Sewa
Sewa
SEWA
DEFINISI SEWA
Sewa merupakan suatu perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak yaitu dimana lessor (pihak
yang menyewakan) memberikan atau mengalihkan hak guna atau hak pakai kepada lessee (pihak
yang menyewa) untuk menggunakan suatu asset yang dimiliki selama periode waktu yang telah
disepakati.
Sebagai balas jasa kepada pihak lessor dari hak pakai terhadap aset tersebut, lesse dituntut untuk
membayar sejumlah uang sewa atau kompensasi sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara
keduaa belah pihak.
KLASIFIKASI SEWA
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai Sewa Pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh
manfaat dan risiko kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai Sewa Operasi jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset.
1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada
lessee pada akhir masa sewa.
Klasifikasi Sewa dibuat pada awal sewa
dan tidak berubah selama masa sewa 2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset
kecuali lessee dan lessor sepakat untuk pada harga yang cukup rendah dibandingkan
mengubah persyaratan sewa (selain nilai wajar pada saat tanggal opsi mulai dapat
melalui pembaruan sewa), dimana dilaksanakan.
klasifikasi sewa harus dievaluasi ulang.
3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur
Suatu Sewa disebut sebagai Sewa ekonomis aset yaitu masa sewa sama atau
Pembiayaan atau Sewa Operasi lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
tergantung pada substansi transaksi
daripada bentuk kontrak. 4. Pada awal masa sewa, nilai kini dari
Suatu Sewa diklasifikasikan sebagai pembayaran sewa minimum sama atau lebih
Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah dari 90% nilai wajar aset sewaan.
satu hal berikut ini:
5. Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya
lessee yang dapat menggunakannya tanpa
perlu modifikasi secara material.
LAPORAN
KEUANGAN LESSE
Sewa
Pembiayaan
● Pada awal masa sewa, lessee harus mengakui hak dan kewajiban dalam
sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai
tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai residu (harga opsi)
yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa sewa.
● Dalam hal dilakukan transaksi jual dan sewa-balik (sales and leaseback) maka transaksi
tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan
dan transaksi sewa. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat aset yang dijual harus
diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan
atau kerugian yang ditangguhkan harus dilakukan secara proporsional dengan beban
penyusutan aset sewaan jika sewa balik merupakan sewa pembiyaan atau secara
proporsional dengan beban sewa jika sewa-balik merupakan sewa operasi.
Lesse mengungkapkan hal – hal berikut :
Selisih antara piutang sewa ditambah nilai residu dengan harga perolehan aset yang disewakan
diakui sebagai pendapatan sewa yang belum diakui. Pendapatan sewa yang belum diakui harus
dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat
pengembalian berkala atas penanaman neto sewa.
Jika aset yang disewakan dijual kepada lessee sebelum berakhirnya masa sewa, maka perbedaan
antara harga jual dengan penanaman neto sewa pada saat penjualan dilakukan harus diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada periode terjadinya.
Lessor mengungkapkan hal – hal berikut :
Pembayaran sewa selama tahun berjalan dari lessee harus diakui sebagai pendapatan sewa.
Pendapatan sewa harus diakui dan diukur berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa.
Jika aset yang disewakan dijual, maka perbedaan antara nilai tercatat dan harga jual harus diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada periode terjadinya.