KANTONG KEMISKINAN
DI KABUPATEN HULU SUNGAI
UTARA
Amuntai,
5 Agustus 2021
LANDASAN HUKUM
Undang –Undang Dasar 1945 Pasal 34 (ayat 1), Fakir Miskin dan Anak –anak
Terlantar dipelihara oleh negara
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
Inpres
No 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010
Inpres No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
Permendagri No 53 Tahun 2020 Tentang Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja Serta
Pembinaan Kelembagaan dan SDM Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Provinsi dan Kabupaten/Kota
Keputusan Bupati Hulu Sungai Utara No. 188/45/91/KUM/2016 Tentang
Pembentukkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Hulu Sungai Utara
2
GAMBARAN KEMISKINAN
DI KABUPATEN HULU
SUNGAI UTARA
DEFINISI
KEMISKINAN
BPS : Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang hanya
dapat memenuhi kebutuhan makannya kurang dari 2.100
kilokalori per kapita per hari.
4
GARIS KEMISKINAN DAN JUMLAH PENDUDUK
MISKIN DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Garis Kemiskinan :
Garis Kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan
yang setara dengan 2.100 kilokalori perkapita perhari dan kebutuhan
pokok bukan makanan .
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Garis Kemiskinan
385.338 407.608 420.783 436.997 488.237
(Rupiah)
Persentase Penduduk
Dibawah garis 6,76 6,65 6,38 6,50 6,14
kemiskinan (Persen)
Jumlah Penduduk
Dibawah garis 15.380 15.352 14.919 15.398 14.720
kemiskinan (Jiwa)
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS 5
Tingkat Kemiskinan (%) Menurut Kab/Kota thd Prov. Kalsel
TINGKAT KEMISKINAN DI dan Nasional Tahun 2020
KAB. HULU SUNGAI
UTARA
Berdasarkan grafik di samping :
Tingkat kemiskinan Kab. HSU
(6.14%) merupakan yang tertinggi
dibanding kabupaten lain diprovinsi
Kalimantan Selatan dan lebih tinggi
dari tingkat kemiskinan provinsi
(4,38%) walaupun masih dibawah
tingkat kemiskinan nasional Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kab. HSU Tahun 2016-
(9,78%) ; 2020
Berdasarkan analisis antar waktu
dari tahun 2016-2020 tingkat
kemiskinan Kab. HSU mengalami
penurunan yang cukup signifikan,
tetapi pada tahun 2019 tingkat
Sumber:kemiskinan
Survei Sosialmengalami
Ekonomi Nasional (Susenas), BPS
peningkatan 6
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2016 – 2020
Berdasarkan grafik di
samping :
Jumlah penduduk miskin
tahun 2020 di Kab. HSU
sekitar 14.720 jiwa ;
DILAKUKAN
PENDATAAN PENDATAAN PEMUTAHIR PEMUTAKHIR
PENDATAA
PROGRAM PROGRAM AN BASIS AN DATA
N SOSIAL
PERLINDUNG PERLINDUNG DATA SECARA
EKONOMI
AN SOSIAL AN SOSIAL TERPADU BERKALA
2005 (PSE
2008 (PPLS 2011 (PPLS 2015 (PBDT OLEH
2005)
2008) 2011) 2015) PEMERINTAH
DAERAH
• Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hasil verifikasi dan validasi data Oktober 2020 terdapat
89.473 penduduk sasaran di Hulu Sungai Utara.
• Penduduk sasaran tersebut tersebar di 10 Kecamatan. Penduduk sasaran terbanyak ada di Kecamatan Sungai Pandan
sebanyak 11.911 orang.
• Lalu, penduduk sasaran paling sedikit ada di Kecamatan Paminggir sebanyak 3.163 orang 13
PERSENTASE PENDUDUK SASARAN MENURUT
KECAMATAN
DI HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2020
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020
Hasil Sensus Penduduk 2020, Badan Pusat Statistik 14
PETA
PERSENT
ASE
PENDUD
UK
SASARAN
15
JUMLAH RUMAH TANGGA SASARAN MENURUT
KECAMATAN
DI HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2020
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 16
PERSENTASE RUMAH TANGGA SASARAN MENURUT
KECAMATAN
DI HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2020
• Dengan asumsi, menggunakan Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
dibagi dengan rumah tangga dari
jumlah penduduk hasil Sensus
Penduduk 2020 dibagi 4 (asumsi 1
rumah tangga terdiri dari 4 orang) untuk
mendapatkan persentase rumah tangga
miskin tahun 2020.
• Kecamatan Banjang menjadi kecamatan
dengan persentase rumah tangga miskin
terbesar, sebesar 63,38 persen.
• Sementara, Kecamatan Amuntai Tengah
dengan persentase terkecil sebesar 29,33
persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020
Hasil Sensus Penduduk 2020, Badan Pusat Statistik 17
KONDISI SOSIAL
EKONOMI PENDUDUK
SASARAN
MENURUT JENIS KELAMIN
• Persentase penduduk perempuan lebih besar
dibanding laki-laki, yaitu 51,27 persen dibanding
48,73 persen
• Dari 10 kecamatan di Hulu Sungai Utara memiliki
pola yang sama, yaitu penduduk miskin perempuan
lebih banyak dibanding laki-laki, kecuali
Kecamatan Banjang yang persentase penduduk
miskin laki-laki lebih besar dibanding perempuan.
19
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020
JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin KRT Jenis Kelamin Penduduk Sasaran
Kecamatan Total Total
Perempua
Laki-laki Perempuan NULL Laki-laki NULL
n
Danau Panggang 1763 998 8 2769 4265 4591 8 8864
Paminggir 671 290 3 964 1550 1609 4 3163
Babirik 1951 917 6 2874 4755 4912 6 9673
Sungai Pandan 2447 1310 3 3760 5726 6180 5 11911
Sungai Tabukan 1303 654 3 1960 3105 3285 11 6401
Amuntai Selatan 2316 1107 4 3427 5499 5614 5 11118
Amuntai Tengah 2448 1253 0 3701 5793 6088 0 11881
Banjang 2126 820 2 2948 4829 4779 2 9610
Amuntai Utara 1903 936 3 2842 4516 4892 3 9411
Haur Gading 1414 756 0 2170 3545 3896 0 7441
Hulu Sungai Utara 18342 9041 32 27415 43583 45846 44 89473
MENURUT KELOMPOK UMUR
• Kelompok umur muda yaitu 10-14, 15-19 dan 20-24 lebih tinggi grafiknya dibanding kelompok umur lain.
Hal ini dapat menunjukkan banyak anak usia sekolah yang berada dalam posisi yang perlu diberikan
bantuan.
• Selain itu, balita dan lansia juga mengalami kemiskinan meskipun tidak sebanyak kelompok umur yang
lain.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 21
MENURUT STATUS PERKAWINAN
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 22
STATUS KAWIN
Status Kawin KRT Status Kawin Penduduk Sasaran
Kecamatan Belum Cerai Cerai Total Belum Kawin/ Cerai Total
Kawin/nikah Cerai mati
kawin hidup mati kawin nikah hidup
Danau Panggang 115 1679 204 771 2769 4244 3462 307 851 8864
Paminggir 41 638 60 225 964 1518 1291 92 262 3163
Babirik 106 1882 157 729 2874 4593 3997 266 817 9673
Sungai Pandan 223 2347 283 907 3760 5567 4838 446 1060 11911
Sungai Tabukan 124 1188 113 535 1960 3065 2469 218 649 6401
Amuntai Selatan 170 2186 244 827 3427 5202 4537 395 984 11118
Amuntai Tengah 208 2245 273 975 3701 5737 4600 422 1122 11881
Banjang 146 2001 161 640 2948 4405 4183 265 757 9610
Amuntai Utara 184 1815 167 676 2842 4391 3819 285 916 9411
Haur Gading 147 1320 121 582 2170 3470 2999 230 742 7441
Hulu Sungai Utara 1464 17301 1783 6867 27415 42192 36195 2926 8160 89473
MENURUT KEPEMILIKAN KARTU
IDENTITAS
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 24
KEPEMILIKAN KARTU
IDENTITAS
Kepemilikan Kartu Identitas
Kepemilikan Kartu Identitas KRT
Penduduk Sasaran
Ada kartu Identitas Ada kartu Identitas
Kecamatan (minimal Akta Total (minimal Akta Total
Tidak
Tidak memiliki Kelahiran, Kartu Kelahiran, Kartu
memiliki
Pelajar, KTP atau Pelajar, KTP atau
SIM) SIM)
Danau Panggang 61 2708 2769 841 8023 8864
Paminggir 32 932 964 539 2624 3163
Babirik 151 2723 2874 1612 8061 9673
Sungai Pandan 258 3502 3760 1390 10521 11911
Sungai Tabukan 70 1890 1960 813 5588 6401
Amuntai Selatan 207 3220 3427 916 10202 11118
Amuntai Tengah 238 3463 3701 1433 10448 11881
Banjang 110 2838 2948 714 8896 9610
Amuntai Utara 192 2650 2842 801 8610 9411
Haur Gading 59 2111 2170 294 7147 7441
Hulu Sungai Utara 1378 26037 27415 9353 80120 89473
MENURUT STATUS KEHAMILAN
• Ada sebanyak 697 wanita kawin usia
10-49 tahun yang hamil dengan status
sebagai penduduk sasaran.
• Kecamatan Paminggir menjadi
kecamatan dengan wanita hamil
terbanyak, ada sebanyak 96 wanita
yang hamil.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi
Oktober 2020 26
MENURUT KECACATAN
• Terdapat 1.768 penduduk sasaran di
Hulu Sungai Utara yang mengalami
kecacatan.
• Kecamatan Amuntai Utara menjadi
kecamatan dengan penduduk sasaran
dengan kecacatan terbanyak, sebanyak
231 orang. Lalu, Kecamatan Paminggir
memiliki penduduk sasaran dengan
kecacatan paling sedikit yaitu 85
orang.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 27
MENURUT PENYAKIT
KRONIS/MENAHUN
• Terdapat 5.686 penduduk miskin yang mempunyai
penyakit kronis/menahun.
• Kecamatan terbanyak terdapat penduduk miskin
dengan penyakit kronis/menahun adalah Amuntai
Tengah sebanyak 775 orang. Kecamatan paling
sedikit terdapat penduduk miskin dengan penyakit
kronis/menahun yaitu Paminggir sebanyak 192
orang.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 28
PARTISIPASI SEKOLAH PENDUDUK
SASARAN USIA 5 TAHUN KEATAS
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
Tidak/belum Tidak
Kelompok Masih
Pernas bersekolah Jumlah
Umur sekolah
Bersekolah lagi
Penduduk sasaran
7.689 22.117 58.194 88.000
usia ≥ 5
29
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020
MENURUT IJAZAH TERTINGGI
YANG DIMILIKI
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 30
PERSENTASE KEPALA RUMAH TANGGA (KRT)
BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN
31
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020
STATUS BEKERJA PENDUDUK SASARAN
USIA ≥5 TAHUN
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 32
STATUS BEKERJA KRT
Status Bekerja KRT
Kecamatan Total
Bekerja Tidak
Danau Panggang 2003 766 2769
Paminggir 797 167 964
Babirik 2065 809 2874
Sungai Pandan 2769 991 3760
Sungai Tabukan 1588 372 1960
Amuntai Selatan 2500 927 3427
Amuntai Tengah 2579 1122 3701
Banjang 2396 552 2948
Amuntai Utara 2220 622 2842
Haur Gading 1764 406 2170
Hulu Sungai Utara 20681 6734 27415
33
STATUS BEKERJA MENURUT
KELOMPOK UMUR
Status Bekerja
Kecamatan 5-14 Tahun 15-18 Tahun ≥65 Tahun
Bekerja Tidak Bekerja Tidak Bekerja Tidak
Danau Panggang - 1.394 14 801 281 396
Paminggir - 511 - 314 111 92
Babirik 2 1.606 16 835 251 416
Sungai Pandan 6 1.911 22 1.012 446 538
Sungai Tabukan 10 964 15 518 330 258
Amuntai Selatan 4 1.778 17 933 431 579
Amuntai Tengah 1 1.737 13 1.002 396 647
Banjang 6 1.504 13 807 386 332
Amuntai Utara 2 1.446 18 759 402 420
Haur Gading 4 1.121 35 538 354 303
Hulu Sungai Utara 35 13.972 163 7.519 3.388 3.981
34
MENURUT LAPANGAN USAHA
• Dari 43,27 persen
penduduk miskin yaitu
penduduk miskin yang
bekerja selama seminggu
yang lalu, lapangan usaha
dari pekerjaan utama yang
banyak digeluti adalah
pertanian tanaman padi &
palawija sebesar 43,13
persen.
• Kemudian lapangan usaha
kedua yaitu industri
pengolahan sebesar 11,47
persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 35
LAPANGAN USAHA KRT
Lapangan Usaha KRT
Pertanian Kehutanan
Kecamatan tanaman Hortikultur Perkebuna Perikanan Perikanan &
Peternakan
padi & a n tangkap budidaya pertanian
palawija lainnya
Danau Panggang 672 1 9 562 3 15 10
Paminggir 5 0 31 584 2 2 9
Babirik 839 6 19 575 2 30 13
Sungai Pandan 1578 0 20 97 10 44 2
Sungai Tabukan 908 0 0 93 0 20 7
Amuntai Selatan 817 4 10 138 3 102 8
Amuntai Tengah 677 0 12 165 2 49 9
Banjang 1105 6 134 115 6 43 4
Amuntai Utara 1088 2 93 50 0 10 1
Haur Gading 1003 1 6 34 12 22 10
Hulu Sungai Utara 8692 20 334 2413 40 337 73
36
LAPANGAN USAHA KRT (SAMBUNGAN)
• Sebesar 75,07 persen penduduk miskin terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
Nasional (PBI JKN)
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 39
40
KONDISI PERUMAHAN
RUMAH TANGGA MISKIN
MENURUT STATUS PENGUASAAN
BANGUNAN TEMPAT TINGGAL
• Sebesar 79,60 persen penduduk
miskin sudah memiliki rumah
milik sendiri.
• Akan tetapi, masih ada sebesar
2,16 persen atau sebesar 593
rumah tangga miskin yang masih
harus membayar tempat
tinggalnya.
• Ada rumah tangga miskin yang
tinggal di bangunan dinas
sebesar 0,09 persen dan
bangunan lainnya sebesar 1,63
persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 42
MENURUT STATUS LAHAN TEMPAT
TINGGAL
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 43
MENURUT LUAS LANTAI PER
KAPITA
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 44
MENURUT JENIS LANTAI TERLUAS
• Sebagian besar penduduk miskin
menggunakan lantai berjenis
kayu/papan kualitas rendah
sebesar 87,49 persen.
• Ada rumah tangga miskin
yang menggunakan lantai
marmer/granist sebesar 0,03
persen, keramik 0,32 persen,
parket/vinil/permadani 0,09
persen.
• Lalu, ada juga yan masih
berlantai tanah sebesar 0,11
persen dan lantai lainnya
sebesar 0,19 persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 45
MENURUT JENIS DINDING TERLUAS
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 46
MENURUT JENIS ATAP TERLUAS
• Jenis atap terluas yang paling banyak
digunakan rumah tangga miskin adalah
seng sebesar 67,45 persen
menggunakannya.
• Rumah tangga miskin juga ada yang
menggunakan atap dari
jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia
sebesar 20 persen dan dari bambu
sebesar 0,2 persen.
• Ada rumah tangga miskin yang
menggunakan atap beton/genteng
beton sebesar 0,06 persen, genteng
keramik 0,08 persen, genteng metal
0,05 persen dan genteng tanah liat
0,2 persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 47
MENURUT SUMBER AIR MINUM
• Sumur bor/pompa yang paling
banyak digunakan sebagai
sumber air minum oleh rumah
tangga miskin di Hulu Sungai
Utara sebesar 38,68 persen.
• Selain itu penduduk miskin
ternyata masih ada yang
menggunakan air
sungai/danau/waduk sebagai
sumber air minum sebesar
28,96 persen.
• Ada rumah tangga miskin
yang sumber air minumnya
air kemasan bermek sebesar
0,07 persen dan air lainnya
sebesar 0,87 persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 48
MENURUT SUMBER PENERANGAN
UTAMA
• Sumber penerangan utama rumah
tangga miskin sebagian besar
menggunakan listrik PLN dengan
persentase 88,71 persen.
• Lalu rumah tangga yang memakai
listrik bukan dari PLN sebesar 8,24
persen.
• Akan tetapi, masih ada rumah
tangga miskin sebesar 3,05 persen
yang sumber penerangan utamanya
bukan listrik.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 49
MENURUT DAYA TERPASANG
• Daya yang terpasang diindetifikasi dari
sumber penerangan utama rumah tangga
miskin yang menggunakan listrik PLN.
• Daya 450 watt yang paling banyak
digunakan oleh rumah tangga miskin
dibanding daya lainnya sebesar 74,16
persen.
• Rumah tangga miskin banyak yang
menggunakan listrik PLN tapi tanpa
meteran sebesar 18,22 persen.
• Ada rumah tangga miskin yang
menggunakan listrik 1.300 watt
sebesar 0,26 persen, 2.200 sebesar 0,09
persen dan diatas 2.200 sebesar 0,02
persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 50
MENURUT BAHAN BAKAR/ENERGI
UNTUK MEMASAK
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 51
MENURUT PENGGUNAAN FASILITAS
TEMPAT BUANG AIR BESAR
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 52
MENURUT JENIS KLOSET
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 53
MENURUT TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR TINJA
• Tempat pembuangan akhir tinja rumah
tangga miskin di Hulu Sungai Utara sebagian
besar menggunakan tangki sebesar 56,42
persen.
• Ada rumah tangga miskin yang tempat
pembuangan akhir tinja menggunakan
SPAL sebesar 0,68 persen.
• Meskipun sudah baik, masih ada yang
tempat pembuangan akhir tinja di
kolam/sawah/sungai/danau/laut sebesar
32,84 persen dan lubang tanah sebesar
7,09 persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 54
KONDISI KEPEMILIKAN
ASET DAN
KEIKUTSERTAAN
PROGRAM
MENURUT KEPEMILIKAN ASET
BERGERAK
• Sebagian besar rumah tangga miskin memiliki televisi dengan persentase sebesar 72,31 persen.
• Ternyata rumah tangga miskin juga memiliki aset besar yaitu mobil sebesar 0,67 persen, kapal sebesar
0,19 persen, AC sebesar 0,38 persen dan emas/perhiasan dan tabungan (senilai 10 gr emas) sebesar
6,08 persen.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 56
MENURUT KEPEMILIKAN ASSET
TIDAK BERGERAK
• Kepemilikan aset tidak bergerak yang dimiliki oleh
rumah tangga miskin di Hulu Sungai Utara berupa
lahan sebesar 59,43 persen rumah tangga miskin
memiliki.
• Lalu untuk rumah di tempat lain sebesar 0,5 persen
saja yang memiliki.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 57
MENURUT KEPEMILIKAN TERNAK
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 58
MENURUT KEPEMILIKAN USAHA
SENDIRI/BERSAMA
• Rumah tangga miskin yang ada anggota rumah tangganya yang memiliki usaha sendiri/bersama di Hulu
Sungai Utara ada sebanyak 55,03 persen. Lebih dari setengah rumah tangga miskin memiliki usaha
sendiri/bersama.
Sumber: Dinas Sosial, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) verifikasi dan validasi Oktober 2020 59
PANDEMI COVID-19
SEBARAN COVID-19
BERDASARKAN ALAMAT KTP
• Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara terdapat 1.344 penduduk yang positif
COVID-19 hingga 16 April 2021.
• Kecamatan Amuntai Tengah menjadi kecamatan dengan penduduk positif COVID-19 terbanyak sebanyak 531
orang. Kecamatan Paminggir menjadi kecamatan paling sedikit penduduk terinfeksi COVID-19 sebesar 16
orang.
• Lalu, terdapat sebanyak 19 orang yang beralamat KTP di luar Hulu Sungai Utara yang terinfeksi COVID-19.
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Data tanggal 16 April 2021) 61
PETA
SEBARAN
POSITIF
COVID-19
BERDASAR
KAN
ALAMAT
KTP
62
MENURUT JENIS KELAMIN
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Data tanggal 16 April 2021) 63
MENURUT KELOMPOK UMUR
• Berdasarkan kelompok umur 5 tahun, kelompok umur 30-34 tahun paling banyak yang positif
COVID-19. Selain itu, kelompok umur antara 20 hingga 39 tahun memiliki jumlah orang positif
COVID-19 terbanyak dibandingkan kelompok umur lain. Selain itu, yang menjadi perhatian
kelompok umur balita 0-4 tahun juga terinfeksi COVID-19 yaitu ada sebanyak 16 orang. .
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Data tanggal 16 April 2021) 64
POTENSI POTENSI
DESA/KELURAHAN PERTANIAN
TANAMAN PANGAN (Kuintal)
Produksi
No Komoditas
(Kuintal)
(1) (2) (3)
1 Padi 103749.2
2 Jagung 1250.3
3 Ubi Kayu 577.25
4 Ubi Jalar 1699.61
5 Kacang Tanah 328.39
6 Kacang Hijau 3.2
Jumlah 107608
Sumber: Laporan Statistik Pertanian (SP) Tanaman
Pangan
• Berdasarkan Laporan Statistik Pertanian (SP) Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
Sungai Utara, Kecamatan Sungai Pandan merupakan kecamatan penghasil komoditas padi terbanyak
yaitu 17.089,6 ton.
66
TANAMAN PANGAN
• Kecamatan Amuntai Tengah merupakan kecamatan penghasil tanaman pangan selain padi terbanyak,
yaitu jagung sebanyak 213,3 ton, ubi jalar sebanyak 660,5 ton dan kacang tanah sebanyak 281,47 ton.
Sumber: Laporan Statistik Pertanian (SP) Tanaman 67
Pangan
PETA
PRODUKSI
PADI
MENURUT
KECAMAT
AN
68
TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-
No
BUAHAN SEMUSIM
Komoditas
Produksi
(Kuintal)
(1) (2) (3)
1 Cabai Besar 1842
2 Cabai Rawit 1228
3 Kacang Panjang 301
4 Ketimun 268
5 Semangka 817
6 Terung 818
7 Tomat 409
8 Bawang Merah 30
Jumlah 5713
• Berdasarkan hasil pengumpulan data Statistik Pertanian Hortikultura Tahun 2020, Cabai besar
merupakan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total produksi tanaman sayuran
dan buah-buahan semusim.
• Delapan komoditas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim dihasilkan oleh lima kecamatan, yaitu
Babirik, Sungai Pandan, Amuntai Tengah, Banjang dan Amuntai Utara. 69
TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-
BUAHAN TAHUNAN
Jumlah Tanaman Produksi 9 Nangka/Cempedak 6249 1940
No Komoditas
(Pohon) (Kuintal) 10 Nanas *) 101 67
(1) (2) (3) (4) 11 Pepaya 1195 407
1 Belimbing 1483 352 12 Pisang *) 26921 7660
2 Duku/Langsat 637 50
13 Rambutan 24143 1473
3 Durian 1302 92
14 Salak *) 3656 89
4 Jambu Biji 2948 523
15 Sawo 8487 835
5 Jambu Air 1295 172
6 Jeruk Siam 7587 1018
16 Sirsak 862 272
• Tanaman produktif Tahun 2020 berjumlah 117.284 pohon, sedangkan total produksi sebesar 18.253 kuintal.
• Jika dilihat dari jumlah produksi, terdapat empat komoditas unggulan tanaman buah-buahan tahunan, yaitu pisang
dengan jumlah produksi sebesar 7.660 kuintal, mangga dengan jumlah produksi sebesar 3.334 kuintal,
nangka/cempedak dengan jumlah produksi sebesar 1.940 kuintal dan rambutan dengan jumlah produksi sebesar
1.473 kuintal.
Sumber: Statistik Pertanian Hortikultura Tahun 2020 70
TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-
BUAHAN TAHUNAN
• Kecamatan Sungai Pandan merupakan kecamatan penghasil pisang terbesar dengan jumlah produksi
1.566 kuintal atau 20,3 persen, sedangkan kecamatan lainnya sebesar 6104 kuintal atau 79,7 persen.
• Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara, komoditas kelapa
sawit hanya terdapat di Kecamatan Banjang dengan hasil produksi sebanyak 39.223,7 ton.
• Kecamatan Banjang juga menjadi kecamatan penghasil kelapa terbanyak yaitu 102,37 ton.
• Kecamatan Amuntai Utara adalah penghasil komoditas karet terbanyak yaitu 145,29 ton.
72
PETERNAKAN
• Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara, jumlah ternak sapi,
kambing dan domba terbanyak ada di Kecamatan Banjang yaitu sebanyak 330 ekor ternak sapi,
161 ekor ternak kambing dan 13 ekor ternak domba.
• Jumlah ternak domba di Kecamatan Amuntai Selatan juga sama dengan Kecamatan Banjang,
yaitu 13 ekor.
• Jumlah ternak kerbau terbanyak ada di Kecamatan Paminggir yaitu sebanyak 9.944 ekor.
73
PETERNAKAN (Ekor)
• Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara, potensi
peternakan unggas terdapat di seluruh kecamatan.
• Kecamatan dengan jumlah ternak ayam ras pedaging terbanyak adalah Amuntai Utara.
• Kecamatan dengan jumlah ternak ayam ras petelur dan itik terbanyak adalah Amuntai
Selatan.
• Kecamatan dengan jumlah ternak ayam buras terbanyak adalah Danau Panggang. 74
PERIKANAN (Ton)
• Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kecamatan dengan
jumlah produksi perikanan tangkap yang berlokasi di rasa dan sungai terbanyak adalah Danau
Panggang yaitu sebanyak 2.218,46 ton dan 974,37 ton.
• Kecamatan dengan jumlah produksi perikanan budidaya terbanyak adalah Haur Gading yaitu
sebanyak 2.911,61 ton.
75
SARANA PRASARANA
JUMLAH DESA YANG MEMILIKI
FASILITAS PENDIDIKAN
Kecamatan Pos PAUD TK RA/BA SD MI SMP MTS SMA MA SMK PT
Danau Panggang 16 6 5 14 8 4 6 1 3 1 0
Paminggir 7 7 3 7 6 3 3 1 1 1 0
Babirik 14 19 2 18 7 2 3 0 1 1 0
Sungai Pandan 24 13 15 24 9 6 6 1 3 0 0
Sungai Tabukan 12 5 6 8 8 0 3 1 1 0 0
Amuntai Selatan 24 12 14 15 14 4 5 0 1 0 0
Amuntai Tengah 29 19 11 20 7 5 4 1 4 1 1
Banjang 13 14 3 17 4 3 2 1 1 0 0
Amuntai Utara 24 18 3 18 8 1 2 1 1 0 1
Haur Gading 14 11 5 11 8 2 4 1 2 1 0
HSU 177 124 67 152 79 30 38 8 18 5 2
JUMLAH DESA YANG MEMILIKI
FASILITAS KESEHATAN
Jumlah Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan
Puskesm Puskesm
Puskesm Toko
Rumah as as Tempat Tempat
Kecamatan Rumah as Poliklini Rumah Poskesde Khusus Posyand
Sakit dengan Tanpa Praktik Praktik Polindes Apotek
Sakit Pembant k Bersalin s Obat/Ja u
Bersalin Rawat Rawat Dokter Bidan
u mu
Inap Inap
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Danau Panggang 0 0 1 0 1 0 1 0 7 8 0 0 2 16
Paminggir 0 0 0 2 4 0 0 0 0 2 0 0 0 7
Babirik 0 0 1 0 3 0 0 0 13 16 3 0 1 10
Sungai Pandan 0 0 1 1 3 0 1 0 3 24 0 1 3 33
Sungai Tabukan 0 0 0 1 2 0 0 0 0 16 0 0 0 17
Amuntai Selatan 0 0 0 1 4 0 3 0 20 23 0 0 3 12
Amuntai Tengah 2 0 0 2 5 0 12 0 13 14 0 6 8 29
Banjang 0 0 0 1 2 0 0 0 1 17 0 0 1 20
Amuntai Utara 0 0 0 2 2 0 2 0 6 18 1 1 2 26
Haur Gading 0 0 0 1 3 0 0 0 3 12 0 0 1 18
HSU 2 0 3 11 29 0 19 0 66 150 4 8 21 188
TRANSPORTASI DAN
KOMUNIKASI
79
JUMLAH DESA BERDASARKAN JENIS
LALU LINTAS Jumlah Desa Berdasarkan Jenis Lalu Lintas
No Kecamatan
Darat Air Darat dan Air Udara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Danau Panggang 11 0 5 0
2 Paminggir 0 7 0 0
3 Babirik 16 0 7 0
4 Sungai Pandan 33 0 0 0
5 Sungai Tabukan 15 0 2 0
6 Amuntai Selatan 26 0 4 0
7 Amuntai Tengah 29 0 0 0
8 Banjang 18 0 2 0
9 Amuntai Utara 26 0 0 0
10 Haur Gading 18 0 0 0
HSU 192 7 20 0
JUMLAH DESA BERDASARKAN
KEBERADAAN ANGKUTAN UMUM
YANG MELEWATI DESA Jumlah Desa Berdasarkan Keberadaan Angkutan Umum yang Melewati Desa
No Kecamatan
Ada, dengan trayek tetap Ada, tanpa trayek tetap Tidak ada angkutan umum
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Danau Panggang 13 3 0
2 Paminggir 7 0 0
3 Babirik 18 5 0
4 Sungai Pandan 17 16 0
5 Sungai Tabukan 8 9 0
6 Amuntai Selatan 6 24 0
7 Amuntai Tengah 16 13 0
8 Banjang 2 18 0
9 Amuntai Utara 12 14 0
10 Haur Gading 14 4 0
HSU 113 106 0
JUMLAH DESA BERDASARKAN
KEBERADAAN WARGA YANG
MENGGUNAKAN TELEPON SELULER
Jumlah Desa Berdasarkan Keberadaan Warga yang Menggunakan Telepon Seluler
No Kecamatan
Sebagian besar warga Sebagian kecil warga Tidak ada
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Danau Panggang 15 1 0
2 Paminggir 7 0 0
3 Babirik 23 0 0
4 Sungai Pandan 32 0 1
5 Sungai Tabukan 17 0 0
6 Amuntai Selatan 30 0 0
7 Amuntai Tengah 29 0 0
8 Banjang 20 0 0
9 Amuntai Utara 26 0 0
10 Haur Gading 18 0 0
HSU 217 1 1
JUMLAH DESA BERDASARKAN
KEBERADAAN INTERNET
Jumlah Desa Berdasarkan Keberadaan Internet untuk Warnet, Game
No Kecamatan Online dan Fasilitas Lainnya di Desa/Kelurahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Danau
1 1 0 0 15 0 16 1 0 0 15
Panggang
2 Paminggir 0 0 0 7 0 7 0 0 0 7
3 Babirik 0 0 0 23 0 23 0 0 0 23
4 Sungai Pandan 1 0 0 32 3 30 1 0 0 32
5 Sungai Tabukan 0 0 0 17 7 10 0 0 0 17
6 Amuntai Selatan 1 0 0 29 10 20 0 0 0 30
Amuntai
7 1 0 0 28 0 29 3 0 0 26
Tengah
8 Banjang 0 0 0 20 0 20 0 0 1 19
9 Amuntai Utara 0 0 0 26 17 9 0 0 0 26
10 Haur Gading 0 0 0 18 0 18 0 0 18
HSU 4 0 0 215 37 182 5 0 1 213
POTENSI EKONOMI
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (DANAU
PANGGANG)
• Desa dengan jumlah industri
Industri dari kayu terbanyak adalah
Industri
Industri dari Industri Logam Mulia dan dari Industri Desa Longkong
No Desa Makanan dan
Kayu Bahan dari Logam Kain/Tenu Anyaman
Minuman
• Desa dengan jumlah industri
n logam mulia dan bahan dari
(1) (2) (4) (5) (6) (8) (9) logam terbanyak adalah Desa
1 Sungai Namang 0 0 0 200 33 Manarap Hulu dan Desa
Sungai Danau Panggang.
2 0 0 0 132 25
Panangah • Desa Teluk Mesjid menjadi
3 Sarang Burung 0 0 0 80 12 satu-satunya desa yang
4 Telaga Mas 0 0 0 0 6 memiliki industri dari
kain/tenun.
5 Manarap Hulu 2 2 0 20 15
• Desa dengan jumlah industri
6 Manarap 1 1 0 20 18 anyaman terbanyak adalah
7 Longkong 8 0 0 150 8 Desa Palukahan.
8 Bitin 2 0 0 23 17 • Desa dengan jumlah industri
9 Baru 0 1 0 4 12
makanan dan minuman
terbanyak adalah Desa Sungai
10 Teluk Mesjid 0 0 2 10 8
Namang.
11 Darussalam 1 1 0 10 18 • Jenis industri mikro dan kecil
12 Palukahan 0 0 0 260 12 di Kecamatan Danau
13 Pandamaan 0 0 0 55 32 Panggang dengan jumlah
Danau terbanyak adalah industri
14 0 2 0 112 23 anyaman, diikuti dengan
Panggang
15 Pararain 0 0 0 36 16 industri makanan dan
minuman. 88
16 Rintisan 0 0 0 20 4
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
(BABIRIK) Industri dari Industri Logam Mulia dan Bahan Industri Makanan
No Desa Industri Anyaman
Kayu dari Logam dan Minuman
• Desa Babirik Hilir menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri dari kayu,
• Desa Murung Panti Hilir menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri industri logam mulia dan
bahan dari logam, sedangkan
• Desa Pajukungan Hulu menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri anyaman.
• Selain itu, Desa Pajukungan Hulu juga menjadi desa dengan jumlah industri makanan dan minuman
terbanyak.
• Jenis industri mikro dan kecil di Kecamatan Babirik dengan jumlah terbanyak adalah industri makanan
dan minuman.
*Sumber: Updating Podes 2020
89
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (SUNGAI
No
PANDAN)
Desa Industri dari Kayu
Industri Logam Mulia dan Industri dari
Industri Gerabah/Keramik/Batu Industri Anyaman
Industri
Makanan dan
Bahan dari Logam Kain/Tenun
Minuman
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Rantau Karau Hilir 1 0 0 0 0 41
2 Pondok Babaris 0 0 0 0 0 0
3 Murung Asam 0 0 51 0 32 50
4 Banyu Tajun Dalam 0 2 5 0 0 24
5 Tapus Dalam 0 2 0 0 1 25
6 Banyu Tajun Hulu 2 22 0 0 0 0
7 Sungai Kuini 2 7 0 0 0 9
Banyu Tajun
8 0 1 0 0 0 1
Pangkalan
9 Pangkalan Sari 0 0 0 1 0 7
10 Jalan Lurus 2 0 5 0 2 2
11 Teluk Mesjid 2 0 0 1 0 2
12 Banyu Tajun Hilir 1 1 0 1 2 11
13 Tatah Laban 0 0 0 0 1 0
14 Rantau Karau Hulu 0 1 0 0 0 0
15 Rantau Karau Tengah 1 0 0 0 0 0
16 Teluk Sinar 0 0 0 0 0 13
17 Hambuku Tengah 0 0 0 0 0 9
90
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (SUNGAI
No
PANDAN)
Desa
Industri dari
Kayu
Industri Logam Mulia dan
Bahan dari Logam
Industri dari
Kain/Tenun
Industri Gerabah/Keramik/Batu Industri Anyaman
Industri
Makanan dan
Minuman
19 Hambuku Pasar 0 0 0 0 3 0
20 Hambuku Raya 0 0 0 0 5 4
21 Hambuku Hulu 0 0 0 0 40 6
22 Tambalang 0 0 3 0 0 8
23 Tambalang Tengah 0 0 0 0 0 6
24 Tambalang Kecil 4 0 15 0 0 4
25 Teluk Betung 0 0 1 0 0 1
Sungai Pandan
27 0 0 0 0 0 4
Tengah
28 Sungai Pandan Hilir 0 0 7 0 1 4
29 Sungai Sandung 1 1 0 0 0 20
30 Sungai Pinang 2 0 0 0 0 8
31 Pandulangan 1 0 2 0 0 5
32 Putat Atas 0 0 0 0 0 35
33 Padang Bangkal 0 0 0 0 0 57
91
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (SUNGAI
PANDAN)
• Desa dengan jumlah industri dari kayu terbanyak adalah Desa Tambalang Kecil.
• Desa dengan jumlah industri logam mulia dan bahan dari logam terbanyak adalah Desa Banyu Tajun
Hulu.
• Desa yang memiliki industri dari kain/tenun terbanyak adalah Desa Murung Asam.
• Desa dengan jumlah industri anyaman terbanyak adalah Desa Hambuku Hulu.
• Desa dengan jumlah industri makanan dan minuman terbanyak adalah Desa Padang Bangkal.
• Selain itu, Desa Pangkalan Sari, Desa Teluk Mesjid dan Desa Banyu Tajun Hilir adalah tiga desa
yang memiliki industri gerabah/keramik/batu dengan jumlah industri masing-masing satu.
• Jenis industri mikro dan kecil di Kecamatan Sungai Pandan dengan jumlah terbanyak adalah industri
makanan dan minuman, diikuti dengan industri anyaman dan industry dari kain/tenun.
92
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (SUNGAI
TABUKAN)
No Desa Industri dari Kayu
Industri dari
Kain/Tenun
Industri Anyaman
Industri Makanan dan
Minuman
(1) (2) (4) (6) (8) (9)
3 Teluk Cati 0 4 20 2
4 Galagah 0 4 1 13
5 Galagah Hulu 0 8 0 3
6 Nelayan 0 4 0 18
7 Sungai Tabukan 0 20 0 6
8 Pematang Benteng 0 21 0 4
Pematang Benteng
9 0 21 7 10
Hilir
10 Pasar Sabtu 0 0 50 0
11 Hilir Mesjid 1 0 4 5
• Desa Hilir Mesjid menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri dari kayu.
• Desa dengan jumlah industri dari kain/tenun terbanyak adalah Desa Pematang Benteng dan Desa Pematang Benteng
Hilir.
• Desa dengan jumlah industri anyaman terbanyak adalah Desa Pasar Sabtu.
• Desa dengan jumlah industri makanan dan minuman terbanyak adalah Desa Nelayan.
• Jenis industri mikro dan kecil di Kecamatan Sungai Tabukan dengan jumlah terbanyak adalah industri dari
kain/tenun dan industri anyaman.
*Sumber: Updating Podes 2020
93
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
No
(AMUNTAI SELATAN)
Desa
Industri dari Industri Logam Mulia dan Bahan Industri dari Industri
Industri Anyaman
Kayu dari Logam Kain/Tenun Gerabah/Keramik/Batu
• Desa/kelurahan dengan jumlah industri dari kayu terbanyak adalah Desa Kandang Halang.
• Desa/kelurahan dengan jumlah industri logam mulia dan bahan dari logam terbanyak adalah Desa Tapus.
• Kelurahan Kebun Sari menjadi desa/kelurahan satu-satunya yang memiliki industri dari kain/tenun.
• Desa/kelurahan dengan jumlah industri gerabah/keramik/batu terbanyak adalah Desa Rantawan.
• Desa/kelurahan dengan jumlah industri anyaman terbanyak adalah Desa Harusan.
• Desa/kelurahan dengan jumlah industri makanan dan minuman terbanyak adalah Kelurahan Antasari.
• Jenis industri mikro dan kecil di Kecamatan Amuntai Tengah dengan jumlah terbanyak adalah industri anyaman, diikuti
industri makanan dan minuman.
*Sumber: Updating Podes 2020
97
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
No
(BANJANG) Desa
Industri dari
Kain/Tenun
Industri Gerabah/Keramik/Batu Industri Anyaman
Industri Makanan dan
Minuman
(1) (2) (6) (7) (8) (9)
1 Pawalutan 0 0 1 1
6 Kaludan Besar 0 0 0 9
7 Kaludan Kecil 0 2 2 2
8 Rantau Bujur 0 0 0 1
9 Karias Dalam 0 0 9 6
10 Sungai Bahadangan 0 0 0 8
11 Lok Bangkai 1 0 2 15
12 Patarikan 0 0 0 5
13 Teluk Buluh 0 0 4 10
17 Baruh Tabing 0 0 51 7
• Desa Lok Bangkai menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri dari kain/tenun.
• Desa Kaludan Kecil menjadi satu-satunya desa yang memiliki industri gerabah/keramik/batu.
• Desa dengan jumlah industri anyaman terbanyak adalah Desa Baruh Tabing.
• Desa dengan jumlah industri makanan dan minuman terbanyak adalah Desa Lok Bangkai.
• Jenis industri mikro dan kecil di Kecamatan Banjang dengan jumlah terbanyak adalah industri anyaman, diikuti
industri makanan dan minuman.
*Sumber: Updating Podes 2020
98
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
No
(AMUNTAI UTARA)
Desa
Industri dari
Kayu
Industri dari
Kain/Tenun
Industri Anyaman
Industri Makanan dan
Minuman
• Desa Guntung menjadi satu-
(1) (2) (4) (6) (8) (9)
satunya desa yang memiliki
1 Pamintangan 0 6 0 2
industri dari kayu.
2 Pakacangan 0 0 0 5
3 Cakeru 0 0 0 5
• Desa dengan jumlah industri
5 Panangkalaan 0 10 2 2 dari kain/tenun terbanyak
6
Panangkalaan
0 2 5 0
adalah Desa Panangkalaan.
Hulu • Desa dengan jumlah industri
Panangkalaan
7
Hilir
0 0 10 0 anyaman terbanyak adalah
9 Murung Karangan 0 0 5 2 Desa Pandawanan.
10 Panangian 0 0 50 2 • Desa dengan jumlah industri
11 Kamayahan 0 0 100 8 makanan dan minuman
13 Kuangan 0 3 0 0 terbanyak adalah Desa
15 Telaga Bamban 0 0 60 0
Pimping.
16 Tabalong Mati 0 0 109 0
18 0 0 0 5
• Jenis industri mikro dan kecil
Muara Baruh
19 Panyaungan 0 0 0 3 di Kecamatan Amuntai Utara
20 Pandawanan 0 0 143 0 dengan jumlah terbanyak
21 Pimping 0 0 0 12 adalah industri anyaman,
22 Padang Luar 0 0 0 10 diikuti industri makanan dan
23 Air Tawar 0 0 0 5 minuman.
24 Tayur 0 0 1 3 *Sumber: Updating Podes 2020
25 Guntung 1 0 0 1
99
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (HAUR
No
GADING)Desa Industri dari Kayu Industri Anyaman
Industri Makanan dan
Minuman
(1) (2) (4) (8) (9)
• Desa dengan industri dari kayu
1 Palimbangan Gusti 1 200 1
terbanyak adalah Desa
2 Palimbangan 4 125 0
Palimbangan.
3 Bayur 3 40 2
• Desa dengan jumlah industri
4 Loksuga 1 11 0
anyaman terbanyak adalah
5 Palimbangan Sari 0 18 15 Desa Panawakan, sedangkan
6 Jingah Bujur 1 136 1 • Desa dengan jumlah industri
7 Tambak Sari Panji 0 125 1 makanan dan minuman
8 Pulantani 0 118 1 terbanyak adalah Desa
9 Haur Gading 0 117 3 Palimbangan Sari.
10 Sungai Limas 0 95 2 • Jenis industri mikro dan kecil
11 Pihaung 0 155 3 di Kecamatan Haur Gading
12 Keramat 0 115 7 dengan jumlah terbanyak
13 Teluk Haur 0 85 1 adalah industri anyaman,
14 0 102 1 diikuti industri makanan dan
Waringin
15 0 149 0
minuman.
Sungai Binuang *Sumber: Updating Podes 2020
16 Panawakan 1 215 1
17 Tangkawang 0 100 0
18 Tuhuran 0 97 0 100
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
DARI
KAYU
MENURUT
KECAMAT
AN
101
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
LOGAM
MULIA
DAN
BAHAN
DARI
LOGAM
MENURUT
KECAMAT
AN
102
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
DARI
KAIN/TENU
N
MENURUT
KECAMAT
AN
103
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
GERABAH/
KE-
RAMIK/BA
TU
MENURUT
KECAMAT
AN
104
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
ANYAMAN
MENURUT
KECAMAT
AN
105
PETA
JUMLAH
INDUSTRI
MAKANAN
DAN
MINUMAN
MENURUT
KECAMAT
AN
106
JUMLAH SARANA LEMBAGA
KEUANGAN Jenis Bank
6 Amuntai Selatan 1 0 3
7 Amuntai Tengah 5 2 1
8 Banjang 0 0 0
9 Amuntai Utara 0 0 1
10 Haur Gading 0 0 0
107
JUMLAH KOPERASI
Jenis Koperasi
8 Banjang 0 0 0
9 Amuntai Utara 0 0 0
10 Haur Gading 1 0 0
108
KEBERADAAN SALON KECANTIKAN
Salon
No Kecamatan
Kecantikan
(1) (2) (3)
1 Danau Panggang 0
2 Paminggir 0
3 Babirik 1
4 Sungai Pandan 4
5 Sungai Tabukan 2
6 Amuntai Selatan 3
7 Amuntai Tengah 9
8 Banjang 1
9 Amuntai Utara 0
10 Haur Gading 0
• Terdapat 4 kecamatan yang tidak memiliki sarana salon kecantikan yaitu kecamatan Danau
Panggang, Amuntai Utara, Haur Gading dan Amuntai Utara.
109
*Sumber: Updating Podes 2020
JUMLAH SARANA DAN PRASARANA
EKONOMI Pasar
dengan
Pasar dengan Pasar
Minimarket
Restoran/ Warung/Kedai
Penginapa
Toko/
No Kecamatan Bangunan Semi Tanpa Rumah Makanan Hotel Warung
Bangunan /Swalayan n
Permanen Bangunan Makan Minuman Kelontong
Permanen
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Danau
1 0 2 0 0 0 15 0 0 16
Panggang
2 Paminggir 0 1 4 0 0 2 0 0 7
3 Babirik 1 1 1 0 0 12 0 0 22
4 Sungai Pandan 1 5 0 0 2 29 0 0 33
Sungai
5 0 2 0 0 1 13 0 0 17
Tabukan
Amuntai
6 0 1 0 1 0 29 0 0 30
Selatan
Amuntai
7 3 5 0 3 6 29 4 3 29
Tengah
8 Banjang 0 1 0 1 0 20 0 0 20
9 Amuntai Utara 0 3 0 0 0 23 0 0 26
10 Haur Gading 0 2 0 0 0 18 0 0 18
• Semua kecamatan sudah memiliki pasar, warung/kedai makanan minumam dan toko/warung kelontong.
• Hanya kecamatan Amuntai Tengah yang memiliki hotel dan penginapan.
• Restoran hanya ada di Kecamatan Sungai Pandan, Sungai Tabukan dan Amuntai Tengah.
• Minimarket hanya ada di Kecamatan Amuntai Selatan, Amuntai Tengah dan Banjang.
*Sumber: Updating Podes 2020 110
PETA
JUMLAH
WARUNG/
KE-DAI
MAKANAN
MINUMAN
MENURUT
KECAMAT
AN
111
PETA
JUMLAH
TOKO/WA-
RUNG
KELONTO
NG
MENURUT
KECAMAT
AN
112
MODAL SOSIAL &
BENCANA ALAM
113
JUMLAH DESA BERDASARKAN
KEBIASAAN DAN KETERLIBATAN
WARGA DALAM KEGIATAN GOTONG
ROYONG
Jumlah Desa Berdasarkan Kebiasaan dan Keterlibatan Warga dalam Kegiatan Gotong
Royong
No Kecamatan
Ada, sebagian besar warga Ada, sebagian kecil warga
Tidak ada kebiasaan
terlibat terlibat
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Danau Panggang 16 0 0
2 Paminggir 7 0 0
3 Babirik 9 14 0
4 Sungai Pandan 16 16 1
5 Sungai Tabukan 17 0 0
6 Amuntai Selatan 26 4 0
7 Amuntai Tengah 19 9 1
8 Banjang 19 1 0
9 Amuntai Utara 19 7 0
10 Haur Gading 8 10 0
HSU 156 61 2
JUMLAH DESA BERDASARKAN
KEJADIAN BENCANA ALAM
Angin
Tanah Kebakaran kekeringan
Kecamatan Banjir Puyuh/Puting
Longsor hutan lahan
Beliung
Danau Panggang 0 0 0 0 0
Paminggir 0 0 2 0 0
Babirik 0 7 2 0 0
Sungai Pandan 0 8 1 1 4
Sungai Tabukan 0 17 0 0 0
Amuntai Selatan 0 26 1 8 0
Amuntai Tengah 1 22 0 4 0
Banjang 0 16 0 1 0
Amuntai Utara 0 25 0 0 0
Haur Gading 1 18 0 0 0
HSU 2 139 6 14 4
SARAN
ILUSTRASI DATA TERPADU
KESEJAHTERAAN SOSIAL
• Data tersedia berdasarkan variabel yang isiannya berdasarkan kode serta dapat diinterpretasikan
• Data tersedia dapat diolah di masing-masing SKPD
117
SARAN UNTUK PENGENTASAN
KEMISKINAN
• Pemerintah Daerah dapat mensupport anggaran untuk
melakukan verifikasi dan validasi (verval) DTKS sehingga
verval dapat dilakukan secara berkala dan data dapat
ditingkatkan.
• Evaluasi kemiskinan dapat dilakukan dengan data hasil
DTKS.
• Potensi di desa/kelurahan dapat ditingkatkan dengan arah
pemberdayaan masyarakat, utamanya untuk masyarakat
miskin.
118
Terima kasih
WASSALAMU’ALAIKU
M WR.WB.