Anda di halaman 1dari 17

HIV&AIDS

Program Pencegahan dan Penanggulangan


HIV&AIDS (P2HIV/AIDS)di Tempat Kerja

KELOMPOK 4:
• ANRICHA PRIMEDIA
• A N D R I I R AWA N
• WILSON ARITONANG
K E P U T U S A N M E N A K E RT R A N S
NO KEP-68/MEN/IV/2004
DASAR HUKUM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
H I V / A I D S D I T E M PAT K E R J A

● Pasal 1  Penjelasan terkait HIV/AIDS


● Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
● Pasal 2  Upaya Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS di
● Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tempat kerja

● Keputusan Menakertrans No KEP-68/MEN/IV/2004 tentang ● Pasal 3  Pekerja/Buruh dengan HIV/AIDS berhak


Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja; mendapatkan pelayanan kesehatan kerja

● Keputusan Dirjen Binwasnaker No. KEP-20/DJPPK/VI/2005 ● Pasal 4  Pembinaan terhadap Program Pencegahan dan
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
● Pasal 5  Pengaturan tes HIV
● Kep Dirjen Binwasnaker No. : KEP. 44/PPK /VIII/2012 tentang
Pedoman Pemberian Penghargaan Program P2-HIV dan AIDS Di ● Pasal 6  Penjagaan informasi HIV
Tempat Kerja
● Pasal 7  Petunjuk Teknis
HAMBATAN :
KONSEP PROGRAM :
1.Ketakutan terhadap Stigma
2.Diskriminasi atau Kekerasan
SOLUSI :
Tujuan : Sebagai pedoman bagi pengusaha dan 3.TIDAK TAKUT BERLEBIHAN
pekerja/buruh dalam pelaksanaan pencegahan dan 4.KEWASPADAAN
Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja melalui program 5.MEMBERI DUKUNGAN :
keselamatan dan kesehatan kerja.
• Tidak stigmatisasi
• Tidak diskriminasi
• Memfasilitasi untuk mendapat pelayanan (konseling,
pemeriksaan/tes HIV, pengobatan ARV dan perawatan)
FAKTA Tentang HIV & AIDS

Sindrome/penyakit mematikan yang sampai saat  HIV dapat menular kepada siapa saja :
ini belum ditemukan o Tua, muda, anak2, bayi & balita
obat penyembuhnya. o Laki, perempuan
 Sudah ada di mana-mana/seluruh dunia, di o Orang dengan perilaku seks berisiko maupun tidak
Indonesia sdh menyebar berisiko
 Berpotensi menimbulkan stigma dan diskriminasi di
di seluruh provinsi dan kab/kota
masyarakat
 Jumlah kasus terus meningkat : Indonesia  Bukan merupakan masalah kesehatan saja, tetapi
peningkatannya tertinggi berimbas pada
di ASIA masalah ketenagakerjaan dan sosial ekonomi lainnya
KEWAJIBAN PENGUSAHA
(Kepmenakertrans No 68 Th 2004) HIV & AIDS dan DUNIA
USAHA
• Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan HIV dan AIDS telah menjadi masalah besar di Dunia
maupun di Indonesia :
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja :
 Merupakan penyakit mematikan yang belum ditemukan
• a) Mengembangkan kebijakan (dpt dituangkan obatnya
 Jumlahnya terus meningkat (Indonesia tercepat di Asia)
• dalam PP atau PKB)
 Sebagian besar pada usia produktif (> 85 %)
• b) Mengkomunikasikan kebijakan melalui :  Memberikan dampak luas : kesehatan, sosial, ekonomi
termasuk pada dunia usaha
• – Penyebarluasan informasi
• – Penyelenggaraan pendidikan dan latihan  Setiap tenaga kerja berhak atas perlindungan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja termasuk dari permasalahan HIV dan
• c) Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh dari AIDS;
• tindakan dan perlakuan diskriminatif.  Dunia usaha sangat berkepentingan untuk mengambil peran
dalam program P2-HIV dan AIDS di Tempat.
• d) Menerapan prosedur K3 khusus.  Populasi Pekerja 115 Juta (kl 1⁄2 dari Total jml penduduk
sebanyak 238.893.400 jiwa (BPS Tahun 2011) perlu dilindungi dari
HIV dan AIDS;
HIV & AIDS

