Anda di halaman 1dari 23

SISTEM

TERMODINAMIKA

FITRIA FANANI
201810201026
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA

Prinsip-prinsip termodinamika bersama ilmu pengetahuan teknik

lainnya seperti mekanika fluida, perpindahan kalor, dan perpindahan

massa, digunakan untuk menganalisis dan merancang produk teknologi di

bidang pembangkitan daya/energi, alat transfortasi, pengolahan zat/gas, dll


BATASAN SISTEM DAN LINGKUNGAN

Sistem pada termodinamika dimaksudkan untuk memisahkan subyek


proses dengan sekeliling atau lingkungannya (surroundings). Sistem
dipisahkan dengan lingkungannya oleh suatu permukaan atur (surface
control) atau batas sistem (boundary). Batasan ini dapat berbentuk nyata
(ril) atau khayalan (imajiner) serta dapat berada dalam keadaan diam atau
bergerak. System termodinamika terbagi atas 3 jenis, yaitu:
1. SISTEM TERTUTUP
Sistem tertutup dinyatakan apabila pengkajian hanya
dilakukan pada materi dalam jumlah tertentu dan jenis
yang sama karena tidak terjadi perpindahan massa
melalui batasan sistem, namun terjadi perpindahan
energi. Gambar disamping memperlihatkan gas yang
berada dalam susunan silinder-piston. Pada saat katup
hisap dan katup buang tertutup, gas (udara dan bahan
bakar) yang sedang atau telah terbakar tersebut dapat
dikatakan sebagai sistem tertutup, batas sistem ialah
dinding silinder dan permukaan piston yang ditandai
dengan garis putus-putus.
2. SISTEM TERBUKA

Sistem terbuka atau volume dinyatakan


apabila selama analisis, terjadi aliran massa dan
energi masuk dan keluar melewati batas sistem
(terjadi perpindahan massa dan energi antara
sistem dan lingkungan). Pada gambar a tampak
diagram sebuah mesin otomotif, yang secara
skematik untuk anlisis termodinamikanya
diperlihatkan pada gambar b.
3. SISTEM TERISOLASI

Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak dapat


berinteraksi antara sistem dan lingkungannya atau dengan kata
lain tidak terjadi perpindahan massa dan energi antara sistem dan
lingkungan.
KEADAAN
Keadaan (state) merupakan kondisi sistem yang dapat ditentukan
oleh nilai sifatnya. Mengingat bahwa terdapat hubungan antara sifat-
sifat sistem, maka keadan dapat ditentukan berdasarkan nilai
pasangan sifatnya begitu pula nilai sifat-sifat yang lain. Sebuah
sistem dikatakan keadaan tunak (steady state) jika tidak satu pun
sifatnya berubah terhadap waktu.
PROSES
Proses adalah transformasi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya yang
berbeda pada dua saat yang berbeda pula. Hal ini ditandai oleh terjadinya
perubahan satu atau lebih sifat-sifat sistem. Jika sistem menunjukkan nilai
sifatnya yang tetap pada dua saat yang berbeda, maka sistem dapat dikatakan
berada dalam keadaan yang sama. Beberapa jenis proses yang dapat dialami
oleh suatu sistem di mana salah satu sifatnya tetap/konstan antara lain:
1. PROSES TEMPERATUR KONSTAN (ISOTHERMAL)

Proses isotermal adalah proses


termodinamika dimana suhu suatu sistem
tetap. Perpindahan panas ke dalam atau ke
luar sistem terjadi sangat lambat sehingga
kesetimbangan termal dipertahankan. Pada
suhu konstan tertentu, perubahan suatu zat,
benda atau sistem dikenal sebagai Proses
Isothermal.
2. PROSES TEKANAN KONSTAN (ISOBARIK)

Proses isobaric menyatakan


bahwa jika suatu keadaan pada
silinder gas ideal mempunyai
volume yang tetap maka jika suhu
dirubah maka tekanan silinder akan
berubah secara linier (atau
sebaliknya).
3. PROSES VOLUME KONSTAN (ISOMETRIS)

Proses isometric / proses


isokhorik adalah proses
termodinamika di
mana volume dari sistem tertutup yang
menjalani proses tetap konstan. Proses
isokhorik dapat dicontohkan dengan
pemanasan atau pendinginan pada
wadah tertutup anelastis.
4. PROSES ENTROPI KONSTAN (ISENTROPIS)

Proses isentropic adalah suatu


proses adiabatik yang tidak
memiliki perpindahan panas atau
materi melalui proses
sementara entropi dari sistem tetap
konstan.
5. PROSES ENTALPI KONSTAN (THROTTLING)

Pengertian Entalpi adalah jumlah


panas yang terlibat dengan sebuah proses
kimia, serta dalam sebuah reaksi kimia di
mana panas dapat dilepaskan atau panas
diperlukan. Entalpi tidak diukur secara
langsung, namun, perubahan entalpi (ΔH)
diukur, yaitu panas yang ditambahkan
atau hilang oleh sistem.
6. PROSES ADIABATIK

Proses adiabatik yaitu proses


dengan perpindahan panas sama
dengan nol (sistem tidak
mengalami interaksi panas dengan
lingkungannya).
Secara umum proses-proses tersebut dikelompokkan
dalam bentuk perpindahan energi dalam bentuk panas
(kalor) dan kerja (kompressi dan ekspansi). Jika
sistem/zat mengalami serangakaian proses yang berawal
dan berakhir pada keadaan yang sama, maka sistem
tersebut dikatakan mengalami siklus termodinamika.
KESETIMBANGAN TERMODINAMIKA
Keadaan kesetimbangan (equilibrium state) adalah keadaan
yang ditunjukkan oleh sifat-sifat sistem pada waktu dan tempat
tertentu tanpa dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya. Dalam
mekanika kondisi kesetimbangan dicapai oleh gaya-gaya yang
sama besar dan bekerja berlawanan arah. Dalam termodinamika,
konsep kesetimbangan lebih luas karena mencakup kesetimbangan
mekanis, panas (thermal), dan kimia.
Kesetimbangan panas (thermal) dicapai apabila dua sistem memiliki
temperatur sama, interaksi kedua sistem hanya melalui perubahan energi
dalam. Sedangkan kesetimbangan mekanis dicapai apabila dua sistem memiliki
temperatur dan tekanan yang sama, interaksi kedua sistem terjadi melalui 9
perubahan energi dalam dan perubahan volume sistem. Untuk kesetimbangan
kimia dua sistem harus memiliki temperatur dan potensi energi per satuan mol
yang sama, interaksi kedua sistem terjadi melalui perubahan energi dalam dan
jumlah mol. Ke dua sistem tersebut di atas, berada dalam suatu ruang yang
terisolasi dan dipisahkan oleh dinding permeable.
SIFAT-SIFAT TERMODINAMIKA YANG TERUKUR

Ada tiga sifat intensif yang penting dan mampu ukur dalam termodinamika
teknik, yaitu:

1. Volume spresifik (v)

2. Tekanan ()

3. Temperatur (T)

Ke tiga sifat ini sangat berguna dalam proses analisis termodinamika, baik
untuk analisis teoritis maupun untuk analisis praktis terhadap keadaan komponen
proses termodinamika, khususnya tekanan dan temperatur.
1. VOLUME SPESIFIK (V)
Volume spesifik merupakan sifat intensif dan dapat berbeda dari satu titik ke titik lain,
dengan kata lain nilainya akan berubah sebagai fungsi dari perubahan nilai sifat-sifat yang
lain. Pada aplikasi tertentu, penulisan volume spesifik akan lebih mudah jika diberikan
dalam basis molar. Jumlah mol suatu senyawa (n) diperoleh dengan membagi massa (m)
dalam satuan kg atau lb dengan berat molekulnya (M) dalam satuan kg/kmol atau lb/lbmol
atau secara matematis . Untuk menandai suatu sifat berbasis molar, digunakan garis atas
(bar) pada penulisan simbolnya . Hubungan dengan dapat ditulis sebagai atau
2. TEKANAN ()
Tekanan () adalah gaya normal (tegak lurus) dalam
satuan Newton (N) yang terjadi pada suatu permukaan
bidang dalam satuan luas (), secara matematis ditulis
dimana adalah tekanan yang bersatuan Pascal (Pa) atau
dalam satuan SI.
3. TEMPERATUR (T)
Dalam penerapannya, skala
temperatur terdiri atas empat jenis, yang
semuanya mengacu pada titik standar
(triple point) air, yakni: skala Kelvin (K),
skala Celcius (), skala Rankine (), dan
skala Fahrenheit (). Perbandingan skala
temperatur tersebut ditunjukkan pada
gambar disamping.
Berbagai metode yang digunakan dalam pengukuran nilai temperatur antara lain:

1. Termometer yaitu pemanfaatan sifat termometrik atau skala pemuaian zat.

2. Termokopel yaitu pemanfaatan efek termoelektrik (tegangan) yang dapat dibangkitkan

oleh ujung dari dua jenis logam yang ujung lainnya dikopel.

3. Termistor yaitu pemanfaatan perubahan nilai tahanan material sebagai akibat dari

perubahan temperatur.

Anda mungkin juga menyukai