TERMINOLOGI
DIABETES MELITUS adalah penyakit
degenaratif dengan hiperglikemia yang
ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau
insensitivitas sel tehadap insulin.
Tipe lain
Defek genetik fungsi sel beta dan kerja insulin,infeksi, dll
Tahun terdiagnosa
Lebovitz. Diabetes Reviews 1999;7:139–53 (data are from the UKPDS population: UKPDS 16. Diabetes 1995;44:1249–58)
Gejala klinis
Gejala klasik
• Akut : (retinopathy)
disease
• Hiperosmolar Kidney
(nephropathy)
hiperglikemia
• Hipoglikemia
• Kronis :(jangka panjang) Peripheral
nervous system
• Komplikasi makrovaskular
(neuropathy)
Peripheral
Vascular disease
• Komplikasi mikrovaskular
(retinopati, nefropati, neuropati)
Konsensus pengelolaan dan pencegahan DM tipe 2 di Indonesia,
PERKENI, 2011
Pilar penatalaksanaan DM
Edukasi
Latihan jasmani
Intervensi farmakologi
Insulin vital untuk DM tipe 1 & penting juga untuk DM tipe2.
Insulin dimasukkan ke dalam WHO Essential Medicines List.
Titik Tangkap Kerja Obat
Antidiabetes
Insulin dapat diberikan di level
pengobatan manapun
• Jaman dahulu, insulin selalu diberikan sebagai terapi tahap akhir
• Sekarang, mempertimbangkan keuntungan dari pemberian insulin
dini,
insulin dapat diberikan sedini mungkin, sesuai kebutuhan.
Inadequate
Lifestyle
+ 1 OAD + 2 OAD + 3 OAD
Inisiasi Insulin
Indikasi terapi insulin
Diabetes Mellitus tipe 1
GLP-1 analogue
Pramlintide
Metformin
DPPIV inh
Exenatide
SU/GLIN
Insulin
AGIs
TZD
0
-0,5
-1
HbA1c %
-1,5
-2
-2,5
-3
Pengunaan insulin dini memberikan hasil
terapi yang lebih baik
60
Insulin (µU/mL)
50
40
30 Insulin basal
20
10
0
6:00 10:00 14:00 18:00 22:00 2:00 6:00
Time of day
Breakfast Lunch Dinner
It hurts ! Expensive !
Drug
addiction ?
Kendala dalam terapi Insulin
1. “Sekali mulai terapi insulin, tidak bisa di stop lagi ”
(Persepsi yang salah, seperti “kecanduan” obat )
NOVOMIX - PREMIX
26
DIABETES Kelenjar endokrin
pankreas pulau (islet)
langerhans mempunyai 4 tipe sel
penghasil hormon :
Sel Alfa Glukagon,
proglukagon
Sel Beta Insulin, C-peptida,
proinsulin, Islet Amiloid
Polipeptida (IAPP)
Sel Delta Somatostatin
Sel PP (sel F) polipeptida
pankreas 27
Sel Alfa ( Glukogen) faktor
hiperglikemi memobilisasi
penyimpanan glycogen
Sel Beta (Insulin) faktor
penyimpanan dan anabolik tubuh
Sel D (Somatostatin) penghambat
universal sel pankreas
Sel PP (sel F) mempermudah
proses pencernaan
28
DIABETES TYPE I
Hiperglikemi terjadi karena terjadi
kerusakan sel β akibat ketiadaan
absolut insulin.
Diperkirakan timbul akibat destruksi
otoimun sel β di pulau langerhans
yang dicetuskan oleh lingkungan
Sering dijumpai pada penderita yang
tidak gemuk
29
DIABETES TYPE II
Terjadi kerusakan sekresi insulin dan
kerja insulin
Sel β terganggu sehingga sukar /
sedikit atau lambat melepaskan insulin
sehingga kerja insulin terganggu
Terjadi resistensi (daya tahan) insulin
menurun dan terjadi defisiensi insulin
Sering dijumpai pada penderita yang
gemuk (obesitas)
30
DIBETES GESTASIONAL
Diabetes yang terjadi pada wanita
hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes, namun setelah
kehamilan berakhir keadaan
diabetes kembali kekeadaan normal
Penyebabnya adalah peningkatan
kebutuhan energi dan kadar
estrogen dan hormon pertumbuhan
yang terus naik selama kehamilan
Akibat diabetes tersebut biasa terjadi
bayi mati, bayi bertubuh besar
31
ETIOLOGI
DIABETES TYPE I
Diperkirakan akibat destruksi otoimun
sel β yang dicetuskan oleh lingkungan,
serangan otoimun timbul setelah infeksi
virus : gondongan (mumps), rubela,
stimegalovirus kronik, nitosoamin yang
terdapat pada daging awetan
32
DIABETES TYPE II
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi
diduga genetik merupakan penyebab
utama
DIABETES GESTASIONAL
Penyebabnya adalah peningkatan
kebutuhan energi dan kadar estrogen
dan hormon pertumbuhan yang terus
naik selama kehamilan
33
34
DATA LABORATORIUM
Glukosa puasa 80-120 mg/dl
Glukosa sewaktu 80-180 mg/dl
Glukosa 1 jpp < 200 mg/dl
35
Jenis Anti diabetika
Klorpropamid
38
Sebagian besar insulin dibuat dgn
teknologi rekombinan DNA
Insulin diberikan secara injeksi
subkutan (SK), laju absorpsi insulin
dapat diperpanjang dengan kombinasi
insulin + Zink atau Protamin
Insulin aksi pendek
Onset ± 30 menit
Puncak aktifitas 1-3 jam
Durasi 7 jam
Diberikan secara IV, sebagai obat
emergensi hyperglikemi
39
Aksi menengah
Durasi 14-22 jam
Aksi panjang
Durasi 36 jam
40
Semilente (suspensi seng insulin
amorphous),
Lente (campuran seng insulin
amorphous (30%) + kristal seng
insulin (70%)
NPH (Neutral Protamine Hagedorn)
atau isophane insulin (protamin +
insulin) durasinya ± 20 jam mirip
lente
Biphasic fixed mixtura (isophane +
insulin larut)
Ultralente suspensi yang kurang larut
41
EFEK SAMPING
Hipoglikemi yaitu terjadi akibat
kelebihan insulin atau tidak cukupnya
pemasukan kalor hal tersebut dapat
mengakibatkan komplikasi serius
( diberikan suntika secara IV bila pasien
tidak sadar)
42
REGIMEN DOSIS
Untuk pasien diabetes type I sebagian
besar diberikan injeksi insulin
kombinasi aksi pendek dan menegah
secara SK, 2 x sehari sebelum makan
pagi dan makan malam
Untuk normoglikemi digunakan insulin
ultralente backup dengan insulin larut, 3
x sehari sebelum makan.
43
OBAT HIPOGLIKEMI ORAL (OHO)
SECRETAGOGUE (SULFONILUREA)
Glibenklamid 1,25-20 mg 10-24 jam
Tolbutamid 0,5-2 g/DT 6-12 jam
Acetohexamide 0,25-1,5/DT 12-24 jam
Chlorpamide 0,1-0,5/DTG 60 jam
Glipizide 5-30 mg 10-24 jam
Glimepride 1-4 mg 12-24 jam
Tolazamide 0,1-1 g/DT 10-14 jam