Anda di halaman 1dari 69

Pengobatan dan Tindak Lanjut

(Fokus Krioterapi)
Tujuan

• Mampu mendeskripsikan lesi prakanker serviks


• Mampu menjelaskan langkah-langkah krioterapi
• Mampu melakukan tindak lanjut pasca krioterapi
Penatalaksanaan Lesi Prakanker
ABLASI
Krioterapi
Elektrokauter
Elektrokoagulasi
Laser vaporisasi

EKSISI
LEEP/LLETZ
Konisasi
Histerektomi MEDIKAMENTOSA
Interferon
5-FU topikal
AntiViral

OBSERVASI
Dasar pertimbangan
Lokasi ,derajat,luas lesi,
Usia ,fungsi reproduksi
PENGOBATAN LESI PRAKANKER SERVIKS
• HPV : Observasi
Ablasi : Krioterapi
Elektrokauterisasi
Elektrokoagulasi
Laser
Eksisi

• Displasia ringan ( NIS 1 ) : Observasi


Ablasi
Eksisi

• Displasia sedang (NIS 2 ) : Ablasi


Eksisi: Diatermi loop

• Displasia keras (NIS 3 ) : Ablasi


Eksisi : Konisasi, histerektomi

Krioterapi dapat dilakukan pada semua tahap lesi prakanker


PENGOBATAN LESI PRAKANKER SERVIKS

•Ablasi : Krioterapi
Laser

Untuk :
• HPV
• Displasia ringan ( NIS 1 ) : Observasi
Ablasi
Eksisi

• Displasia sedang (NIS 2 ) : Ablasi


Eksisi: Diatermi loop

• Displasia keras (NIS 3 ) : Ablasi


Eksisi : Konisasi, histerektomi

+
juga untuk Servisitis
Tabel 7.1 Pilihan Pengobatan Kanker Serviks
Tindakan Rawat Anastesi Tenaga Non Biayaa
Jalan Listrik Dokter
Krioterapi Ya Tidak Tidak Ya Rendah
Elektrokauter Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
Kauter Dingin Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
LEEP Ya Ya (lokal) Ya Tidak Sedang
Evaporasi Ya Ya (lokal) Ya Tidak Tinggi
Laser
Konisasi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
Histerektomi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)

a
Rendah:< $500; Sedang: $500-1500; Tinggi: > $1500
b
Diharuskan untuk menggunakan kamar operasi dan peralatan
Tapis dan Obati:
See and Treat
Dampak sangat besar bila...
bila
• Dapat dilakukan di sistem pelayanan kesehatan tingkat
sederhana
• Dapat dilakukan pada kunjungan yang sama
• Dapat dilakukan oleh Dokter umum, bidan atau perawat
terlatih
• Efektifitas kesembuhan yang sangat baik dengan rasio biaya-
manfaat yang baik untuk pengobatan lesi prakanker serviks.
Tindakan Pengobatan
Rawat Jalan
Tabel 7.2 Perbandingan Pilihan Pengobatan
Krioterapi Laser LEEP
(n=139) (n=121) (n=130)
Efektifitas (1tahun)
• Persisten 76% 83% 84%
• Muncul kembali 7% 4% 4%
19% 13% 13%
Komplikasi 2% 4% 8%
Pendarahan (pra 0% 1% 3%
dan pasca
tindakan)

Sumber: Mitchell et al. 1998.


Penyakit yang Persisten & Risiko
Kekambuhan

• Faktor-faktor meningkatkan risiko kekambuhan (rekuren)


• minimal dua kali adalah:
– Usia di atas 30 tahun
– Hasil tes HPV positif (tipe 16 atau 18)
– Pengobatan NIS sebelumnya

Lesi menutup
serviks 19 x > Lesi > Kecil
> dua per tiga Penyakit
permukaan
persisten
Efek Samping Krioterapi dan penanggulanganya

EFEK SAMPING PENATALAKSANAAN


Kram • Beritahu sebelum tindakan mungkin akan merasa kram
pada saat dan setelah tindakan
• Untuk mengurangi kramp, penekanan probe krioterapi
pada serviks secara lembut
• Berikan analgesik oral (acetaminophen atau ibuprofen)

Discharge Vagina • Beritahu pasien bahwa akan mengalami discharge


(banyak, berair) selama 6 minggu.
• Beritahu pasien untuk kembali jika discharge
menjadi berbau atau berwarna seperti pus; periksa
apakah terjadi infeksi dan obati dengan antibiotik
• Jika abstinens tidak dapat dilakukan, anjurkan sanggama
memakai kondom selama 4 minggu untuk mencegah
infeksi pelvik
Pendarahan ringan atau • Beritahu mungkin mendapat bercak atau
bercak pendarahan ringan 1-2 minggu
• Beritahu pasien agar diperiksa kembali bila
mengalami pendarahan berat
E P
LE

Sumber: Bishop, Sherris and Tsu 1995; Wright Richart and Ferenczy 1992.
Angka Keberhasilan LEEP
Penelitian Jumlah Angka Angka Tindak lanjut
Perempuan Kesembuhan Kesembuhan dalam 1 tahun
NIS III (%) Keseluruhan (%)
Mitchell et al (1998) 130 81a N/Cb 1,5 (mean)

Prendiville, Cullimore 102 99 97 1,5 (mean)


and Normal (1989)
Gunasekera, Phipps and 98 95 95 0,5
Lewis (1990)
Bigrigg et al. (1990) 659 96 96 0,3

Luesley et al. (1993) 557 96 97 0,5

Wright, Richard and 141 94 95 0,5


Ferenczy (1992)
Keijser et al. (1992) 395 81 4,8 (mean)

a
Selisih ujicoba acak pada angka kesembuhan untuk cryotherapy dan LEEP secara statistik tidak
signifikan.
b
tidak dihitung
Sumber: Bigrigg et al. 1990; Gunasekera, Phipps and Lewis 1990; Keijser et al. 1992; Luesley et al.
1993; Mithcell et al. 1998; Prendeville, Cullimore and Normal 1989; Wright, Richart and Ferenczy
1992.
Perbandingan Jenis-jenis Pengobatan
PENGOBATAN KEUNGGULAN KEKURANGAN
• Efektif pada lesi kecil dan sedang (85- • Angka keberhasilan bervariasi pada lesi besar (75-85%)
Krioterapi
95% angka kesembuhan) • Destruktif (tidak ada jariingan untuk kepastian diagnosis)
• Tidak mahal • Sulit menentukan jumlah pasti jaringan yang rusak
• Dapat dilakukan non dokter • Discharge berair selama 6 minggu setelah pengobatan
• Tidak perlu anastesi lokal • Perlu pasokan ulang pendingin (CO2 atau N2O)
• Tidak perlu listrik
• Sedikit efek samping
• Dapat dilakukan saat hamil

• Efektif (80-96% angka kesembuhan • peralatan lebih mahal daripada krioterapi


LEEP untuk semua lesi) • efek samping utama adalah pendarahan pra dan pasca tindakan
• Ada jaringan untuk diagnosis (sekitar 3-8%)
• Sedikit komplikasi / efek samping • Perlu dokter
• Perlu anastesi lokal
• Perlu listrik (bisa juga memakai baterai)
• Perlu pasokan loops (disposible)
• Tidak boleh dilakukan saat hamil
• Efektif pada lesi jinak dan sedang • Angka keberhasilan bervariasi pada lesi besar (85-95%)
Elektrokauter (90% angka kesembuhan) • Destruktif (tidak ada jaringan untuk kepastian diagnosis)
• Tidak mahal • Sulit menentukan dengan tepat banyaknya jaringan yang rusak
• Peralatan kuat • Timbul discharge berair selama 6 minggu setelah pengobatan
• Perlu anestesi lokal
• Sedikit komplikasi/ efek samping
• Perlu listrik (bisa juga memakai baterai)
• Peralatan tidak tersedia secara luas
• Tidak boleh dilakukan saat hamil
KRIOTERAPI – Syarat
• Tidak dicurigai kanker,
• Lesi kurang dari 75% serviks,
• Tidak meluas ke dinding vagina atau ke kanal serviks
di luar jangkauan cryoprobe
• meluas kurang dari 2 mm di luar diameter krioterapi
probe termasuk ujung probe
Pemetaan Serviks

Acetowhite
Epitelium=WE

Lesi > 75%


Tabel 7-7. Tindakan Rujukan yang Dianjurkan

TEMUAN VIA RUJUKAN


Curiga Kanker serviks Segera rujuk ke fasilitas memadai untuk kanker invasif.

IVA positif Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di fasilitas terdekat


lesinya > 75% luas serviks, untuk LEEP atau konisasi.
meluas ke dinding vagina atau Bila tidak mungkin, beritahukan akan kemungkinan besar persistensi
> 2mm di luar cryoprobe lesi selama 12 bulan dan perlunya pengobatan

IVA positif , Beritahukan kelebihan dan kekurangan semua metode pengobatan.


memenuhi kriteria krioterapi, tetapi Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan pengobatan yang
meminta tindakan selain krioterapi dipilih.

IVA positif, Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan kolposkopi


meminta tes diagnosis lanjut yang tidak dan biopsi (bila diperlukan)
tersedia di fasilitas sederhana
IVA positif Beritahu tentang kemungkinan perkembangan penyakit. Anjurkan
menolak untuk diobati kunjungan ulang dalam setahun untuk tes VIA ulangan.
ambar 7-2. Contoh Diagram Alur untuk Pencegahan Kanker Serviks

Tingkat Masyarakat Mendorong semua perempuan untuk menjalani tes kanker serviks

Tingkat Primer/Sekunder Beri konseling tentang kanker serviks, faktor risiko dan pencegahan

IVA

Normal Tak Normal Kanker

Ulangi VIA setelah 5 Hamil (>20 minggu)


tahun atau lesi besar

Tidak Ya

Anjurkan krioterapi

Beri konseling

Menerima Menolak Rujuk ke fasilitas lain


sesuai permintaan
Beritahu untuk
tes IVA ulang
Ada servisitis
setelah 1 tahun
Beritahu untuk
Ada servisitis tes IVA kembali
setelah 1 tahun

Ya Tidak

Terapi antibiotik Kriotherapi


segera

Krioterapi Tunggu 2 minggu


segera lalu krioterapi

Tingkat tersier

Kembali 1 tahun

Rujuk untuk
Tidak ada Acetowhite atau lesi kanker pemeriksaan lanjut
acetowhite saat saat IVA atau terapi kanker
IVA

Hamil (>20 minggu)


atau lesi besar

Tidak Ya

Tawarkan
Pengobatan

Ulangi IVA setelah 3 tahun,


lalu tiap 5 tahun
Tindakan/Prosedur Krioterapi
• Tindakan umum
• Petunjuk langkah demi langkah
– Penilaian Klien dan Persiapan
– Tindakan krioterapi
– Tugas pasca-krioterapi
Penilaian Klien & Persiapan
• Langkah 1
• Langkah 2
• Langkah 3
• Langkah 4
• Langkah 5
• Langkah 6
• Langkah 7
Penilaian Klien & Persiapan
Petunjuk Langkah demi Langkah
Penilaian Pasien dan Persiapan
Langkah 1 Sebelum melakukan krioterapi,
• diskusikan tindakan tersebut bersama pasien. Jelaskan mengapa
pengobatan tersebut diperlukan,
• apa saja jenis pengobatan lain selain krioterapi dan mengapa abstinen
(atau memakai kondom jika harus sanggama).
• Jelaskan langkah-langkah krioterapi, suara keras yang dikeluarkan alat
tersebut, ketidak nyaman,
• Efek samping setelah tindakan. (Jika pasien hamil, pastikan masa gestasi <
20 minggu).
Penilaian Klien & Persiapan
• Petunjuk Langkah demi Langkah
• Langkah 2 :
Peralatan dan bahan yang diperlukan tersedia.
- spekulum DTT,
- cotton swab dalam baki/wadah bersih,
- larutan asam asetat, Lidi kapas
- cahaya lampu yang memadai.
- Gas dihidupkan pada katup tabung utama dan tekanan
minimal 40–70 kg/cm2.
- timer, jika tersedia, harus diset ke nol.
Penilaian Klien & Persiapan
Petunjuk Langkah demi Langkah
• Langkah 3: alat krioterapi
Masukkan kriotip (yang telah di-DTT) ke dalam lapisan
pelindung berbahan plastik.
Pasangkan tab kecil yang ada pada pelindung plastik dengan
slot yang ada di bawah “nipple” dari kryotip kemudian
kencangkan pada posisinya. (lih. Gambar)
• Langkah 4 Lepaskan bungkus pelindung dari ujung probe.
Penilaian Klien & Persiapan
• Petunjuk Langkah demi Langkah
• Langkah 5 : pasien siap
- Pastikan sudah BAK jika telah lebih dari 30 menit
sejak menjalani tes VIA.
- Minta pasien melepas pakaian dari pinggang ke bawah.
- Bantu ibu naik ke meja pemeriksaan dan tutupi dgn duk

• Langkah 6 : Cuci tangan, sarung tangan


- Cuci tangan menggunakan sabun dan air
- keringkan dengan handuk kering dan bersih atau dianginkan.
- Pakai sepasang sarung tangan baru atau lama yang telah diDTT.
Penilaian Klien & Persiapan
• Petunjuk Langkah demi Langkah
• Langkah 7
- Atur peralatan dan bahan di nampan atau wadah yang
telah diDTT (jika belum dilakukan)
Tindakan Krioterapi
• Langkah 1 • Langkah 9
• Langkah 2 • Langkah 10
• Langkah 3 • Langkah 11
• Langkah 4 • Langkah 12
• Langkah 5 • Langkah 13
• Langkah 6 • Langkah 14
• Langkah 7 • Langkah 15
• Langkah 8 • Langkah 16
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 1 Katakan pada ibu, spekulum akan dimasukkan dan ibu
mungkin merasa sedikit ada tekanan.
• langkah 2 Dengan lembut masukkan spekulum seluruhnya sampai
terasa tertahan dan perlahan buka bilah (blades) untuk melihat serviks. Atur
spekulum hingga seluruh serviks dapat terlihat.
(Jika sulit dilakukan jika serviks besar, atau terlalu anterior atau posterior.
Kapas swab, spatula atau korentang yang bersih perlu digunakan untuk
mendorong serviks ke atas atau ke bawah secara perlahan agar dapat
terlihat).
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 3 Jika serviks dapat terlihat seluruhnya, kunci bilah spekulum
dalam posisi terbuka. Dengan demikian salah satu tangan petugas dapat
bergerak bebas.
• Langkah 3a Jika menggunakan sarung tangan terluar, celupkan tangan
tersebut ke dalam larutan klorin 0.5% kemudian lepaskan sarung tangan
dari dalam ke luar. Jika sarung tangan akan dibuang, letakkan ke dalam
wadah tahan bocor atau kantung plastik. Jika sarung tangan bedah akan
dipakai ulang, rendam sarung tangan tersebut dalam larutan klorin 0.5%
selama 10 menit untuk dekontaminasi.
• Langkah 4 Gerakkan lampu/senter sehingga serviks dapat terlihat jelas.
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 5 Gunakan kapas swab untuk menghilangkan
cairan/darah/mukosa. Identifikasi ostium servikalis, SSK, lokasi
dan besarnya lesi. Jika perlu, oleskan asam asetat sehingga lesi
dapat terlihat.
• Langkah 6 Tes alat krio, caranya arahkan probe ke langit-
langit. Tekan tombol freeze (beku) selama 1 detik kemudian
tekan tombol defrost selama 1 detik untuk mengeluarkan gas
dari tabung besi tipis.
Catatan: Katakan pada pasien bahwa dia akan mendengar suara dari unit
krioterapi seperti pada tes alat krio yang baru saja dicoba.
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 7 Kencangkan kriotip dengan lapisan pelindung (sleeve) ke ujung probe. Kencangkan dengan tangan saja. Jangan menggunakan alat apapun untuk mengencangkan kriotip ke probe.
Catatan: Jika kriotip tidak mau menempel pada probe dengan benar, periksa apakah tab sleeve sudah masuk ke dalam slot pada kriotip dengan benar .

• Langkah 8 Tempelkan kriotip pada serviks, pastikan nipple (pucuk) berada di tengah dan ditempatkan secara merata pada (Gambar 7-5).
Catatan: Mungkin perlu menggunakan spatula berbahan kayu untuk mendorong jaringan ikat yang menjorok dari antara bilah (blade) spekulum. Cara lain, sebelum memasukkan spekulum, kondom bisa dipasang pada kedua bilah (blades) dan ujung kondom dipotong. Ketika spekulum dimasukkan dan
blades dibuka, kondom tersebut akan mencegah dinding vagina agar tidak menjorok diantara celah blades.

Gambar 7-5. Menempatkan Cryotip pada Serviks


• Langkah 9 Pegang cryogun tegak lurus pada permukaan serviks. Tekan tombol freeze untuk mulai proses pembekuan. Pasang timer selama 3 menit. Pastikan untuk memberi tekanan pada serviks
saat gas mulai mengalir ke cryoprobe. Perhatikan saat terbentuk bola es pada dan disekitar cryotip.
• Langkah10 Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15 detik, tekan tombol defrost tidak lebih dari 1 detik. Segera tekan tombol freeze lagi. Tekan tombol defrost tiap 15 detik selama 3 menit
proses pembekuan. Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
• Catatan: Ketika CO2 digunakan sebagai bahan pendingin, penting untuk menggunakan “teknik freeze-clear-freeze” ini selama keseluruhan waktu pembekuan. Jika dilakukan dengan benar, teknik
ini tidak akan mempengaruhi pembekuan jaringan ikat serviks, tetapi akan mencegah alat krioterapi agar tidak tersumbat es pada saat tindakan berlangsung. Jika petugas menunggu selama lebih
dari 15 detik untuk menekan tombol defrost, nantinya alat tersebut dapat tersumbat pada saat tindakan berlangsung. Gumpalan gas berwarna putih atau serpihan es dapat keluar dari lubang
pembuangan udara (exhaust port); hal ini berarti alat tersebut sedang menghilangkan es dari selang. Jika alat menjadi tersumbat, ikuti langkah-langkah untuk membersihkan es (lihat Lampiran D).
• Langkah 11 Setelah 3 menit pembekuan, cryotip akan menempel pada serviks karena gumpalan es yang terjadi. Jangan menarik cryotip. Tunggu sampai mencair (defrost) dan alat tersebut terlepas
dari serviks dengan sendirinya. (Biasanya perlu waktu kurang dari 30 detik.)
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur pembekuan dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze. Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika bola es tidak
melewati 4 mm di luar batas lateral probe (Figure 7-6).
• Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi

• Catatan: Selama tindakan krioterapi, tabung akan menjadi dingin dan kelembaban mungkin terjadi di luar tabung dan selang. Selain itu, pengukur tekanan akan menunjukkan penurunan tekanan.
Semua perubahan tersebut normal. Tetapi, jika pengukur tekanan menunjukkan angka di bawah 50 kg/cm2, hentikan tindakan krioterapi. Tunggu sampai suhu tabung kembali ke suhu ruang dan
tekanan gas naik di atas 50 kg/cm2. Butiran es putih juga dapat keluar dari tempat pembuangan (exhaust port). Hal ini adalah normal dan tidak akan mengganggu kerja alat krioterapi.
• Langkah13 Di akhir tindakan, periksa serviks secara hati-hati untuk memastikan apakah telah terbentuk “bola es” yang putih, keras, benar-benar beku. Jika tidak, ulangi langkah 9 – 11 minimal
sekali dengan menambah tekanan pada serviks. Yakinkan bahwa tekanan yang ditampilkan pada pengukur tekanan sudah cukup. Jika tekanan kurang, minta pasokan ulang gas dan jadwal ulang
tindakan.
• Langkah 14 Setelah tindakan, tutup katup tabung utama.
• Langkah 15 Periksa serviks apakah terjadi pendarahan. Jika terdapat pendarahan, tekan area pendarahan dengan kapas swab bersih. Setelah itu buang swab(s).
• Langkah 16 Lepaskan spekulum dan taruh ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 9 Pegang kriogun tegak lurus pada permukaan serviks.
Tekan tombol freeze untuk mulai proses pembekuan. Pasang
timer selama 3 menit. Perhatikan saat terbentuk bola es pada dan
disekitar cryotip.
• Langkah10 Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15
detik freeze, tekan tombol defrost < 1 detik. Ulang tekan tombol
freeze 15 detik lagi, dan defrost < 1 detik, totalnya selama 3 menit
proses pembekuan.
Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah10 .... Penjelasan ulang
Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15 detik, tekan tombol
defrost tidak lebih dari 1 detik. Segera tekan tombol freeze lagi. Tekan
tombol defrost tiap 15 detik selama 3 menit proses pembekuan.
• Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
• Catatan: Ketika CO2 digunakan sebagai bahan pendingin, penting untuk menggunakan
“teknik freeze-clear-freeze” ini selama keseluruhan waktu pembekuan. Akan mencegah alat
krioterapi agar tidak tersumbat es pada saat tindakan berlangsung. Jika petugas menunggu
selama lebih dari 15 detik untuk menekan tombol defrost, nantinya alat tersebut dapat
tersumbat pada saat tindakan berlangsung.
Jika alat menjadi tersumbat, ikuti langkah-langkah untuk membersihkan es (lihat Lampiran D).
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 11 Setelah 3 menit pembekuan, kriotip akan menempel
pada serviks karena gumpalan es yang terjadi. Jangan menarik
kriotip secara paksa. Tunggu sampai mencair (defrost) dan alat
tersebut terlepas dari serviks dengan sendirinya. (Biasanya perlu
waktu kurang dari 30 detik.)
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur
pembekuan dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze.
Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika
bola es tidak melewati 4 mm di luar batas lateral probe (Figure 7-6).
• Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi ..... penjelasan
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur
pembekuan dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze.
Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika
bola es tidak melewati 4 mm di luar batas lateral probe

Lihat Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi


• Catatan: Selama tindakan krioterapi, tabung akan menjadi dingin. Selain itu,
pengukur tekanan akan menunjukkan penurunan tekanan. Tetapi, jika pengukur
tekanan menunjukkan angka di bawah 50 kg/cm2, hentikan tindakan krioterapi.
Tunggu sampai suhu tabung kembali ke suhu ruang dan tekanan gas naik di atas
50 kg/cm2. Butiran es putih juga dapat keluar dari tempat pembuangan (exhaust
port).
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah13 Di akhir tindakan, periksa serviks secara hati-hati,
pastikan telah terbentuk “bola es” yang putih, keras, benar-
benar beku. Jika tidak, ulangi langkah 9 – 11 minimal sekali
dengan menambah tekanan pada serviks.
• Langkah 14 Setelah tindakan, tutup katup tabung utama.
Tindakan Krioterapi
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 15 Periksa, terjadi pendarahan ?
Jika ada pendarahan, tekan area pendarahan dengan kapas
swab bersih.
• Langkah 16 Lepaskan spekulum dan taruh ke dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
Gambar 7-3. Unit Cryotherapy
Pengukur
tekanan gas
Pengukur
tekanan gas
Exhaust port
Safety valve
Criotip dan Lapisan Pelindung
(Protective Sleeve)
Pemantik
freeze

Pemantik
defroze
Teknik Freeze-Clear-Freeze (FCF)

• Untuk cegah agar unit krioterapi tidak tersumbat es


selama tindakan
• FREEZE (bekukan) selama 15 detik
• Dengan singkat tekan tombol DEFROST (hanya <= 1
detik ) [Clear!],
Clear! kemudian
• Segera tekan tombol FREEZE kembali
• Ulangi teknik ini setiap 15 detik selama 3 menit
pembekuan
Double Freezing
• Freeze 3 menit,
(pada alat krio Wallach
15 detik freeze < 1 detik clear)

• Cairkan 5 menit, lalu


• Freeze 3 menit
3-5 mm di luar
cryoprobe
Tampilan Serviks
Setelah Krioterapi

Pra pengobatan Segera setelah Setelah 4 bulan


cryotherapy
Gambar 12.7: (a) Bola es pada cervix segera setelah cryotherapy, (b) tampilan 2
minggu setelah cryotherapy, (c) 3 bulan setelah cryotherapy, (d) 1 tahun setelah
cryotherapy
Mekanisme Krioterapi
ep
Le

GAMBAR 13.7: Eksisi dari lesi ectocervix dan endocervix


GAMBAR 13.8: Eksisi dari lesi ectocervix yang meluas ke dalam kanal endocervix dengan metode eksisi dua lapis;
(a) tampilan lesi CIN 3 setelah pemakaian asam cuka 5%; (b) tampilan setelah pemakaian iodin Lugol; (c) eksisi dari
lesi ectocervix sedang berkembang. (d) pemotongan ectocervix selesai; (e) pemotongan endocervix selesai dan
specimen (gambar anak panah kecil); (f) spesimen potongan endocervix dilepaskan dan titik pendarahan di dasar
kawah/cekungan sedang difulgurasi agar mencapai haemostasis.
Tugas-tugas Pasca-krioterapi
• Langkah 1
• Langkah 2
• Langkah 3
• Langkah 4
• Langkah 5
• Langkah 6
• Langkah 7
• Langkah 8
Tugas-tugas Pasca-krioterapi
• Langkah 1
- Bersihkan lampu/senter dengan kain yang dibasahi
larutan klorin 0,5% atau dengan alkohol
(untuk menghindari kontaminasi silang antar pasien).
• Langkah 2
- Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
(Lepas sarung tangan dengan bagian dalam berada di luar. Jika sarung
tangan dibuang, masukkan ke dalam wadah tahan bocor atau kantung
plastik. Jika sarung tangan akan dipakai ulang, dekontaminasi dengan
merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit)
Tugas-tugas Pasca-krioterapi
• Langkah 3
- Cuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air
kemudian dikeringkan dengan handuk kering dan
bersih atau dianginkan.
• Langkah 4
- Pastikan pasien tidak mengalami kram sebelum dia
duduk, turun dari meja pemeriksaan, dan berpakaian.
Jika mengalami kram lebih dari 5–10 menit,
berikan analgesik oral (acetaminophen atau ibuprofen).
Tugas-tugas Pasca-krioterapi
• Langkah 5
Anjuran asuhan pasca pengobatan, tanda-tanda peringatan
dan buat jadwal tindak lanjut.
• Langkah 6
Catat hasil pengobatan dan jadwal kunjungan berikutnya di
catatan pasien.
Tugas-tugas Pasca-krioterapi
• Langkah 7
Amati ibu minimal selama 15 menit.
Tanyakan apa yang dirasakannya sebelum mengijinkan pulang.
• Langkah 8
Bersihkan alat
(lihat lampiran D untuk membersihkan alat krioterapi).
Tindak Lanjut Rutin
• Instruksi untuk Pasien
– Perawatan pasca pengobatan
– Tanda-tanda peringatan
– Jadwal tindak lanjut
Asuhan Pasca Pengobatan
• Sebagian besar tidak akan mengalami masalah
• Beritahu mungkin mengalami kram ringan dan
discharge vagina berupa cairan bening, selama 6
minggu
• Jangan dibilas (douche)
• Jangan memakai tampon vagina
• Tidak berhubungan (abstain) selama 4 minggu,
minggu atau
sampai discharge benar-benar hilang
Tanda-tanda Peringatan
• Demam selama lebih dari 2 hari
• Sangat nyeri pada abdomen bagian bawah,
terutama jika mengalami demam
• Pendarahan lebih banyak dibandingkan menstruasi
terbanyak selama lebih dari 2 hari
• Pendarahan dengan clots
Jadwal Tindak Lanjut
• Kembali untuk pemeriksaan pelvik setelah 3-4 bulan
• Ulangi tes VIA setelah 1 tahun
– Mencatat riwayat keluhan yang ada
– Periksa secara seksama
– Pengobatan ulang/Rujuk jika memenuhi kriteria
• Persisten
• Berkembang
• Rujukan lain
Gambar 7-8. Status Pengobatan dan Tindakan yang Dianjurkan
KLASIFIKASI VIA PENJELASAN TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
Tes VIA negatif SSK terlihat Mengulang tes VIA
Tidak ada acetowhite epitelium setelah 3 tahun (jika tes
(WE) negatif, tiap 5 tahun)

Persisten Tes VIA positifa, tetapi lesi kurang Obati kembali dengan
dari 75% permukaan serviks krioterapi

Berkembang Tes VIA positif dengan lesi lebih


besar dari sebelum diobati atau
menutupi lebih dari 75%
permukaan serviks

Rujukan lain Lesi persisten yang perlu


pengobatan dengan krioterapi,
tetapi pasien meminta rujukan
untuk metode pengobatan yang
berbeda
Langkah –langkah Krioterapi:

Penilaian/persiapan : 7 langkah

Tindakan 16 langkah

Pengamatan segera
setelah Krioterapi: 8 langkah
Thanks you…
Terima kasih….
The End….
Tabel 7.3 Krioterapi untuk Pengobatan NIS: Penelitian
Penting pada Tindak Lanjut selama 1 tahun
Penelitian Jumlah Angka Angka Tindak lanjut
Perempuan Kesembuhan Kesembuhan dalam 1 tahun
Keseluruhan NIS III
Mitchell et al (1998) 139 76a N/Cb 1,5 (mean)

Andersen and Husth 261 84 78 7 (mean)


(1992)
Olatunbosum 70 90 81 5
Berget et al. (1991) 93 96 90 2
Draeby-Kristiansen 96 92 86 10
et al. (1991)
Wright and Davies 152 86 75 1 – 3,5
(1981)
Hmmingson et al. 181 84 82 5–8
(1981)
a
Perbedaan ujicoba acak pada angka kesembuhan untuk cryotherapy dan LEEP secara statistik
tidak signifikan.
b
tidak dihitung
Sumber: Bishop, Sherris and Tsu 1995

Anda mungkin juga menyukai