PENGERTIAN
• Udara yang menyelimuti bumi
• Kumpulan gas-gas yang menyelimuti bumi
Komposisi gas pembentuk atmosfer
3000
T 26,3 0,6
100
T = 26,3 – 0.6 • 30
T = 26,3 - 18
T = 8,3°C
Penyelesaian 2
Jawab:
Rumus: T = 26,3 – 0,6(H/100)
26,3 -20,3 = 0,6 (H/100)
6 = 0.6 (H/100)
H = 6 X 100/0,6
= 1000 m
Penyelesaian 3
H 6,3 100
T 26,3 0,6
100 H
0,6
H
20 26,3 0,6
100
H = 1050 m dpal
H
6,3 0,6
100
2.Tekanan udara
Tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas wilayah tertentu
Alat ukur : Barometer
Satuan : milibar
Semakin tinggi tempat maka tekanan
makin berkurang
Isobar : garis khayal pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat di
permukaan bumi yang memiliki
tekanan yang sama
Gradien barometer
Tekanan udara antara 2 isobar pada jarak
lurus 111 km
Rumus :
d1,2
GB SI1,2 :
111
Contoh soal:
Diketahui 2 isobar X dan Y. Isobar X
mempunyai tekanan udara 1.450 mb
dan isobar Y mempunyai tekanan
udara 1.150 mb.Jika jarak X dan Y
adalah 600 km,berapakah gradien
barometriknya?
Jawab:
Kelembaban Mutlak
RH 100%
Kelembaban Maksimum
Contoh soal
Suatu tempat yang berukuran 2x2x2 m
memiliki kandungan uap air sebanyak 320
gr. Berapakah kelembaban absolutnya!
Suatu tempat yang bersuhu 25°C memiliki
kandungan udara 20 gr/m3. Jika pada
suhu yang sama udara dapat mengandung
maksimal 40 gr udara, berapakah
kelembaban relatifnya?
Contoh soal
1.Suatu tempat yang berukuran 3x3x3 m
memiliki kandungan uap air sebanyak 270
gr. Berapakah kelembaban absolutnya!
2.Suatu tempat yang bersuhu 25°C memiliki
kandungan udara 10 gr/m3. Jika pada
suhu yang sama udara dapat mengandung
maksimal 40 gr udara, berapakah
kelembaban relatifnya?
Penyelesaian 1
2 x 2 x 2 = 8 m3
320 : 8 = 40 gr/m3
Penyelesaian
Kelembaban Mutlak
RH 100%
Kelembaban Maksimum
20
RH 100%
40
RH = 50 %
4. Perawanan (Cloudness)
Awan : kumpulan tetesan air (kristal-
kristal es) di dalam udara yang terjadi
karena pengembunan/pemadatan
udara setelah melampaui keadaan
jenuh
Titik-titik awan sebenarnya bukan air
murni melainkan inti kondensasi
yang dikelilingi embun kristal
garam
Macam-macam awan
berdasarkan tinggi dan bentuk:
1. Cirrus (awan tinggi) > 6000 m
- Cirrus (Ci) : tipis, spt bulu burung
- Cirro stratus (Cs): putih merata spt
kelambu
- Cirro Comulus (Cc): Spt sisik ikan,
gerombolan domba
AWAN CIRRUS
Tidak menimbulkan
hujan
2. Alto (awan menengah) 2000 – 6000 m
- Alto Comulus (A-Cu): spt gumpalan kapas
- Alto Stratus (A-St): berlapis-lapis spt pita
Awan Alto Cumulus kecil dan bergumpal
3. Strato (awan rendah) < 2000 m
- Strato Comulus (St-Cu) : tebal, luas,
bergumpal
- Stratus (St) : merata, rendah, berlapis-
lapis
- Nimbostratus (Ni-St): tebal, bentuk tdk
teratur, hujan
- Nimbocomulus (Ni-Cu): tebal,
bergumpal, kelabu hitam, hujan
Awan Strato Cumulus tebal,
Awan Strato Cumulus
bergumpal
4. Awan yg terjadi karena udara naik
Ketinggian 500 m –1500 m
Antara lain :
~ Cumulus
~ Cumulo Nimbus
- Nimbocomulus (Ni-Cu): tebal, bergumpal,
kelabu hitam, hujan
•Awan cumulo nimbus muncul saat angin ribut
5. Hujan
Peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke
permukaan bumi presipitasi
Alat ukur : fluviograf, raingauge, regenmeter,
ombrometer
Isohyet : garis khayal pada peta yang
menghubungkan titik-titik di permukaan bumi
yang memiliki curah hujan sama
Macam hujan menurut terjadinya:
- Hujan Zenithal / konveksi
- Hujan Orografis / Relief
- Hujan Frontal
- Hujan Siklonal
- Hujan Muson
- Hujan Buatan
Hujan Zenithal / Konveksi
LU 0º LS
- Merupakan hujan yang terjadi ketika di siang hari/ hujan tengah
hari. Terjadinya hujan ini karena disebabkan oleh udara yang
naik karena pemanasan udara yang tinggi.
- Hujan ini disebut sebagai hujan ekuatorial karena terjadi di
daerah tropis, yakni daerah yang mempunyai iklim tropis atau
dilalui garis khatulistiwa.
Daerah Frontal
Massa Udara
Panas
Massa Udara
Dingin
Lintang Lintang
rendah Tinggi
- Hujan yang terjadi karena diakibatkan adanya pertemuan massa
udara yang berbeda, yakni massa udara panas dan massa udara
dingin.
- Karena perbedaan massa udara yang bertemu inilah maka
terjadilah pendinginan secara mendadak hingga terjadilah
kondensasi yang kemudian menjadi hujan frontal. Batasan
massa udara yang panas dengan massa udara yang dingin ini
disebut dengan front, sehingga daerah yang merupakan lokasi
pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas
disebut dengan daerah front.
RH ≥ 70 %
Macam angin
Angin Lokal Angin Tetap
Angin darat dan angin laut Angin Passat dan anti Passat
+
Angin Laut
–
Angin Gunung
–
Angin Lembah
+
Angin Fohn
Nama-nama Angin Fohn di
Indonesia
Bohorok Deli (Sumut)
Kumbang Cirebon
Gending Probolinggo
Grenggong Pasuruan
Brubu Makasar
21 Juni
Equator
0°
21 Mar 22 Sept
22 Des
ANGIN MUSON TIMUR
JUNI
ASIA SAM PASIFIK
–
SAM HINDIA +
AUSTRALIA
ANGIN MUSON BARAT
DESEMBER
ASIA SAM PASIFIK
+
SAM HINDIA
– AUSTRALIA
Angin Muson
Angin yang bertiup dengan berganti
arah tiap 6 bulan sekali
Angin Muson timur mendatangkan
musim kemarau di Indonesia
Angin muson barat mendatangkan
musim penghujan di Indonesia
Angin siklon dan anti Siklon
Angin Siklon angin yang berputar
ke arah masuk
Angin Anti Siklon angin y berputar
ke arah luar
- Siklon Tropik
- Siklon Ekstra Tropik
- Siklon Tornado
– – – – – 60° LS
Etesia + + + + + + + 30 - 40° LU
– – – – – – –
Khatulistiwa
Etesia + + + + + + +
30 - 40° LS
– – – – –
60° LS
+
Kutub Selatan
Angin Passat (Trade wind)
Angin yang bertiup dari zona
tekanan maksimun subtropis menuju
zona tekanan minimum equator
Angin Passat timur Laut belahan
bumi utara
Angin Passat Tenggara Belahan
bumi selatan
Angin Anti Passat
Anginyang bertiup dari zona
tekanan minimum equator menuju
zona tekanan maksimum subtropis
(di bagian atas dari Angin Passat)
Anti Pasat
Pasat
0°
Angin Barat (Westerlies)
Angin yang bertiup dari zona
tekanan maksimum subtropik
menuju zona tekanan minimum sub-
arktik
Karena pengaruh rotasi maka angin
ini berbelok menuju timur sehinga
seolah-olah datang dari arah barat
Angin Timur (Easterlies)
Angin yang bertiup dari zona
tekanan maksimum kutub menuju
zona tekanan minimum sub-arktik.
Karena pengaruh rotasi maka
berbelok seolah-olah dari arah timur
menuju ke barat
Terjadi di sekitar Lintang 60° baik
Utara maupun Selatan
Angin Daerah Etesia
Daerah Etesia : daerah antara 30°
LU - 40° LU maupun 30° LS - 40° LS
Merupakan perbatasan antara
daerah angin Passat dengan angin
Barat, sehingga mengalami pengaruh
gerakan semu harian matahari.
Pada musim dingin bertiup angin
Barat dan pada musim panas bertiup
angin Pasat Timur Laut (BBU) atau
angin Passat Tenggara (BBS)