Anda di halaman 1dari 21

ISU ETIK DAN HUKUM

DALAM KEPERAWATAN
Dilema etik
 Suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih
landasan moral suatu tindakan, tetapi tidak dapat
dilakukan keduanya
 Merupakan masalah yang sulit dimana tdk ada
alternatif yg memuaskan/ suatu situasi dimana
alternatif yang memuaskan & tidak memuaskan
sebanding (Thompson & Thompson, 1985)
 Dalam dilema etik tdk ada yg benar atau yg
salah, untuk membuat keputusan yg etis,
tergantung pd pemikiran yg rasional & bukan
emosional
Masalah Hubungan Perawat -
Pasien
 Paternalisme
 Tidak jujur
 Kerahasiaan
 Alokasi sumber daya keperawatan
 Advokasi
 Persetujuan atau penolakan yang sah
 Konflik antara nilai dan minat pasien dan
perawat
 Konflik mengenai teknologi baru
Taylor, C.R., Lilis, C., LeMone, P & Lyn, P. 2011. Fundamental of nursing: The art and science of
nursing care 7th ed. Lippincot Wlliams & Wilkins
“Tujuan utama proses penyelesaian etik
adalah menentukan yang benar dari
yang salah dalam suatu situasi
dimana tidak ada atau tidak terlihat
batasan yang jelas dalam mengambil
keputusan”
Komite Keperawatan
 Subkomite Kredensial
 Subkomite mutu profesi
 Subkomite etik dan disiplin profesi

Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Komite Keperawatan
Sub Komite etik dan disiplin profesi bertujuan
a. Agar tenaga keperawatan menerapkan
prinsip-prinsip etik dalam memberikan
asuhan keperawatan
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang
diberikan oleh tenaga keperawatan yang
tidak profesional
c. Memelihara dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan

Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Tugas Sub Komite Etik & Disiplin
Profesi
 Melakukan sosialisasi kode etik profesi
tenaga keperawatan
 Melakukan pembinaan etik dan disiplin
profesi tenaga keperawatan
 Melakukan penegakan disiplin profesi
keperawatan

Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Tugas Sub Komite Etik & Disiplin
Profesi
 Merekomendasikan penyelesaian masalah-
masalah pelanggaran disiplin dan masalah-
masalah etik dalam kehidupan profesi dan
asuhan keperawatan
 Merekomendasikan pencabutan
kewenangan klinis dan/atau surat
penugasan klinis (clinical appoinment)
 Memberikan pertimbangan dalam
mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan
Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Kewenangan Sub Komite Etik &
Disiplin Profesi
 Memberikan usul rekomendasi
pencabutan kewenangan klinis
(clinical privilege) tertentu,
memberikan rekomendasi
perubahan /modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of
clinical privilege), serta memberikan
rekomendasi pemberian tindakan
disiplin
Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin
profesi dengan tahapan:
1) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian
pelanggaran etik dan disiplin di dalam
rumah sakit
2) Melakukan telaah atas laporan kejadian
pelanggaran etik dan disiplin profesi
b. Membuat keputusan. Pengambilan
keputusan pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia Adhoc
Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Mekanisme kerja
c. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
1) Pelanggaran etik direkomendasikan kepada
organisasi profesi keperawatan di RS melalui
ketua komite
2) Pelanggaran disiplin profesi diteruskan
kepada direktur medik dan
keperawatan/direktur keperawatan melalui
ketua komite keperawatan
3) Rekomendasi pencabutan kewenangan klinis
diusulkan kepada ketua komite keperawatan
untuk diteruskan kepada kepala/direktur RS
Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Mekanisme kerja
d. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi
tenaga keperawatan meliputi:
1) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus
melekat dalam pelaksanaan praktik keperawatan
sehari-hari
2) Menyusun program pembinaan, mencakup
jadwal, materi/topik & metode serta evaluasi
3) Metode pembinaan dapat berupa diskusi
ceramah, lokakarya, “coaching”, simposium,
BST,diskusi refleksi kasus dll disesuaikan dengan
lingkup pembinaan & sumber yang tersedia
Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
 Setiap RS Wajib melaksanakan etika
rumah sakit (Pasal 2 ayat 1)
 dituangkan dalam bentuk Panduan
Etik dan Perilaku (Code of Conduct)
 dapat dilakukan melalui pembentukan
Komite Etik dan Hukum sesuai
dengan kebutuhan dan beban kerja
rumah sakit (Pasal 3 ayat 1)

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Tugas Komite Etik dan Hukum
 Menyusun panduan etik dan perilaku (code of
conduct)
 Menyusun pedoman etika pelayanan
 Membina penerapan etika pelayanan, etika
penyelenggaraan & hukum perumahsakitan
 Mengawasi pelaksanaan penerapan etika
pelayanan dan etika penyelenggaraan
 Memberikan analisis dan pertimbangan etik
dan hukum pada pembahasan internal kasus
pengaduan hukum

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Tugas Komite Etik dan Hukum
(Pasal 11 ayat 1)
 Mendukung bagian hukum dalam
melakukan penyelsaian sengketa
(alternative dispute resoluton) dan/atau
advokasi hukum kasus pengaduan hukum
 Menyelesaikan kasus pelanggaran etika
pelayanan yang tidak dapat diselesaikan
oleh komite etika profesi terkait atau kasus
etika antar profesi di rumah sakit

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Fungsi Komite Etik dan Hukum
(Pasal 12)
a. Pengelolaan data dan informasi terkait etika
rumah sakit
b. Pengkajian etika dan hukum
perumahsakitan, termasuk masalah
profesionalisme, interkolaborasi,
pendidikan, dan penelitian serta nilai-nilai
bioetika dan humaniora
c. Sosialisasi dan promosi panduan etik dan
perilaku (Code of Conduct) dan pedoman
etika pelayanan
Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Fungsi Komite Etik dan Hukum
(Pasal 12)
d. Pencegahan penyimpangan panduan etik
dan perilaku (Code of Conduct) dan
pedoman Etika Pelayanan
e. Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan
panduan etik dan perilaku dan pedoman
etika pelayanan
f. Pembimbingan dan konsultasi dalam
penerapan panduan etik dan perilaku dan
pedoman etika pelayanan

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Fungsi Komite Etik dan Hukum
(Pasal 12)
g. Penelusuran dan penindaklanjutan kasus
etika pelayanan dan etika penyelenggaraan
sesuai dengan peraturan internal rumah
sakit
h. Penindaklanjutan terhadap keputusan etik
profesi yang tidak dapat diselesaikan oleh
komite profesi yang bersangkutan atau kasus
etika antar profesi

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Kewenangan Komite Etik dan
Hukum (pasal 13)
a. Menghadirkan pihak terkait untuk
menyelesaikan masalah etik rumah sakit
b. Melakukan klarifikasi dengan pihak terkait
sebagai penyusunan bahan rekomendasi
c. Memberikan rekomendasi kepada Kepala
atau Direktur Rumah Sakit mengenai
sanksi terhadap pelaku pelanggaran
Panduan Etik dan Perilaku (Code of
Conduct) dan pedoman etika pelayanan

Peraturan Menteri Kesehatan No.42 Tahun 2018 tentang Komite Etik dan Hukum Rumah sakit
Penyelesaian Masalah Sengketa
melalui Mediasi
Prinsip dasar penyelesaian sengketa/kasus
dengan cara mediasi, antara lain:
1. Kesetaraan (equality)
2. Penyelesaian sederhana dan cepat
3. Tidak mencari kesalahan (no blaming-no
shaming) tetapi mencari solusi
4. Kehendak para pihak yang bersengketa
5. Seluruh aktivitas selalu disertai
dokumen tertulis
Keputusan Ketua badan pengawas Rumah Sakit Indonesia No. HK.02.04/III.8/063/2016
tentang Peraturan Tata kerja Badan Pengawas RS
Questions ??

Anda mungkin juga menyukai