Anda di halaman 1dari 15

Teoti belajar kognitif

(bruner)
OLEH KELOMPOK 4

Ni Luh Putu Sintya Dewi 2113021004

Tiur Yesica Siahaan 2113021016

Sabarina Br Parangin angin 2113021017


LINGKUP MATERI

01 02 03 04

Belajar konsep Konsep Belajar


Tahap Penerapan
Kognitif Bruner
Teori Kognitif
Belajar Dalam
Pendidikan
A. belajar konsep
Belajar konsep dapat di pandang sebagai
sebuah kombinasi dari suatu perbedaan yang ada
didalam kelompok – keleompok kejadian dengan
generalisasi dalam kelompok yang ada.
1. Faktor yang dapat mempengaruhi belajar konsep
dibagi menjadi dua adalah variabel tugas (task
variabel) dan variabel pelajar engaruhi
pembelajaran konsep (learner variabel).
B. Teori kognirif bruner
Teori kognitif berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses interaksi yang mencakup
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya. Bruner menganggap,
bahwa belajar itu meliputi tiga proses kognitif, yaitu
memperoleh informasi baru, transformasi
pengetahuan, dan menguji relevansi dan ketepatan
pengetahuan. Pandangan terhadap belajar yang
disebutnya sebagai konseptualisme instrumental itu,
didasarkan pada dua prinsip, yaitu pengetahuan
orang tentang alam didasarkan pada model-model
mengenai kenyataan yang dibangunnya, dan model-
model itu diadaptasikan pada kegunaan bagi orang
itu.
Bruner menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut:
1. Perkembangan intelektul ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu
rangsangan.
2. Peningkatan pengetahuan tergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi
secara realis
3. Perkembangan intelekual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau
pada orang lain melalui kata-kata atau lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang
akan dilakukan.
4. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan
bagi perkembangan kognitifnya
5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif karena bahasa merupakan alat komunikasi antara
manusia. Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk
mengkomunikasikan suatu konsep ke pada oraag lain.
6. Perkembaagan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif
secara simultan. memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam
berbagai situasi
Menurut Bruner, supaya pengetahuan mudah ditransformasikan oleh siswa, perlu
memperhatikan empat tema pendidikan untuk perkembangan kognitif, yaitu:

1. struktur pengetahuan, dipandang penting bagi siswa untuk melihat


keterhubungan fakta dengan informasi yang diterima;
2. kesiapan, untuk belajar diperlukan penguasaan keterampilan yang lebih tinggi
lagi;
3. nilai intuisi, yaitu teknik intelektual untuk sampai pada formulasi tentatif tanpa
menganalisis untuk mengetahui apakah formulasi tentatif merupakan
kesimpulan yang benar;
4. dan motivasi, yaitu keadaan pada diri seseorang yang dapat mendorongnya
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
C. Tahap belajar kognitif bruner
Menurut Bruner, perkembangan kognitif juga melalui tiga tahapan yang ditentukan
cara melihat lingkungan, yaitu enaktif (0-2 tahun), ikonik (2-4 tahun), dan simbolik (5-
7 tahun).
1. enaktif
Tahap enaktif (0-2 tahun), seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam memahami
dunia sekitarnya, anak menggunakan pengetahuan motorik. Misalnya melalui
gigitan, sentuhan, pegangan dan sebagainya
2. Ikonik
Tahap ikonik (2-4 tahun), seseorang memahami objek-objek atau dunianya
melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami
dunia sekitarnya, anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan
perbandingan (komperasi).
3. Simbolik
Tahap simbolik (5-7 tahun), seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau
gagasan-gagasan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam
berbahasa dan logika.
Cara penyajian enaktif ialah melalui tindakan, yang bersifat manipulatif. Dengan cara ini
seseorang mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata.
Cara penyajian ikonik didasarkan atas pikiran internal. Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan
gambar-gambar yang mewakili suatu konsep, tetapi tidak mendefinisikan sepenuhnya konsep itu.
Penyajian simbolik menggunakan kata-kata atau bahasa. Penyajian simbolik dibuktikan oleh
kemampuan seseorang lebih memperhatikan proposisi atau pernyataan dari pada objek-objek,
memberikan struktur hirarkis pada konsep-konsep dan memperhatikan kemungkinan-
kemungkinan alternatif dalam suatu cara kombinatorial.
Sebagai contoh dari ketiga cara penyajian ini, tentang pelajaran penggunaan timbangan. Anak
kecil hanya dapat bertindak berdasarkan”prinsip-prinsip” timbangan dan menunjukkan hal itu
dengan menaiki papan jungkat-jungkit. Ia tahu bahwa untuk dapat lebih jauh kebawah ia harus
duduk lebih menjauhi pusat.
Belajar mengikuti kemampuan siswa
Teori Bruner mempunyai ciri khas dari pada teori belajar yang lain yaitu
tentang ”discovery”, yaitu belajar dengan menemukan konsep sendiri.
Bruner berpendapat bahwa seseorang murid belajar dengan cara
menemui struktur konsep-konsep yang dipelajari. Anak-anak
membentuk konsep dengan melihat benda-benda berdasarkan ciri-ciri
persamaan dan perbedaan. Langkah-langkah discovery learning:
1. Siswa dihadapkan pada problem-problem yang menimbulkan suatu
perasaan gagal di dalam dirinya lni dimulai proses inquiry
2. Siswa mulai menyelidiki problem itu secara individual
3. Siswa berusaha memecahkan problem dengan menggunakan
pengetahuan yang sebelumnya
4. Siswa menunjukkan pengertian dari generalisasi itu
5. Siswa menyatakan konsepnya atau prinsip-prinsip dimana
generalilisasi itu didasarkan.
D. Penerapan teori kognitif bruner dalam dunia
Pendidikan
A. peranan guru
Langkah guru sebagai fasilitator pembelajaran dalam belajar penemuan adalah:

1. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.

2. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah. Guru hendaknya memulai dengan sesuatu
yang sudah dikenal siswa. Kemudian guru mengemukakan sesuatau yang berlawanan. Dengan demikian terjadi konflik dengan pengalaman siswa.

3. Guru harus menyajikan dengan cara enaktif, ikonik dan simbolik. Enaktif adalah melaui tindakan atau dengan kata lain belajar sambil melakukan
(learning by doing).

4. Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor.

5. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar penemuan. Secara garis besar belajar penemuan ialah mempelajari generalisasi-
generalisasi dengan menemukan sendiri konsep-konsep itu
Langkah-langkah pembelajaran discovery learning menurut Bruner

Bruner mengajukan beberapa langkah-langkah pembelajaran, yaitu:

1. Menentukan tujuan pembelajaran


2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar dan
sebagainya)
3. Memilih materi pelajaran
4. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
kegeneralisasi)
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas, dan
sebagainya untuk dipelajari siswa
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang konkrit
kepada yang abstrak, atau dari tahap enaktik.
Keistimewaan dan Kelemahan Discovery Learning
1. Hasilnya lebih berakar dari pada cara belajar yang lain.
2. Lebih mudah dan cepat ditangkap
3. Dapat dimanfaatkan dalam bidang sudi lain atau dalam kehidupan sehari-hari
berdaya guna untuk meningkatkan kemampuan siswa menalar dengan baik
Sedangkan kelemahan teori Discovey Learning Jerome Bruner antara lain:
1. Belajar discovery learning belum tentu bisa diaplikasikan karena kondisi dan sistem yang belum mendukung penemuan sendiri,
sementara secara realistis murid didominasi hanya menerima dari guru
2. Discovery learning belum tentu semua murid mahir untuk menerapkannya
3. Discavery learning berbahaya bagi murid yang kurang mahir, sebab pengetahuan yang ia peroleh tidak akan menambah
pengetahuan yang sempurna tapi baru sebatas coba-coba.

 
Kesimpulan
Belajar merupan hal yang dapat kita dapatkan hanya melalui tatihan dan
pengalaman. Belajar juga dapat kita artikan sebagai perbaikan dalam tingkah
laku dan kecakapan manusia didalam melakukan segala hal, atau manusia
tersebut memperoleh kecakapan – kecakapan dan tingkah laku baru.
Pembelajaran konsep mengupayakan individu untuk mampu dalam merespon
segala bentuk yang relevan atau berhubugan dengan konsep tersebut dan
tidak akan mengidentifikasi bentuk – bentuk yang tidak relevanTeori  kognitif
berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi yang
mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek
kejiwaan lainnya. Pertumbuhan itu menyangkut peningkatan kemampuan
seseorang untuk mengemukakan pada dirinya sendiri atau pada orang lain
tentang apa yang telah atau akan dilakukannya. Tahap belajar kognitif bruner
ada tiga yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, da tahan simbolik. Penerapan teori
kognitif bruner dalam dunia pendidikan adalah yang paling penting adaalh
peranan guru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai