(Fokus Krioterapi)
Tujuan
EKSISI
LEEP/LLETZ
Konisasi
Histerektomi MEDIKAMENTOSA
Interferon
5-FU topikal
AntiViral
OBSERVASI
Dasar pertimbangan
Lokasi ,derajat,luas lesi,
Usia ,fungsi reproduksi
PENGOBATAN LESI PRAKANKER SERVIKS
• HPV : Observasi
Ablasi : Krioterapi
Elektrokauterisasi
Elektrokoagulasi
Laser
Eksisi
•Ablasi : Krioterapi
Laser
Untuk :
• HPV
• Displasia ringan ( NIS 1 ) : Observasi
Ablasi
Eksisi
+
juga untuk Servisitis
Tabel 7.1 Pilihan Pengobatan Kanker Serviks
Tindakan Rawat Anastesi Tenaga Non Biayaa
Jalan Listrik Dokter
Krioterapi Ya Tidak Tidak Ya Rendah
Elektrokauter Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
Kauter Dingin Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
LEEP Ya Ya (lokal) Ya Tidak Sedang
Evaporasi Ya Ya (lokal) Ya Tidak Tinggi
Laser
Konisasi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
Histerektomi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
a
Rendah:< $500; Sedang: $500-1500; Tinggi: > $1500
b
Diharuskan untuk menggunakan kamar operasi dan peralatan
Tapis dan Obati:
See and Treat
Dampak sangat besar bila...
bila
• Dapat dilakukan di sistem pelayanan kesehatan tingkat
sederhana
• Dapat dilakukan pada kunjungan yang sama
• Dapat dilakukan oleh Dokter umum, bidan atau perawat
terlatih
• Efektifitas kesembuhan yang sangat baik dengan rasio biaya-
manfaat yang baik untuk pengobatan lesi prakanker serviks.
Tindakan Pengobatan
Rawat Jalan
Tabel 7.2 Perbandingan Pilihan Pengobatan
Krioterapi Laser LEEP
(n=139) (n=121) (n=130)
Efektifitas (1tahun)
• Persisten 76% 83% 84%
• Muncul kembali 7% 4% 4%
19% 13% 13%
Komplikasi 2% 4% 8%
Pendarahan (pra 0% 1% 3%
dan pasca
tindakan)
Lesi menutup
serviks 19 x > Lesi > Kecil
> dua per tiga Penyakit
permukaan
persisten
Efek Samping Krioterapi dan penanggulanganya
Sumber: Bishop, Sherris and Tsu 1995; Wright Richart and Ferenczy 1992.
Angka Keberhasilan LEEP
Penelitian Jumlah Angka Angka Tindak lanjut
Perempuan Kesembuhan Kesembuhan dalam 1 tahun
NIS III (%) Keseluruhan (%)
Mitchell et al (1998) 130 81a N/Cb 1,5 (mean)
a
Selisih ujicoba acak pada angka kesembuhan untuk cryotherapy dan LEEP secara statistik tidak
signifikan.
b
tidak dihitung
Sumber: Bigrigg et al. 1990; Gunasekera, Phipps and Lewis 1990; Keijser et al. 1992; Luesley et al.
1993; Mithcell et al. 1998; Prendeville, Cullimore and Normal 1989; Wright, Richart and Ferenczy
1992.
Perbandingan Jenis-jenis Pengobatan
PENGOBATAN KEUNGGULAN KEKURANGAN
• Efektif pada lesi kecil dan sedang (85- • Angka keberhasilan bervariasi pada lesi besar (75-85%)
Krioterapi
95% angka kesembuhan) • Destruktif (tidak ada jariingan untuk kepastian diagnosis)
• Tidak mahal • Sulit menentukan jumlah pasti jaringan yang rusak
• Dapat dilakukan non dokter • Discharge berair selama 6 minggu setelah pengobatan
• Tidak perlu anastesi lokal • Perlu pasokan ulang pendingin (CO2 atau N2O)
• Tidak perlu listrik
• Sedikit efek samping
• Dapat dilakukan saat hamil
Acetowhite
Epitelium=WE
Tingkat Masyarakat Mendorong semua perempuan untuk menjalani tes kanker serviks
Tingkat Primer/Sekunder Beri konseling tentang kanker serviks, faktor risiko dan pencegahan
IVA
Tidak Ya
Anjurkan krioterapi
Beri konseling
Ya Tidak
Tingkat tersier
Kembali 1 tahun
Rujuk untuk
Tidak ada Acetowhite atau lesi kanker pemeriksaan lanjut
acetowhite saat saat IVA atau terapi kanker
IVA
Tidak Ya
Tawarkan
Pengobatan
• Langkah 8 Tempelkan kriotip pada serviks, pastikan nipple (pucuk) berada di tengah dan ditempatkan secara merata pada (Gambar 7-5).
Catatan: Mungkin perlu menggunakan spatula berbahan kayu untuk mendorong jaringan ikat yang menjorok dari antara bilah (blade) spekulum. Cara lain, sebelum memasukkan spekulum, kondom bisa dipasang pada kedua bilah (blades) dan ujung kondom dipotong. Ketika spekulum dimasukkan dan
blades dibuka, kondom tersebut akan mencegah dinding vagina agar tidak menjorok diantara celah blades.
•
• Catatan: Selama tindakan krioterapi, tabung akan menjadi dingin dan kelembaban mungkin terjadi di luar tabung dan selang. Selain itu, pengukur tekanan akan menunjukkan penurunan tekanan.
Semua perubahan tersebut normal. Tetapi, jika pengukur tekanan menunjukkan angka di bawah 50 kg/cm2, hentikan tindakan krioterapi. Tunggu sampai suhu tabung kembali ke suhu ruang dan
tekanan gas naik di atas 50 kg/cm2. Butiran es putih juga dapat keluar dari tempat pembuangan (exhaust port). Hal ini adalah normal dan tidak akan mengganggu kerja alat krioterapi.
• Langkah13 Di akhir tindakan, periksa serviks secara hati-hati untuk memastikan apakah telah terbentuk “bola es” yang putih, keras, benar-benar beku. Jika tidak, ulangi langkah 9 – 11 minimal
sekali dengan menambah tekanan pada serviks. Yakinkan bahwa tekanan yang ditampilkan pada pengukur tekanan sudah cukup. Jika tekanan kurang, minta pasokan ulang gas dan jadwal ulang
tindakan.
• Langkah 14 Setelah tindakan, tutup katup tabung utama.
• Langkah 15 Periksa serviks apakah terjadi pendarahan. Jika terdapat pendarahan, tekan area pendarahan dengan kapas swab bersih. Setelah itu buang swab(s).
• Langkah 16 Lepaskan spekulum dan taruh ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 9 Pegang kriogun tegak lurus pada permukaan serviks.
Tekan tombol freeze untuk mulai proses pembekuan. Pasang
timer selama 3 menit. Perhatikan saat terbentuk bola es pada dan
disekitar cryotip.
• Langkah10 Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15
detik freeze, tekan tombol defrost < 1 detik. Ulang tekan tombol
freeze 15 detik lagi, dan defrost < 1 detik, totalnya selama 3 menit
proses pembekuan.
Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah10 .... Penjelasan ulang
Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15 detik, tekan tombol
defrost tidak lebih dari 1 detik. Segera tekan tombol freeze lagi. Tekan
tombol defrost tiap 15 detik selama 3 menit proses pembekuan.
• Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
• Catatan: Ketika CO2 digunakan sebagai bahan pendingin, penting untuk menggunakan
“teknik freeze-clear-freeze” ini selama keseluruhan waktu pembekuan. Akan mencegah alat
krioterapi agar tidak tersumbat es pada saat tindakan berlangsung. Jika petugas menunggu
selama lebih dari 15 detik untuk menekan tombol defrost, nantinya alat tersebut dapat
tersumbat pada saat tindakan berlangsung.
Jika alat menjadi tersumbat, ikuti langkah-langkah untuk membersihkan es (lihat Lampiran D).
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 11 Setelah 3 menit pembekuan, kriotip akan menempel
pada serviks karena gumpalan es yang terjadi. Jangan menarik
kriotip secara paksa. Tunggu sampai mencair (defrost) dan alat
tersebut terlepas dari serviks dengan sendirinya. (Biasanya perlu
waktu kurang dari 30 detik.)
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur
pembekuan dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze.
Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika
bola es tidak melewati 4 mm di luar batas lateral probe (Figure 7-6).
• Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi ..... penjelasan
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur
pembekuan dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze.
Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika
bola es tidak melewati 4 mm di luar batas lateral probe
Pemantik
defroze
Teknik Freeze-Clear-Freeze (FCF)
Persisten Tes VIA positifa, tetapi lesi kurang Obati kembali dengan
dari 75% permukaan serviks krioterapi
Penilaian/persiapan : 7 langkah
Tindakan 16 langkah
Pengamatan segera
setelah Krioterapi: 8 langkah
Thanks you…
Terima kasih….
The End….
Tabel 7.3 Krioterapi untuk Pengobatan NIS: Penelitian
Penting pada Tindak Lanjut selama 1 tahun
Penelitian Jumlah Angka Angka Tindak lanjut
Perempuan Kesembuhan Kesembuhan dalam 1 tahun
Keseluruhan NIS III
Mitchell et al (1998) 139 76a N/Cb 1,5 (mean)