a. Kegagalan mesin;
b. Suku cadang atau bahan yang tidak memenuhi spesiifikasi;
c. Ketidaksediaan bahan atau suku cadang
d. Keterlambatan pengiriman bahan atau suku cadang oleh pemasok.
4. Sebagai cadangan terhadap proses produksi yang tidak andal.
5. Untuk memperoleh keuntungan berupa diskon karena membeli dalam kuantitas yang lebih
banyak.
6. Untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan atau suku cadang.
Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional
TC= P(D/Q)+C(Q/2)
Keterangan :
TC= Biaya pemesanan/pengesetan dan biaya penyimpanan total
P= Biaya memesan dan menerima pesanan atau biaya pengesetan suatu
production run
D= Jumlah yang diminta tahunan
Q= Jumlah unit dipesan setiap kali suatu pesanan dipesan atau ukuran lot
produksi
C= Biaya penyimpanan suatu unit persediaan selama satu tahun
Reorder Point
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
adalah titik waktu di mana sebuah pesanan
baru harus
dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari
EOQ, tenggang waktu, dan tingkat di mana
persediaan
hampir habis. Tenggang waktu adalah
waktu yang diperlukan untuk menerima
kuantitas pesanan
ekonomis setelah pesanan dilakukan atu
persiapan dimulai.
Berikut ini Penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan
minimal:
Reorder point = persediaan minimal + (tingkat penggunaan bahan rata rata per hari
* waktu tunggu dalam hari)
Persediaan minimal diperlukan untuk mengantisipasi fluktuasi jumlah yang diminta oleh
pelanggan titik persediaan minimal dapat ditentukan dengan mengalikan kelebihan tingkat
penggunaan maksimum di atas tingkat penggunaan rata-rata dengan waktu tunggu.
Persediaan minimal = (tingkat penggunaan bahan maksimal /hari – tingkat penggunaan
bahan rata rata perhari ) * waktu tunggu dalam hari
Penentuan reorder point jika perusahaan tidak menetapkan persediaan minimal adalah :
Reorder point = tingkat pengunaan bahan perhari * waktu tunggu dalam hari
EEQ dan manajemen persediaan.
Pembelian JIT mensyaratkan para pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan
baku tepat pada waktunya untuk produksi. Hubungan dengan pemasok adalah hal yang
sangat
penting. Pasokan suku cadang harus dihubungkan dengan produksi, yang mana
berhubungan dengan permintaan.
Pull system
Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data Elektronik
dan JIT II. Dengan pengisian kembali berkelanjutan, pembuat barang mengambil alih fungsi
manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu pengecer kapan dan berapa
banyak persediaan yang harus dipesan kembali.
Pertukaran data elektronik adalah suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang
pada intinya adalah suatu metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari komputer ke
komputer.Pengaturan bersama sering didukung dengan kontrak terbuka, jangka panjang yang
dianggap sebagai suatu kontrak abadi. Kontrak abadi tidak memiliki tanggal berakhir, tidak
membutuhkan penawaran ulang, sehingga menurunkan resiko permintaan bagi pemasok.
JIT bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan
hasil segera. implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan
revolusioner. Di sini dibutuhkan
kesabaran. JIT sering kali disebut sebagai program penyederhanaan – namun ini
bukan berarti ia mudah atau sederhana untuk diterapkan.
Pekerja juga dapat terpengaruh oleh JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat
bahwa pengurangan dan peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan
arus kerja yang terpecah
dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang
paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga
berhentinya produksi. Pilihan lain,
yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori kendala (TOC).
03
TEORI CONSTRAINT
Constraint
01 02
Setiap perusahaan bisnis menghadapi masalah batasan sumber ekonomi yang
dimiliki dan permintaan pasar terhadap setiap produk yang dihasilkan. Batasan-
batasan ini disebut constraint.
03 04
Konsep dasar teori constraint
Teori constraint berfokus pada 3 ukuran kinerja pengorganisasian,yaitu:
01 Throughput 02 Persedian
03 04
Biaya Operasi
Throughput
Adalah laba yang dihasilkan melalui penjualan
Persediaan
Adalah semua uang yang dibelanjakan organisasi untuk mengubah bahan
baku menjadi throughput
Biaya Operasional
Didefenisikan sebagai semua uang yang dibelanjakan organisasi
untuk mengubah persediaan menjadi throughput
Teori Constraint berpendapat bahwa penurunan persediaan akan
menimbulkan keunggulan kompetitif dengan mempunyai: