Anda di halaman 1dari 24

EVIDENCE BASED

PRAKTIK KEBIDANAN
Nama: Devianie Adilla Putri
Nim: 2015201008
S1 Kebidanan
Evidence Of Hospital Based Care Dalam
Praktik Pelayanan Kebidanan
Evidence Of Hospital Based Care Dalam Praktik
Pelayanan Kebidanan
A. Prinsip Evidence Of Hospital Based Care Dalam Praktik Pelayanan Kebidanan

Menurut Melnyk & Fineout-


Overholt (2011) Evidence
Menurut Greenberg & Pyle for hospital based adalah
(2006) dalam keele (2011) penggunaan bukti eksternal.
evidence for hospital based Bukti internal (clinical
adalah penggunaan bukti expertise), serta manfaat dan
untuk mendukung kegiatan pasien untuk
tindakan khususnya mendukung tindakan
pelayanan kebidanan dirumah sakit khususnya di
pelayanan kebidanan.
2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan Evidence for
hospital Based Care Dalam praktik Kebidanan

Merumuskan pertanyaan klinis Mengaplikasikan Bukti


01 04
yang dapat dijawab

02 Menemukan Bukti terbaik 05 Mengevaluasi efektifitas


dan efisiensi dalam
melaksanakan langkah-
03 Menilai bukti secara kritis langkah 1-4 dan mencari
cara untuk meningkatkan
mereka berdua untuk
waktu berikutnya
3. Manfaat Evidence Based For Hospital Based Care dalam praktik pelayanan
kebidanan

• Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik

• mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk

• Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil-hasil penelitian

• Mengeliminasi budaya “Practice which is not evidence based”


Evidence Based
Clinical Decision
Making And Scope
Of Practice
1. Pengertian

Clinical Based Evidence atau Evidence Based Practice (EBP) adalah tindakan
yang teliti dan bertanggung jawab dengan menggunakan bukti yang
berhubungan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun
pengambilan keputusan dalam proses perawatan. Dan EBP ini penting untuk
membantu sebuah profesi pada pelayanan kesehatan
2. Ciri-ciri Evidence Based Clinical Menurut Timmermans dan Angell (2011)

• Terdiri atas bukti penelitian dan pengalaman klinis

• Ada keterampilan yang dilibatkan dalam membaca literatur yang memerlukan


kemampuan untuk membuat pertimbangan kualitas bukti yang ada

• cara penggunaan informasi ini fungsi tingkat otoritas praktisi disuatu organisasi

• penggunaan EBP itu kemampuan mengevaluasi secara mandiri informasi yang


digunakan dan menguji validitasnya dalam konteks masing-masing

• pertimbangan klinis berbasis bukti didasarkan pada gagasan tentang perilaku dan
terutama dipedomani oleh suatu sistem nilai bersama
3. Langkah-langkah dalam penerapan Evidence Based
Medicine-Practice

a. Penerapan evidence based medicine-practice dimulai dari pasien, masalah


klinis/pertanyaan yg timbul dari perawatan yang berikan klien.
b. merumuskan pertanyaan klinis (rumusan masalah)
c. mencari sumber bukti terbaik secara sistematis
d. Penilaian kritis akan bukti ilmiah yang telah didapat untuk kebenaran bukti
e. Penerapan hasil dalam praktik pada klien dengan membuat keputusan untuk
menggunakan atau tidak gunakan hasil studi tersebut, serta mengitegrasikan bukti
dengan pengalaman klinis dan faktor pasien dalam menentukan keputusan
tersebut.
f. evaluasi kerja
Untuk menggunakan hasil penelitian/bukti sebagai
refensi dalam memberikan perawatan pada klien,
diperlukan suatu tinjauan sistematis/riview
sistematis dari hasil-hasil penelitian serupa.
4. Prinsip Asuhan kebidanan berbasis Evidence Based clinical

Evidence Based health cara (perawatan berbasis bukti) ini penggunaan


bukti/hasil penelitian terbaik dalam membuat keputusan tentang perawatan
pada pemberian pelayanan kesehatan.Perawatan kesehatan berbasis bukti,
meliputi evidence based clinical practice/ evidence based practice dan evidence
based medicine.
Evidence Based Practice (praktik klinis berbasis bukti) adalah sebuah
pendekatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan dimana tenkes
menggunakan bukti terbaik yang tersedia.
Evidence Based medicine (pengobatan berbasis bukti) adalah metode
pengobatan yang teliti berdasarkan bukti terbaik.
Evidence Based medicine berarti mengintegrasikan keahlian klinis individu
dengan bukti klinis terbaik yang tersedia dari penelitian sistematis
Prinsip-prinsip dasar penerapan evidence based medicine practice meliputi:
a. Semua keputusan praktis harus dibuat berdasarkan studi penelitian,
dipilih serta ditafsirkan menurut beberapa karakteristik norma tertentu
b. Diperlukan keahlian klinis dari tenaga kesehatan
c. Dalam bingkai sistem pelayanan kesehatan yang berlaku
d. Dilaksanakan berdasarkan pilihan klien/pasien
Penerapan evidence based clinical dengan decision making
e. Adanya bukti eksternal (hasil penelitian, teori, pendapat para ahli, hasil
diskusi para ahli)
f. Adanya bukti internal (penilaian klinis, hasil dari proyek, hasil dari
pengkajian dan evaluasi pasien, alasan klinis, evaluasi)
g. Adanya manfaat terbaik untuk kondisi pasien dan keinginan pasien serta
meminimalkan pembiayaan.
Kekuatan dan kelemahan
dalam penerapan evidence
based pada praktik
Kelebihan dari EBP dalam praktek profesional adalah:
a) Helper dan klien bersama-sama memperoleh pengetahuan dan informasi
sebanyak-banyaknya terhadap suatu penyakit atau masalah yang dialami klien,
sehingga akan membantu klien dalam membuat keputusan alternatif dari
sejumlah pilihan penaganan masalah atau penyakit (Stout & Hayes, 2005).
b) Dengan EBP memungkinkan praktisi :
• mengembangkan pedoman praktis yang bermutu yang bisa diterapkan pada
diri
klien,
• mengidentifikasi literatur yang cocok yang bisa dijadikan bahan diskusi
bersama klien,
• berkomunikasi dengan para profesional lain dari kerangka acuan atas
panduan
pengetahuan dan
• meneruskan proses pembelajaran diri sendiri sehingga dihasilkan
kemungkinan
pengobatan terbaik bagi klien
Keterbatasan EBP dalam praktek profesional adalah:
a. Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan
sejumlah
bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999).
b. Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup
untuk melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin
sangat banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak
(Americal Medical Assosiation atau disingkat AMA, 1992
Tantangan Dalam
Penerapan Evidence
Based Praktik
Kebidanan
1. Latar belakang pentingnya Evidence Based
dalam praktik kebidanan

EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat
profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis.
EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni
bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003. Itu
dirancang untuk membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan
kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi. EBM
mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktik dan profesi
kebidanan.
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara
spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
proses persalinan. Setelah ibu dan bayi berada dalam kondisi sehat, didalam
asuhan persalinan terdapat 4 aspek (aspek pemecahan masalah yang
diperlukan untuk menentukan pengambilan keputusan klinik) yang perlu
mendapatkan perhatian, yaitu:
• aspek sayang ibu yang berarti sayang bayi
• Aspek pencegahan infeksi
• Aspek pencatatan
• Aspek rujukan
2. Tingkatan Evidence Based

01 03

Memformul Penelaahan
asikan terhadap
pertanyaan 02
bukti-bukti
ilmiah yang Penelusura ilmiah yang
berkaitan
04 n informasi ada
05

dengan
Menerapka ilmiah Melakukan
masalah
n hasil berkaitan evaluasi
3. Prinsip Penerapan Evidence Based dalam praktik kebidanan

Prinsip ini berdasarkan evidence based yang berkesinambungan


merupakan bagian terintegrasi dalam konsep holistik asuhan yang
berpusat pada wanita dan suatu hal yg fundamental bagi layanan
praktik kebidanan.
4. Model Tahapan penerapan evidence based praktik
kebidanan

a. Articule: mengetahui masalah dan mendefinisikan dengan baik


b. Assemble: mengumpulkan bukti dan berbagi sumber yang sesuai
c. Asses: pertimbangan antar sumber bukti yang paling kuat dan tepat
d. Agree: pilih yang sesuai dan laksanakan
e. Adapt: evaluasi yg sedang diterapkan apakah sesuai dengan tujuan.
5. Tantangan
Penerapan
Evidence Based
Praktik
Kebidanan

•Ketersediaan dan akses terhadap bukti ilmiah


• SDM penyedia bukti ilmiah (jumlah, kualitas dan pengelolaanya)
• SDM pelaksana EBLM
6. Rekomendasi pendukung penerapan evidence based

a) Sistem yang mendukung penguatan penelitian dan publikasi jurnal


kesehatan nasional dan internasional
b) Peneliti-praktisi dibidang kesehatan/kebidanan
c) Repositori subjek
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai