UANG DAN
LEMBAGA KEUANGAN
13.1. UANG
13.2. LEMBAGA KEUANGAN
13.3. LEMBAGA KEUANGAN INFORMAL
13.1. UANG
DEFINISI UANG
Legal formal : Alat transaksi perdagangan
Fungsi : Sesuatu yang secara umum dapat diterima dalam
transaksi perdagangan serta untuk
pembayaran hutang-piutang
Arti sempit : Berfungsi untuk mendorong transaksi ekonomi
berupa uang kartal dan uang giral
Arti Luas : Semua bentuk benda yang dapat digunakan
untuk kegiatan transaksi yang tidak hanya
terbatas pada uang kartal atau uang giral
saja tetapi benda lain yang dapat berfungsi
sebagai “uang” seperti sertifikat deposito,
saham, obligasi dsb
KRITERIA UANG
Fungsi Turunan
Penunjuk harga
Alat menyimpan / menabung
Pendorong kegiatan ekonomi
Pembentuk dan pemindah kekayaan
Standar pembayaran utang
Alat pencipta kesempatan kerja
KLASIFIKASI UANG MENURUT NILAI
Uang Kartal
Uang Giral
TEORI PERMINTAAN UANG
MV = PY .................. (2)
atau
V = (PY)/M
•
Dalam perkembangannya teori kuantitas uang Klasik
dikembangkan oleh para ilmuwan dari Universitas Cambridge
atau lebih dikenal dengan sebutan Pendekatan Cambridge
yang dipelopori oleh Alfred Marshall dan A.C. Pigou.
Md = k PY ........ (4)
Dimana; Md = permintaan uang yang diasumsikan
proporsional (k) terhadap pendapatan nominal, tingkat
harga (P) dikalikan tingkat pendapatan riil (Y).
Secara umum, formulasi yang sama atas penjelasan
Cambridge dan Fisher dalam pertukaran adalah;
1
M PY
k
Dimana; V = 1/k.
II. Pandangan Keynes Tentang Permintaan Uang
Keynes mempertimbangkan ada 3 motif seseorang
memegang uang, yaitu: motif transaksi, motif berjaga-
jaga, dan motif spekulasi.
Pertama, motif transaksi
Secara matematis permintaan uang untuk motif transaksi
dapat ditulis sebagai
Md = kY
Dimana; Md = permintaan akan uang, k = proporsi
terhadap pendapatan, dan Y = pendapatan.
Kedua, motif berjaga-jaga
Md = (kY) + λ (r)
III. Pandangan Monetarist Tentang Permintaan Uang
M 1 dP Y
f (ib , ie , , w , ,u )
P P d P
m=
MBn = MB – DL
Dimana, MBn adalah nonborrowed monetary base, MB;
monetary base, dan DL; discount loan from the Fed.
Monetary base/high powered money/reserve money adalah suatu
set asset yang dipegang oleh lembaga deposit dan publik yang
membatasi besarnya money stock. Money stock adalah currency
dalam sirkulasi (di luar lembaga deposit dan Bank Sentral) ditambah
checkable deposit.
Monetary base ditentukan dengan cara;
MV=PT
Lembaga Penjamin
Departemen Keuangan RI Bank Indonesia
Simpanan
1. Dasar Hukum Keppres No. 61 Tahun UU No.11/92 UU No. 2/92 PP No. 7/1969 UU No.7/1992 ttg
1988 Keppres No. Perbankan sbgmn tlh
Kep Menkeu No. 55/1985 diubah dgn UU No.
1251/KMK.013/’88 jo PP No. 103/’00 10/1998
Kep Menkeu No. Perum Pegadaian UU No. 23/’99 sbgmn tlh
1256/KMK.000/’89 jo diubah dgn UU No. 3/2004
Kep Menkeu No. ttg Bank Indonesia
468/KMK.017/’95 jo
Kep Menkeu No.
448/KMK.017/’00 jo
Kep Menkeu No.
172/KMK.06/’02
3. Sumber Dana Sebagian besar Iuran Peserta Premi Pinjaman & Sebagian besar dari
pinjaman, modal sendiri Modal Sendiri Simpanan (kl. 90%)
2. Likuiditas (Liquidity)
4. Transaksi (Transaction)
Lembaga Keuangan
BERTUGAS:
1. Menetapkan dan melaksanakan Kebijakan Moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi Bank Umum dan BPR
4. Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional
5. Akuntabilitas dan Anggaran
BANK UMUM KONVENSIONAL
1. Bank-bank Pemerintah:
> Pemerintah Pusat
> Pemerintah Daerah
2. Bank-bank Swasta:
> Swasta Nasional
> Swasta Asing
JENIS BANK DARI SEGI MENENTUKAN HARGA
1. AGENT OT TRUST
> Percaya dari masyarakat kepada Bank
> Percaya dari Bank kepada masyarakat
2. AGENT OF DEVELOPMENT
Memperlancar kegiatan pembangunan
3. AGENT OF SERVICE
Memberikan penawaran jasa-jasa perbankan kepada
masyarakat
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) &
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)
2. Tempat Kedudukan Dimana saja dalam wilayah Indonesia Di kecamatan di luar ibukota, kabupaten, kotamadya, propinsi
atau ibukota negara.
4. Pemilikan Boleh dimiliki WNA atau badan hukum asing Harus dimiliki oleh WNI atau badan hukum Indonesia (Pasal 23)
5. Bentuk Hukum Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Perusahaan Daerah, Koperasi, Perseroan Terbatas & bentuk
Daerah (PD) & bentuk lainnya (Pasal 21) B lainnya jo Pasal 58
Syariah PT
6. Bentuk Penghimpunan Giro, tabungan, deposito, dan sertifikat Tabungan, deposito berjangka (Pasal 13 huruf a) (bukan pencipta
Dana deposito (Ps.6 huruf a) Mencipta uang giral uang giral)