Anda di halaman 1dari 18

OTITIS MEDIA AKUT

Definisi
Peradangan telinga tengah dengan gejala dan
tanda-tanda yang bersifat cepat dan singkat.
Gejala dan tanda klinik lokal atau sistemik dapat
terjadi secara lengkap atau sebagian, baik
berupa otalgia, demam, gelisah, mual, muntah,
diare, serta otore, apabila telah terjadi perforasi
membran timpani.
Anatomi Telinga
Epidemiologi
Otitis media adalah salah satu infeksi tersering pada
anak-anak. pada beberapa penelitian infeksi ini
diperkirakan terjadi pada 25% anak. Berdasarkan ras
otitis media lebih sering terjadi pada ras Indian Amerika
dan Eskimo dibandingkan dengan ras kulit putih, dan
paling jarang pada ras kulit hitam. Infeksi umumnya
terjadi pada dua tahun pertama kehidupan, sedangkan
insiden puncak kedua terjadi pada tahun pertama masa
sekolah . pada anak laki-laki kasus otitis media akut
lebih sering ditemukan daripada anak perempuan.
Etiologi
1. Bakteri
Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering :
– Streptococcus pneumoniae (40%)
– Haemophilus influenzae (25-30%)
– Moraxella catarhalis (10-15%).

2. Virus
Virus juga merupakan penyebab OMA. Virus dapat dijumpai tersendiri
atau bersamaan dengan bakteri patogenik yang lain. Virus yang paling
sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV),
influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-15%
dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus.
Faktor Resiko
Faktor risiko terjadinya otitis media adalah :
• Umur
• Jenis kelamin
• Ras
• Faktor genetik
• Status sosiol ekonomi
• Lingkungan
• Asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula
• Abnormalitas kraniofasialis kongenital
• Satus imunologi
• Infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas
• Disfungsi tuba Eustachius
• Inmatur tuba Eustachius
Patofisiologi
Sembuh / Normal

f. Tuba Tetap
Terganggu
Gangguan Tuba Tekanan Negatif Efusi OME
Telinga Tengah Infeksi (-)

Etiologi :
Tuba tetap terganggu
Perubahan tekanan udara tiba-tiba
+ ada infeksi
Alergi
Sumbatan : Sekret
Tampon
Tumor OMA

Sembuh OMSK OME


Stadium OMA
OMA dalam perjalanan penyakitnya dibagi
menjadi lima stadium, bergantung pada
perubahan pada mukosa telinga tengah, yaitu :
1. Stadium oklusi tuba Eustachius
2. Stadium hiperemis atau stadium pre-supurasi
3. Stadium supurasi
4. Stadium perforasi
5. Stadium resolusi
Gejala klinis dan Penegakan diagnosis
Gejala klinis OMA bergantung pada stadium penyakit serta umur pasien.
Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri
di dalam telinga, di samping suhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat
riwayat batuk pilek sebelumnya.
Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri,
terdapat gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa
kurang mendengar.
Pada bayi dan anak kecil, gejala khas OMA adalah suhu tubuh tinggi
dapat mencapai 39,5°C (pada stadium supurasi), anak gelisah dan sukar
tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang-kejang dan
kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit.
Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang
telinga, suhu tubuh turun dan anak tidur tenang
Diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut:
1. Penyakitnya muncul mendadak (akut).
2. Ditemukannya tanda efusi di telinga tengah.
3. Adanya tanda / gejala peradangan telinga tengah.

Beberapa teknik pemeriksaan dapat digunakan untuk


menegakkan diagnosis OMA, seperti :
• Otoskop
• Otoskop pneumatik
• Timpanometri
• Timpanosintesis
Diagnosis banding

Diagnosis banding otitis media adalah sebagai


berikut:
• Otitis eksterna
• Nyeri dental
• Nyeri sendi temporomandibular
• Faringitis viral akut
• Trauma telinga
• Sinusitis akut
• Gangguan pendengaran
Penatalaksanaan

1. Pengobatan
Penatalaksanaan OMA tergantung pada stadium penyakitnya:
a. Stadium awal
• Antibiotik
• dekongestan lokal atau sistemik
• Antipiretik

b. Stadium oklusi tuba


• Obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak kurang dari
12 tahun atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk anak yang berumur
atas 12 tahun pada orang dewasa.
• Sumber infeksi harus diobati dengan pemberian antibiotik.

c. Stadium hiperemis
• Antibiotik,
• Obat tetes hidung
d. Stadium supurasi
• Antibiotik
• Pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran
timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi
ruptur.

e. Stadium perforasi
• Obat cuci telinga (ear toilet) H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari
• Antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu

f. Stadium resolusi
membran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi, dan
perforasi menutup. Bila tidak terjadi resolusi biasanya sekret mengalir di
liang telinga luar melalui perforasi di membran timpani. Antibiotik dapat
2.Pembedahan
• Miringotomi
• Timpanosintesis
• Adenoidektomi
Komplikasi
Sebelum adanya antibiotik, OMA dapat
menimbulkan komplikasi, mulai dari abses
subperiosteal sampai abses otak dan meningitis.
Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya
didapat pada otitis media supuratif kronik. Komplikasi
OMA terbagi kepada komplikasi intratemporal
(perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis
nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal
(abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak,
tromboflebitis).
Prognosis
Dengan pengobatan yang adekuat, prognosis
OMA adalah baik untuk pendengaran dan
kesembuhan, khususnya bila dilakukan
parasentesis sebelum terjadi perforasi spontan
membran timpani.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai