Anda di halaman 1dari 16

EKOSISTEM PEMERINTAHAN DIGITAL

MELALUI TATA KELOLA SPBE

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


2022
OUTLINE
PAPARAN

Perkembangan Penerapan SPBE

Transformasi Pelayanan Publik

Kerangka Kerja Ekosistem Digital Nasional

Pemerintahan Digital

2
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SPBE
TAHUN 2021
SASARAN DASAR
DAN TUJUAN HUKUM

Mengukur capaian penerapan • Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
SPBE pada Instansi Pusat dan Berbasis Elektronik;
Pemda, serta Indeks SPBE • Peraturan Menteri PANRB Nomor 59 Tahun 2020 tentang Pemantauan dan
Nasional Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (Penerapan baru di
tahun 2021, dengan memastikan penerapan SPBE terpadu secara
nasional)
Secara faktual mendorong • Keputusan Menteri PANRB Nomor 962 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis
Instansi Pusat dan Pemda Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
menerapkan SPBE dan
melakukan Transformasi Digital PELAKSANAAN
EVALUASI
SPBE Pelaksana
Partisipasi Hasil
Meningkatkan efektifitas dan
efisiensi, serta kualitas dalam
penerapan layanan administrasi
517 25 PT & Indeks SPBE
Nasional
7 K/L Tim
pemerintahan dan pelayanan
publik pada Instansi Pusat dan IPPD Koordinasi 2,24
Pemda dari 637 IPPD SPBE Nasional

3
PERBANDINGAN TINGKAT KEMATANGAN SPBE
TAHUN 2020 DAN 2021

25,14% KURANG
INDEKS SPBE NASIONAL
Deskripsi 2020 2021 Perbandingan
(PPANRB 5/2018) (PPANRB 59/2020)
130 44,10% CUKUP
Indeks SPBE Nasional 2,26 2,24 - 0,02
Indeks Domain Kebijakan 2,07 2,21 0
Indeks Domain Tata Kelola 1,95 1,89 - 0,06
Indeks Domain Manajemen - 1,23 1,23 228 29,01% BAIK
Indeks Domain Layanan 2,48 2,81 0,33 517*
Jumlah IPPD Berpredikat 256 IP 159 IP - 97 IP IPPD
“Baik” atau lebih tinggi (40,19%) (30,75%) (- 9,44%) 150 1,74% SANGAT BAIK
• Dari pelaksanaan evaluasi SPBE terhadap 517 IPPD, Indeks SPBE Nasional 0 9
Tahun 2021 adalah 2,24 dengan predikat “Cukup”.
• Indeks SPBE Nasional menunjukkan tingkat kematangan penerapan SPBE
pada level 2 yaitu penerapan SPBE di IPPD masih belum terstandar,
dilaksanakan secara sendiri-sendiri (silo), belum tergambarkan
0% MEMUASKAN
keterpaduan/kolaborasi/integrasi antar IPPD. *) Masih terdapat 120 IPPD dari populasi yang belum di evaluasi tahun 2021

No. Aspek Evaluasi SPBE Sebelumnya (2018-2020) Evaluasi SPBE Tahun 2021
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2018 Tentang Peraturan Menteri PANRB No. 59 Tahun 2020 Tentang
1 Dasar Hukum
Pedoman Evaluasi SPBE Pemantauan dan Evaluasi SPBE
 2 Domain 3 Domain (Kebijakan, Tata Kelola, Layanan) 4 Domain (Kebijakan, Tata Kelola, Manajemen, Layanan)
3 Aspek & Indikator 7 Aspek, 35 Indikator 8 Aspek, 47 Indikator

4
PERKEMBANGAN PENERAPAN
SPBE (INDIKATOR EVALUASI SPBE)

4
Indikator penilaian berdasarkan PermenPANRB Indikator penilaian berdasarkan PermenPANRB 59/2020
5/2018 3.5
3.5 Penerapan Arsitektur
Nilai konversi dari evaluasi 3.3
SPBE pada Instansi Pusat
berdasarkan PermenPANRB
59/2020 ke PermenPANRB
3
3
5/2018
2.6
2.5 2.4 2.7
2.26 2.5 2.6
2.18
2.4
1.98 2.24 Prognosis pencapaian Index SPBE, bila
2 Penerapan Arsitektur
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
Index SPBE Nasional Tahun 2021 SPBE pada Pemerintah
Daerah menerapkan pembangunan SPBE sudah
berdasarkan PermenPANRB menggunakan prinsip keterpaduan se-
1.5
59/2020 cara nasional, melalui Arsitektur SPBE

1
Percepatan pembangunan SPBE dengan prinsip
0.5 keterpaduan secara nasional

0
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

PermenPANRB 5/2018 PermenPANRB 59/2020 (Prognosis) Prognosis dengan Penerapan Arsitektur SPBE 5
TRANSFORMASI DIGITAL
ARSITEKTUR SPBE
(Government Enterprise Architecture)

 Tahun 2021 telah dikoordinasikan penyusunan Arsitektur SPBE Nasional dengan:


 Tim Kementerian Bappenas (domain data dan informasi),
 Tim
SILOKementerian Kominfo (domain aplikasi dan infrastruktur),
 Tim BSSN (domain keamanan informasi) INTEGRATED GOVERNMENT & PUBLIC SERVICES
 Tim Kementerian PANRB (domain proses bisnis dan layanan)
DUPLICATION
 Regulasi Arsitektur SPBE Nasional berupa Peraturan Presiden, telah selesai pembahasan
dalam Tim PAK dan Harmonisasi Bersama Kumham
 Telah disampaikan permohonan penetapan kepada Bapak Presiden di akhir Tahun
2021
 Tahun 2022 disiapkanNON-pedoman penyusunan Arsitektur SPBE Instansi berupa
Rancangan Peraturan Menteri PANRB
STANDARD
 Target penerapan Arsitektur SPBE untuk Instansi Pusat pada tahun 2022 dan untuk
Pemerintah Daerah pada tahun 2023

6
PERCEPATAN
APLIKASI UMUM
PASAL 62 s.d. 69 PERPRES 95/2018

APLIKASI UMUM APLIKASI UMUM APLIKASI UMUM


APLIKASI UMUM INFRASTRUKTUR TIK

Bidang Bidang
Bidang Bidang Bidang
Kepegawaian Pengaduan
Penganggaran Kearsipan Infrastruktur TIK
Masyarakat
Berbasis Kinerja

o Integrasi layanan o Integrasi layanan kearsipan o Integrasi pengaduan


o Integrasi perencanaan, o Pusat Data Nasional
kepegawaian antara BKN dan dinamis pelayanan publik
penganggaran, pengadaan o Jaringan Intra-Pemerintah
Instansi Pemerintah
barang dan jasa, kinerja, o Target: o Telah Selesai √ o Telah Selesai √ o Sistem Penghubung Layanan
monev Selesai Tahun 2021 o Kepmenpanrb 679/2020 o Kepmenpanrb 680/2020 Pemerintah
o Target: o Proses Penetapan
Selesai Tahun 2023 o Target:
Selesai Tahun 2023
Koordinator: Koordinator: Koordinator:
Koordinator: Kementerian PANRB Kementerian PANRB Kementerian PANRB
Kementerian Koordinator:
PPN/Bappenas Kementerian
Aplikasi Umum ditetapkan oleh Menteri PANRB dan mencakup persyaratan proses Kominfo
o Aplikasi Umum Pengadaan bisnis, persyaratan data, persyaratan teknologi, dan persyaratan keamanan.
Barang/Jasa
o Kepmenpanrb 1148/2021
7
KETERKAITAN ANTAR DOMAIN
DALAM KERANGKA ARSITEKTUR SPBE

8
TRANSFORMASI
PELAYANAN PUBLIK
"Pelayanan publik adalah wajah konkret kehadiran negara dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari" - 8 Februari 2021

"Di bidang pemerintahan, kedepan diperlukan pemerintahan


dilan, digital melayani” - 30 Maret 2019

Pertimbangan perwujudan: a. Efektivitas


1. Inklusivitas dan aksesibilitas layanan b. Keterpaduan
2. Keterpaduan layanan secara nasional c. Kesinambungan
3. Standar layanan nasional Pasal 2 ayat 1: d. Efisiensi
4. Transformasi digital
Regulasi “SPBE dilaksanakan dengan prinsip” e. Akuntabilitas
f. Interoperabilitas
Data-Driven Government g. Keamanan

Tantangan:
1. Disparitas kapabilitas masyarakat
2. Keterbatasan sumber daya
3. Literasi digital
9
USULAN TRANSFORMASI
PELAYANAN PUBLIK

Sistem
Informasi Super app (Integrated Digital Platform)
Pelayanan is described all-in-one managing a user’s need in one place,
Publik yang
Arsitektur SPBE this everyday app incorporates many functions and features
belum (e.g. facebook, Grab)
terintegrasi

EKOSISTEM DIGITAL NASIONAL


Kondisi Saat Ini Area Perkotaan Rural Area Remote Area
(Layanan Dasar)
Layanan terkumpul pada Mal Pelayanan Publik

Keterpaduan dan
Inklusivitas
Layanan

• Mal Pelayanan Publik dengan Sistem Informasi Pelayanan Publik Mobile


yang terintegrasi dan tersebar mendekat ke tengah masyarakat
(Integrated Public Services e-Kiosk)
• Masyarakat dapat hadir fisik untuk mendapatkan berbagai
tematik layanan melalui portal layanan digital nasional dengan Kawasan Kawasan
standar layanan nasional Publik (mal, pasar,
Komersial perumahan, wisata dll) 10
KERANGKA KERJA
EKOSISTEM DIGITAL
Ekosistem digital terdiri dari berbagai macam pemangku kepentingan,
sistem, dan lingkungan yang saling mendukung, dengan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik
memberdayakan masyarakat melalui pemanfataan teknologi digital (Perpres 95/2018)

untuk mengakses layanan, interaksi dalam masyarakat, dan mengejar


peluang ekonomi.
Kerangka kerja Ekosistem Digital terbentuk dari 3 area yang saling terkait:
1. Area Infrastruktur Digital dan Adopsi : sumber daya yang memungkinkan sistem
digital, masyarakat, serta organisasi untuk mengakses dan menggunakan
infrastruktur digital.
2. Masyarakat Digital, Hak, dan Tata Kelola: interaksi teknologi digital dengan
pemerintah, masyarakat, dan media.
3. Ekonomi Digital: peran teknologi digital dalam meningkatkan peluang dan efisiensi
ekonomi

Kerangka kerja Ekosistem Digital mencakup 4 topik lintas area:


4. Inklusi: mengurangi disparitas dalam akses dan “kesenjangan digital”
5. Keamanan siber: melindungi informasi dari kerusakan, penggunaan atau
modifikasi yang tidak sah, atau eksploitasi, serta ancaman keamanan informasi
lainnya.
6. Tren Teknologi (Emerging Technologies): mencakup kecerdasan buatan, Internet of
Things, blockchain, 5G, dan teknologi baru lainnya.
7. Geopolitik: strategi geopolitik untuk berperan aktif dalam membentuk ruang
digital global.

USAID Digital Ecosystem Framework


11
ARAH KEBIJAKAN
TRANSFORMASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN
GOVERNANCE 4.0
UNTUK PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
MEWUJUDKAN BIROKRASI BERKELAS DUNIA

Transformasi Transformasi Transformasi


Organisasi Sistem Kerja SDM
6
PERANCANGAN
JABATAN,
PERENCANAAN
DAN PENGADAAN
5 1
Digitalisasi PE R C E PATA N

Delayering
P E N G U ATA N
T R A N SF O R M
B U D AYA K E R J A &

Pelayanan Publik
A SI D I G I TA L
EMPLOYER

6P
BRANDING

Digitalisasi
PENGEMBANG
AN T A L E N T A P E R C E PATA N

Mekanisme Kerja Proses Bisnis Internal


& KARIR P E N I N G K ATA N
K A PA S I TA S

4 SDMA
2
yang Fleksibel & PEN INGKATA
N KINERJA &
Tata Kelola Pemerintahan Berbasis
Kolaboratif
SISTEM
PENG HA R GA AN
Digital
(Super Apps - Aplikasi Umum SPBE) 3
12
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
Target inisiatif strategis pada Rancangan Perpres Arsitektur SPBE Nasional (2022 – 2025)
• Perizinan berusaha berbasis • Pekerjaan Umum dan • Pelayanan Kesehatan • Pengintegrasian layanan
elektronik perumahan rakyat terintegrasi bantuan sosial

Ekonomi dan Pembangunan


Kesehatan Sosial
Industri 1 Kewilayahan 2 3 4
Pelayanan Publik
• Pengintegrasian • Penyelenggaraan layanan • Pembangunan portal • Penyelenggaraan tata kelola
penyelenggaaan Pendidikan berbasis administrasi pemerintahan satu data Indonesia melalui
kententraman, ketertiban teknologi portal satu data
umum, dan perlindungan
masyarakat

Pemerintahan Satu Data


Keamanan Pendidikan
5 6 Umum 7 Indonesia 8
Pelayanan Administrasi Pemerintahan 13
KEBIJAKAN KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA
UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJMN 2020 – 2024 Kementerian PAN RB berperan dalam pembinaan
dan penetapan proses bisnis pemerintah terpadu
lintas sektor, dalam rangka pelaksanaan reformasi
Target inisiatif strategis pada Rancangan
birokrasi dan tata kelola inklusif
Perpres Arsitektur SPBE Nasional
(2022 – 2025)
Government to Citizen
Tematik (G2C)
Layanan Publik  Layanan Kesehatan
Terintegrasi  Layanan Pendidikan
Keterpaduan 

Layanan Bantuan Sosial
Layanan Penerbitan SIM Online
Digitalisasi
Proses Bisnis Kelembagaan  Layanan Penanganan Perkara
Tindak Pidana Terpadu
Internal (Collaborative
Government) Government to Business
(G2B)
 Layanan perizinan berusaha
dan akreditasi
 Layanan Monitoring
Penataan kelembagaan dan tata laksana
Pembangunan Pekerjaan
pemerintah bersifat terpadu secara nasional, Umum dan Perumahan Rakyat
melalui penerapan Arsitektur SPBE
(Layanan Digital Administrasi Pemerintahan)

14
FASE TRANSFORMASI FASE TRANSFORMASI SMART Government

Capaian • Terwujudnya proses bisnis terintegrasi melalui • Penerapan penuh layanan digital publik dan
1. Peningkatan rata-rata indeks SPBE, penerapan Arsitektur SPBE administrasi pemerintahan nasional
tahun 2018: 1,98 (kurang) • Pemanfaatan Big Data dan Kecerdasan Artifisial
tahun 2019: 2,18 (cukup)
• Terwujudnya tematik layanan
(Data-Driven Government)
tahun 2020: 2,26 (Cukup)
tahun 2021: 2,24 (Cukup) dengan
• Pemanfaatan infrastruktur TIK Nasional • Mewujudkan konsep Smart City dengan pola kerja
indikator penilaian baru, berprinsip Berbagi Pakai digital (New Way of Working) pada operasional di
keterpaduan nasional
• Peningkatan literasi digital (Manajemen ASN Kota Nusantara tahun 2024
2. Kenaikan 19 peringkat
e-Government Development Index Digital)
(UN), tahun 2018: 107, menjadi
tahun 2020: 88
3. Penetapan berbagai kebijakan
turunan Perpres SPBE

PENGEMBANGAN
TIK 4.0
PEMBANGUNAN
TIK 4.0
PENGUATAN
INFRASTRUKTUR
PENGUATAN SPBE
LAYANAN SPBE
PENGUATAN
TATA KELOLA SMART GOVERNMENT

2020 2021
15
2022 2023 2024 15
Terima
kasih

kempanrb kemenpanrb Kementerian-PANRB

Anda mungkin juga menyukai