Kelompok 5
Anggota Kelompok
ANANDA PRISKYLA NDUN DANING FLUVIA A. BIKI
(204111042) (204111059)
01 02 03 04
DEFINISI SEJARAH RUANG SIFAT
LINGKUP
05 06 07 08
CARA CONTOH
IDENTIFIKASI PENGGOLONGAN MANFAAT TANAMAN
01 DEFINISI
DEFINISI TANIN
Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) yaitu suatu senyawa
polifenol yang berasal dari tumbuhan, terasa pahit dan kelat (sepat), yang
bereaksi dengan mengumpulkan protein atau bermacam senyawa organik
lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
Tanin memiliki peranan biologis. Hal ini dikarenakan sifat tanin yang sangat
kompleks mulai dari pengendap protein hingga pengkhelat logam.
Pengkhelatan adalah pengikatan logam dengan cara menambahkan senyawa
pengkhelat dan membentuk kompleks logam senyawa pengkhelat (Ekholm dkk.,
2003 dalam Harunsyah, 2011).
Maka dari itu, efek yang disebabkan tanin tidak dapat diprediksi. Tanin juga
dapat berfungsi sebagai antioksidan biologis. Antioksidan merupakan molekul
yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain.
Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas sehingga
memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel.
SEJARAH 02
SEJARAH TANIN
Tanin (dari Bahasa inggris tannin; dari Bahasa Jerman Hulu Kuno tanna,
yang berarti “Pohon Ek” atau “Pohon Berangan”) pada mulanya merujuk
pada penggunaan bahan tanin nabati dari pohon ek untuk menyamak
belulang (kulit mentah) binatang supaya diproduksi menjadi kulit masak
yang awet dan lentur.
Namun sekarang pengertian tanin meluas, mencakup aneka senyawa
polifenol benar ukuran agung yang mengandung cukup banyak
gugus hidroksil dan gugus lain yang berdasarkan (misalnya karboksil) untuk
membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan
makromolekul lainnya.
Lanjutan…
Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan;
pelbagai senyawa ini memerankan peran penting untuk melindungi
tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama, serta dalam
pengaturan pertumbuhan. Tanin yang terkandung dalam buah muda
menimbulkan rasa kelat (sepat); perubahan-perubahan yang terjadi
pada senyawa tanin bersama berlangsungnya waktu memerankan peran
penting dalam babak pemasakan buah.
Kandungan tanin dari bahan organik (serasah, ranting dan kayu) yang
terlarut dalam cairan hujan (bersama aneka subtansi humus),
menjadikan cairan yang tergenang di rawa-rawa dan rawa
gambut berwarna coklat kehitaman seperti cairan teh, yang dikenal
sebagai cairan hitam (black water). Kandungan tanin pula yang membuat
cairan semacam ini terasa kesat dan pahit.
RUANG
LINGKU
P 03
RUANG LINGKUP
TANIN
Tanin terutama dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit supaya awet
dan mudah digunakan. Tanin juga digunakan untuk menyamak (mengubar)
jala, tali, dan layar supaya semakin tahan terhadap air laut. Selain itu
tanin dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, perekat, dan mordan.
Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh, kopi, anggur, dan bir
memberikan aroma dan rasa sedap yang khas. Bahan kunyahan seperti
gambir (salah satu campuran makan sirih) memanfaatkan tanin yang
terkandung di dalamnya untuk memberikan rasa kelat ketika makan
sirih. Sifat pengelat atau pengerut (astringensia) itu sendiri menjadikan
banyak tumbuhan yang mengandung tanin dijadikan sebagai bahan obat-
obatan.
Lanjutan…
Tanin yang terkandung dalam teh mempunyai korelasi yang positif
selang kadar tanin pada teh dengan perkara antibakterinya
terhadap penyakit diare yang diakibatkan oleh Enteropathogenic
Esclierichia culi (EPEC) pada bayi.
Menurut penelitian Yulia (2006) menunjukkan bahwa daun teh
segar yang belum mengalami pengolahan semakin berpotensi
sebagai senyawa antibakteri, karena seiring dengan pengolahan
dijadikan teh8 hitam, perkara senyawa-senyawa yang berpotensi
sebagai antibakteri pada daun teh dijadikan menjadi kurang.
04 SIFAT
TANIN
SIFAT FISIKA
ENSIKLOPEDIA DUNIA_TANIN
TERIMA
KASIH