AIDS (AQUIRED IMUNODEFICIENCY


Human Immunodeficiency Virus merupakan Virus yang SYNDROME)
menyerang system imun/kekebalan tubuh manusia =>
Sel darah putih
Suatu kumpulan gejala penyakit (Sindrom) berupa
• HIV menyerang & merusak sel darah putih (khususnya
menurun/hilangnya kekebalan tubuh yang
Limfosit T) yang berfungsi mengatur sistim kekebalan
diakibatkan oleh virus (HIV) dan disertai berbagai
tubuh manusia
• HIV melemahkan sistem kekebalan/perlindungan penyakit/infeksi ikutan yang berakibat fatal
tubuh manusia dari berbagai infeksi (bakteri, virus dan
jamur) Infeksi ikutan = infeksi opurtunistik
• HIV disebut lentivirus krn membutuhkan waktu
cukup lama untuk menimbulkan efek kesehatan pd
manusia
SIFAT-SIFAT VIRUS HIV : BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV?

• Hanya bisa bertahan hidup dan mereplikasi diri dalam tubuh manusia Untuk masuk ke dalam tubuh manusia, HIV harus masuk
• Hanya memiliki materi genetik RNA => replikasi membutukan DNA langsung ke dalam aliran darah orang yang bersangkutan.
Sedangkan di luar tubuh manusia HIV sangat cepat mati. HIV
• Jembatan masuk HIV kedalam Limfosit T melalui CD4 yg melekat
bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang
pada permukaan sel (CD4 sbg Reseptor HIV)
mengandung HIV tersebut dalam keadaan belum mengering.
• HIV berada dalam cairan tubuh manusia terutama : darah, cairan Dalam media darah kering HIV akan cepat mati.
sperma/semen, cairan vagina, air susu ibu
• Cairan ludah, keringat, ingus, air mata, urine, muntahan mengandung
HIV dalam jumlah sedikit terutama bila terdapat darah di dalamnya, Penularan HIV terjadi jika ada kontak atau percampuran dengan
akan tetapi penularan HIV melalui cairan ini belum pernah ditemukan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu:
• HIV termasuk virus yang lemah karena tidak dapat bertahan hidup bila: • Cairan Kelamin, melalui hubungan seksual
 Berada di luar tubuh manusia • Darah melalui penggunaan jarum suntik yang telah
 Berada pada suhu lebih tinggi dari suhu tubuh manusia tercemar HIV diantara pengguna narkoba, dan benda
 Berapa pada lingkungan dg tingkat keasaman (PH) tinggi tajam tercemar lainnya

 Terkena atmosfir/udara • ASI dari ibu pengidap HIV atau penderita AIDS ke
bayinya
K E P D I R J E N B I N WA S N A K E R N O . : K E P. 4 4 / P P K / V I I I / 2 0 1 2
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PROGRAM P2-HIV DAN AIDS DI
T E M PAT K E R J A

TUJUAN :
Melindungi pekerja dari kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun gangguan kesehatan lainnya dalam rangka mencapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan kerja serta kelangsungsn
dunia usaha. Program P2-HIV dan AIDS di tempat kerja akan memberikan konstribusi dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja.

RUANG LINGKUP JENIS PENGHARGAAN

1. Penghargaan 2. Penghargaan Perusahaan dengan Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja;
• Jenis penghargaan 3. Penhargaan Pemerduli P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja;
• Bentuk penghargaan 4. Penghargaan Pembina P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja;
• Pemberian penghargaan
2. Tata cara untuk memperoleh penghargaan BENTUK PENGHARGAAN
• Pengajuan pengajuan penghargaan
• Proses administrasi pengajuan penghargaan 5. Piagam;
• Penilaian : 6. Pelakat;
• Penilaian dokumen 7. Lencana;
• Pemeriksaan lapangan dan/Uji Petik 8. Pin
3. Tim Penilai
4. Indikator dan kriteria penilaian penghargaan
5. Penyelenggaraan penyerahan penghargaan
6. Pembiayaan
P 4 G N D I T E M PAT K E R J A

DASAR HUKUM KETENTUAN UMUM


Pasal 2
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN Pengusaha wajib melakukan upaya aktif pencegahan dan
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
NOMOR: PER. 11 /MEN/ VI /2005 narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
TENTANG
• Upaya aktif adalah :
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
 penetapan kebijakan;
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN  penyusunan dan pelaksanaan program.
ZATADIKTIF LAINNYA DITEMPAT KERJA • Melibatkan:
 pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh,
 pihak ketiga atau ahli di bidang narkotika, psikotropika dan
 zat adiktif lainnya.
Pasal 3 Pasal4
• Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan • Proses penetapan kebijakan sebagaimana harus melalui
penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran konsultasi antara pengusaha dengan pekerja/buruh dan
gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif atau serikat pekerja/serikat buruh.
lainnya ditempat kerja, pengusaha, pekerja/buruh • Kebijakan tertulis harus dinyatakan secara tertulis dan
dan serikat pekerja/serikat buruh dapat sekurang‐kurangnya memuat :
berkonsultasi dengan instansi pemerintah yang  komitmen pengusaha dalam upaya pencegahan dan
terkait*. penanggulangan;
 komitmen pembentukan unit yang menangani
*BNN, BNP/BNK, Pusat T& R, Pegawai Pengawas Ktk, dll. program pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.
• unit dapat merupakan unit tersendiri atau terintegrasi
dengan panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan
kerja (P2K3) atau pelayanan Kesehatan kerja.
• kebijakan harus diberlakukan tanpa diskriminasi.
PROGRAM TES NARKOBA

Pasal 5 Pasal 6
• Pelaksanaan program dilaksanakan dengan cara : • Pengusaha dapat meminta tes narkoba pada TK yang
diduga menyalahgunakan narkoba
 mengkomunikasikan kebijakan dan program kepada
semua pekerja/buruh;  biaya ditanggung oleh perusahaan.
 melaksanakan program penyuluhan, pendidikan dan  Pelaksanaan tes : sarana kesehatan atau laboratorium
Latihan untuk meningkatkan kesadaran yang berwenang.
pekerja/buruh;  Hasil tes harus dijaga kerahasiaannya.
 mengembangkan program bantuan konsultasi bagi
 Berdasarkan hasil tes, dokter yang telah
pekerja/buruh;
mendapatkan pelatihan di bidang narkoba
 melaksanakan evaluasi kebijakan dan program menetapkan apakah pekerja/
secara berkala.
• Pelaksanaan program harus terintegrasi dalam program
keselamatan dan kesehatan kerja.
D U A L I S M E U U N O . 3 5 TA H U N 2 0 0 9
TERAPI DAN REHABILITASI T E N TA N G N A R K O T I K A

Pasal 7 • Sisi1 : Memberantas PeredaranGelap Narkotika


(melalui pemidanaan PenyalahGuna dengan ancaman
• Ketentuan mengenai pekerja/ buruh yang 4 tahun bila menggunakan narkotika golongan I, 2
membutuhkan perawatan dan atau rehabilitasi tahun bila menggunakan narkotika golongan II, dan 1
akibat penyalahgunaan narkoba diatur dalam tahun bila menggunakan narkotika golongan III)
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau • Sisi 2 : Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis
perjanjian kerja bersama. dan sosial (wajib) bagi PenyalahGuna dan Pecandu
• Pengusaha dapat menjatuhkan tindakan disiplin Narkotika
pada pekerja/buruh dalam hal pekerja/buruh tidak • Pidana penjara dibawah 5 tahun bukan kejahatan
bersedia untuk mengikuti program pencegahan, serius/berat tidak perlu ditahan selama proses hukum
penanggulangan, perawatan dan atau rehabilitasi berlangsung (Pasal 21 KUHAP) sehingga apabila ingin
akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika melakukan pemulihan baik secara medis dan sosial
atau zat adiktif lainnya. dapat dilakukan dan secara tujuan system pemidanaan
sudah selesai dilakukan, sehingga tidak perlu dibawa
kepersidangan (diversi).
P E R AT U R A N B E R S A M A P E N A N G A N A N P E C A N D U
N A R K O B A D A N K O R B A N P E N YA L A H G U N A A N K E LANJUTAN PERATURAN
D A L A M L E M B A G A R E H A B I L I TA S I TA N G G A L 11
MARET 2014 BERSAMA

• 7 Lembaga Negara tsb. : Mahkamah Agung, Menteri • Pembentukan tim assesment (Penilaian) terpadu, yang
Hukum dan HakAsasi Manusia, Menteri Kesehatan, terdiri dari tim tim dokter & psikologi serta tim hukum
Menteri Sosial,JaksaAgung, Kepala Kepolisian Indonesia (terdiri dari unsur Polri, BNN, Kejaksaan dan
serta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN); Kemenkumham);
• Tujuan : (1) Mewujudkan koordinasi dan kerjasama • Tugas tim :
secara optimal penyelesaian permasalahan narkotika; (2)
1. Melakukan analisis terhadap pengguna/pecandu
Pedoman teknis; (3) Terlaksananya proses rehabilitasi
bahkan pengedar narkotika sekali pun yang tertangkap
medis dan sosial di berbagai tingkatan;
atau ditangkap tangan oleh petugas;
• Pengguna narkotika akan direhabilitasi, bukan di
2. Menganalisis secara medis, psikologis/psikososial dan
penjara/diproses secara hukum jika melapor ke
merekomendasikan rencana rehabilitasi atau terap bagi
Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah Sakit Kepolisian atau
pengguna/pecandu.
BNN.
• Tim assesment terpadu ini ada dimasing ‐masing
tingkat Nasional, Provinsi hingga Kabupaten maupun
Kota.
TB=TUBERKULOSIS

Apakah itu tuberkulosis?

Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bernama Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri yang biasa menyerang paru-paru dan bagian tubuh lain nya .

Bagaimana penyebaran tuberculosis ? 1. Melalui udara.yang terdapat percikan cairan pernapasan (droplet) yang

mengandung kuman TB

Droplet adalah cairan atau air yang keluar dari Tingkat partiket yang di dikeluarkan mulut yang
mulut melalui bersin. Berbicara.dan batuk. mengandung TB adalah sebagai berikut.

1. berbicara= 0-210 partikel

2. Batuk. = 3500 partikel

3. Bersin = 3500-1juta partikel


A D A P U N S T R AT E G I P E N A N G U L A N G A N P E N YA K I T T B I N I YA I T U
S T R AT E G I D O T S T B

1. adanya komitmen politis


2. Diagnosa dengan microscop
3. Pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung
4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
5. Monitoring dan evaluasi

Adapun dasar Hukum yang mengatur tentang


Penyakit TB ini adalah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS pasal 1-26
P E N GE RT I A N T U B E R K U L O S I S

Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bernama


Mycobacterium tuberculosis. Bakteri yang biasa menyerang paru-paru dan
bagian tubuh lain nya.

TUJUAN PENANGGULANGAN TB
1.Melindungi kesehatan masyarakat dari penularan TB
agar tidak terjadi kesakitan, kematian dan kecacatan;
2.Mengurangi angka pennganguran.
3.Mengurangi angka kemiskinan
4.MenIngkatkan kualitas SDM
HAMBATAN
1. Respon psikologis mempengaruhi pelaksanaan terapi TB dan menjadi salah satu
hambatan jika respon psikologi responden kurang atau cukup, dengan nilai sig 0.008
lebih kecil dari 0.024 2.
2. Dukungan keluarga tidak mempengaruhi pada pelaksanaan terapi TB sehingga tidak
menjadi salah satu hambatan jika dukungan keluarga responden kurang atau cukup,
3. Cara yang dilakukan oleh petugas untuk mengatasi hambatan adalah petugas disiplin
terhadap SOP dan pelelacakan pasien mangkir.

SOLUSI
1.Menjalankan perilaku pola hidup sehat,dan bersih,seperti
Membuka jendela dan pintu setiap pagi,
2, makan makanan bergizi
3, tidak merokok dan minum miras
4, Olahraga secara teratur.
5.Minum obat anti tuberculosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai