Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI

Oleh : Ditte Ayu S.


SISTEM HEMATOTOLGI

Tersusun

Darah

Nodus Limpa Sumsum


Tulang
SUSUNAN SISTEM HEMATOLOGI
• Darah : organ khusus yang berbeda dengan organ yang lain karena berbentuk
cairan.
• Fungsi : pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap
infeksi dan mekanisme hemostasis.
• Terdiri dari : plasma dan sel darah ( korpuskili)
1. Plasma darah ( komponen intraselurer berbentuk Cairan) – 55% dr. Volume darah.
Plasma darah diperoleh dengan cara mensentrifugasi darah, sehingga plasma darah akan
terpisah dari sel darah.

(Handayani & Hariwibowo, 2008).


PLASMA DARAH
• Plasma darah juga berisi hormon-hormon, enzim dan antibodi
• Protein dalam plasma darah terditi atas :
 
1. Antihemofilik, berguna mencegah anemia.
2. Tromboplastin, berguna dalam proses pembekuan darah.
3. Protombin, mempunyai peranan penting dalam pembekuan darah.
4. Fibrinogen, mempunyai peranan penting dalam pembekuan darah.
5. Fibrinogen, mempunyai peranan penting dalam pembekuan darah.
6. Albumin, berguna dalam pemeliharaan tekanan osmosis darah. 
7. Gammaglobulin, berguna dalam senyawa antibodi yaitu mengangkut metabolisme
dari jaringan ke alat-alat pengeluaran, mengangkut energi panas dari tempat aktif
ketempat yang tidak aktif untuk menjaga suhu tubuh, mengedarkan air, hormon
dan enzim ke seluruh tubuh, melawan infeksi degan antibodi dan leukosit

(Irianto, 2013).
2. SEL DARAH
komponen padat yang terdapat di dalam plasma darah.
• Sel eritrosit ( sel darah merah ),
• Leokosit ( sel darah putih ), dan
• Trombosit ( bekuan darah )
dengan jumlah 45% dari volume darah

(Evelyn C, 2009) .
GANGGUAN PADA DARAH
• Infeksi : Malaria dan sepsis
• Anemia : Anemia Aplastik (produksi di sumsum tulang yang tidak kuat),
Anemia Autoimun Hemolitik ( yg menyerang diri Sendiri), Anemia Sel Sabit
(produksi sel darah merah yang bentuknya tidak optimal).
• Kanker Darah : Leukemia, Multiple Myeloma, Sindrom Mielodisplasia,
Limfoma, Polisitemia Vera.
• Gangguan Perdarahan
ITP/ Idiopathic Thrombocytopenic Purpura  adalah kelainan autoimun yang
dapat menyebabkan perdarahan yang memanjang dan memar-memar berlebihan.
Trombositopenia( Kelaianan Jumlah Trombosit), Trombositopenia (devisit protein),
Von Willebrand (tdk dapat membeku).
• Pengentalan Darah (Hiperkoagulasi)
NODUS LIMFA
• Salah satu komponen sistem limfatik yang berbentuk seperti kacang kecil
dan tersebar secara luas di seluruh tubuh.
• Nodus limfa yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh struktur yang
disebut pembuluh limfa.
• Nodus limfa berukuran 1-2 cm, manusia biasanya memiliki 500-600 nodus
limfa,
• Fungsi utama nodus limfa ialah untuk melawan infeksi.
• Nodus limfa ini dapat ditemukan hampir di seluruh tubuh, beberapa
diantaranya dapat dilihat “contohnya tonsil” tetapi kebanyakan tidak dapat
dilihat, hanya bisa diraba ketika ada infeksi di tubuh kita.
• Bagian tubuh yang terdapat banyak nodus limfa antara lain bagian dada,
leher, ketiak, dan perut.
FUNGSI NODUS LIMFA
• Membantu sistem imun untuk melawan infeksi, bagian utama nodus limfa
mengandung sel darah putih yang merupakan bagian dari kekebalan
tubuh. Mereka dapat berfungsi untuk melawan antigen “zat asing” yang
berbahaya bagi tubuh.
• Membantu melakukan penyaringan terhadap sampah selular, sel yang
sudah mati dan sel yang dapat berbahaya bagi tubuh. Hasil saringan ini
akan dibawa melalui pembuluh darah untuk kemudian dibuang ke luar
tubuh.
GANGGUAN PADA SISTEM LIMFATIK
• peradangan kelenjar getah bening atau limfadenitis.

• Limfoma merupakan kanker kelenjar getah bening yang terjadi ketika sel limfosit
tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali.

• Penyumbatan atau obstruksi dalam sistem limfatik dapat menyebabkan terjadinya


pembengkakan akibat penumpukan cairan getah bening (limfedema).

• enyakit autoimun yang dapat mengganggu kinerja sistem limfatik


adalah autoimmune lymphoproliferative syndrome (ALPS).

• rheumatoid arthritis, skleroderma, dan lupus, juga dapat menyebabkan gangguan


pada sistem limfatik.
SUMSUM TULANG BELAKANG
• Sumsum tulang belakang dan otak merupakan sistem saraf pusat
tubuh manusia. Jika otak berperan sebagai kendali seluruh komando,
fungsi sumsum tulang belakang adalah menyalurkan sinyal dari otak
ke tubuh, begitu.
• struktur sumsum tulang belakang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu leher
(neck), dada (thoracic), dan lumbar (lower back).
• Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah untuk menyampaikan
pesan sensorik, motorik, dan otonom antara otak dan seluruh tubuh.
• Membawa sinyal dari otak menerima sinyal dari otak yang mengontrol
gerakan dan fungsi otonom.
• Membawa informasi ke otak, mengirimkan pesan ke otak dari tuubuh.
Seperti sensasi sentuhan, tekanan, dan rasa sakit.
• Respin refleks, secara independen untuk melakukan gerak refleks
motorik. Sebagai contoh, Anda tersentak saat ada yang memukul lutut.
ERITROSIT
• Eritrosit atau Sel darah merah adalah sel yang memiliki fungsi khusus mengangkut
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh dan membantu pembuangan karbon dioksida
dan proton yang dihasilkan oleh metabolisme jaringan tubuh. Masa hidup eritrosit
ialah 120 hari sejak dibentuk di jaringan hematopoietik (Kiswari R, 2014).
• Pembentukannya diatur oleh eritropoietin, suatu hormon yang di sintesis di ginjal,
kemudian keluar ke aliran darah menuju sumsum tulang sebagai respons terhadap
adanya hypoxia jaringan.
• Dalam sumsum tulang selanjutnya terjadi mobilisasi sel stem multipoten. Dalam
perkembangannya sel stem multipoten ini akan membentuk progenitor myeloid
yang kemudian akan menghasilkan calon sel darah merah dan trombosit serta
granulosit dan monosit.
• Semua proses ini berlangsung di sumsum tulang sebelum akhirnya lepas ke
sirkulasi darah perifer dalam bentuk sel dewasa yang telah masak (Sofro M, 2012).
GANGGUAN PADA SUMSUM TULANG
BELAKANG
• Stenosis spinal adalah kondisi penyempitan ruas tulang belakang yang
terjadi karena penuaan.
• Sklerosis multipel : Lesi di tulang belakang dapat menyebabkan
kelemahan, kehilangan sensorik, kesemutan, dan juga rasa nyeri.
• Infeksi atau peradangan pada selaput yang menutupi otak dan
sumsum tulang belakang disebut sebagai meningitis.
• Trauma : Cedera dapat menyebabkan tulang belakang keluar dari
tempat yang seharusnya. Bahkan, bisa menyebabkan patah tulang
belakang, sehingga melukai sumsum tulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai