Anda di halaman 1dari 11

RUANG LINGKUP ILMU

POLITIK
DR. DIAN FERRICHA, M.H.
2020
* Merupakan akumulasi bangunan teks dan tulisan para filsuf
yang membingkai pendidikan intelektual pada mahasiswa. Karya
– karya para pemikir diantaranya Aquinas,Agustine, Hobbes,
1. Pemikiran Locke, Rousseasu, Montsquie.

Politik * Tugas pemikiran politik adalah untuk menemukan makna


dan konteks asli dari wacana klasik.
* Ada beberapa perspektif dari teori politik, cenderung memiliki
ciri umum yang bersifat normatif.
* Teori politik Anglo-Amerika kontemporer- memiliki
pendekatan deduktif dan analisis. Tugas mereka
2. Teori Politik menjelaskan konseptual tentang makna – makna konsep
kunci yang kemungkinan kontradiktif, seperti demokrasi,
kebebasan, hukum legitimasi, persamaan, HAM, dsb.
* Kajian terhadap lembaga politik, khususnya peranan konstitusi,
eksekutif, birokrasi, yudikatif, partai politik dan sistem pemilihan.
3. Lembaga2 * Sebagian besar tertarik pada penelusuran asal – usul dan
politik perkembangan lembaga – lembaga politik dan memberikan
deskripsi fenomenologis, memetakan konsekuensi –
konsekuensi formal serta prosedural dan institusi politik
* High politics – mempelajari perilaku politik para pembuat
keputusan elite, mereka percaya bahwa kepribadian dan
mekanisasi para elite politik adalah kunci pembuat sejarah.
Mereka percaya bahwa perluasan kekuasaan dan
kepentingan diri dapat menjelaskan perilaku sebagian besar
kaum elite.
4. Sejarah * Low politics – mereka percaya bahwa perilaku politik massa

Politik memberikan kunci untuk menjelaskan episode – episode


politik utama, seperti halnya beberapa revolusi yang
terjadi. Selain itu, bagi mereka kharisma, plot, maupun
blunder para pemimpin kurang begitu penting dibanding
dengan perubahan nilai – nilai kepentingan dan tindakan
kolektivitas.
* Lembaga – lembaga politik perbandingan telah berkembang menjadi
suatu disiplin yang meliputi konstitusi, eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.
* Perbandingan politik tersebut berkembang sebagai bagian dari
5. Politik gerakan behaviorisme, ilmu sosial yang mengkritik sifat
Perbandingan formalistik dan legalistik dari ilmu politik yang institusional
(kelembagaan) tahun 1950an – 1960an.
* Bidang ini bertolak dari pemikiran teori perilaku politik
sebagaimana teori perilaku ekonomi. Bagi para
ekponen pilihan rasional, pengujian suatu teori yang
baik terletak pada daya prediksinya, bukan pada

6. Ekonomi kebenaran asumsinya.

Politik * Secara umum, para ahli ekonomi politik mencari


penjelasan bagi fenomena politik dan ekonomi.
Mereka mengajukan pertanyaan ; “siapa yang
siuntungkan ?” dan “siapa yang membayar?” dalam
mencaru penjelasan hasil politik
* Bidang ini merupakan cabang empiris dan normatif dari
ilmu politik yang tumpang tindih dengan hukum dan ekonomi.
Karena administrasi publik memusatkan perhatiannya pada
7. Administrasi susunan intitusional provinsi pelayanan publik.

Publik dan * Pada tataran analisis kebijakan publik konvensional,

Kebijakan khususnya negara – negara barat merupakan suatu


kuantitatif, yang dipengaruhi oleh ilmu ekonomi, analisis
Umum keputusan, serta kebijakan sosial.
* Teori ini dianggap merupakan teori politik yang paling padu dalam
memberikan perhatian bagi teori politik kontemporer, pemikiran
politik, administrasi publik, sosiologi politik dan hubungan
internasional

8. Teori * Dalam kaitannya dengan bangunan pemikiran tersebut, terdapat dua


masalah tentang demokrasi :
Kenegaraan 1. Sejauh mana demokrasi dikontrol oleh rakyatnya
2. Negara cukup otonom sehingga dapat mengarahkan kembali ke
tekanan yang datang dari masyarakatnya ataupun yang paling
kuat dalam masyarakatnya.
* Asal – usul hubungan internasional terdapat dalam karya
teolog, yang mengajukan argumen tentang kapan dan
bagaimana perang itu dianggap adil
* Subbidang ilmu politik ini memfokuskan pada masalah yang
beragam, menyangkut organisasi internasional, ekonomi-

9. Hubungan politik internasional, kajian perang, kajian perdamaian, dan


analisis kebijakan luar negeri.
Internasional
 1. Pemikiran idealis – mempercayai negara dapat dan harus melaksanakan
urusan – urusan mereka sesuai dengan hukum dan moralitas serta kerjasama
Secara normatif, fungsional lintas batas negara membentuk landasan bagi perilaku moral.
hubungan 2. Realis – mereka percaya bahwa negara pada dasarnya amoral dalam
internasional, terbagi kebijakan luar negerinya, hubungan antara negaradiatur bukan oleh
dalam dua mazhab kebaikan, tetapi kepentingan, perdamaian adalah hasil dari kekuasaan
yang seimbang, bukannya tatanan normatif dan kooperatif fungsional.

Anda mungkin juga menyukai