Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 2

Manajemen
industri Tenaga
Kerja
1. Muh. Fikri Ardiansyah
2. Mallarangan
3. Nidhom Mubarok
Pengertian Industri
1. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang mana hal ini
mengolah bahan mentah, bahan baku, serta barang yang masih setengah
jadi, maupun barang jadi menjadi barang yang mempunyai nilai tinggi bagi
penggunaannya, dan termasuk dalam kegiatan rancang bangun serta
perekayasaan industri.
 
2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Dikutip dari KBBI bahwa Industri merupakan suatu kegiatan
memproses maupun mengolah barang dengan menggunakan sarana serta
peralatan seperti menggunakan mesin.
 
3. Badan Perencanaan Pembangunan Sumatera Utara
Industri yaitu salah saru kegiatan dalam mengubah bahan baku menjadi
barang yang setengah jadi maupun barang jadi yang tujuannya disini untuk
dijual kembali. 

4. Tim Grasindo
Pengertian Industri menurut Tim Grasindo Yaitu segala macam
pekerjaan yang mana dapat menghasilkan uang.
 
5. Ensiklopedia Indonesia
Dilansir dari Ensiklopedia Indonesia bahwa Industri yaitu bagian dari
sebuah proses produksi yang mana bahan-bahannya ini tidak diambil
langsung dari alam, akan tetapi diolah terlebih dulu sehingga pada akhirnya
menjadi barang yang mempunyai nilai dalam masyarakat.
 
Pengertian Tenaga Kerja

Definisi Tenaga Kerja

Tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang


dan siap untuk bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan.
Menurut undang-undang pokok ketenagakerjaan No.14 tahun 1969, tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam
maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Pengertian Tenaga Kerja Menurut Para Ahli

● Menurut Undang-Undang Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969,


tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka
pembinaan tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas
tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.

● Sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,


pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
● Adapun menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yang
bekerja di dalam maupun di luar hubungan krja dengan alat produksi
utamanya dalam proses produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik
maupun pikiran.

● Lain lagi menurut  Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja
adalah (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau
sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain.
Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri
atas dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja: 
○ Angkatan kerja (labour force) terdiri atas golongan yang bekerja dan
golongan penganggur atau sedang mencari kerja.
○ Kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang
bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-
lain atau menerima penghasilan dari pihak lain, seperti pensiunan dan
lain sebagainya.
Klasifikasi Industri
 klasifikasi industri
 sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang
mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai
kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah
luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi
yang sifatnya produktif.

Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan


macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya,
makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah,
makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat
kegiatan dan usaha tersebut.
Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi
pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu
berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis
teknologi yang digunakan.

● . Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja


Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat
dibedakan menjadi:
○ Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan,
industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
○ Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang
relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau
masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri
batubata, dan industri pengolahan rotan.

○ Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar


20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang
cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan
perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri
konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
o Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki
keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji
kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil,
industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.

● Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan


Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
○ Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri
anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
○ Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda
yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau
digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri
baja, dan industri tekstil.

○ Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau
benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung
maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat
mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya:
industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan
industri pariwisata.
Industri Rumah Tangga
Pengertian Industri Rumah Tangga
Apakah industri rumah tangga itu? Industri rumah tangga adalah jenis
kegiatan usaha berskala kecil yang pada umumnya sering ditemukan pada
daerah perkampungan dan sekitar rumah di dalam wilayah kota maupun
pedesaan. Selain itu, industri rumahan juga dapat diartikan sebagai
penggerak utama dalam pembangunan ekonomi dengan nilai pendapatan
bersih mencapai Rp200 juta - Rp1 miliar per tahunnya yang dihasilkan oleh
warga negara Indonesia.

Biasanya, kegiatan penjualan barang yang dilakukan oleh pelaku usaha


industri rumah tangga adalah dengan cara menitipkan produk dagangannya
pada warung dan minimarket terdekat di sekitar tempat usaha.
Ciri-Ciri Industri Rumah Tangga
Pada dasarnya, setiap jenis usaha memiliki beberapa ciri tertentu yang
menjadi karakteristik dari usaha tersebut. Berikut ini ciri-ciri industri rumah
tangga untuk Anda ketahui.
○ Produk Tidak Mudah Berubah
Salah satu ciri khas dari industri rumah tangga adalah memiliki produk
yang tidak mudah berubah. Berarti, dalam kegiatan usaha tersebut
cenderung mempertahankan dan tidak bergonta-ganti produk sejak awal
berdiri.
○ Lokasi Usaha Menetap
Umumnya, lokasi usaha dari industri rumah tangga adalah menetap
atau tidak sering berpindah. Pasalnya, kebanyakan pemilik usaha
mendirikan pabrik di lokasi yang sama dengan kota asalnya, sehingga
proses pemantauan pun akan lebih mudah.
○ Sistem Manajemen Keuangan Masih Sederhana
Pada umumnya, bisnis industri rumahan belum memiliki sistem manajemen
atau pengelolaan keuangan secara profesional. Sebab, pelaku usaha
beranggapan bahwa belum terlalu penting untuk mencatat keuangan secara
rinci, serta belum adanya seseorang yang ahli dalam pembukuan keuangan.

○ Pinjaman Modal dari Bank


Meminjam modal dari bank menjadi salah satu ciri khas dari industri
rumahan sebelum memulai usaha. Namun, sebagai peminjam tentunya ada
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu kegiatan usaha harus balik modal
agar dapat melakukan pelunasan pinjaman.

○ Pemilik Usaha Memiliki Pengalaman Wirausaha


Selanjutnya, ciri khas dari industri rumah tangga adalah pemilik usaha
sudah berpengalaman dalam bidang wirausaha. Dengan begitu, Ia dapat
mengembangkan bisnis dengan strategi marketing yang baik
Manfaat Industri rumah tangga 
Industri rumah tangga sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya
golongan ekonomi lemah karena sebagian besar pelaku industri kecil adalah
penduduk golongan tersebut. Adapun beberapa manfaat adanya industri
rumah tangga adalah:

○ Memberikan lapangan kerja pada penduduk yang umumnya tidak


bekerja secara utuh. 

○ Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau


kepentingan keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain. 

○ Mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan


daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding
industri besar.
Contoh Industri Rumah Tangga
Contoh hasil industri rumah tangga adalah beberapa produk barang
maupun jasa yang dihasilkan dari kegiatan usaha rumahan. Diantaranya
sebagai berikut.
○ Usaha Konveksi
Usaha konveksi adalah salah satu contoh industri rumahan untuk
memenuhi kebutuhan pakaian sehari-hari. Maka dari itu, usaha
konveksi ini menjadi salah satu jenis usaha yang tidak ada matinya
karena selalu dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat.

○ Bisnis Laundry
Bisnis laundry termasuk ke dalam industri rumahan karena pada jenis
usaha ini tidak dibutuhkan banyak karyawan, bahkan hanya 2-4 orang
saja. Selain itu, besaran modal yang diperlukan pun tidak terlalu besar,
sehingga dapat dilakukan oleh pemula.
Keunggulan dan Kelemahan Industri rumah tangga 
a. Keunggulan industri rumah tangga 
Menurut Harimurti (2012), industri rumah tangga mampu tetap
bertahan dan mengantsipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi
maupun berbagai faktor penyebab lainnya.
○ Pemilik merangkap Manajer Perusahaan yang bekerja sendiri dan
memiliki gaya manajemen sendiri (merangkap semua fungsi manajerial
seperti marketing, finance dan administrasi). 

○ Perusahaan Keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak memiliki


keahlian Manajerial yang handal. 

○ Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber


daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. 
b. Kelemahan industri rumah tangga 
Selain keunggulan yang disebutkan di atas, industri rumah tangga juga
memiliki berbagai kendala yang menyebabkan kelemahan.
○ Umumnya pengelola small business merasa tidak memerlukan ataupun
tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, analisa
perputaran uang tunai/kas, serta berbagai penelitian ini yang diperlukan
suatu aktivitas bisnis. 

○ Tidak memiliki perencanaan sistem rencana jangka panjang, sistem


akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan, modal, struktur
organisasi dan pendelegasian wewenang. Serta alat-alat manajerial
lainnya (perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha) yang
umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis. 

○ Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi


pengelola, lemah dalam promosi. 
Industri Kecil
Definisi Industri Kecil
○ Menurut Mubyarto Industri kecil dan industri pedesaan biasanya tidak
dapat dipisahkan karena keduanya menunjukkan beberapa persamaan.
Industri pedesaan biasanya adalah industri kecil yang tujuan utamanya
adalah menambah pendapatan keluarga.

○ Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan (Depperindag)


mendefenisikan industri kecil sebagai industri kecil yang memiliki nilai
investasinya seluruhnya sampai dengan Rp 200 juta di luar tanah dan
bangunan. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No. 254/MPP/Kep/1997 tanggal 28 juli 1997.
Karakteristik Industri Kecil
○ Sistem akuntansi kurang baik bahkan tidak memiliki sistem sama
sekali.

○ Kemampuan pemasaran yang sangat terbatas hanya secara individu.

○ Skala ekonomi sangat kecil sehingga sangat sulit untuk menekan biaya.
○ Kegiatan cenderung tidak formal dan jarang mempunyai rencana dalam
usaha.

○ Struktur organisasi yang sangat sederhana.

○ Kebanyakan tidak memisahkan kekayaan pribadi dengan kekayaan


perusahaan.
Ciri-Ciri Industri Kecil
○ Segi Sosial Ekonomi dan Pasar – Sering menjalani kesulitan untuk
bisa menembus pasar yang lebih luas karena tidak standarnya produk
dibanding dengan produk industri besar.

○ Segi Sarana dan Teknologi – Menggunakan teknologi yang sangat


terbatas dan sering kali out of date, mudah diungguli pesaing dan
menjalani kesulitan manejerial dan finansial dalam proses
pengembangan teknologi.

○ Segi Sistem Produksi – Mempunyai sistem produksi yang sangat


rendah, sering kali menggantungkan diri kepada pekerja keluarga yang
tidak dibayar dan sulit mengembangkan desain dari sebuah produknya.
Macam-Macam Industri Kecil
1. Industri Kecil Tradisional
○ Lokasi di daerah-daerah perdesaan.
○ Mesin yang digunakan dan alat kelengkapan modal hanya relatit
sederhana.
○ Aksesnya untuk mencapai atau menjangkau pasar di luar
lingkungannya yang berdekatan terbatas.
○ Proses teknologi yang digunakan sederhana.

2. Industri Kecil Modern


○ Dilibatkan dalam sistem produksi besar dan menengah dengan sistem
pemasaran domestik dan ekspor.
○ Menggunakan teknologi proses madya (intermediate process
technology).
○ Menggunakan mesin khusus dan alat perlengkapan lainnya.
○ Memiliki sekala produksi yang sangat terbatas.
Industri Sedang
Pengertian Industri Sedang
Industri sedang ialah industri yang memiliki karyawan tidak lebih dari
100 orang. Jumlah karyawan tersebut disesuaikan dengan jenis industri yang
dimiliki. Industri ini biasanya memiliki jumlah saingan yang cukup banyak.
Pengertian Industri Sedang Menurut para Ahli
○ Sukimo, industri sedang adalah perusahaan yang melakukan kegiatan
ekonomi yang termasuk ke dalam sektor sekunder. Sektor sekunder
merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup
manusia sehingga pengembangan ini harus dilakukan.
○ Kartasapoetra, industri sedang adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi
menjadi barang yang bernilai tinggi termasuk kegiatan industri.
Ciri Industri Sedang
○ jumlah karyawan, melihat dari jumlah karyawan industri sedang.
Jumlah karyawan pada umumnya pada rentan 20 sampai 99 orang.

○ modal cukup besar, kapasitas produksi yang cukup besar maka modal
yang digunakan untuk produksi juga cukup besar

○ tenaga kerja memiliki keterampilan, industri yang cenderung padat


karya maka seluruh karyawan harus memiliki keterampilan dalam
bidangnya. Keterampilan tersebut dapat dimanfaatkan dengan segala
kebutuhan perusahaan

○ pemimpin perusahaan memiliki kemampuan menejerial,


kemampuan ini sangat penting untuk kemajuan sebuah industri.
Kemajuan tersebut akan membawa industri menjadi lebih baik.
Manfaat Industri Sedang
Beberapa manfaat yang dimiliki oleh industri sedang antara lain
sebagai berikut;
○ Dapat memodifikasi produk
Manfaat dari industri sedang yang paling awal yaitu bisa
memodifikasikan produk.

○ Mengurangi jumlah pengangguran


Manfaat industri sedang yang berikutnya adalah mengurangi jumlah
pengangguran. Tidak bisa kita pungkiri bahwa suatu bisnis pastinya
akan berjasa dalam masalah pengurangan pengangguran.

○ Meningkatkan inovasi bisnis


Manfaat industri sedang yang terakhir adalah meningkatkan inovasi
bisnis. Perlu anda ketahui bahwa bisnis yang berskala menengah ini
ternyata tidak luput dari yang namanya inovasi.
● Contohnya Industri Sedang

○ Industri sepatu
Industri sepatu merupakan salah satu contoh bisnis menengah atau
industri sedang.

○ Industri konveksi
Contoh industri sedang yang berikutnya adalah industri konveksi.

○ Industri pakaian
Contoh selanjutnya adalah industri pakaian. Sebagai informasi bahwa
pakaian merupakan kebutuhan yang sangat penting dan wajib untuk
dimiliki semua orang.
Industri Besar
Pengertian Industri Besar
Industri besar adalah suatu industri yang memiliki modal yang besar
dalam melakukan usahanya.

● Pengertian Industri Besar Menurut Para Ahli 


○ Moh. Hatta
Industri adalah suatu hal yang diupayakan untuk mengubah dari yang
berbasis pertanian menjadi industri. Perubahan ini tentu memberikan
dampak yang besar terhadap sektor tersebut sehingga harus
dipersiapkan segala hal yang dibutuhkan.
○ Badan Pusat Statistik
Industri adalah unit usaha yang berjalan dalam suatu kegiatan ekonomi
dengan tujuan menghasilkan barang atau jasa yang berada dalam suatu
tempat tertentu dan memiliki hal tersebut.
Ciri Industri Besar
○ Besaran keuntungan, keuntungan yang didapat sebanding dengan
modal yang dikeluarkan
○ Jumlah karyawan, industri ini minimal dikerjakan oleh 100 orang
dalam sehari.
○ Modalnya sangat besar, modal tersebut sesuai dengan jumlah produk
yang dihasilkan.
○ Memakai mesin-mesin yang modern, industri sudah menggunakan
mesin terbaru untuk meningkatkan kualitas produk..
○ Organisasi terartur, industri besar akan cenderung memiliki
organisasi yang jelas dan manajemen yang sudah bagus. Segala sesuatu
yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang ada
○ pada lokasi industrinya menempati lahan yang luas, industri ini
biasanya memiliki pabrik yang besar dan luas dalam melaksanakan
segala jenis produksi.
Manfaat Industri Besar
 
○ Memenuhi kebutuhan banyak orang
Industri besar memang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan banyak
orang. Bayangkan saja jika dalam dunia ini tidak ada satupun bisnis
atau suatu usaha.
○ Mengurangi tingkat pengangguran
Manfaat industri besar yang berikutnya yaitu mengurangi tingkat
pengangguran. Manfaat ini sebetulnya bukan hanya dirasakan pada
industri besar saja. 
○ Pengenalan teknologi modern
Manfaat yang terakhir dari industri besar yaitu pengenalan terhadap
teknologi baru atau modern. Kita patut bersukur dengan adanya
globalisasi, karena hal ini bisa membuka kesempatan yang lebih luas
untuk semua orang agar melihat dunia luar secara lebih gamblang.
● Contoh Industri Besar
 
○ Industri peleburan
Industri ini biasanya perada dipusat tambang atau lokasi yang sudah
lama ada. Perusahaan seperti ini tentu membutuhkan dana yang besar.
○ Industri semen

Produksi semen membutuhkan biaya yang besar terutama bahan dasar


dari semen tersebut. Bahan dasar yang diambil dari alam sehingga
membutuhkan biaya yang besar dan memiliki tenaga ahli yang
melakukan riset atas industri tersebut.

○ Industri mobil
Produk yang kita pandang kendaraan yang cukup mewah untuk pribadi
dalam proses produksinya tentu membutuhkan biaya yang besar.
○ Industri besi baja
ndustri pengolahan dari biji besi dan baja tidak dapat dilakukan oleh
sembarangan perusahaan. Industri ini merupakan industri yang sangat
besar. mengingat bahan yang diproduksi merupakan bahan yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat memiliki permintaan yang
besar atas barang ini.
 
○ Industri pesawat
Industri pesawat merupakan industri yang membutuhkan teknologi
yang tinggi. Dalam melakukan desain harus memperhitungkan dengan
baik agar dapat memenuhi standar yang ada. Industri ini tentu
membutuhkan tenaga ahli yang memperhitungakan segala
kemungkinan yang ada.
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB
ASK D. QUESTION

Anda mungkin juga menyukai