Anda di halaman 1dari 10

VIKTIMOLOGI

Sejarah Viktimologi

• Perkembangan Victimologi tidak terlepas dari pemikir terdahulu yaitu


hans Von Henting seorang ahli kriminologi pada tahun 1941 menulis
sebuah makalah yang berjudul “Remark on the interaction of perpetrator
and victim.” dan Tujuh Tahun kemudian beliau menerbitkan buku yang
berjudul The Criminal and his victim yang menyatakan bahwa korban
mempunyai peranan yang menentukan dalam timbulnya kejahatan
• Mendelsohn  pada tahun 1947 pemikiran ahli ini sangat mempengaruhi
setiap fase perkembangan Victimologi. Pada Tahun 1947 atau setahun
sebelum buku von Hentig terbit, Mendelsohn menulis sebuah makalah
dengan judul “New bio-psycho-sosial horizons: Victimology.”
Fase Perkembangan Viktimologi

1. Fase Pertama Victimologi hanya mempelajari korban kejahatan saja


(Penal or Special Victimology);
2. Fase kedua Victimologi tidak hanya mengkaji masalah korban
kejahatan tetapi juga meliputi korban kecelakaan (General
Victimology) .
3. Fase ketiga Victimologi lebih luas lagi yaitu mengkaji
permasalahan korban penyalahgunaan kekuasaan dan hak-hak asasi
manusia (New Victimology).
Objek Kajian Viktimologi

1.Pihak-pihak yang terlibat atau mempengaruhi


terjadinya suatu Victimisasi;
2.Faktor-faktor respon, serta
3.Upaya penanggulangan dan sebagainya
Lanjutan…
• Setelah itu pada Tahun 1949 W.H. Nagel juga melakukan
pengamatan mengenai viktimologi yang dituangkan dalam
tulisannya dengan judul “de Criminaliteit van Oss, Gronigen.”, dan
;
• Pada Tahun 1959 P.Cornil dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa si korban patut mendapatkan perhatian yang lebih besar
dari kriminologi dan viktimologi.
• Pada Tahun 1977 didirikanlah World Society of Victimology.
World Society of Victimology (WSV) dipelopori oleh Schneider
dan Drapkin
Lanjutan…
• Perubahan terbesar dari perkembangan pembentukan prinsip-
prinsip dasar tentang perlindungan korban terwujud pada saat
diadakannya kongres di Milan, pada tanggal 26 Agustus 1985
yang menghasilkan beberapa prinsip dasar tentang korban
kejahatan dan penyalahgunaan kekuasaan yang selanjutnya
diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 11
Desember 1985 dalam suatu deklarasi yang dinamakan
Decleration of Basic Principle of Justice for Victims of Crime
and Abuse of Power
Lanjutan…
• Tercantum dalam deklarasi mengenai prinsip2 keadilan
dasar bagi korban kejahatan dan penyelahgunaan
kekuasaan (1985) disahkan oleh Resolusi Majelis Umum
40/34, 29 Nopember 1985  Korban berarti orang2 yg scr
pribadi atau kolektif , telah menderita kerugian, termasuk
luka fisik atau mental atau perusakan cukup besar atas
hak-hak dasarnya, lewat tindakan atau penghapusan yg
bertentangan dengan hukum pidana
Lanjutan…
• Termasuk hukum yg melarang penyalahgunaan kekuasaan
yg bisa dikenai pidana.
• Negara harus mempertimbangkan utk memasukkan kedlm
hukum nasional norma- norma yg melarang
penyalahgunaan kekuasaan.
• Secara khusus perbaikan tsb harus mencakup restitusi
dan/atau kompensasi serta bantuan dan dukungan materil,
medis, psikologis dan sosial.
Hubungan Viktimologi Dengan Kriminologi
• Pada awalnya Viktimologi ini merupakan bagian dari kriminologi
yang mempelajari seluk beluk kejahatan termasuk di dalamnya
korban kejahatan atau tindak pidana. Namun dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan korban,
• Maka viktimologi memisahkan diri dengan kriminologi dan
menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
• Jika Viktimologi merupakan ilmu yang memfokuskan pada
korban, maka kriminologi lebih memfokuskan pada berbagai hal
yang berkaitan dengan kejahatan atau tindak pidana itu sendiri.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai