0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian skizotipal yang dicirikan oleh pola berpikir dan perilaku yang aneh, ide referensi, dan gangguan persepsi. Prevalensinya sekitar 3-4% dengan faktor genetik dan lingkungan berperan. Psikoterapi dan obat antipsikotik dapat membantu menangani gejala. Prognosinya cenderung stabil namun berisiko mengalami skizofrenia.
Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian skizotipal yang dicirikan oleh pola berpikir dan perilaku yang aneh, ide referensi, dan gangguan persepsi. Prevalensinya sekitar 3-4% dengan faktor genetik dan lingkungan berperan. Psikoterapi dan obat antipsikotik dapat membantu menangani gejala. Prognosinya cenderung stabil namun berisiko mengalami skizofrenia.
Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian skizotipal yang dicirikan oleh pola berpikir dan perilaku yang aneh, ide referensi, dan gangguan persepsi. Prevalensinya sekitar 3-4% dengan faktor genetik dan lingkungan berperan. Psikoterapi dan obat antipsikotik dapat membantu menangani gejala. Prognosinya cenderung stabil namun berisiko mengalami skizofrenia.
(SPD) merupakan kepribadian yang aneh, pemikiran magis, ide referensi, gagasan aneh, ilusi, dan derealisasi EPIDEMIOLOGI • Prevalensi kepribadian skizotipal ditemukan pada sekitar 3-4,% populasi dengan rasio jenis kelamin lebih diketahui pd perempuan (4,2% vs 3,7%)
• Sering berkaitan dg sindrom fragile X, dan lebih tinggi
pada kembar monozigot dibanding dizigot (33% vs 4%)
• Kepribadian ini lebih sering pd mereka dg sosial
ekonomi rendah, bercerai atau menjanda ETIOPATOFISIOLOGI • Faktor herediter diketahui Peran genetic memiliki kontribusi pada SPD • polimorfisme COMT Val58Met ditemukan pd keluarga skizotipal dan yg dapat bermanifestasi menjadi 3 skizofrenia kelas, yaitu SPD dg perilaku • Varian gan CACNA1 berperan dalam restriktif, gangguan persepsi, dan fungsi kanal kalsium terkait dg gejala ide referensi SPD dan ide paranoid • Variasi umum protein ZNF804A --, terkadit dg gejala positif skizotipal, • Pengaruh lingkungan yg terkait paranoia, dan ide referensi berupa paparan influenza di 6 • Gen DISC1 yg berperan pd perkembangan bulan pertama gestasi, trauma sel neural terkait dgn gejala negative psikologikal, stress kronis skizotipik ETIOPATOFISIOLOGI • Gangguan neurofisiologi pd skizotipal terdapat deficit kognitif, kesulitan memori dan atensi, penurunan working memory akibat penurunan stimulasi reseptor D1 dopamine
• Gangguan neuroanatomi pd skizotipal penurunan
volume lobus temporal (terutama pd hemisfer kiri), , penurunan volume korteks prefrontal, volume putamen dan girus cingulate yg lebih kecil (terutama aspek ventral & dorsal) ETIOPATOFISIOLOGI • Gangguan psikologi skizotial pasien cenderung memiliki masa kanak yg tinggal dengan kekerasan pd keluarga, meberikan hkuman secara autonomi pd anak dan model pikiran tidak logis
• Komorbid terkait dg SPD bipolar tipe I dan II,
stress pasca traumatic (PTSD), gangguan personalitas narsisitik dan BPD (brief psycothic disorder) PRESENTASI KLINIS • Pasien memiliki proses berpikir dan komunikasi yg terganggu pembicaraan biasanya aneh atau hanya dimengerti olehnya
• Pasien sering percaya pada takhayul dan merasa memiliki kekuatan
khusus, serta percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan pikiran dan insight
• Dunia pasien sering terisi dengan hubungan imajiner dan fantasi,
serta terdapat ilusi perseptual PRESENTASI KLINIS • Oleh karena pasien sering memiliki hubungan interpersonal yg buruk pasien sering terisolasi dan memiliki sedikit teman
• Di bawah kondisi stress pasien dapat mendekompensasi dan
memiliki gejala psikotik yang biasanya singkat
• Pasien dgn kondisi yg berat sering menunjukkan anhedonia
dan depresi berat KRITERIA DIAGNOSIS-DSM V A. Adanya pola pervasive deficit sosial dan interpersonal, penurunan kapasitas, hubungan dekat, distori kognitif atau perseptual, dan perilaku eksentris, dimulai pada masa dewasa muda, yang minimal dicirikan dari 5 kondisi dibawah ini : 1. Ide referensi (harus dieksklusikan delusi referensi) 2. Kepercayaan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma subkltural 3. Pengalaman perseptual yang tidak biasa, termasuk ilusi tubuh 4. Pikiran atau pembicaraan aneh 5. Ide paranoid atau curiga KRITERIA DIAGNOSIS-DSM V 6. Afek yang terkonstriksi atau tidak sesuai 7. Perilaku yang aneh atau eksentrik 8. Kekurangan teman dekat atau keluarga diluar relative derajat pertama 9. Ansietas sosial eksesif yang cenderung berkaitan dengan ketakutan paranoid dibanding judgement negative tentang dirinya sendiri
B. Tidak terjadi sepanjang periode skizofrenia, gangguan bipolar atau
depresif dengan gejala psikotik, kelainan psikotik lainnya, atau spektrum autisme DIAGNOSIS BANDING • Secara teori, pasien kepribadian skizotipal, dapat dibedakan dgn kepribadian schizoid, paranoid, dan tipe menghindar (avoidant) melalui adanya perilaku, pikiran, persepsi, dan komunikasi yg aneh
• Pasien dpt dibedakan dg skizofrenia krna tidak ada
psikosis, jika munculpun hanya bersifat temporer TATA LAKSANA-TERAPI PSIKOSOSIAL • Psikoterapi merupakan pilihan terapi untuk STPD CBT bdpt memodifikasi • Terapis juga harus terus terang dan kepercayaan disfungsional pasien konsisten, membangun kepercayaan yg baik, dengan memahami hunungan antara tidak boleh menginterpreasi suatu hal persepsi, kepercayaan, dan reaksi perilaku berlebihan (overzealous), dan tidak boleh & emosional mengambil kontrol perasaan pasien
• Terapis tidak boleh • Tujuan psikoterapi adalah membangun pola
melecehkan/merendahkan hubungan interpersonal normal Terapi aktivitas/judgmental tenatng kepercayaan kelompok dpt berguna pd STPD dgn memberikan kesempatan kontak sosial pd atau aktivitas pasien, meski hal tersebut pasien aneh TATA LAKSANA-FARMAKOTERAPI
• Medikasi antipsikotik generasi kegua
(olanzapine, risperidone) berguna untuk menangani ide referensi, ilusi, atau gejala lain yang serupa bersamaan dengan psikoterapi
• Antidepresan berguna untuk komponen
depresif gangguan kepribadian PROGNOSIS • Pasien STPD merupakan premorbid untuk skizofrenia
• Banyak pasien mengalami kestabiulan gejala dalam
jangka panjang, dan tidak mempengaryhi pernikahan atau pekerjaanya
• Sekitar 10% pasien STPD mengalami ide bunuh diri
DAFTAR PUSTAKA • Sadock B, Kaplan H, Sadock V. Personality Disorder. Kaplan & Sadock's synopsis of psychiatry. 11th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins; 2015. • Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-V. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta; 2013 • Rossel DR, Futterman SE, McmAster A, Siever LJ. Schizotypal Personality Disorder : A Current Review. Current Psychiatric Rep. 2014:16(452);1-13 • Kirchner SK, Roeh A, Nolden J, Hasan A. Diagnosis and treatment of schizotypal personality disorder : evidence from a systematic review. Nature Partner Journal. 2018;1-18 • Walsh J. Schizotypal Personality Disorder: A Clinical Social Work Perspective. Journal of Social Work Practice. 2016;1-13