Anda di halaman 1dari 5

KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK DAN PELAPORAN

PERATURAN
MENTERI TATA CARA
KEUANGAN PEMBAYARAN DAN
PENYETORAN
242/PMK.03/2014 PAJAK
TAHUN 2014
KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK DAN PELAPORAN
Jenis Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Pemotongan) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Pemotongan) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 4 ayat (2) Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Pemotongan) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 4 ayat (2) Paling lama tanggal 15 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Setor Sendiri) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir
KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK DAN PELAPORAN
Jenis Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 22 oleh Disetor pada hari yang sama Paling lama 20 hari setelah Masa
KPA atau pejabat dengan pelaksanaan pembayaran Pajak berakhir
penandatangan SPM
melalui KPPN

Pasal 22 oleh Disetor paling lama 7 (tujuh) hari Paling lama 20 hari setelah Masa
Bendahara setelah tanggal pelaksanaan Pajak berakhir
Pengeluaran pembayaran bersamaan dengan
pembayaran PPN atau PPN dan
PPnBM

Pasal 22 oleh Badan Disetor lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
Usaha Tertentu berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 22 Impor Disetor dalam 1 hari kerja setelah Paling lama 20 hari setelah Masa
yang dipungut DJBC dilakukan pemungutan pajak Pajak berakhir
PPh Pasal 22 Migas, Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
Industri tertentu, berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
barang mewah, berakhir
Pedagang pengumpul
KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK DAN PELAPORAN
Berikut tabel kewajiban penyetoran dan pelaporan bagi Pemotong atau Pemungut PPh

Jenis Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 15 Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Pemotongan) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 15 Paling lama tanggal 15 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Setor Sendiri) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 26 Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari setelah Masa
(Pemotongan) berikutnya setelah Masa Pajak Pajak berakhir
berakhir
KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK DAN PELAPORAN

Beberapa Hal yang harus diperhatikan terkait dengan kewajiban pemotongan/pemungutan,


Penyetoran dan pelaporan pajak-pajak yang telah dipotong/dipungut antara lain:
1. Apabila tanggal jatuh tempo pelaporan, pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan
dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau penyetoran
pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
2. Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos atau Bank yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan dengan menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak) atau sarana
administrasi lain yang disamakan dengan SSP.
3. SSP dianggap sah apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara
(NTPN).
4. Pemotong atau Pemungut PPh wajib memberikan bukti pemotongan/ pemungutan kepada
Wajib Pajak (OP atau Badan) yang dipotong atau dipungut setiap melakukan pemotongan
atau pemungutan.

Anda mungkin juga menyukai