Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kimia Lingkungan
Kelompok 5
- Febby Rahmadayani ( A1C119052)
- Rara Akda Septian ( A1C119095)
PROFIL TANAH
Tanah adalah tubuh alam yang tersusun dari bahan padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, terjadi
pada permukaan lahan, menutupi ruang dan dicirikan oleh salah satu atau kedua hal berikut: horizon-horizon yang dibedakan
dari bahan asalnya, sebagai akibat dari penambahan, penghilangan, transfer, dan perubahan bentuk dari energi dan bahan, atau
kemampuan dalam menyokong tanaman berakar pada lingkungan alami. Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya
diferensiasi horizon sebagai wakil proses pedogen baik fisik, kimia dan biologi yang oleh reaksi dalam profil tanah terjadi
penambahan bahan organik dan mineral berupa bahan padatan, cair atau gas, menghilangnya bahan diatas tanah, alih tempat
bahan dari satu bagian ke bagian lain dalam tubuh tanah, alih rupa senyawa mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah
Profil tanah atau penampang tanah adalah bidang tegak dari suatu sisi pedon
yang mencirikan suatu lapisan-lapisan tanah, atau disebut Horizon Tanah. Setiap
horizon tanah memperlihatkan perbedaan, baik menurut komposisi kimia maupun
fisiknya. Kebanyakan horizon dapat dibedakan dari dasar warnanya. Perbedaan
horizon tanah terbentuk karena dua faktor yaitu pengendapan yang berulang-ulang
oleh genangan air atau pencucian tanah (leached) dan karena proses pembentukan
tanah
Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Adapun yang dimaksud
solum adalah kedalaman efektif tanah yang masih dapat dijangkau oleh akar tanaman. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah
berturut-turut dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R (Bed Rock) (Hutapea, 2017).
➢ Horizon O adalah simbol untuk horison atau lapisan yang didominasi oleh bahan organik.
➢ Horizon A adalah simbol untuk horison tanah mineral yang terbentuk pada tanah atas atau
lapisan atas di bwah lapisan O, yng menunjukkan hilangnya
seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan memperlihaatkan satu
atau lebih sifat.
➢ Horizon B adalah simbol untuk horison yang terbentuk di bawah horison A,E,
atau O yang telah mengalami perkembangan horison hingga mencirikan
hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan menunjukkan
satau atau lebih sifat.
➢ Horizon C adalah simbol simbol untuk horison ataulapisan bahan induk tanah
➢ Horizon R adalah simbol untuk lapisan batuan induk misalnya granit, basalt,
batugamping , batu pasir, dll.
Apabila kita menggali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan dengan teliti pada
masing-masing sisi lubang tersebut akan terlihat lapisanlapisan tanah yang mempunyai sifat yang
berbeda-beda. Di suatu tempat ditemukan lapisan pasir berselang-seling dengan lapisan clay,
lempung atau debu, sedang di tempat lain ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari clay, tetapi
di lapisan bawah berwarna kelabu dengan bercak-bercak merah, di bagian tengah berwarna merah,
dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman (Maidhal, 1993).
Definisi lain dari profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni lapisan-lapisan tanah
yang dianggap sejajar dengan permukaan tanah. Profil tanah dipelajari dengan mengenali tanah
dengan lubang vertikal ke lapisan paling bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan kedalaman
solum, sifat perakaran atau konkresi merupakan sifatsifat penting tanah yang selanjutnya menjadi
parameter pengukuran profil tanah (Tim Asisten dan Dosen, 2015
Pembentukan Tanah
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun atas bahan organik dan mineral. Tanah merupakan bagian vital yang memiliki
peran penting dalam semua kehidupan di bumi ini, hal ini disebabkan karena tanah sangat mendukung kehidupan tumbuhan serta
menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi
jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan.
a. Pelapukan Fisik – adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan tersebut. Pelapukan kimia ini
merupakan proses penghancuran bongkahan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya pelapukan fisik adalah :
Perbedaan Temperatur – Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan mengalami proses pemuaian apabila
temperatur panas dan akan mengalami pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang
lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan kecil.
Erosi – erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah
air akan membuat tekanan yang dapat merusak struktur batuan.
b. Pelapukan Kimiawi – adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk ikut
mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu :
Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di permukaan batuan saja.
Hidrolisa – Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion positif dan denatif.
Oksidasi – Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada umumnya memiliki
warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini
memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi batuan akan tetap mengalami pelapukan.
Karbonasi – adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada air hujan ketika
masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi adalah batuan kapur.
Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana hujan asam didapatkan dari
kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan yang bersifat korosif.
c. Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus
menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna
dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk .
2. Proses Pelunakan Struktur
Pada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari
proses pelapukan akan mengalami pelunakan. Dimana air
dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran
penting dalam proses ini. Air dan udara tersebut nantinya
akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk
melunakkan strukturnya.
Selain dapat membantu dalam proses pelunakan struktur
batuan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat hidup, air 3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis
dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup Setelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka
untuk dapat tumbuh di permukaan. Namun, perlu diingat akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya keanekaragam
bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah
proses ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba tumbuhan yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar
dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan ini yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan
membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu,
pelapukan. asam humus yang mengalir dari permukaan batuan akan
membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk
dengan sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara
biologi akan dimulai.
4. Proses Penyuburan
Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah
yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah
yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan
bertambah subur dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat
berasal dari hewan ataupun tumbuhan yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini
mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam proses terbentuknya tanah.
Setelah melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna.
Sehingga tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.
Sifat Fisika dan
Kimia tanah
➢ SIFAT TANAH
Di permukaan bumi ini, ada berbagai jenis tanah yang bisa ditemukan. Masing - masing tanah yang terletak di tempat – tempat yang
berbeda ini juga memiliki sifat sifat yang berbeda satu sama lain. Sifat sifat tanah ini dibedakan dalam beberapa golongan, yakni sifat fisik
tanah dan sifat kimia tanah
b. Struktur
Struktur tanah adalah penyusun antar partikel tanah primer dan bahan organik serta oksida, membentuk agregat sekunder. Tanah dikatakan
memiliki struktur lepas butir, bila butir-butir tanah letaknya berderai atau terlepas satu sama lainnya, sedangkan tanah berstruktur remah
bila butir-butir tanah berkumpul membentuk semacam kerak roti. Dan struktur remah merupakan struktru tanah yang paling baik untuk
dijadikan sebagai tanah pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan butir-butir tanah melekat sangat rapat satu sama lain
(Susanto, 2005). Struktur tanah adalah susunan ikatan partikel-partikel tanah satu sama lain membentuk agregat tanah, merupakan sifat
tanah yang sangat ditentukan oleh partikel penyusun tanah (Rajamuddin, 2009).
c. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indikator derajat manifestasi
kekuatan dan corak gaya-gaya fisik yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya (Hanafiah, 2014). tanah adalah
derajat kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan berbagai
kekuatan yang mempengaruhinya. Istilah konsistensi tanah menunjuk pada tarik menarik antar zarah tanah dalam suatu massa tanah atau
menunjuk pada ketahanannya terhadap pemisahan atau perubahan bentuk (Rajamuddin, 2009).
d. Temperatur Tanah
Temperatur tanah mempunyai peranan penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, aktivitas
organisme tanah, pelapukan, dekomposisi dan humufikasi bahan organik, struktur, air tanah dan udara tanah. Kehilangan panas terjadi
melalui radiasi permukaan tanah. Kehilangan ini tergantung pada musim panas, siang hari, warna tanah dan kandungan lengas (Susanto,
2005).
e. Warna Tanah
Warna tanah merupakan salasatu ciri tanah yang jelas dan paling menonjol sehingga muda terlihat dan sering digunakan dalam
memerikan dari pada ciri tanah lain, kususnya orang awam. Warna tanah tidak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan legas tanah (Susanto, 2015). Warna tanah merupakan morfologi tanah yang
dapat tegas disidik dan diukur. tanah merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk membedakan horizon-horizon tanah dari satu
profil secara cepat (Rajamuddin, 2009).
Darmawidjaya (1980), mengatakan bahwa warna tanah merupakan pernyataan tentang: (a) jenis dan kadar bahan organik, (b)
keadaan pengatusan dan aerasi tanah yang berhubungan dengan hidratasi, oksidasi dan proses pencucian, (c) tingkat perkembangan tanah,
(d) kadar air tanah termasuk pula dalamnya permukaan air tanah, dan atau (e) adanya bahan bahan tetentu. Warna tanah dipengaruhi oleh
empat jenis bahan, yaitu senyawa-senyawa besi, senyawa mangan dan magnesium, kuarsa dan feldspar, dan bahan organic
2. Sifat Kimia Tanah
Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap
dan mempertukarkan ion adalah bahan yang berada dalam bentuk koloid, yaitu liat dan bahan organik kedua bahan koloid ini berperan
langsung atau tidak langsung dalam mengatur dan menyediakan hara bagi tanaman. Pada umumnya reaksi-reaksi yang terjadi didalam
tanah tanah diimbas oleh tindakan faktor tertentu (Susanto, 2005).
Pertukaran Ion
Pertukaran ion berperan dalam penilaian tingkat kesuburan tanah. Koloid tanah yang berperan aktif dalam proses pertukaran dan jerapan
ion adalah kaloid anorganik dan kaloid organik. Bahan-bahan tersebut mempunyai permukaan spesifik tinggi. Proses pertukaran dalam
fraksi debu (2-50 µm) kemungkinan sangat rendah, sedangkan pada fraksi pasir (2µm-2mm) tidak terjadi sama sekali (Susanto 2005).
Unsur hara, merupakan unsur kimia (nutrisi) yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Reaksi Tanah
Reaksi tanah diukur dan ditulis dengan pH, sama dengan –log [H+ ], berkisar antara sampai mol/liter. Makin tinggi konsentrasi ion H,
makin rendah pH tanah dan makin asam reaksi tanah. Pada umumnya keasaman tanah dibedakan atas asam, netral dan basah. Ion
dihasilkan oleh kelompok organik yang dibedakan atas: kelompok karboksil R-COOH dan kelompok fenol R-OH , hidrat , oksidasi
senyawa suatu penggunaan pupuk yang bereaksi asam (Susanto, 2005).
Jenis Tanah
Berdasarkan ukuran partikelnya, tanah dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu tanah dengan ukuran partikel kasar
(mengandung pasir dan kerikil), partikel halus (tanah
lempung dan liat), dan tanah dengan organik tinggi
(misalnya tanah gambut).
Tanah humus berasal dari pelapukan ranting, daun, dan bagian tumbuhan lainnya. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak
sehingga tingkat kesuburannya sangat tinggi. Ciri yang dimiliki tanah humus adalah berwarna gelap (antara cokelat tua sampai warna
hitam) dan tampak bintik berwarna putih dalam tanah itu.
Berbeda dengan tanah humus, tanah kapur tidak memiliki unsur hara sehingga tanah ini bersifat tidak subur. Hal ini terjadi karena tanah
kapur berasal dari pelapukan batuan kapur yang tidak mengandung unsur hara. Lapisan tanah di atas kapur umumnya tipis sekali dan
memiliki sifat kurang dapat menyerap atau menampung air.
Tanah organosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk berupa bahan organik hutan atau rumput-
rumputan yang mengalami pelapukan. Unsur hara yang terkandung di dalam tanah gambut sangat sedikit, sehingga tanahnya
kurang subur dan kurang baik untuk lahan pertanian. Tanah gambut juga relatif kurang baik untuk dijadikan perkebunan
karena memiliki kandungan asam yang tinggi. Untuk menetralkannya biasanya diberi kapur.
Tanah laterit terbentuk karena unsur hara hilang dalam tanah akibat erosi, terkena hujan terus menerus. Tanah ini memiliki
warna merah bata karena banyak mengandung zat besi dan alumunium, sehingga kurang cocok untuk ditanami.
Jenis tanah yang ada diindonesia
● Tanah Aluvial – Tanah aluvial atau sering disebut dengan tanah endapan adalah tanah yang terbentuk atas dasar material halus yang
merupakan hasil dari endapan aliran sungai
● Tanah Andosol – Tanah andosol sering disebut juga sebagai tanah vulkanis, yang artinya adalah tanah yang berasal dari abu
vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan
● Tanah Kapur – Tanah kapur sering disebut juga sebagai tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batu kapur yang telah
mengalami pelapukan
● Tanah Regosol – Tanah regosol adalah jenis tanah yang memiliki fisik yang kasar dan berasal dari material gunung berapi
● Tanah Gambut – Tanah gambut atau argonosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami
pembusukan
● Tanah Litosol – Tanah litosol atau azonal adalah tanah yang berasal dari batuan keras yang telah mengalami proses pelapukan
secara sempurna
● Tanah Latosol – Tanah latosol adalah tanah yang memiliki zat besi dan alumunium, dimana tanah ini sangat tua sehingga tingkat
kesuburannya menjadi rendah
● Tanah Grumusol – Tanah grumusol atau margalith adalah jenis tanah yang terbentuk dari meterial halus dan berlempung
● Tanah Humus – Tanah humus adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan sehingga tanah jenis ini
mengandung banyak unsur hara dan mineral yang subur
● Tanah Laterit – Tanah laterit adalah jenis tanah yang berwarna seperti merah bata yang mengandung banyak zat besi dan alumnium
PENYEBAB
POLUSI TANAH
Adapun Berbagai faktor yang menyebab kan polusi tanah ini seperti pada
bahan kimia berbahaya dan beracun yang mencemari tanah bersumber dari
instalasi pengolahan air limbah, penggunaan pestisida dalam pertanian,
bencana alam, rembesan penumpukan sampah, dan sumber-sumber
lainnya.
