Anda di halaman 1dari 17

SUPERVISI PADA

PELAYANAN KEBIDANAN
NAMA : LATIFAH HANUM NASUTION
Nim : 2015302012
PENGERTIAN SUPERVISI
• •Supervis merupakan terjemahan dari supervision yang berasal dari dua suku kata
“super” (lebih) dan  vision” (pandangan).  Supervisi adalah instrumen manajemen
yang digunakan oleh petugas yang lebih tahu (bidan koordinator) untuk
memastikan bahwa petugas dibawahnya (bidan di desa) melakukan pelayaran
sesuai standar yang ditetapkan
PERBEDAAN SUPERVISI, MONITORING
DAN EVALUASI
Supervisi mempunyai perhatian terhadap pemenuhan standar masukan (input) dan
proses Monitoring lebih berfokus pada penilaian terhadap standar hasil langsung
(output) atau hasil antara Evaluasi berfokus pada hasil akhir (outcome) dan dampak
(impact).
PRINSIP SUPERVISI
TUGAS-TUGAS TIM SUPERVISI
• •Menjalin komunikasi dan kondisi kerja dengan fasilitas kesehatan dan badan di wilayah
kerjanya
• •Merencanakan dan melaksanakan penyelaan fasilitatif di polindes poskesdes
• •Menilai tingkat kepatuhan terhadap standar pelayanan KIA di polindes paskedes dan di
puskesmas serta melakukan verifikasi tingkat kepatuhan yang disupervisi
• • Mengidentifikas komponen yang tidak memenuh standart dan secara bersama-sama
mencari solusi pemecahan masalahnyanya.
• • Membuat rencana tindak lanjut bersama-sama.
• • Melaksanakan dan memantau upaya perbaikan mutu yang dilakukan
• • Membuat pencatatan dan pelaporan hasil penyeliaan
• • Memberikan masukan untuk perencanaan baik di tingkat puskesmas maupun di tingkat
kabupaten sebagai bagian penguatan sistem penyeliaan
• • Mengusulkan penghargaan bagi tenaga kesehatan berprestasi peningkatan kompetensi
dan pengembangan karir
PERAN TIM PENYELIAAN
FASILITATIF
• Sebagai pembina fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya.baik di
polindes ,poskesdes puskesmas, bidan praktek swasta maupun bidan yang bekerja
di Rumah Bersalin secara lebih luas tim penyeliaan fasilitatif antara lain
Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis profesi dan sikap bidan Membina
bidan dan tenaga kesehatan terkait dengan pengelolaan program KIA Melakukan
pemantauan penyeliaan dan evaluasi program KIA termasuk penilaian terhadap
prasarana dan logistik (fasilitas Dan pendukung) kinerja klinis dan kinerja
manajenial falitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya.
LANJUTAN....
• Membantu mengidentifikasi masalah mencari dan menetapkan solusi serta
melaksanakan tindakan   yang mengarah peningkatan mutu pelayanan KIA Memberi
dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta memberikan bimbingan
teknis di tempat kerja kepada fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya
Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor baik secara horizontal
(pada tingkat puskesmas) dan vertikal (pada tingkat kabupaten) Mengusulkan
pemberian penghargaan bagi fasilitas kesehatan dan bidan berprestasi kesempatan
untuk peningkatan pendidikan dan pengembangan karir
KUALIFIKASI TIM SUPEVISI
FASILITATIF
• Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator. Pengelola program KIA dan unit yang
bertugas di puskesmas Koordinator program KIA di kabupaten/kota dan yang masih
bekerja di dinas kesehatan kabupaten/kota Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
tidak mempunyai bidan maka dapat ditunjuk salah satu bidan puskesmas atau
melibatkan organisasi profea (IBI)/bidan yang bertugas di RSUD. Selain itu juga
unit terkait seperti bagian imunisasi Mampu dan terampil dalam pelaksanaan klinis
profesi bidan dan manajemen program KIA (perencanaan, pemantauan evaluasi)
Dapat bekerja dalam tim
SUPERVISI TRADISIONAL

• Kegiatan supervisi telah dilakukan sejak lama dalam manajemen pelayanan


kesehatan. Namun kegiatan supervisi yang berlangsung selama ini ternyata
mempunyai beberapa kelemahan
• 1. Hasil pengamatan dangkal
• 2.Sering menghakimi
• 3.terfokus pada individu, bukan pada proses
• 4.Melihat apa yang sudah terjadi bukan pada perbaikan mendatang
• 5.Tidak berkesinambungan
SUPERVISI FASILITATIF

• Supervisi fasilitatif adalah supervisi yang lebih mengutamakan kajian terhadap


sistem dalam menentukan masalah atau penyebab rendahnya kinerja. • Perbaikan
kinerja mengacu kepada perbaikan sistem bukan individu dengan melibatkan dan
persetujuan pihak terkait
KARAKTERISTIK PENYELIA (SUPERVISOR)
DALAM SUPERVISI FASILITATIF
• Diharapkan memiliki karakteristik:
• 1)Mempunyai sifat pemimpin
• 2) Mempunyai keterampilan berkomunikasi
• 3)Mempunyai kemampuan sebagai fasilitator yang mampu membantu sasaran selia
– Mempunyai kemampuan sebagai narasumber & mediator
CARA PENILAIAN SUPERVISI
FASILITATIF
• ✔Pengamatan langsung digunakan untuk menilai fasilitas sarana pendukung
(ruangan, obat, dan alat) dengan menggunakan daftar tilik yang telah disi
• ✔Untuk penyeliaan keterampilan klinis paling ideal tim penyelia melakukan
pengamatan langsung bidan yang diselia pada saat melaksanakan pelayanan KIA
sehingga penyelia tahu tingkat kepatuhan bidan yang diselia 
• ✔Bila pengamatan langsung pada pasien tidak mungkin dilakukan. Maka pada saat
pertemuan konsultatif dapat dimanfaatkan untuk melakukan praktek peragaan
ketrampilan ketrampilan yang disediakan .
• Kajian Dokumen ✔Mengkaji pencatatan hasil pelayanan kesehatan dengan
menggunakan rekam medis (status ibu, partograf, status bayi atau yang lain yang
telah disi). ✔Mengkaji kohort ibu, bayi anak balita dan anak pra sekolah. Laporan
laporan yang ada.
BIDAN KOORDINATOR SEBAGAI
PENYELIA FASILITATIF
• Tugas dan fungsi bidan koordinator sangat terkait dengan fungsi supervisi
dibanding dengan fungsi pemantauan dan evaluasi yang lebih banyak merupakan
tugas dan fungsi jabatan di atannya dala Puskemas dan Dinas Kochatan Kabupaten)
Bidan koordinator berperan sebagai penyela terhadap bidan di wilayah kerjanya
terutama terhadap badan di desa Supervisi  yang baik adalah supervisi  yang
dijalankan secara efektif dan bersifat fasilitatif tidak mengagetkan atau mencari-
cari kesalahan. Supervisi fasilitatif menuntut bidan koordinator mempunyai
keterampilan dalam komunikasi membantu memecahkan masalah. Membangun
kerjasama tim serta membimbing dan mengarahkan bidan yang diselianya ke arah
praktek terbaik dan memenuhi standar.
SUMBER DATA PENYELIAAN

• Berbagai instrumen pemantauan dan evaluasi  internal dapat digunakan untuk


peningkatan kualitas program seperti 1 PWS-KIA (Perencanan Wilayah Setempat-
Kesehatan Ibu dan Anak) 2 buku register kohort ibu bayi dan balita 3 Pencatatan
asuahan kebidanan pada ✔Kartu/status ibu (hamil, bersalin ,nifas dan bayi baru
lahir) ✔Kartu /status pemeriksaan  kesehatan bayi. ✔Kartu/status pelayan
KB✔Buku KIA ✔KMS (Kartu Menuju sehat)
𝓣𝓮𝓻𝓲𝓶𝓪 𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱

Anda mungkin juga menyukai