KESELAMATAN KESEHARAN KERJA

DAN LINGKUNGAN HIDUP 2

 BAB III
DEBU, UDARA DAN GAS-GAS YANG MENGGANGGU
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 A. Debu
Debu adalah pengotor udara
(contaminant) yang kedua setelah gas, > Partikel debu di bawah ukuran 10
> Partikel-partikel debu yang
terhadap udara tambang. Untuk partikel- > Debu industri mempunyai rata-rata micron mempunyai konsekuensi penting
berkonsekuensi pengotoran daerah atau > Partikel-partikel yang lebih besar dari
partikel yang mengambang didalam ukuran 0,5 sampai 3 mincrons, makin dalam higiens udara. Partikel tersebut
terbakar (“pathological or combustible 10 micron tidak begitu penting terhadap
udara disebut aerosol, untuk kecil ukurannya makin aktif secara boleh dikatakan tidak mempunyai berat
consequence”) biasanya berukuran problema debu.
pengontrolan partikel-partikel halus kimia. yang berarti dan tetap tinggal sebagai
dibawa 10 microns.
didalam udara maka sifat-sifat partikel suspense di udara.
tersebut harus dikenal, yakni:

> Pengontrolan partikel debu di bawah Debu dapat diklasifikasikan menurut 1. Pulimonory dust : yang berbahaya
10 microns memerlukan pengontrolan efek-efeknya, apakah efek fisik atau terhadap lobang-lobang atau sistem 2. Debu-debu yang beracun : arsen, 3. Debu radioaktif : menyebabkan
aliran udara dimana partikel-partikel sifat explosive (“harmful physiological pernapasan, misalnya : debu-debu silica, uranium, leak, merkuri dan lain-lain. radiasi
tersebut disuspensikan. effects or explosive proptitles”). asbestos, biji timah, dan lain-lain.

4. Debu yang meledak (“ explosive

dust”) misalnya batu bara (bituminoes, 5. Inert dust.
lignite), debu-debu dari biji sulphide
 • 1. Silikosis.

• Penyakit ini disebabkan oleh penimbunan debu-debu silika dalam paru-paru, biasanya silikosis ini terdapat pada pekerja-pekerja diperusahaan pertambangan timah, tambang granit, dan tambang-tambang lainnya yang daerah operasinya adalah pada
batuan asam.

• Pencegahan silikosis:

• a. Ventilasi tambang yang baik dan cukup.

• b. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja secara rutin.

• c. Bahan-bahan yang digunakan sebagai alat bantu yang biasanya dari bahan – bahan silika diganti dengan bahan lainnya yang tidak membahayakan misalnya dari bahan carburundum.

• 2. Antrakosis.

• Penyakit ini disebabkan karena penimbunan debu batu bara, terutama batu bara jenis antrasit, yang paling banyak menderita penyakit antrakosis ini adalah pekerja-pekerja tambang batu bara.

• Cara pencegahanny:

• a. Ventilasi dalam tambang harus baik

• b. Pengambilan, penambangan batu bara dengan cara basah yaitu dengan jalan permukaan batu bara yang akan ditambang disemprotkan dengan air terlebih dahulu

• c. Pemboran untuk pembuatan lubang ledak blast holt drilling dengan menggunakan jek hammer dengan tenaga air, bukan angin

• d. Pekerja menggunakan masker yang sempurna

• e. Pemeriksaan kesehatan khususnya bagian paru-paru secara rutin.

• 3. Asbestosis

• Penyebabnya adalah penimbunan debu asbes didalam paru-paru gejalanya adalah batuk-batuk, banyak dahaknya dan sesak nafas.

Jenis-jenis
• Pencegahannya:

• a. Menggunakan masker

• b. Ventilasi tambang yang baik

pneumokoniosis ialah: •

•
c. Pemboran dengan metode basah

4. Stanousis

• Penyebabnya adalah penimbunan debu timah putih dalam paru-paru. Pencegahannya:

• a. Menggunakan masker

• b. Bila menggunakan pemboran sebaiknya dilakukan pemboran basah

• c. Pemeriksaan kesehatan secara rutin

• 5. Siderosis

• Penyebabnya adalah penimbunan debu siderite (besi karbonat) dalam paru-paru, penyakit ini banyak terdapat pada pekerja-pekerja tambang biji besi, penyakit siderosis ini begitu berbahaya hanya kadang-kadang penyakit ini disertai silikosis barulah
penyakit siderosis ini berbahaya.

• Pencegahannya:

• a. Menggunakan masker

• b. Ventilasi udara yang baik

• c. Pemeriksaan kesehatan secara rutin

• 6. Talkosis

• Penyebabnya adalah penimbunan debu talk pada paru-paru, karna talk ini suatu silikat, maka kadang-kadang talkosis disertai pula dengan silikosis.

• Pencegahannya:

• a. Gunakan masker

• b. Ventilasi udara tambang yang baik

• c. Pemeriksaan kesehatan secara rutin.

TERIM
A
KASIH
😊