0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan11 halaman
Osteoporosis adalah kelainan metabolisme tulang dimana terjadi penurunan massa tulang tanpa disertai perubahan matriks tulang. Hal ini disebabkan oleh penurunan formasi tulang oleh osteoblas dan peningkatan resorpsi tulang oleh osteoklas. Faktor risiko osteoporosis meliputi umur lanjut, jenis kelamin wanita, dan penggunaan obat glukokortikoid. Manifestasi klinisnya berupa nyeri tulang, fraktur
Osteoporosis adalah kelainan metabolisme tulang dimana terjadi penurunan massa tulang tanpa disertai perubahan matriks tulang. Hal ini disebabkan oleh penurunan formasi tulang oleh osteoblas dan peningkatan resorpsi tulang oleh osteoklas. Faktor risiko osteoporosis meliputi umur lanjut, jenis kelamin wanita, dan penggunaan obat glukokortikoid. Manifestasi klinisnya berupa nyeri tulang, fraktur
Osteoporosis adalah kelainan metabolisme tulang dimana terjadi penurunan massa tulang tanpa disertai perubahan matriks tulang. Hal ini disebabkan oleh penurunan formasi tulang oleh osteoblas dan peningkatan resorpsi tulang oleh osteoklas. Faktor risiko osteoporosis meliputi umur lanjut, jenis kelamin wanita, dan penggunaan obat glukokortikoid. Manifestasi klinisnya berupa nyeri tulang, fraktur
terdapat penurunan masa tulang tanpa disertai pada matriks tulang. b. etiologi
Disebabkan oleh glukokortikoid yang
menganggu absorbs kalsium diusus dan peningkatan ektraksi kalsium lewat ginjal sehingga menyebabkan hipokalsemia, dan peningkatan kerja osteoklas. Terhadap osteoblas glukokortikoid akan menghambat kerjanya, sehingga formasi tulang menurun. Dengan adanya penin gkatan resorpsi tulang oleh osteoklas dan penurunan formasi tulang oleh osteoblas, maka akan terjadi osteoporosis yang progresif. Faktor resiko terjadinya osteoporosis a. Umur (lansia) b. Ras (kulit putih ) c. Faktor keturunan (riwayat keropos tulang ) d. Adanya kerangka tubuh yang lemah dan skoliosis vertebra. Terutama pada wanita 50-60 thn, dan umur +70 dengan IMT rendah e. Aktifitas fisik kurang f. Menopause dini (pd umur 46 thn) g. Gizi (krg protein dan kalsium pd msa anak) h. Kerusakan tukang akibat kelainan fisik i. Jenis kelamin : 3 kali lebih sering pada wanita Klasifikasi osteoporosis 1. Osteoporosis primer a. tipe 1 : pada wanita menopous b. tipe 2 : lansia (pria/wanita) 2. Osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit tulang erosif ( ex : myeloma ) dan akibat obat-obatan yang toksik untuk tulang (glukokortikoid) 3. Osteoporosis idiopatik Tidak diketahui penyebabnya ditemukan pada anak, remaja, wanita pra-menopous, pria usia pertengahan c. Manifestasi klinis a. Manifestasi umum : penurunan TB, lorkodis , nyeri pd tulang atau fraktur biasanya pada vetebra, pinggul atau lengan bagian bawah b. Nyeri tulang : terutama tulang belakang yang meningkat pada maalam hari c. Nyeri fraktur akut 2-3 bulan d. Deformitas tulang : dapat terjadi fraktur traumatic pada vetebra dan menyebabkan kifosis anguler yang dapat menyebabkan medulla spinalis tertekan seingga dapat terjadi paraparesis Pemeriksaan penunjang
1. Foto rontgen polos
2. CT scan 3. Pemeriksaan DEXA : untuk mengukur densitas tulang dan menghitung kehilangan tulang sedang – berat atau osteoporosis 4. Pemeriksaan Lab d. Masalah yang lazim muncul
1. Nyeri b.d fraktur dan spasme otot
2. defisit perawatan diri b.d gangguan muskulusskeletal 3. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskulusskeletal, penurunan kekuaatan otot 4. Difisiensi pengetahuan b.d proses osteoporosis dan program terapi 5. Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan 6. Resiko jatuh b.d penurunan aktifitas dan kekuatan otot E. Discharge palnning 1. Berolah raga secara teratur 2. Pertahankan BB yang sehat dan gaya hidup teratur 3. Makan makanan yang kaya kalsium seperti sus, keju kerang , salmon, tahu, brokoli dan sayuran berwarna hijau 4. Hindari defisiensi Vit. D 5. Jaga asupan kalsium 1000-1500 mg/hari, baik melalui makanan atau suplemen 6. Berhenti merokok dan kurangi asupan kopi, garam dan minuma alhkohol 7. Kenali berbagai penyakit atau obat yang dapat menimbukan osteoporosis 8. Hindari mengangkat beban berat pada penderita yang sudah osteoporosis 9. Hindari bebrabagi hal yang menyebabkan penderita jatuh 10. Berjemur pada pagi hari 5-30 menit dua kali seminggu