1. Limbah Industri
Limbah industri ini merupakan salah satu penyebab pencemaran tanah. Mulai dari industri kecil hingga
industri besar, dapat menjadi penyebab pencemaran tanah. Setiap proses pengolahan yang terjadi di pabrik
industri ini akan menghasilkan limbah..
2. Limbah Rumah Tangga
Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga bisa menjadi penyebab dari pencemaran tanah. Air bekas
cucian piring ataupun pakaian apabila dibuang ke tanah, tanah tersebut akan terkontaminasi.
3. Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida Berlebihan
Penggunaan pupuk kimia dan cairan pestisida yang berlebihan dapat mengikis unsur hara alami yang ada
di tanah. Jika terus dibiarkan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman gagal berkembang dan merusak
tanah. Tanah yang sudah rusak akan susah bahkan tidak bisa untuk digunakan sebagai media bercocok
tanam lagi.
4. Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan dapat membuat lahan menjadi kering, dan nantinya tanah
yang kering tersebut tidak akan bisa lagi menjadi tanah yang subur. Jika tanah sudah
kering dan tidak bisa lagi menjadi subur, maka akan menimbulkan berbagai masalah yang
serius.
5. Bencana Alam
Untuk faktor penyebab pencemaran tanah yang satu ini bukanlah ulah dari manusia. Meski
begitu, bencana alam juga bisa membuat tanah tercemar, misalnya saja seperti banjir dan
gunung meletus. Secara tidak langsung, akibat dari bencana tersebut berpengaruh terhadap
kondisi tanah.
6. Sampah Plastik
Sampah plastik juga dapat menjadi masalah bagi kesuburan tanah. Apalagi di Indonesia
sendiri sampah plastik ini masih menjadi permasalahan serius yang perlu ditangani.
DAMPAK POLUSI
TANAH
Adapun Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah, Timbunan sampah yang berasal dari limbah
domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas
nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan
pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah
anorganik tidak terbiodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan
mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang. Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair
rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di
dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai
pencemaran tanah.
Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk
selain itu pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena tertimbunnya limbah ini
dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah
terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah
terjadinya pencemaran tanah
Selain itu pada berbagai bidang
dampak yang ditimbulkan akibat
pencemaran tanah, diantaranya
adalah:
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
• Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.
• Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
• Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan
tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
• Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
PADA EKOSISTEM
Pada jurnal Manajemen Pencemaran Tanah di China yang telah kami analisis bahwasanya Tanah di
seluruh dunia di survei oleh dewan negara setidaknya sekali dalam setiap periode 10 tahun, selama 40
terakhir China merupakan negara dengan pencemaran tanah terbesar dari beberapa negara di karenakan
china merupakan negara yang memiliki sektor industy yang sangat pesat, akan tetapi pada tahun 2018
China bisa menanggulangi sistem pencemaran tanah di negaranya dengan baik.
Berdasarkan penjelasan dari jurnal yang di analisis kita kaitkan dengan pencemaran tanah diindonesia,
menurut saudara apa yang menyebabkan pencemaran tanah di indonesia belum benar benar teratasi
secara keseluruhan, dan menurut saudara bagaimana kah langkah yang tepat dan effisien untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
PERMASALAHAN 2
Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) adalah salah satu tipe cendawan pembentuk mikoriza yang akhir-
akhir ini cukup populer mendapat perhatian dari para peneliti lingkungan dan biologis. Cendawan ini
diperkirakan pada masa mendatang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk
membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman terutama yang ditanam pada
lahan-lahan marginal yang kurang subur atau bekas tambang/industri. Namun pada saat sekarang ini
terlihat Tanah pertanian yang tercemar yang ditandai dengan menurunya kesuburan tanah, hal ini
disebabkan karena beberapa hal antara lain hilangnya atau musnahnya sejenis cendawan yang disebut
mikoriza. Hal ini disebabkan karena masih banyak penduduk yang tidak melestarikan lingkungan
sehingga terjadi pencemaran tanah . Berdasarkan penelitian tersebut, Bagaimana tanggapan saudara agar
pencemaran tanah tidak terjadi lagi sehingga cendawan mikoriza tidak musnah .
PERMASALAHAN 3
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti
kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang
ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
Berdasarkan ilustrasi di atas , bagaimana Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang
berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah .
LAMPIRAN
THANK
YOU