PEMERIKSAAN
NEUROLOGI
1. Kesadaran
2. Tanda Meningeal
3. Nervus Kranialis
4. Sensorik
5. Motorik
6. Refleks fisiologis
7. Refleks patologis
8. Provokasi nyeri
9. Pemeriksaan serebelum
10. Pemeriksaan fungsi otonom
Diagnosis Neurologi
3
Diagnosis klinis
Diagnosis topis
Diagnosis Etiologi
1 Pemeriksaan Kesadaran
Kesadaran Glasgow Coma Scale (GCS)
POIN
5
EYE VERBAL MOTORIC
6 Mengikuti
perintah
2 Pemeriksaan Meningeal sign
Meningeal Sign
7
1350
900
3 Pemeriksaan Nervi Kranialis
Nervus Olfaktorius
13
Pemeriksaan bau
syarat : tidk ada hambatan, tidak ada atropi, dan
penderita sadar baik (GCS 456)
Bahan tidak iritatif , biasanya tembakau, kopi, vanili,
teh, jeruk.
Cara diperiksa masing2 hidung, penderita disuruh
tutup mata
14 Ada yang salah ?
Nervus Opticus
15
Terdiri pemeriksaan:
Tajam penglihatan (visual acquity)
Pemeriksaan warna
Funduskopi
Nervus opticus..
16
Tajam penglihatan
Menggunakan Snellen Eye chart (6 meter)
Menggunakan jari tangan (normal dapat dilihat dlm jarak
60 meter), lambaian tangan (normal : jarak 300 meter),
cahaya lampu (jarak tak terhingga), dan bila tidak dapat
melihat sama sekali berarti buta total.
Lapangan penglihatan
Tes konfrontasi , normalnya untuk penglihatan atas
Pemeriksaan warna
menggunakan tes ishihara
menggunakan benang wol berwarna (ps diminta untuk
mengambil warna pada kumpulan benang wol berwarna.
Pemeriksaan funduskopi
Mata yg tdk diperiksa di tutup dg tangan penderita.
Penderita diminta melihat jauh ke depan. Tangan kiri
pemeriksa melakukan fiksasi dahi penderta, sdgkan
ophtalmoskop dipegang tangan kanan dilakukan
penyinaran 15o dari nasal.
20
21
Sensorik
Motorik
Refleks
Nervus Trigeminus (Nervus V)
25
Sensorik
Distribusi perifer : nervus V-1, V-2, V-3
Distribusi segmental : onion shape
Nervus V
26
Motorik
Merapatkan gigi ( m. masseter dan m. temporalis
bandingkan kanan dan kiri)
Buka mulut (m. pterygoideus eksernus) bila parese →
deviasi ke sisi otot yg lesi
Menggerakkan rahang dari sisi ke sisi melawan
tahanan
Menggigit tongue spatel kayu dg gigi geraham
Nervus V
27
Refleks
Jaw, Masseter atau mandibular reflex
Reflek kornea
Sternutatory (nasal, sneeze) reflex
Nervus Fasialis (nervus VII)
28
Tes Schirmer
Lakmus merah ukuran 5x50 mm ditempatkan di
Refleks stapedius
Stethosscope loudness balance test
Dilakukan dgn memasang stetoskop pd telinga
penderita, kemudian dilakukan pengetukan lembut
diafragma stetoskop atau dgn menggetarkan frekuensi
256Hz di dekat stetoskop
Nervus Vestibulocochlearis (Nervus VIII)
35
Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan keseimbangan
Pemeriksaan pendengaran
36
Tes Rinne
37
Pemeriksaan keseimbangan
38
39
Nervus Glossopharyngeus dan Nervus Vagus
(Nervus IX dan X)
40
Pemeriksaan m. trapezius :
Penderita disuruh mengangkat bahu dan pemeriksa
menahannya
Pemeriksaan m. sternokleidomastoideus:
Penderita memalingkan kepala ke arah kanan utk
memeriksa strenokleidomastoideus kiri dengan tangan
penderita menahannya.
Nervus XI
44
m. Trapezius m. sternokleidomastoideus
Nervus Hipoglossus (nervus XII)
45
Suhu :
Alat yg dipakai : tabung yg diisi air dingin dan air
panas, dingin dg suhu 5– 10o C ; panas suhu 40-45o C
Penderita sebaiknya berbaring
Mata penderita tertutup
Tabung dicobakan terlebih dahulu pd pemeriksa
Tabung ditempelkan pada kulit penderita dan penderita
diminta untuk menyatakan apakah yg terasa dingin
atau panas
50
Sensasi Taktil
Alat yg dipakai : kuas halus, kapas, bulu, tissue
Stimuli harus seringan mungkin, jangan memberi
tekanan pada jaringan subkutan
Penderita diminta utk menyatakan ya atau tidak
apabila ia merasakan atau tidak merasakan rangsangan,
dan pederita juga diminta utk menyatakan bagian
tubuh mana yg dirangsang.
51
Nyeri Taktil
Propioseptik
52
Gerak /posisi
Tes dilakukan dalam keadaan mata tertutup
Pd saat memberikan instruksi pasien dlm keadaan mata
terbuka utk melihat respon yg diharapkan sblm
diberikan tes.
Pemeriksa memegang jari yg rileks dan menjauhkan dr
jari yg lain sejajar dgn bidang gerak
Kemudian jari digerakkan naik atau turun, dan pasien
diminta untuk menentukan arah gerakan dari posisi
semula
53
54
Getar
Alat yg dipakai : garpu tala frekuensi 128 Hz atau 256
hz
Getarkan gapu tala
Kemudian pangkal garpu tala segera ditempelkan pada
bagian tubuh tertentu dan dipertahankan hingga pasien
tidak merasakan getaran
lakukan pemeriksaan pada sisi satunya yang homolog
55
Propioseptik..
56
Tekan
Alat yang dipakai : benda tumpul atau menggunakan
ujung jari
Penderita berbaring dgn mata tertutup
Benda tumpul ditempelkan atau disentuhkan lebih kuat
terhadap kulit
Penderita diminta untuk menyatakan apakah ada
tekanan dan sekaligus diminta utk mengatakan daerah
mana yg ditekan
Fungsi Sensoris Cerebral / Kombinasi
57
Stereognosis
Barognosis
Graphestesia
Two point tactile discrimination
Sensory Extinction atau Innatention
Loss of body image
58
Stereognosis Graphestesia
59
Sensory Extinction
Adalah hilangnya kemampuan utk merasakan dua
stimuli sensoris yg bersamaan
Pd saat bersamaan, pd sisi tubuh yg sepadan,
kemudian tanyakan kpd pasien, bag mana yg dia
rasakan.
Extinction tjd bila salah satu tdk dirasakan
61
62
5 Normal power
0 No contraction
Pemeriksaan Deltoid.
Pasien diminta
mengabduksi
lengannya melawan
tahanan, kontraksi
otot dapat dilihat dan
diraba
Musculus Deltoid
diinervasii oleh C5
lewat nervus axillary
69
Pemeriksaan Biceps
Brachii. Dilakukan fleksi
lengan bawah melawan
tahanan. Kontraksi dapat
dilihat dan diraba
Musculus Biceps Brachii
diinervasi oleh C5 dan
C6 melalui nervus
Muskulokutaneus
70
Pemeriksaan Brachioradialis.
Dilakukan fleksi lengan bawah
yang semipronasi (jempol
keatas) melawan tahanan.
Kontraksi otot dapat diamati
dan diraba.
M.Brachioradialis diinervasi
oleh nervus radialis dari akar
syaraf C5 dan C6
71
Ekstensi Lengan bawah.
Lengan bawah disedikit
fleksikan , kemudian
diekstensikan melawan
tahanan. Kontraksi otot
triseps dapat dilihat dan
diraba. Otot Triseps
diinvervasi oleh C6-C7
melalui nervus Radialis
72
Fleksi dari pergelangan.
Fleksi telapak tangan pd
pergelangan melawan
tahanan, tendon dari
fleksor carpi radialis dan
flexor carpi ulnaris
dapat terlihat dan teraba
73
Pemeriksaan Fleksor paha atas.
Pasien diminta memfleksikan
paha atas melawan tahanan dan
lutut difleksikan dan tungkai
berada pada tangan pemeriksa.
Otot hamstring diinervasi oleh
L5-S1 melalui nervus Sciaticus
74
Pemeriksaan Sartorius.
Dengan paha fleksi dan
berotasi lateral dan lutut
setengah fleksi, pasien
diminta memfleksikan lagi
melawan tahanan
75
Pemeriksaan ekstensi tungkai pada lutut. Pasien
berbaring telentang diminta untuk
mengekstensikan tungkai pada lutut melawan
tahanan. Kontraksi quadricep femoris dapat
dilihat dan diraba
Diinervasi oleh L3-L4 memlui nervus femoralis
76
Pemeriksaan plantar fleksi kaki. Pasien diminta
plantar fleksi kaki pada sendi tumit dengan
melawan tahanan, kontraksi gastroknemeus dan
otot yang terkait dapat dipakai dan diraba.
Diinervasi oleh L4-L5 melalui nervus peroneus
77
Pemeriksaan dorso fleksi (ekstensi) kaki. Pasien
diminta mendorsofleksikan kaki melawan tahanan.
Kontraksi dari tibialis anterior dapat di lihat dan
diraba. Diinervasi oleh S1-S2 melalui nervus
tibialis
78
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Refleks
80
REFLEKS FISIOLOGIS
ReflekSuperfisial (Kulit)
Deep Tendon and Muscle Stretch Refleks
REFLEKS PATOLOGIS
6 Refleks Fisiologis
Refleks Superfisial
82
Reflek Cremaster
Reflek ini dihasilkan dengan mencoret atau
menggores ringan atau mencubit kulit pada paha atas
bagian dalam
Respon : normal terjadi kontraksi otot kremaster
dengan elevasi homolateral testis
Inervasi : saraf ilioinguinal dan genitofemoral (L1-
L2).
Reflek ini dapat menghilang pada laki-laki tua,
Reflek Gluteal
Dihasilkan dengan menggores kulit pada pantat
Reflek Plantar
Dengan menggores permukaan telapak kaki dari tumit
ke atas
Respon : normal pada individu usia lebih dari 12-18
bulan, diikuti plantar fleksi dari kaki dan jempol kaki
Refleks Superfisial…
86
Nilai Respon
Refleks Brachioradialis
KPR
90
Reflek Patella
APR
91
Reflek Achiles
7 Refleks Patologis
Refleks Patologis
93
Ekstremitas Atas
Reflek Palmomental
Refleks ini dibangkitkan dengan cara menorehkan
benda tumpul pada thenar eminence, bisa dari arah
pergelangan menuju jempol atau sebaliknya
Positif bila ada kontraksi otot-otot orbicularis oris dan
mentalis dengan sedikit retraksi dan peningkatan sudut
mulut sebagai respon dari goresan atau torehan dari
telapak tangan dari tangan ipsilateral
Refleks Patologis Ekstremitas
96
Bawah
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaefer
Stransky
Gonda
Mendel-Bechterew
Rossolimo
Varian Babinski
97
Sign Stimulus
99
Babinski Rossolimo
100
Klonus
8 Provokasi Nyeri
Tanda Patrick
102
Disinergia
Menyuruh ps menggambil gelas, menggambar lingkaran
Disdiadokokinesia :
Tidak dapat melakukan gerakan bolak balik
Dismetria
Tidak mampu mengukur ketepatan gerakan
Tes finger to nose, finger to finger
Rebound phenomenon
Scanning speech
Pemeriksaan keseimbangan
108
Berjalan
Tandem walking
Tonus : pendular
Tremor : intention tremor, tremor terjd pd akhir
gerakan
109
Finger to nose test
Figure 2: Finger-to-nose test. A. Normal: Smooth trajectory
throughout movement. B. Cerebellar hemisphere dysfunction:
Tremor increases in amplitude as finger approaches target. C.
Parkinsonian: Tremor may be present at initiation of movement, but
smoothes out as finger approaches target. D. Essential tremor: Low-
110 amplitude fast tremor throughout trajectory, may worsen as finger
approaches target.
Heel to shin test
111
Disdiadokokinesia
112
Rebound phenomenon
113
Pendullar sign
114
Tandem gait
115
Romberg test
116
10 Pemeriksaan Sistem Otonom
Sistem otonom
118
hipotensi ortostatik,
keringat yang abnormal,
genitourinari.
Tes Perspirasi
119
THE END