DALAM
PENGEMBANGAN
AKUNTANSI
KELOMPOK 3 :
Dwi Laksita Nalurita 1902112639
Elsa Alamanda 1902124395
Nadhira Kurnia Putri 1902124563
Putri Ayna Shaffira 1902112090
Qatrunnada Salsabila G 1902110224
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan
Akuntansi
Periode sebelum tahun 1930 akuntasnsi di Amerika boleh dikatakan tidak diatur. Praktek dan
prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak saling mengetahui prosedur akuntansi yang
digunakan. Sebagai akibat terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi antar perusahaan
bahkan antar perusahaan dalam industri yang sama. Tuntutan perlunya standar akuntansi datang
dari perbankan dan kreditur lainnya karena merekalah pemakai utama laporan keuangan
perusahaan.
B. PERIODE PEMBENTUKAN (1930-
1976)
Akibat dari crash di pasar modal pada tahun 1929 (Market crash) periode 1930
sampai 1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di
Amerika. Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan
antara American Institut Certified Public Accountant (AICPA) dan New York Stock
Exchanges.
Hasil kerjasama ini adalah format draft “Five Broad Accounting Principles” yang
disiapkan oleh Komite AICPA dan disetujui oleh Komite NYSE pada tanggal 22
September 1932. Dokumen ini merupakan usaha formal untuk mengembangkan
“Generally Accepted Accounting Principles” dan dimasukan ke dalam Accounting
Research Bulletin (ARB) No. 43
C. KOMITE PROSEDUR AKUNTANSI
(1936-1946)
Tahun 1933 AICPA membentuk Special Commitee on Development of
Accounting Priciples, yaitu komite khusus pengembangan prinsip akutansi.
Namun tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian
diganti dengan Committee on Accounting Procedures (CAP) Pada tahun 1936.
CAP mulai tahun 1939 menerbitkan prinsip akuntansi yang memiliki dukungan
otoritas. Selama periode dua tahun 1938-1939 telah diterbitkan 12 Accounting
Reseacrh Bulletin (ARB).
Tidak semua anggota profesi akuntansi senang dengan peraturan akuntansi yang
dikembangkan selama periode tersebut. Pada masa 1939–1946 ternyata tidak
menghasilkan prinsip akuntanasi yang komprehensif. Namun ada dua kontribusi
penting yang dihasilkan. Pertama, keseragaman praktek akuntansi secara
signifikan telah mengalami perbaikan. Kedua, kebijakan akuntansi yang dibuat di
Amerika dibuat hanya untuk sektor swasta.
D.PERIODE SETELAH PERANG (1946-
1959)
Setelah perang dunia berakhir terjadi bom ekonomi di Amerika. Industri-
industry memerlukan tambahan modal yang sangat signifikan untuk
ekpansi usaha. Laporan keuangan menjadi sumber penting untuk
pengambilan keputusan. Masalah utama adalah keseragaman atau
komparabilitas pelaporan earning antara perusahaan yang berbeda.
Pembentukan
1. financial accounting 2.
Pembentukan FASB
foundation
Lembaga ini memiliki 9 trustee dengan tugas utama Dewan ini memiliki 7 orang anggota
mengangkat anggota financial accounting standard full time dan menetapkan standar
board (FASB) dan mencari dana untuk menjalankan pelaporan keuangan
operasinya
3.
Pembentukan financial accounting
standard advisory council
Memiliki jumlah anggota 20 orang dan
berkonsultasi dengan FASB untuk
menetapkan prioritas dan task force dari reaksi
terhadap usulan standar
MEKANISME OPERASIONAL FASB
Beberapa organisasi akuntan regional juga telah banyak memberikan sumbangan bagi
5 perkembangan akuntansi internasional seperti :
• Organisasi PBB (UNO, United Nation Organization) ;
• International Monetary Fund (IMF) dan World Bank ;
• Organization for Economic and Coorperative Development (OECD) ;
Beberapa kantor akuntan publik Arthur Anderson & Co, Arthur Young & Co, Coopers &
besar yang dikenal dengan big Lybrand, Deloitte Haskins & sells, Peat Marwick, Mitchell &
6 six / sebelum merger disebut big
:
Co, Price Waterhouse, Touche Ross & Co, dan Whinney
eight, Murray Ernst and Ernst.
International Forum on Lembaga ini didirikan oleh IFAC bersama the big 5 kantor
7 Accountancy Development : akuntan dunia. IFAD bertujuan untuk membentuk arsitektur
(IFAD) keuangan global.
Implementation Enforcement
Ketentuan dalam standar Pengawasan dan pemberian
tersebut diaplikasikan dalam sanksi bagi yang tidak
perusahaan menerapkan
Penyusunan standar akuntansi di Indonesia pada dasarnya
mengacu pada model Amerika dengan sedikit modifikasi.
Menurut aturan yang dibuat dewan standar akuntansi keuangan,
proses penyusunan standar akuntansi keuangan melibatkan
delapan tahapan yaitu:
0 Preliminary 0
Issue identification
1 consideration 2
Kongres IAI yang bertemu setiap 4 tahun DSAK mendiskusikan isu yang ada
mengeluarkan resolusi tentang program kerja komisi yang diperlukan serta
strategis DSAK. DSAK memonitor dan melakukan penelitian terhadap isu
mempertimbangkan pengumuman resmi yang ada sebelum isu tersebut
yang dikeluarkan international accounting dimasukkan dalam program kerja
standart board (IASB) DSAK
0 Approval and 0
PSAK preparation promulgation
7 8
Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk DSAK menyetujui PSAK untuk
merefleksikan hasil konsultasi yang telah diterbitkan sebagai pedoman resmi
dilakukan praktik akuntansi tertentu. PSAK
yang disetujui dipublikasikan melalui
majalah akuntansi dan website IAI
Periode Sebelum
Kongres VIII
Anggota komite SAK terdiri dari 17 orang dipimpin oleh ketua dan
wakil ketua dan sekretaris. Komite SAK bertanggung jawab terhadap
pengurus pusat IAI. Komite SAK dipilih setelah tahun 1994 dan
berakhir menjelang kongres 1998.
Setelah kongres VIII, jumlah anggota komite menjadi 7 atau 9 orang. Hasil kongres lainnya
adalah dibentuknya Consultative Body Advisory Council yang mewakili konsistuen dengan
anggota sebanyak 25 sampai 30 orang. Disamping itu juga dibentuk tim teknisi yang bekerja
penuh waktu dengan kompensasi memadai, dipimpin oleh direktur riset dengan jumlah tim
disesuaikan dengan kekuatan pendanaan IAI
Meskipun dipilih dan bertanggung jawab kepada pengurus IAI, komite merupakan
lembaga otonom yang memiliki wewenang tertinggi dalam menentukan standar. Ada
beberapa perubahan yang dilakukan IAI yaitu:
1. SAK dikembangkan dan disahkan oleh komite dan perlunya perbaikan due proses
2. Masa exposure draft diperpanjang dan minimal satu bulan menjadi paling tidak enam
bulan, publik harus diberikan kesempatan untuk memberikan komentar tertulis lebih
banyak
3. Kesempatan untuk memberikan testimoni pada public hearing secara bertahap harus
diubah menjadi hanya untuk publik yang telah memberikan komentar tertulis
4. Kualitas bahasa exposure draft harus ditingkatkan sehingga publik akan memberikan
komentar lebih banyak pada isu pokok standar
5. Rapat komite harus dirancang menjadi terbuka untuk publik sebagai pengamat
6. Penyebaran hasil tertulis baik hasil antara maupun final diperbanyak dan diperluas
dengan menggunakan media yang tersedia
THANK
YOU!!!