2. SUSANTY LUKMAN ( 21110058) 3. ROSIDAH ( 21120115 ) 4. MOH. DIDING FIRMANSYAH ( 21120057) 5. ISNAEN LINTANG (211120146) PENGERTIAN INDUSTRI Pengertian Industri secara umum adalah usaha atau kegiatan pengolahan barang mentah atau setengah jadi menjadi barang konsumsi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan bagi produsen. Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Pengertian Industri Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang perindustrian yang disebut industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2017) industri adalah suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku dengan mesin kima atau dengan tangan menjadi produk baru, atau mengubah barang-barang yang kurang nilainya menjadi barang yang nilainya dengan maksud untuk mendekatkan produk tersebut pada konsumen akhir KLARIFIKASI INDUSTRI Industri secara umum terbagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut. Industri ekstraktif, yaitu perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan bahan baku dari alam sekitar secara lngsung. Seperti perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan dll. Industri nonekstraktif, yaitu perusahaan atau industri yang memanfaatkan bahan bakunya selain dari alam. Industri fasilitatif, yaitu produk berupa jasa yang dijual kepada konsumen. Sebagai contoh seperti eskpedisi, perbankan, asuransi dan tranportasi. Berdasarkan jumlah tenaga kerja Badan pusat statistik (BPS) tahun 2017 mengklasifikasikan industri manufaktur kedalam empat golongan berdasarkan jumlah tenaga kerja, Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih) Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang) Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang) Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang) LANJUTAN Jika ditinjau berdasaarkan daya tampung tenaga kerja, Industri padat karya, yaitu suatu industri dalam suatu kegiatannya membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah yang banyak. Industri padat modal, yaitu industri yang dalam kinerjanya lebih banyak menggunakan modal-modal, baik itu berupa mesin-mesin atau pun uang. Jika dikelompokan berdasarkan departemen perindustrian. Kelompok industri logam dan mesin. Kelompok industri kimia dasar. Kelompok aneka industri. Kelompok industri kecil. Industri dilihat berdasarkan produktivitas perorangannya terbagi kedalam tiga bagian, sebagai berikut. Industri premier, artinya industri yang menghasilkan barang tanpa pengolahan lebih lanjut. sebagai contohnya adalah anyaman atau kerajinan dan pengilingan ikan. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang, dan barang tersebut diperlukan pengolahan lebih lanjut. sebagai contoh industri elektonika dan pemintalan benang. Industri tersier, industri dikatakan tersier jika bergerak dalam bidang jasa, seperti jasa perjalanan travel atau pariwisata, hotel dan lain sebaganya Terdapat 2 jenis industri jika dilihat dari tahapan produksinya, sebagai Industri berat, yaitu perusahaan atau industri yang menghasilkan barang atau produk-produk berat, semisal mesin. Industri ringan, artinya menghasilkan barang atau produk yang dapat langsung digunakan oleh masyarakat. Jika ditinjau berdasarkan asal modal atau sumbernya, Industri Nasional, industri yang penanaman modalnya bersumber dari dalam negeri, tidak ada sedikitpun ivestor asing. Industri swasta Nasional, dmana modal semuanya dari pengusaha dalam negeri. Persyaratan Pengurusan Ijin Usaha Industri Syarat administratife untuk mendapatkan Ijin Usaha Industri adalah sebagai berikut : Mengisi formulir permohonan. Fotocopy KTP Direksi dan Dewan Komisaris. Fotocopy NPWP Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Surat keterangan Domisili Perusahaan. Surat Rekomendasi dari Lurah dan Camat setempat. Fotocopy UKL/UPL serta dan atau AMDAL bagi perusahaan industri yang mengandung dampak pencemaran. Fotocopy Surat Izin Gangguan/HO. Fotocopy SIUP dan TDP. Persyaratan tambahan yang mungkin di butuhkan oleh masing-masing Prosedur Pengurusan Ijin Usaha Industri Fotocopy akta pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koperasi (bagi pemohon yang berstatus koperasi) dan khusus untuk penanaman modal asing melampirkan persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Fotokopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kecuali untuk penanaman modal asing. Sketsa rencana lokasi (desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi). Surat pernyataan bahwa rencana lokasi terletak dalam kawasan peruntukan industri sesuai rencana tata ruang wilayah. Kemudian, Perusahaan kawasan Usaha Industri yang telah memperoleh persetujuan prinsip paling lama 2 (dua) tahun, wajib telah; Memiliki izin gangguan. yang diperlukan dalam Kawasan Industri. Memiliki tata tertib kawasan industri. Menyediakan lahan bagi kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah. TERIMA KASIH .