Anda di halaman 1dari 20

SEMINAR HASIL

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANJUT USIA


DENGAN MASALAH DEMENSIA (GANGGUAN KOGNITIF)
DI PANTI KARYA ASIH LAWANG KABUPATEN MALANG

KATRINA ZELDA VIANGELLA


NIM. 1401200073
PRODI DIII KEPERAWATAN LAWANG
POLTEKKES KEMENKES MALANG
KARYA
TULIS
ILMIAH
BAB 1
PENDAHULUAN

Demensia adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya


yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang
tercermin dalam aktivitas hidup keseharian, tidak jarang ditemukan juga
perubahan perilaku dan tidak disebabkan delirium maupun gangguan psikiatri
mayor (Ong dkk, 2015)

Penderita demensia merasakan degenerasi fungsi kognitif, daya ingat,


kemampuan berpikir dan berbahasa secara bertahap. Pada akhirnya mereka
mengurus diri sendiri dan sangat bergantung pada orang lain, hingga ditemukan
tidak sedikit yang hanya bisa terbaring di tempat tidur. Para penderita
demensia mengalami pola masalah dan kecepatan penurunan kemampuan
yang berbeda-beda
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pengumpulan Data
BAB 4
ASUHAN
KEPERAWATAN

Pengkajian Data
Klien seorang lansia bernama Tn. S berumur 73 tahun yang berasal dari Surabaya.
Klien sudah tinggal di panti selama 7 bulan, waktu kedatangan pertama di panti
tanggal 26 Oktober 2018. Penanggung jawab/orang yang bisa dihubungi adalah Ny.
N yang merupakan adik klien dan tinggal di Surabaya.
Tn. S mengatakan tidak bisa tidur dan mengeluh hanya ingin pulang bertemu
dengan keluarganya. Saat di tanya klien tidak bisa menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda gejala dan pencegahan tentang demensia maupun penurunan
fungsi kognitif (pikun).
ANALISA DATA
No Data Fokus Penyebab Masalah
1. DS: Perubahan pola tidur Perubahan pola tidur
Klien mengatakan hanya bisa tidur 2-3 jam pada
malam hari, klien mengatakan sering sejak saat di Panti berhubungan dengan
terbangun pada malam hari karena sering perubahan
buang air kecil, saat sudah terbangun pada
malam hari klien sulit untuk memulai tidur lingkungan ditandai
kembali dan klien mengatakan saat bangun dengan keluhan
tidur di pagi hari kepalanya terasa pusing.
verbal tentang
DO :
kesulitan tidur, tidak
TD: 110/80
mampu menentukan
RR: 18x/menit
Suhu: 36,3°C kebutuhan/waktu
Nadi: 88x/menit
tidur
ANALISA DATA
No Data Fokus Penyebab Masalah
2. DS: Ketidakmampuan Perubahan proses pikir
Klien mengatakan hanya ingin cepat pulang berinteraksi karena berhubungan dengan
terfokus pada satu objek perubahan fisiologis
DO :

Klien selalu terfokus pada kata “ingin cepat


pulang” dalam setiap interaksi
Diagnosa Keperawatan

Perubahan proses pikir


berhubungan dengan
perubahan fisiologis
Perubahan pola tidur berhubungan
dengan perubahan lingkungan
ditandai dengan keluhan verbal
tentang kesulitan tidur, tidak
mampu menentukan
kebutuhan/waktu tidur
Rencana Asuhan Keperawatan
DIAGNOSA 1:
1. Kembangkan lingkungan yg mendukung & bina hubungan klien-perawat yg terapeutik
2. Pertahankan lingkungan yg menyenangkan dan tenang
3. Tatap wajah ketika berbicara dengan klien
4. Panggil klien dengan namanya
5. Gunakan suara rendah dan selalu bicara dengan perlahan dengan klien
6. Gunakan kata-kata pendek, kalimat yg pendek dan intruksi sederhana(tahap demi tahap)
7. Ciptakan aktivitas sederhana, tidak bersifat kompetitif sesuai kemampuan klien
8. Evaluasi pola tidur

DIAGNOSA 2:
1. Lakukan bina hubungan saling percaya
2. Kaji pola, kualitas dan rutinitas tidur
3. Kaji tanda-tanda vital
4. Diskusikan untuk suasana tidur yg nyaman
5. Diskusikan pengaturan jam tidur
6. Diskusikan posisi tidur
7. Ajarkan teknik relaksasi otot progresif
Implementasi Keperawatan

Implementasi pada Tn.S dilakukan pada tanggal 20Mei - 24 Mei 2019. Peneliti
melaksanakan implementasi sesuai intervensi yang telah ditentukan pada
subyek. Implementasi ada yang dimodifikasi dari intervensi yang ada. Ada
hambatan pada saat implementasi yaitu dua hari pertama tidak mau mengikuti
tindakan keperawatan, selain itu subyek biasanya tidak nyambung diajak
bercerita.
Evaluasi Keperawatan

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama tiga hari terhadap subyek ,


ditemukan perkembangan pada diagnosa gangguan kognitif yaitu Subyek yang
awalnya nilai SPMSQ 7 menjadi 8 dan MMSE yang awalnya 20 menjadi 27.
Subyek mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena subyek melatih
kemampuannya dengan mengisi TTS dan membaca Koran.
Pada diagnosa ke dua, yang awalnya masih sering tebangun pada malam hari
frekuensinya sudah berkurang.
BAB 5
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

Pada pengkajian Tn.S umur 73 tahun Tn. S mengatakan tidak bisa tidur dan mengeluh hanya ingin
pulang bertemu dengan keluarganya. Saat di tanya klien tidak bisa menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda gejala dan pencegahan tentang demensia maupun penurunan fungsi kognitif
(pikun).
Pada tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, diperoleh skore 90 yang berarti klien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Berdasarkan pengkajian determinan nutrisi pada lansia diperoleh skore 2 dimana nutrisi klien baik.
Untuk pola eliminasi, klien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 7-8 kali sehari. Klien juga
mengatakan sering BAK dimalam hari sehingga mengganggu tidurnya.
Tn. S mengatakan mempunyai kebiasaan tidur 2-3 jam sehari dan tidak pernah tidur siang. Klien
mengatakan juga mengeluh sulit untuk memulai tidur. Hal ini disebabkan karena klien merasa
tidak nyaman berada di panti dan hanya ingin pulang.
Pada pengkajian fisik didapatkan data yaitu keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis,
suhu tubuh klien 36,3oC, nadi 88 x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg dan RR 18 x/menit.
DIAGNOSA

Perubahan proses pikir Perubahan pola tidur berhubungan


berhubungan dengan perubahan lingkungan ditandai
dengan keluhan verbal tentang
dengan perubahan fisiologis kesulitan tidur, terus-menerus terjaga,
(degenerasi neuron tidak mampu menentukan
ireversibel). kebutuhan/waktu tidur.
INTERVENSI

Setelah peneliti merumuskan Diagnosa sesuai dengan data focus yang


ditemukan, selanjutnya peneliti menyusun rencana keperawatan
dan menetapkan kriteria hasil.
Intervensi keperawatan untuk mengatasi diagnosa diatas, peneliti
melakukan terapi review kehidupan, brain gym, latihan kognitif
dengan cara menggambar maupun membaca koran. Intervensi yang
dicantumkan sesuai dengan sumber yang ada.
IMPLEMENTASI

Implementasi pada Tn.S dilakukan pada tanggal


20Mei - 24 Mei 2019. Peneliti melaksanakan
implementasi sesuai intervensi yang telah
ditentukan pada subyek. Implementasi ada yang
dimodifikasi dari intervensi yang ada.
EVALUASI

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama lima hari


terhadap subyek , ditemukan perkembangan pada diagnosa
gangguan kognitif yaitu Subyek yang awalnya nilai SPMSQ 7
menjadi 8 dan MMSE yang awalnya 20 menjadi 27.
BAB 6
PENUTUP

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Masalah Demensia (Gangguan Kognitif) di


Panti Karya Asih Lawang , yang dilakukan pada tanggal 20 Mei – 24 Mei 2019,
setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama tiga hari, perkembangan pola
berpikir dan daya ingat Tn.S meningkat, yaitu klien mampu berinteraksi dengan baik
dan mengasah kemampuan dengan melakukan tahap demi tahap terapi yang telah
diberikan yaitu terapi review kehidupan, braingym, dan melatih kemampuan kognitif
klien dengan cara membaca koran maupun menulis dan menggambar.

Anda mungkin juga menyukai