Anda di halaman 1dari 22

AUDIT LAPORAN

KEUANGAN HISTORIS
DAN LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN

KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK

Eka Laily Rahmawati 2010313220027


Emil Liyana 2010313320012
Favian Azmi 2010313210006
Nur Syifa Zahwa 2010313220046
Ricky D.Gultom 2010313210049
Zerlinda Tiara 2010313220002
Latar Belakang Pengauditan
01 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses


akuntansi yang memiliki fungsi untuk memberikan
informasi bagi pihak yang membutuhkan seperti
calon investor serta pemerintah. Laporan keuangan
dapat digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk
melihat baik atau buruknya kinerja sebuah
perusahaan.
02

Pihak-Pihak yang Berinteraksi


dengan Auditor
Dalam audit laporan keuangan, auditor menjalin hubungan
profesional dengan empat kelompok penting, yaitu :

Manajemen Auditor Internal

Pihak yang
bertanggungjawab Pemegang Saham
atas tata kelola
03 Standar Auditor

Standar audit adalah pedoman umum untuk


membantu para auditor dalam memenuhi
tanggung jawab professional mereka dalam
pengauditan laporan keuangan historis. Standar
tersebut mencakup pertimbangan kualitas
professional antara lain persyaratan kompetensi
dan independensi, pelaporan dan bukti.
AUDIT INFORMASI KEUANGAN HISTORIS

Prinsip-prinsip Penilaian Risiko Dan Bukti Audit


Umum dan Respons Terhadap Risiko
Tanggungjawab Yang Telah Dinilai

Penggunaan Kesimpulan Area-Area


Pekerjaan Audit Dan Khusus
Pihak Lain Pelaporan
STRUKTUR STANDAR PROFESSIONAL AKUNTAN
PUBLIC
Struktur setiap standar audit yang tercakup dalam standar
professional akuntan public mengikuti struktur yang terdapat dalam
ISA yang mana mengelompokkan informasi dalam beberapa
kategori, yaitu:
• Pengantar
• tujuan
• Definisi
• Ketentuan
• materi penerapan dan penjelasan baik.
04 Laporan Auditor

Laporan auditor sangat penting dalam penugasan audit dan


asurans karena laporan mengomunikasikan temuan
auditor. Pengguna laporan keuangan mengandalkan pada
laporan keuangan untuk mendapatkan asurans tentang
laporan keuangan entitas (perusahaan).
BAGIAN-BAGIAN DALAM LAPORAN AUDITOR

1. Judul Laporan
2. Pihak yang Dituju
3. Paragraf Pendahuluan
4. Tanggungjawab Manajemen atas Laporan
Keuangan
5. Tanggungjawab Auditor
6. Opini Auditor
7. Tanggungjawab Pelaporan Lainnya
8. Tanda Tangan Auditor
9. Tanggal Laporan Auditor
KONDISI-KONDISI UNTUK PERUMUSAN OPINI
WAJAR TANPA PENGECUALIAN

Auditor harus merumuskan suatu opini tentang


apakah laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku. Untuk
merumuskan opini tersebut, auditor harus
menyimpulkan apakah auditor telah
memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
Contoh Laporan Tanpa Modifikasi (Wajar Tanpa Pengecualian)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[Pihak yang dituju]
 
Pelaporan atas Laporan Keuangan
Kami telah mengaudit laporan keuangan Entitas ABC terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31
Desember 20x1, laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain.
 
Tanggungjawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia, dan atas pengendalian internal yang ditentukan perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material, yang disebabkan
kecurangan atau kesalahan.

Tanggungjawab Auditor
Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit. Standar tersebut mengharuskan kami untuk memenuhi ketentukan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material. Suatu audit mencakup pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti-bukti tentang jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, yang disebabkan kecurangan atau kesalahan.
Dalam melakukan penilaian atas risiko tersebut auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, namun tidak untuk tujuan menyatakan suatu opini atas efektivitas pengendalian internal entitas. Suatu
audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
 
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan dasar dasar bagi
opini kami.
 
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan entitas ABC tanggal 31 Desember 20x1, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
 
Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundangan-undangan Lain
 
[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor akan bervariasi tergantung pada sifat tanggungjawab pelaporan lain
auditor]
 
[Tanda tangan auditor]
[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
MODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR

Auditor harus memodifikasi opini dalam  Sifat Kesalahan Penyajian Material


laporan auditor ketika:  Ketepatan Kebijakan Akuntansi yang
Dipilih
 Auditor menyimpulkan bahwa,  Penerapan Kebijakan Akuntansi yang
berdasarkan bukti audit yang diperoleh, Dipilih
laporan keuangan secara keseluruhan  Ketepatan Kecukupan Pengungkapan
tidak bebas dari kesalahan penyajian dalam Laporan Keuangan
material; atau  Sifat Ketidakmampuan untuk
 Auditor tidak dapat memperoleh bukti Memperoleh Bukti Audit yang Cukup
audit yang cukup dan tepat untuk dan Tepat
menyimpulkan bahwa laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material.
Contoh-contoh kondisi yang berkaitan
dengan sifat atau waktu pekerjaan
auditor, mencakup:
● Entitas diharuskan untuk menggunakan
Contoh-contoh kondisi di
luar pengendalian entitas, metoda akuntansi ekuitas untuk suatu ● Contoh-contoh pembatasan yang
entitas terasosiasi, dan auditor tidak dilakukan oleh manajemen
mencakup sebagai berikut: ● Manajemen mencegah auditor
● Catatan akuntansi entitas dapat memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat tentang informasi untuk mengobservasi penghitungan
telah musnah fisik persediaan.
● Catatan akuntansi suatu keuangan entitas terasosiasi tersebut
untuk mengevaluasi apakah metoda ● Manajemen mencegah auditor
komponen signifikan untuk melakukan konfirmasi
disita oleh otoritas ekuitas tersebut telah diterapkan dengan
tepat. eksternal atas saldo akun-akun
pemerintah hingga waktu
● Waktu penunjukan auditor tertentu.
yang tidak dapat
ditentukan. menyebabkan auditor tidak dapat
mengobservasi penghitungan fisik
persediaan.
● Auditor menentukan bahwa
pelaksanaan prosedur substantif saja
adalah tidak cukup, tetapi pengendalian
entitas tidak efektif.
PENENTUAN TIPE MODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR

Pengaruh yang pervasif terhadap laporan Tipe modifikasi terhadap opini auditor
keuangan adalah pengaruh yang menurut
terdiri dari:
pertimbangan auditor:
 Opini wajar dengan pengecualian
 Tidak terbatas pada usnur, akun, atau pos tertentu  Opini tidak wajar
laporan keuangan;  Opini tidak menyatakan pendapat
 Jika dibatasi, merupakan atau dapat merupakan  
suatu proporsi yang substansial dalam laporan
keuangan; atau
 Dalam hubungannya dengan pengungkapan,
adalah fundamental bagi pemahaman pengguna
laporan keuangan.
• Pertimbangan Lain yang Berkaitan
dengan Opini Tidak Wajar atau Opini
Tidak Menyatakan Pendapat
• Konsekuensi dari Ketidakmampuan Ketika menurut auditor suatu opini tidak
untuk Memperoleh Bukti Audit yang wajar atau opini tidak menyatakan pendapat
Cukup dan Tepat yang Disebabkan oleh perlu dinyatakan atas laporan keuangan
Pembatasan yang Dilakukan oleh secara keseluruhan, laporan auditor juga tidak
Manajemen setelah Auditor Menerima diperkenankan untuk mencantumkan opini
tanpa modifikasian, berdasarkan kerangka
Perikatan
pelaporan keuangan yang sama, atas suatu
laporan keuangan tunggal atau satu atau lebih
unsur, akun, atau pos tertentu laporan
keuangan.
BENTUK DAN ISI LAPORAN AUDITOR KETIKA
OPINI DIMODIFIKASI

Basis untuk Paragraf


Modifikasi

Paragraf Opini
• Penjelasan tentang Tanggungjawab Auditor
Ketika Auditor Menyatakan suatu Opini • Penjelasan tentang Tanggungjawab Auditor
Wajar dengan Pengecualian atau Opini Tidak Ketika Auditor Tidak Menyatakan Pendapat
Wajar
Ketika auditor tidak menyatakan pendapat karena
Ketika auditor menyatakan suatu opini wajar dengan ketidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti
pengecualian atau opini tidak wajar, auditor harus audit yang cukup dan tepat, auditor harus mengubah
mengubah penjelasan tentang tanggung jawab paragraf pendahuluan dalam laporan auditor untuk
auditor untuk menyatakan bahwa auditor yakin menyatakan bahwa auditor ditugasi untuk mengaudit
bahwa bukti audit yang diperoleh oleh auditor adalah laporan keuangan.
cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi
opini modifikasian.
KOMUNIKASI DENGAN PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB ATAS
TATA KELOLA

● Pengomunikasian dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola


tentang kondisi yang menuntun pada suatu modifikasi yang diharapkan
terhadap opini auditor dan susunan kata yang diusulkan atas modifikasi
tersebut memungkinkan:

a. Auditor untuk memberitahukan pihak yang bertanggung jawab atas tata


kelola modifikasi yang dimaksud dan alasan (atau kondisi) untuk
modifikasi tersebut.
b. Auditor untuk mencari persetujuan dari pihak yang bertanggungjawab atas
tata kelola tentang fakta-fakta dari hal-hal yang menimbulkan modifikasi
tersebut, atau mengonfirmasi hal-hal yang terkait dengan ketidaksepakatan
dengan manajemen; dan
c. Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola peroleh kesempatan, jika
relevan, untuk menyediakan bagi auditor informasi dan penjelasan lebih
lanjut sehubungan dengan hal-hal yang menimbulkan modifikasi tersebut.
PARAGRAF PENEKANAN SUATU HAL DAN PARAGRAF HAL LAIN
DALAM LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
● Paragraf Penekanan Suatu Hal dalam ● Paragraf Hal Lain dalam Laporan
Laporan Auditor Auditor
Jika menurut auditor perlu untuk
Jika menurut auditor perlu untuk menarik mengomunikasikan suatu hal lain selain yang
perhatian pengguna laporan keuangan atas suatu telah disajikan atau diungkapkan dalam
hal yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang menurut pertimbangan
laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, relevan dengan pemahaman pengguna
auditor, sedemikian penting yang bersifat laporan keuangan atas audit, tanggungjawab
fundamental bagi pemahaman pengguna auditor, atau laporan auditor, dan hal tersebut
laporan keuangan atas laporan keuangan. tidak dilarang oleh peraturan perundang-
undangan maka auditor harus mencantumkan
suatu paragraf dalam laporan auditor dengan
judul “Hal Lain” atau judul lain yang tepat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai