Anda di halaman 1dari 17

Student Centered

Learning
Kelompok 3
Apriyona Putri (12060123243)
Fazirah Elcha Alfianalis
(12060122800)
Wisnu Dwi Pranggana (12060114209)
Student Centered Learning

A. Pengertian Student Centered Learning

Rogers (1983), SCL merupakan hasil dari transisi perpidahan kekuatan dalam proses pembelajaran, dari kekuatan
guru sebagai pakar menjadi kekuatan siswa sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah banyak harapan untuk
memodifikasi atmosfer pembelajaran yang menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan dan resisten.

Kember (1997), SCL merupakan sebuah kutub proses pembelajaran yang menekankan siswa sebagai pembangun
pengetahuan sedangkan kutub yang lain adalah guru sebagai agen yang memberikan pengetahuan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa student centered learning adalah suatu metode yang mana siswa menjadi pusat
pembelajaran,maka apapun materi yang bersangkutan dengan pembelajaran maka siswa harus bisa mandiri mencarinya.
Karena guru bukan lagi satu-satunya sumber pelajaran karena bisa menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan.
B. Karakteristik Sistem Pembelajaran Student Centered Learning

1. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang terjadi ketika para siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi lebih
dengan sesama siswa atau dengan guru tentang pokok pembahasan yang sedang dihadapinya dan tidak hanya sekedar
menerima informasi dari guru saja. Dalam pembelajaran aktif ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja.

2. Pembelajaran Interaktif

Dalam pembelajaran interaktif setiap siswa harus mengerjakan sesuatu, sesuai dengan materi yang sedang dipelajarinya.

3. Pembelajaran Mandiri

Pembelajaran mandiri adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa di mana proses dan pengalaman
belajar diatur dan dikontrol oleh siswa itu sendiri.
4. Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah metode pembelajaran yang membuat para siswa bekerja sama didalam sebuah kelompok
kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif kelompok mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru dengan mutu yang lebih baik,
bersifat kontekstual dan relevan bila dibandingkan dengan pembelajaran individual atau independen.

6. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran secara kontekstual ialah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan (content) dengan
pengalaman harian individu, masyarakat dan lingkungan/alam pekerjaan,dapat membina rasa percaya diri karena dapat
memahami hubungan antara teori dan praktikserta adanya feedback dan penilaian.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

1. Self-Direccted Learning

Self Directed Learning (SDL) merupakan proses pembelajaran dimana seseorang memiliki inisiatif dengan atau tanpa
bantuan orang lain,menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi
sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar sesuai serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

2. Collaborative Learning

Collaborative Learning merupakan suatu jenis pendekatan yang meliputi penggabungan karya/usaha intelektual
mahasiswa atau mahasiswa bersama dengan pengajar.Biasanya mahasiswa bekerja dalam 2 atau lebih kelompok, saling
mencari pemahaman, penyelesaian, membentuk suatu produk atau hasil proses belajar kelompok yang setiap anggota
menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan ketrampilan yang dimilikinya, untuk
secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

3. Small Group Discussion

Small group discussion merupakan proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar peserta
didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari yang didalamnya terdapat proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara global dan saling
berdiskusi mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat
atau pemecahan masalah.

4. Project-Based Discussion

Project Based Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai kegiatan proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.Penekanan pembelajaran terletak pada
aktivitas-aktivitas mahasiswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.

Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi atau
prakarya dan nilai-nilai. Pendekatan ini memperkenankan mahasiswa untuk bekerja sama secara mandiri maupun
berkelompok dalam mengkontsruksikan produk nyata.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

5. Cooperative Learning

Cooperative learning merupakan metode pembelajaran yang didasarkan pada belajar dalam kelompok kecil yang
menekankan pada kemampuan mahasiswa baik secara individu maupun kelompok.Pembelajaran kooperatif memiliki dua
aspek yaitu lingkungan yang kooperatif yang memacu mahasiswa untuk bersaing satu sama lain dan bukan hanya sekedar
bekerja sama dan mengindikasikan bahwa belajar kooperatif bila diimplikasikan secara umum mempunyai potensi untuk
memberikan kontribusi secara umum, mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi secara positif pada kemampuan
akademik, keterampilan sosial dan kepercayaan diri.

6. Discovery Learning

Discovery learning adalah proses mental dimana mahasiswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses
mental tersebut antara lain mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Terdapat dua jenis metode discovery, yaitu pembelajaran penemuan
bebas (Free Discovery Learning) yakni pembelajaran penemuan tanpa adanya petunjuk atau arahan dan pembelajaran
penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) yakni pembelajaran yang membutuhkan peran pengajar sebagai
fasilitator dalam proses pembelajarannya.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

7. Simulation

Metode simulasi adalah metode yang diberikan kepada mahasiswa agar dapat menggunakan sekumpulan fakta, konsep,
dan strategi tertentu.Penggunaan metode tersebut memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi sehingga
dapat mengurangi rasa takut.Metode simulasi cenderung lebih dinamis dalam menanggapi gejala fisik dan sosial, karena
melalui metode ini seolah-olah mahasiswa melakukan hal-hal yang nyata ada. Dengan mensimulasikan sebuah kasus atau
permasalahan, seseorang akan lebih menjiwai keberadaannya.

Dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer jenis metode Student Centered Learning
yang digunakan yaitu self-directed learning, collaborative learning, small group discussion, project-based learning,
cooperative learning dan simulation.Namun metode ini masih belum memberikan hasil yang signifikan dan masih perlu
diperbaiki lagi terkait pola yang diterapkan pada setiap materi yang harus dipahami oleh mahasiswa. Perlu diketahui bahwa
tidak menutup kemungkinan jenis metode Student Centered Learning yang lain akan dapat memberikan hasil yang baik
untuk mata kuliah lainnya seperti pada mata kuliah Jaringan Komputer yang menggunakan discovery learning, cooperative
learning dan program based learning yang memberikan hasil lebih baik dari semester sebelumnya.

Maka dapat disimpulkan banyaknya metode yang digunakan belum tentu dapat memberikan hasil yang diharapkan karena
harus disesuaikan terlebih dahulu dengan berbagai aspek yang terkait dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

8. Contextual Instruction

CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-
hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai anggota masyarakat,pelaku kerja profesional atau manajerial, enterpreneur, maupun investor.

Sebagai contoh,apabila kompetensi yang dituntut mata kuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis factor-faktor yang
memengaruhi proses transaksi jual beli,maka dalam pembelajarannya,selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas,juga
diberikan contoh,dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-
pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung
sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli,misalnya. Pada saat itu mahasiswa dapat melakukan pengamatan
langsung,mengkajinya dengan berbagai teori yang ada,sampai ia dapat menganalisis factor-faktor apa saja yang
memengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Pada intinya dengan CL, dosen dan mahasiswa memanfaatkan
pengetahuan serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat dalam pembelajaran untuk belajar satu sama
lain.
C. Model Pembelajaran Student Centered Learning

9. Problem-Based Learning/Inquiry

PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi
(inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Pada umunya,terdapat empat langkah yang perlu dilakukan
mahasiswa dalam PBL/I, yaitu:

(a) Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah,dari dosennya;

(b) Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untu memecahkan masalah;

(c) Menganalisis strategi pemecahan masalah PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus
melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
D. Kelebihan dan Kekurangan Student Centered Learning

1. Kelebihan

­ Siswa dapat termotivasi untuk mencari informasi baru.

­ Siswa dapat melatih diri mereka untuk berani berpendapat didalam kelompok.

­ Guru dapat menambah wawasan dari hal yang tidak diketahui dan dialami sebelumnya.

­ Siswa dapat membangun pengetahuan baik secara individu maupun kelompok.

­ Guru lebih berperan sebagai fasilitator

­ Siswa dapat menjadi lebih aktif

­ Siswa tidak pasif dan merasa bosan


2. Kekurangan

­ Guru tidak dapat memberikan banyak materi karena hanya sebagai fasilitator.

­ SCL memerlukan kondisi ruangan yang tenang, sedangkan strategi SCL relatif ramai dan gaduh karena diskusi.

­ SCL memerlukan ruangan khusus yang terpisah dengan kelompok lain.

­ SCL memerlukan banyak banyak media untuk menggali informasi dari luar seperti internet.
E. Penerapan Student Centered Learning Pada Pembelajaran

Penerapan SCL dapat diartikan sebagai kegiatan yang terprogramdalam desain FEE (Facilitating, Empowering,
Enabling), untuk siswa belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran
merupakan proses pengembangan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat
meningkatkan dan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan dan pengembangan yang
baik terhadap materi

Adapun beberapa ciri-ciri situasi pembelajaran dalam SCL diantaranya :

1. Siswa belajar baik secara individu maupun berkelompok untuk membangun pengetahuan.

2. Guru lebih berperan sebagai FEE dan guides on the sides daripada sebagai mentor in the centered.

3. Siswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmu, akan tetapi kompeten dalam belajar.
4. Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh guru, yang mampu mengelola pembelajarannya menjadi
berorientasi pada siswa.

5. Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat (lifelong learning), suatu keterampilan yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari.

6. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia

Hadi (dalam Hartina 2019 ) mengatakan bahwa sebuah sekolah yang menerapkan metode pembelajaran dengan model SCL
mempunyai beberapa karakteristik yang dapat dijumpai, antara lain:

1. Adanya berbagai aktivitas dan tempat belajar

2. Display hasil karya siswa

3. Tersedia banyak materi dan fasilitas belajar,

4. Tersedia banyak tempat yang nyaman untuk berdiskusi,

5. Terjadi kelompok-kelompok dan interaksi multiangkatan atau kelas,

6. Ada keterlibatan masyarakat, Jam buka perpustakaan fleksibel.


Simpulan
Student centered learning adalah suatu metode yang mana siswa menjadi pusat pembelajaran,maka apapun materi yang
bersangkutan dengan pembelajaran maka siswa harus bisa mandiri mencarinya. Karena guru bukan lagi satu-satunya
sumber pelajaran karena bisa menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan.

Student Centered Learning juga didefinisikan sebagai salah satu cara belajar yang membuat siswa menjadi bagian penting
atau bagian utama atau berpengaruh pada isi dari materi, kegiatan, dan materi itu sendiri serta kecepatan berpengaruh
dalam belajar (Wardani 2016).

Pendekatan Student Centered Learning (SCL) merupakan suatu satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis pada peserta didik Pendekatan pembelajaran yang berlangsung menjadikan peserta didik untuk selalu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Selian itu guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik agar belajar lebih mandiri,
dengan kemandirian tersebut maka mempengaruhi kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik. Pendekatan
Student Centered Learning (SCL) akan sangat menentukan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik dalam
pembelajaran di dalam kelas.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai