ketidak
pastian imbalan bagi pemiliknya.
Hubungan antara Risiko dan
Imbalan
 Investor Bisnis dan Kreditor akan
memberikan dananya kepada bisnis yang
berisiko tinggi apabila mereka memperoleh
imbalan yang tinggi.
 Imbalan Kreditor berupa tingkat suku
bunga yang tinggi sebagai kompensasi atas
peminjaman dana pada bisnis yang
berisiko tinggi.
Lets Become
entrepreneur

46

Anda mungkin juga menyukai