Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN BERDASAR

AKTIVITAS
(ACTIVITY- BASD
MANAGEMENT)
Kelompok 1 :
1. Ni Luh Eka Wahyuni (20202413010)
2. Febiola Angela Malo (20202413011)
3. Dewa Ayu Putu Sri Maharani (20202413016)
Manajemen Berdasar Aktivitas
(Activity-Based Management)
Manajemen berdasar aktivitas adalah kunci sukses untuk
mengendalikan kegiatan operasi dan mengadakan perbaikan terus-
menerus. ABM adalah sistem yang menyeluruh dan luas, terintegrasi
yang berfokus pada perhatian manajemen pada aktivitas untuk
meningkatan nilai yang diinginkan pelanggan dan untuk
meningkatkan laba (Hasen dan Mowen, 2011:166).
Manajemen Berdasar Aktivitas (Activity-Based Management)

01 Aktivitas Manajemen

02 Analisis Biaya

03 Dimensi Aktivitas
Perbaikan itu meliputi bidang:
 Alat kerja, yaitu mengikuti perkembangan
teknologi

01
 Metode kerja, yaitu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan
 Tenaga kerja, yaitu meningkatkan
A.Aktivitas Manajemen keterampilan dan pengetahuan
 Sasaran kerja, yaitu meng kuti kebutuhan
Aktivitas utama manajemen adalah dan keinginan konsumen
mencari laba untuk kelangsungan  Tingkat harga, yaitu mengikuti daya beli
hidup perusahaan. Aktivitas itu konsumen
harus dikelola secara rasional  Kualitas produk, yaitu mengikuti
berdasar perhitungan pengorbangan kebutuhan pelanggan
dan manfaat atau benefit cost ratio.  Kualitas pelayanan pelanggan, yaitu
melayani keinginan dan keluhan pelanggan
02 B. Dimensi Aktivitas

Aktivitas bernilai tambah Aktivitas tidak bernilai tambah


Riset pasar, merangcang dan Pemeriksaan pekerjaan, pengerjaan ulang,
mengembangkan produk, membuat produk, memindahkan bahan baku dan barang
menjual produk dan pelayanan purna jual setengah jadi, penjadwalan, waktu tunggu,
produk penyimpanan.
Analisis Biaya
Dalam menganalisis biaya harus melalui pengurangan aktivitas yang tidak
bernilai tambah. Aktivitas bisnis harus diseleksi dan diklasifikasi secara teliti
sehingga hanya aktivitas yang bernilai tambah yang harus ditingkatkan. Kinerja
diukur berdasar besarnya aktivitas yang bernilai tambah yang dijabarkan dalam
angka-angka keuangan. Standar aktivitas hanya untuk aktivitas yang bernilai
tambah, seperti penggunaan bahan, penggunaan tenaga kerja manusia, penggunaan
mesin. Aktivitas yang tidak bernilai tambah seperti aktivitas pemeriksaan bahan,
pemeriksaan produk, pengerjaan ulang, tidak dibuat standar aktivitasnya.
B. Siklus Hidup Produk
Suatu produk pada umumnya diriset terlebih
dahulu, dirancang, diproduksi, tumbuh,
berkembang, layu, kemudian mati. Siklus itu biaya keseluruhan hidup produk
dinamakan siklus kehidupan produk (product terdiri dari:
life cycle). Hal itu disebabkan karena dalam  Biaya pra-produksi
dunia kapitalisme ditandai oleh dua kegiatan  Biaya produksi
yaitu persaingan dan invovasi teknologi  Biaya post produksi atau biaya
produksi. Selama keberadaan produk yaitu dari
pemasaran.
riset sampai dengan produk jadi membutuhkan
biaya yang disebut biaya siklus hidup produk
(product life cycle cost).
Contoh Tabel menyajikan rincian biaya Kalkulasi Biaya Siklus Hidup
keseluruhan siklus hidup suatu produk.

Data Biaya Keseluruhan Siklus Hidup Produk


Per Unit Suatu perusahaan harus memiliki
informasi biaya, harga jual dan
Keterangan RP
rencana laba per unit produk
Biaya pra produksi (biaya pengembangan A 2
Informasi itu sangat berguna untuk
Biaya produksi B 3
Biaya siklus hidup produk A+B = C 5
membuat perhitungan laba yang
Biaya post produksi biaya pemasaran D 1
diharapkan dan laporan hidup suatu
Biaya keseluruhan silus hidup produk C+D = E 6 produk
Harga pasar F 8
Laba yang dianggarkan F-E=G 2
C. Ukuran Kinerja

Kinerja perusahaan dapat diukur berdasar


kinerja keuangan dan non-keuangan.
Pengukuran kiner keuangan yang lazim
digunakan adalah likuiditas, leverage,
aktivitas, dan profitabilitas. Sedangka
pengukuran kinerja non-keuangan yang
lazim digunakan adalah efisiensi,
kualitas, dan waktu.
Ukuran Efisiensi

“ Efisiensi ialah penggunaan sumber daya nyata yang lebih rendah


daripada standar yang ditetapkan atau kinerja aktual dibanding kinerja
standar. Jika kinerja akual lebih baik daripada kinerja standa maka
disebut efisien, atau jika penggunaan sumber daya nyata di bawah
standar penggunaan sumber daya yang disepakati, maka penggunaan
sumber daya tersebut efisien.
Efisiensi Biaya Produksi
keterangan Standar Aktual Rp Rate standar Efisien
Rp Rp (tidak) Rp
Bahan langsung digunakan 1.000 1.100 10 (1.000)
(unit)
Tenaga kerja langsung (jam) 2.000 1.950 9 450

Overhead pabrik (jam mesin) 3.000 3.100 8 (800)

Efisiensi dapat dirinci ke dalam bentuk: produktivitas, kinerja


mesin, dan kinerja
Produktivitas

Produktivitas adalah ouput dibagi input. Input dalam proses produksi terdiri dari input bahan
buruh, dan peralatan pabrik, maka ukuran produktivitas meliputi produktivitas bahan,
produktivitas buruh, dan produktivitas peralatan pabrik. Perhitungan produktivitas:
1) Produktivitas bahan = Output dibagi jumlah bahan
2) Produktivitas buruh = Output dibagi jumlah buruh
3) Produktivitas peralatari (mesin) = Output dibagi jam mesin
 
Ukuran Kualitas
Ukuran kualitas berhubungan dengan biaya kualitas yang meliputi:
 Biaya pencegahan
 Biaya pemeriksaan
 Biaya produk gagal internal
 Biaya produk gagal eksternal.
Makin tinggi biaya kualitas, makin kurang profesional manajemen suatu
organisasi bisnis. Manajemen harus berusaha mengurangi biaya kualitas, kalau
mungkin menghapuskan sama sekali.
Ukuran Waktu

Ukuran waktu meliputi:


 Kecepatan proses produksi
 Kecepatan dan ketepatan pengiriman produk ke pelanggan
 Kecepatan melayani permintaan pelanggan.
Prinsipnya pelanggan harus cepat dilayani baik dari segi pengiriman produk
maupun dalam melayani pesanan. Pelayanan itu dapat dilakukan jika proses
produksi dilakukan cepat, harus ada waktu siklus manufaktur yang cepat.
Waktu siklus adalah lamanya mencipta produk, sedangkan kecepatan adalah
waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.
Kecepatan (Velocity)

Kecepatan dan waktu siklus produk adalah ukuran kinerja


manajemen, khususnya manajemen produksi. Dalam kegiatan
produksi, waktu memegang peranan penting dalam menentukan
biaya buruh, biaya overhead pabrik, tingkat ouput, dan pelayanan
kepada pelanggan. Aktivitas terkait langsung dengan waktu dan
pengorbanan sumber daya yang diukur dengan satuan uang.
Manajer profesional harus mampu menurunkan waktu siklus
produk dan meningkatkan kecepatan membuat produk.
Efisisensi Siklus Manufakur
(Manufacturing Cycle Efficiency atau MCE)

• Efisiensi Siklus Manufaktur (Manufacturing Cycle Efficiency


atau MCE) Efisiensi siklus manufaktur ialah menghilangkan
aktivitas yang tidak bernilai tambah yaitu aktivitas pemindahan
bahan, pemeriksaan, dan waktu tunggu
• MCE adalah waktu pemrosesan input menjadi output yang
merupakan aktivitas bernilai tambah. Aktivitas di luar itu seperti
waktu pemindahan bahan dalam pabrik, waktu pemeriksaan
produk, proses, dan bahan,
Efisisensi Siklus Manufakur (Manufacturing Cycle
Efficiency atau MCE)

Pada contoh di atas, waktu siklus


aktual 5 menit dan waktu siklus teoritis waktu siklus teoritis 4 menit
MCE =
4 menit, maka waktu yang tidak = =0,8
Waktu siklus actual 5 menit
bernilai tambah sebesar 1 menit.
MCE dapat dihitung dengan cara:
Pola Pikir Manajemen
Berdasar Aktivitas Keputusan Berdasar ABM

ABM merupakan alat manajemen untuk


Manajemen berdasar aktivitas mengambil keputusan tentang mana aktivitas
dimulai pemikiran bagaimana yang bernilai tambah dan yang tidak bernilai
mencapai strategi dan sasaran tambah. Aktivitas yang bernilai tambah harus
perusahaan cepat, bagus ditingkatkan dan aktivitas yang tidak bernilai
kualitasnya, dan murah tambah harus dihapuskan. Dengan keputusan
biayanya. yang demikian manajemen dapat mencipta
laba akuntansi dan laba ekonomi serta dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Any
Question ?

Anda mungkin juga menyukai