Team MK KMB
Kasus Pemicu
Tn. S ( 35 tahun). Mengalami bengkak pada seluruh tubuh 3
mggu SMRS, bengkak terlihat pada awalnya didaerah wajah
terutama didaerah kelopak mata, terlihat jelas pada pagi hari saat
bangun tidur dan bengkak berkurang setelah siang atau sore hari.
Dalam perkembangannya bengkak kemudian menjalar ke wajah,
kaki, perut dan akhirnya seluruh tubuh. Tidak ada keluhan : sesak
napas, sakit kepala dan muntah. Pasien juga mengeluh buang air
kecil (BAK) menjadi jarang sejak 1 minggu SMRS, biasanya
sehari minimal 5 kali, namun sekarang menjadi 1 kali dengan
kuantitas yang sedikit dan berwarna urin kecoklatan.
Nafsu makan masih normal. Tidak ada riwayat alergi obat-obatan dan
makanan. BAB tdk ada keluhan, tdk mengalami demam ataupun
muntah. Hasil pemeriksaan fisik di dapat keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran composmentis, frekuensi nadi 100x/ menit,
frekuensi pernafasan 24x /menit, suhu 36,8 0 C, BB 65 kg, TB 160
cm. Pada wajah ditemukan edema palpebra pada kedua mata. Pada
pemeriksaan abdomen adan asites.
Pada ekstremitas superior dan inferior ditemukan pitting edema. Pada
genitalia eksterna ditemukan edema pada skrotum. Pemeriksaan
penunjang didapatkan: total protein 3,8g /dl ,albumin 1,2 g / dl,
globulin 2,7g /dl, ureum 14mg / dl , kreatinin 0,2 mg / dl, kolesterol
total 659 mg / dl, protein urin 500 mg / dl . Pada anamnesis,
laboratorium ditemukan, hipoalbuminemia, proteinuria,
hiperkolesterolemia, tidak adanya riwayat penyakit sebelumnya
sehingga diagnosis pada pasien ini adalah sindrom nefrotik (NS)
Tujuan Pembelajaran
Peradangan glomerulus
Proteinuria
Hypoalbuminemia Menstimulasi
sintesis lipoprotein
Takanan osmotik kapiler hyperlipidemi (hiperkolesterolemia)
ADH GFR
Aldosteron
9
D. Manifestasi Klinik
Gejala utama yang ditemukan adalah :
Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada
anak-anak.
Hipoalbuminemia < 30 g/l.
Edema generalisata. Edema terutama jelas pada kaki, namun dapat
ditemukan edema muka, asites dan efusi pleura.
Anorexia
Fatique
Nyeri abdomen
10
Berat badan meningkat
Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis
vena dan arteri.
11
Hipoalbuminemia
Adalah rendahnya kadar albumin ( protein ) didalam darah akibat dari
proteinuria ⇒ tekanan osmotik koloid ⇓ cairan tubuh keluar dan
mengakibatkan edema.
Edema
Akibat nefrotik membuat jaringan bengkak, dan bila dilakukan penekanan tidak
cepat kembali ke keadaan semula.
Edema umumnya terjadi pada kaki dan pergelangan kaki (Pitting edema adalah
cekungan atau lekukan yang timbul setelah bagian kulit yang bengkak ditekan
menggunakan ujung jari. Terlebih bila berdiri dalam waktu yang lama. Hal ini
menyebabkan perasaan berat pada ekstremitas dan mempengaruhi gerakan.
Pada stadium lanjut, edema bisa terjadi di perut atau abdomen disebut asites,
Bila edema disekitar lingkar mata disebut edema periorbital.
Pada stadium lanjut terjadi pembengkakan jaringan seluruh tubuh ( anasarka ).
Hiperkolesterolemia
Tingginya kadar kolesterol dalam darah, hal ini
disebabkan karena terdapat enzim penting yang mengatur
kadar kolesterol yang dipengaruhi oleh glomeruli ginjal,
sehingga akibatnya terjadi peningkatan kadar kolesterol.
Komplikasi
Infeksi (akibat defisiensi respon imun)
Tromboembolisme (terutama vena renal)
Emboli pulmo
Peningkatan terjadinya aterosklerosis
Hypovolemia
Hilangnya protein dalam urin
Dehidrasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
Adanya tanda klinis
Riwayat infeksi saluran nafas atas
Analisa urin : meningkatnya protein dalam
urin
Menurunnya serum protein
Biopsi ginjal
16
Penatalaksanaan Terapeutik
Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat
Pembatasan sodium jika ada tanda2 hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi
Terapi diuretik sesuai program → me(-) kualitas edema.
Terapi albumin jika intake dan output urin kurang
Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai program
17
1.Pengkajian Keperawatan
Pengkajian yang perlu dilakukan antara lain meliputi :
a. Lakukan pengkajian fisik ⇒ luasnya edema
b. Dapatkan riwayat kesehatan ⇒ mulai kapan terjadi
penambahan BB ⇒ disfungsi ginjal?
18
c. Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :
1) Penambahan berat badan
2) Edema
3) Wajah sembab (edema Pre orbital)
a)Khususnya di sekitar mata
b)Timbul pada saat bangun pagi
c)Berkurang di siang hari
4) Pembengkakan abdomen (asites)
5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)
6) Pembengkakan labial (scrotal)
19
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :
a)Diare
b)Anoreksia
c)Absorbsi usus buruk
8) Pucat kulit ekstrim (sering)
9) Peka rangsang
10) Mudah lelah
11) Letargi
12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun
13) Kerentanan terhadap infeksi
20
14) Perubahan urin :
a) Penurunan volume
b) Gelap
c) Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian,
misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel
darah merah; analisa darah untuk protein serum (total,
perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah darah
merah, natrium serum.