Anda di halaman 1dari 11

A N E M I A PA D A I B U H A M I L

OLEH KELOMPOK V :
ELISABETH UMBU LADO
E R M AWA T I Y A K U D A N G A
 
KONSEP ANEMIA
• Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya jumlah sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal
(Brunner & Suddart, 2002).Kadar Hb normal adalah lebih dari 12
gr/dl (proverawati & asfuah, 2009).
• Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani &
Haribowo,2008).
KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Menurut (Rais, 2017) :
• Anemia Defisiensi Besi
• Anemia Defisiensi Vitamin C
• Anemia Makrositik
• Anemia Hemolitik
• Anemia Aplastik
ETIOLOGI/PENYEBAB
• Menurut proverawati & asfuah, (2009) anemia biasa disebabkan
karena kurang maksimalnya sumsum tulang membuat sel darah
merah.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anemia :
• Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat.
• Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
• Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid
perempuan.
• Penghancuran sel darah merah.
Menurut proverawati & asfuah (2009), tanda-tanda anemia adalah :
• Lesu, lemah, letih, lunglai.
• Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
• Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan
talapak tangan menjadi pucat.
Faktor Resiko Dalam Kehamilan
 Menurut Proverawati (2011).Tubuh berada pada risiko tinggi untuk
menjadi anemia selama kehamilan jika :
• Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
• Hamil dengan lebih dari satu anak
• Sering mual-muntah karena sakit pagi hari
• Tidak mengkonsumsi cukup zat besi
• Mengalami menstruasi berat sebelum menikah
• Hamil saat masih remaja
• Kehilangan banyak darah ( misalnya, dari cidera atau selama
operasi ).
Pengaruh anemia terhadap keahamilan
• Bahaya selama kehamilan
• Abortus
• Persalinan Prematuritas
• Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
• Mudah terjadi infeksi
• Ancaman dekompensasi kordis ( Hb <6 g%)
• Mola hidatidosa
• Hiperemesis gravidarum
• Pendarahan anterpartum
• Ketuban pecah dini (KPD)
Bahaya saat persalinan
• Gangguan His (kekuatan mengedan)
• Kala I dapat berlangsung lama
• Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan serinng
memerlukan tindakan operasi kebidanan
• Kala III dapat diikuti retensio Plasenta
• Perdarahan postpartum karena atonia uteri
• Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan antonia
uteri
Pada Masa Nifas
• Subinvolusi Uteri menimbulkan perdarahan postpartum
• Memudahkan infeksi puerperium
• Pengeluaran ASI berkurang
• Terjadi dekonpensasi kordis mendadak setelah persalinan,anemia
masa nifas,mudah terjadi infeksi mamae.
Diagnosa Keperawatan
Menurut SDKI,diagnosa kperawatan yang sering muncul pada klien
Anemia adalah :
• Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan anatara suplai dan
kebutuhan okigen,kelemahan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan(SDKI):
• Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen,kelemahan d.d frekuensi jantung meningkat >20%
dari kondisi istirahat ,Dispnea saat/setelah aktivitas ,merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas, merasa lemah dan Sianosis.
 
SLKI (Tujuan):
Luaran Utama Hal. 149 (D.0056)
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1x24 jam, maka
diharapkan :
• Frekuensi nadi meningkat ke mnurun(1-5)
• Saturasi oksigen meningkat ke menurun (1-5)
• Keluhan lelah meningkat ke menurun (1-5)
• Dispnea saat aktivitas meningkat ke menurun(1-5)
• Dispnea setelah aktivitas meningkat ke menurun(1-5)
• Perasan lemah meningkat ke menurun(1-5)
• Sianosis meningkat ke menurun(1-5)
SIKI(INTERVENSI}
Terapi aktivitas Hal. 415 ( I.055186)
1.Observasi
- identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktifitas tertentu
- identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktifitas
- identifikasi makna aktivitas rutin(mis. Bekerja) dan waktu luang
- monitor respon emosional,fisik,sosial,dan spiritual terhadap akivitas.
Terapeutik
- fasilitasi fokus pada kemampuan,bukan defisit yang dialami
- sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- fasilitasi aktivitas fisik rutin(mis. Ambulasi,mobilisasi,dan perawatan
diri) sesuai kebutuhan
- fasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan diri.
- jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari

Edukasi
- jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,jika perlu.
- ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih.

kolaborasi
- kolaborasi dengan trapis okupasi dalam merencanakan dn memonitor
program aktivitas, jika sesuai.
SEKIAN dan TERIMAKASIH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai