Anda di halaman 1dari 16

ENDOMETRIOSIS

DI SUSUN OLEH:

1. HAFIZ QURROTA AYUN (E2016037)


2. ANGGI NUR HALIMAH (E2017008)
3. DIRITA SEPVHIANA PRATIWI (E2017024)

D4 FISIOTERAPI
STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA
DEFINISI
ENDOMETRIOSIS

ENDOMETRIUM = LAPISAN
DALAM UTERUS
SIS = PENYAKIT

Endometriosis
• Gangguan ginekologi kronik
• Ditemukan endometrium
ektopik (diluar kavum uteri)
• Respon terhadap hormon
steroid seperti pada
endometrium yang berada
dalam kavum uteri (eutopik)
NORMAL

ENDOMETRIOSIS
INSIDEN/PRAVELENSI

 Dapat juga ditemukan pada usia perimenopause,


menopause dan pascamenopause
 Kasus infertilitas yang dilakukan pemeriksaan
laparoskopi ditemukan kurang lebih 20-50%
 Wanita fertil yang dilakukan sterilisasi dengan
laparoskopi ditemukan sebesar 22%
 Populasi umum wanita sekitar 1-2%
 Risiko infertilitas pada wanita dengan endometriosis 20
kali lebih besar dibandingkan wanita tanpa
endometriosis
INFERTILITAS PADA
ENDOMETRIOSIS

Disparenia

Distorsi anatomi dan


obstruksi tuba

Unexplained infertility
• Anovulasi, insufisiensi korpus luteum, disfungsi endokrin;
Hiperprolaktinemia/galaktorea;
• Luteinized unruptured follicle syndrome, sindrom folikel yang mengalami
luteinisasi yang tidak pecah;
• Autoimum/ disfungsi imun; Respon makrofak peritoneum dan respon
peradangan peritoneum; Eikosanoid peritoneum
• Abortus spontan
KELUHAN/SIMTOM

Perdarahan
Abnormal
(20%)
Infertilitas
(40%)

Nyeri Pelvik
(50%)

Nyeri Haid
Hebat (80%)
DIAGNOSIS

Anamnesa
• Nyeri pinggul kronik
• Dismenorea, nyeri intermenstruasi, disparenia

Pemeriksaan fisik
• Genitalia eksterna : biasanya normal
• Pemeriksaan bimanual
• Teraba nodul di forniks posterior, pembesaran ovarium,
perlengketan struktur adneksa, dan uterus retrofleksi
• Pemeriksaan rektovaginal
• Teraba nodul di sepanjang ligamen uterosakralis
Pemeriksaan fisik

• Spekulum : Terkadang tampak susukan


berwarna biru khas atau lesi proliferasi
berwarna merah yang berdarah waktu kontak,
biasanya di forniks posterior
• Mempunyai sensitifitas diagnostik paling besar
bila dilakukan selama menstruasi

Pemeriksaan Penunjang

• USG : bisa ditemukan massa di adneksa


• Laparoskopi : diagnosa definitif endometriosis
MANAJEMEN

Penentuan terapi terbaik membutuhkan


penilaian terhadap fungsi reproduksi pasien

Tujuan Terapi:
• Menghilangkan jaringan implantasi endometriosis
• Menghilangkan gejala
• Mempertahankan atau memperbaiki infertilitas
• Menghindari atau menunda terjadinya rekurensi
Analgetik (NSAID,
Simtomatik narkotik dosis
rendah)

Supresi ovarium

Pilihan Terapi Surgikal

Kombinasi supresi
ovarium dan surgikal

Stimulasi ovarium
dan atau assisted
reproductive
technologies
TERAPI SIMTOMATIK

Bertujuan bukan untuk menghilangkan


penyakit namun hanya meredakan gejala

Paling bermanfaat bagi pasien dengan keluhan


dismenorea

Menggunakan NSAID dan narkotik dosis rendah


SUPRESI OVARIUM

• Penggunaan kontinu selama 3 bulan


Kontrasepsi oral dilanjutkan withdrawal dan
pengulangan

Progestin (Provera)

Danazol (200-400 mg 2
x sehari)
• Nafarelin acetate 200 mg nasal spray
2 x sehari
GnRH agonist
• Leuprolide acetate 3,75 mg 1 x
sebulan i.m

GnRH antagonist • Antagon dan Cetrotide


TERAPI SURGIKAL

Laparotomi

• Merupakan pilihan pada kasus dengan massa


endometrioma yang besar, kemungkinan operasi yang
sulit (perlengketan usus, dll)

Laparoskopi

• Diagnosa definitif endometriosis secara aman dan


efisien
• Keuntungan: visualisasi lebih baik, trauma minimal,
waktu penyembuhan lebih singkat
KOMBINASI SURGIKAL
& SUPRESI OVARIUM

Tujuan:

• Meningkatkan angka keberhasilan


terapi
• Membedakan dengan kista fungsional
• Atrofi jaringan endometriosis yang
metastase
GAMBAR
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai