Cherlita Anjani (c1c021057) Pancasila Sebagai Etika Politik
Cherlita Anjani (c1c021057) Pancasila Sebagai Etika Politik
ETIKA
POLITIK
Cherlita Anjani (C1C021057)
Akuntansi (R-010)
Secara sederhana etika politik dapat diartikan sebagai cabang etika yang
mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia dalam menjalankan
kehidupannya. Jadi, etika politik tidak hanya mempertanyakan tanggungjawab dan
kewajiban manusia sebagai warga negara saja, melainkan seluruh aktivitas hidupnya.
Hal ini dikarenakan ruang lingkup kehidupan politik yang mencakup bidang kehidupan
lainnya. Dengan kata lain, etika politik berkenaan dengan dimensi politis kehidupan
manusia (Magnis-Suseno, 2001:17).
Hakikat pancasila
.
Hakikat Etika Pancasila (next..)
Perilaku politik, perbuatan politik, dan tindakan-tindakan politik pemerintah negara, alat-
alat kekuasaan negara dan rakyat negara serta masyarakat dalam lingkup negara itulah yang
harus kita soroti atau kita nilai dari segi etika politik. Tujuannya untuk mengetahui apakah
semuanya itu dapat dipulangkan kembali atau dipertanggung jawabkan dari segi Pancasila
sebagai dasar filsafat negara dan sebagai ideology negara ataukah tidak. Kalau dapat berarti
memenuhi tuntutan etika politik Pancasila dan kalau tidak dapat berarti sebaliknya dan
harus diluruskan agar dapat memnuhi tuntutan etika politik Pancasila.
.
Fungsi Pancasila Sebagai etika politik dalam
Masyarakat
yaitu hanya berkutat pada penyediaan alat-alat teoritis
yang mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi
politik secara bertanggungjawab. Etika politik tidak
berdasarkan emosi, prasangka dan apriori, melainkan
berdasarkan pada aspek rasionalitas, objektifitas dan
argumentasi. Akan tetapi etika politik membantu agar
pembahasan-pembahasan ideologis dapat dijalankan
secara objektif. Etika politik dapat memberikan orientasi
dan pegangan normatif bagi setiap orang yang mau
menilai kualitas tatanan kehidupan politik dengan tolak
ukur martabat manusia atau mempertanyakan legitimasi
moral sebuah keputusan politik.
Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila
01 Pluralisme
04 Demokrasi
05 Keadilan Sosial
03 Solidaritas Bangsa
01
PLURALISME
Pluralisme adalah kesediaan untuk
menerima pluralitas, artinya untuk
hidup dengan positif, damai,
toleran, dan biasa/normal bersama
warga masyarakat yang berbeda
pandangan hidup, agama, budaya,
adat.
02
Hak asasi
manusia
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti
Kemanusian yang adil dan beradab. Karena
hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana
manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak
diperlakukan. Jadi bagaimana manusia harus
diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya
sebagai manusia. Karena itu, hak-hak asasi
manusia adalah baik mutlak maupun
kontekstual.
03
Solidaritas bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya
hidup demi diri sendiri, melainkan juga
demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib
sepenanggungan. Manusia hanya hidup
menurut harkatnya apabila tidak hanya
bagi dirinya sendiri, melainkan
menyumbang sesuatu pada hidup manusia-
manusia lain. Sosialitas manusia
berkembang secara melingkar yaitu
keluarga, kampung, kelompok etnis,
kelompok agama, kebangsaan, solidaritas
sebagai manusia.
04
Demokrasi
Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang
dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin
mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Jadi
demokrasi memerlukan sebuah system penerjemah
kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar
yaitu : Pengakuan dan jaminan terhadap HAM;
perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip mayoritas
tidak menjadi kediktatoran mayoritas. Kekuasaan
dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap
hukum (Negara hukum demokratis).
05
Keadilan Sosial
Keadilan sosial adalah keadilan yang
terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan sosial
diusahakan dengan membongkar
ketidakadilan-ketidakadilan yang ada dalam
masyarakat. Ketidakadilan adalah
diskriminasi di semua bidang terhadap
perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras,
suku dan budaya.
Untuk itu tantangan etika politik paling serius
di Indonesia sekarang adalah: Kemiskinan,
ketidakpedulian dan kekerasan sosial
Makna Nilai-Nilai
Pancasila Dalam
Etika Berpolitik
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan Negara yang
merupakan satu kesatuan nilai yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dengan masing-masing sila-silanya. Karena jika
dilihat satu persatu dari masing-masing sila itu dapat saja
ditemukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya.
Namun, makna Pancasila terletak pada nilai-nilai dari
masing-masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak bisa
ditukar balikan letak dan susunannya. Untuk memahami
dan mendalami nilai-nilai Pancasila dalam etika berpolitik
itu semua terkandung dalam kelima sila Pancasila
Ketuhanan Yang Maha
Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, sang pencipta
seluruh alam. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal,
tidak ada sekutu dalam zat-Nya, sifat-Nya dan
perbuatan-Nya. Atas keyakinan demikianlah, maka
Negara Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan Yang
Maha Esa, dan Negara memberikan jaminan sesuai
dengan keyakinan dan kepercayaannya untuk beribadat
dan beragama. Bagi semua warga tanpa kecuali tidak
boleh ada sikap dan perbuatan yang anti Ketuhanan
Yang Maha Esa dan anti keagamaan. Hal ini diatur
dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2.
Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu
makhluk yang berbudaya dan memiliki potensi
pikir, rasa, karsa, dan cipta. Dengan akal nuraninya
manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma.
Adil berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan
hak dan kewajiban seseorang. Beradab kata
pokoknya adalah adab, sinonim dengan sopan,
berbudi luhur dan susila. Beradab artinya berbudi
luhur, berkesopanan, dan bersusila.
Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh tidak
terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertian
bersatunya bermacam-macam corak yang berabeka
ragam menjadi satu kebulatan. Sila Persatuan Indonesia
ini mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik,
ekonomi, social budaya, dan hankam. Hal ini sesuai
dengan pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang
berbunyi, “Kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia …”. Selanjutnya lihat batang tubuh UUD
1945
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/Perwakilan
Kata rakyat yang menjadi dasar Kerakyatan, yaitu
sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah
tertentu. Sila ini bermaksud bahwa Indonesia menganut
system demokrasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Hal ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti
bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas kekuasaannya
ikut dalam pengambilan keputusan-keputusan.
Keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam
masyarakat disegala bidang kehidupan, baik materiil
maupun spiritual. Seluruh rakyat berarti semua warga
Negara Indonesia baik yang tinggal didalam negeri
maupun yang di luar negeri. Hakikat keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia dinyatakan dalam alinea
kedua Pembukaan UUD 1945, yaitu “Dan perjuangan
kemerdekaan kebangsaan Indonesia … Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur”.
Hubungan Etika
Politik dan Pancasila
Dalam kaitannya, pancasila merupakan sumber
etika politik itu sendiri. Etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan
asas legalitas (legitimasi hukum), secaraa
demokratis (legimitasi demokratis), berdasarkan
prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan
dengannya (legitimasi moral). Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut.
Hubungan Etika Politik dan Pancasila
(next..)
Penyelenggaraan negara baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut
publik, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimasi moral relegius (sila I)
serta moral kemanusiaan (sila II). Selain itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara harus berdasarkan legitimasi hukum yaitu prinsip legalitas. Negara Indonesia
adalah negara hukum, oleh karena itu “keadilan” dalam hidup bersama (keadilan sosial)
sebagaimana terkandung dalam sila ke V. Negara adalah berasal dari rakyat dan segala
kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat (sila VI)
Fungsi Pancasila Sebagai Etika Politik
Pejabat yang terlibat Penegak hukum dan Serangan fajar atau
dalam tindak pidana pengadilan yang gratifikasi berkedok
korupsi. menerima suap bakti sosial yang
dilakukan oleh calon
pejabat politik.
contoh pelanggaran- pelanggaran
etika politik (next…)
Negosiasi yang Pengalian isu untuk Elit politik yang terjerat
melibatkan nominal kasus-kasus yang kasus, namun mendapat
untuk mendapatkan belum mencapai perlakuan khusus
posisi. klimaks. selama proses peradilan
dan menjalani masa
hukuman.
contoh pelanggaran- pelanggaran
etika politik (next…)
Menghapuskan
Radikalisme ideologis Pelanggaran tatanan
Pancasila atau
menggantikannya sosial di arena politik
dengan yang lain.
Contoh kasus Pancasila Sebagai Etika
Politik
“bagaimana berkampanye sesuai dengan etika
Pancasila?” maka jawabannya ada bermacam-
macam, tetapi pada prinsipnya: