Anda di halaman 1dari 35

Karies Rampan

Tutor : drg. Dwi Merry Chrismaini R., M.Kes


Tutorial 8 :
• Thariq Ibnu T (161610101059)
• Chintya Monica (161610101060)
• Samahi Arrahma (161610101061)
• Novia Dwi (161610101062)
• Ulfa Mayasari (161610101063)
• Dina Zakiyatul U (161610101064)
• Shobrina Wahyu (161610101065)
• Lutfi Meiga Sari (161610101066)
Skenario 1
Karies Rampan
Oleh : drg. Sulistyani, M.Kes
Seorang anak perempuan umur 5 tahun datang bersama ibunya ke Klinik
Kedokteran Gigi Anak RSGM Universitas Jember untuk mengkonsultasikan
gigi anaknya. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi-gigi anaknya mengalami
kerusakan sejak usia 4 tahun. Anak tersebut tidak mempunyai kebiasaan
minum menggunakan dot, tetapi sangat menyukai makanan manis dan
mempunyai kebiasaan tidak segera menelan makanannya. Gigi gerahamnya
juga beberapa ada yang lubang. Ibunya menanyakan kepada dokter gigi
penyebab gigi-gigi depan atas dan bawah anaknya yang rusak. Hasil
pemeriksaan klinis diperoleh gigi 51, 61, 53, 63, 73, 83, 54, 64, 74, 84, 75
karies dentin. Gigi 52, 62 terjadi arrested caries. Gigi 71, 72, 81, 82, 55, 75,
85 karies enamel. Gambaran radiografi menunjukkan benih gigi permanen
lengkap dan tidak ada tanda-tanda keradangan pada periapikal gigi 51, 61,
53, 63, 73, 83, 54, 64, 74, 84, 75.
Step 1
Clarifying Term
Clarifying Term
1. Karies Rampan : Karies rampan adalah lesi karies yang
terjadi cepat, menyebar secara luas dan menyeluruh sehingga
cepat mengenai pulpa. Karies ini mengenai beberapa gigi,
termasuk gigi yang biasanya bebas karies yaitu gigi anterior
bawah, dan banyak dijumpai pada gigi sulung anak karena
mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik atau pada
anak balita yang sering mengudap makanan kariogenik di
antara makanan utamanya. Biasanya terjadi pada anak usia
dibawah 5 tahun karena lapisan enamel pada balita masih
tipis.
2. Karies Enamel : Karies dengan kavitas hanya sebatas
enamel dan ditandai adanya white spot lesion. Ia memiliki
kedalaman sekitar 1-3 mm. Karies ini belum merusak Dentino
Enamel Junction (DEJ).
Clarifying Term
3. Karies Dentin : Karies yang telah menembus Dentino
Enamel Junction (DEJ) dan meluas kearah dentin. Kedalaman
karies ini sekitar 3-4 mm.
4. Arrested Caries : Karies yang terhenti perkembangannya
karena adanya proses Remineralisasi oleh mineral-mineral
tertentu. Remineralisasi dapat terjadi bila penyebab karies
sudah tidak ada lagi seperti gigi hilang, oral hygiene dan
konsumsi makanan diperbaiki.
5. Periapical : Daerah lanjutan jaringan periodonsium ke
arah apical dari gigi yang terdiri atas foramen apical, kanal
lateral, sementum, ligamen periodontal, lamina dura, dan
tulang alveolar.
Step 2
Defining the Problem
Defining the Problem
1. Bagaimana etiologi dari rampan karies?
2. Apakah keberadaan gigi mempengaruhi cepat lambatnya
karies? Jika iya, mengapa?
3. Apakah rampan karies hanya terjadi pada balita atau anak-
anak? Mengapa pada rentang 1 tahun pada balita sangat cepat
penyebarannya?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya karies?
5. Mengapa gigi 51 61 53 63 73 83 54 64 74 84 75 terjadi karies
dentin sedangkan 71 72 81 82 55 75 85 karies enamel?
6. Bagaimana hubungan kebiasaan pasien dengan karies rampan?
7. Mengapa hanya gigi 52 dan 62 yang terjadi arrested caries?
8. Bagaimana karakteristik dari arrested caries?
9. Bagaimana pencegahan dari karies rampan?
Step 3
Brainstorming
Brainstorming
1. Adanya akumulasi substrat akibat dari konsumsi makanan manis
dan didukung oleh oral hygine yang buruk, struktur gigi susu tidak
sepadat gigi permanen.
2. Keberadaan gigi geligi mempengaruhi cepat lambatnya karies.
Contohnya pada anatomi dari gigi geligi mempengaruhi cepat
lambatnya karies. Contohnya pada gigi posterior yang memiliki
anatomi berupa fisur dan pit yang menyebabkan rentannya sisa-
sisa makanan tersangkut dalam gigi. Gigi posterior juga sulit
dijangkau oleh sikat gigi. Hal ini bisa menyebabkan pH asam dalam
rongga mulut menjadi naik dan terjadi demineralisasi hingga
akhirnya menjadi karies. Letak dari gigi geligi tersebut juga
mempengaruhi cepat lambatnya karies. Contohnya pada gigi
rahang bawah anterior terdapat saluran keluarnya saliva sehingga
sulit terjadi karies. Contoh lain juga seperti gigi geligi yang crowded
sehingga memungkinkan tersangkutnya sisa-sisa makanan.
Brainstorming
3. Rampan karies dapat menyerang pada anak-anak awal erupsi hingga
19 tahun. Pada anak usia balita belum mengerti cara membersihkan
rongga mulut dan gigi-giginya dengan benar sehingga rentan terhadap
karies. Hal ini didukung dengan mengkonsumsi makan-makanan manis
dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan rongga mulut.
Pada orang dewasa dapat terkena rampan karies contohnya pada
xerostomia akibat radiasi sehingga volume saliva berkurang sebagai self
cleansing dan mengkonsumsi obat-obatan antidepresan dan
antidiuretik.
4. Ketika seseorang selesai makan, pasti terdapat sisa-sisa makanan
yang mengandung karbohidrat terutama glukosa. Glukosa akan
mengalami glikolisis yang dilakukan oleh bakteri yang berada dalam
rongga mulut, misalnya Streptococcus mutans. Hasil glikolisis ini adalah
asam piruvat dan asam laktat sehingga menurunkan pH saliva.
Penurunan pH saliva ini menyebabkan dekalsifikasi/demineralisasi pada
gigi sehingga mudah terjadi karies.
Brainstorming
5. Pada gigi-gigi 71 72 81 82 55 75 85 terjadi karies
enamel diduga bahwa adanya produksi saliva pada
rahang bawah dan peran lidah untuk membersihkan
debris-debris pada gigi rahang bawah.
6. Karies rampan yang dialami oleh pasien pada
skenario berhubungan dengan kebiasaan buruk seperti
tidak langsung menelan makanan dan suka makan
makanan manis atau kariogenik sehingga rentan
terhadap terjadinya karies.
7. Hal ini karena penyebab atau pemicu karies pada
gigi selain 52 dan 62 lebih tinggi daripada gigi lain
seperti banyaknya debris-debris makanan.
Brainstorming
8. Ciri-ciri arrested caries
a. Masih mengenai enamel/dentin
b. Jaringan masih karies
c. Warnanya bintik coklat sampai dengan hitam
d. Sering terjadi labial dan lingual
e. Konsikuensi keras
f. Terbentuk dentin reparatif
9. Pencegahan karies rampan :
i. Pada anak-anak dengan gigi yang belum erupsi, gusi dibersihkan
menggunakan lap bersih setelah makan. Sedangkan pada anak dengan gigi
yang telah erupsi dibersihkan menggunakan sikat gigi dan dental floss.
ii. Orang tua mengontrol makanan anak, mengurangi makanan manis untuk
anak, dan tidak membiasakan anak minum dot sambil tiduran, serta diberi
pengarahan mengenai bahaya karies.
iii. Penggunaan Fluoride.
Step 4
Mapping
Mapping
Etiologi
Penyebab
Predisposisi

Patogenesa

Enamel Karies Dentin Karies Arrested Karies

Pemeriksaan

Karies Rampan

Klasifikasi

Karakteristik
Step 5
Learning Objective
Learning Objective
1.Mahasiswa mampu memahami etiologi dan faktor predisposisi karies
rampan
2.Mahasiswa mampu memahami klasifikasi dan karakteristik karies rampan
3.Mahasiswa mampu memahami patogenesa karies
4.Mahasiswa mampu memahami pencegahan karies rampan
5.Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan karies rampan baik obyektif
maupun penunjang
6.Mahasiswa mampu memahami patogenesa dan karakteristik arrested
caries
Step 7
Reporting Generalisation
ETIOLOGI DAN FAKTOR
PREDISPOSISI
ETIOLOGI
1. Agent (Mikroorganisme)
S.Mutans dan L.acidophilus  kariogenik
• Tumbuh subur dalam suasana asam
• Menempel pada permukaan gigi akibat
polisakarida (polimer glukosa)  bakteri
banyak melekat pada gigi  plak tebal 
menghambat saliva dalam menetralkan plak
2. Host
Plak yang mengandung bakteri merupakan suatu awalan
terbentuknya suatu karies. Oleh karena itu ada bagian-bagian
gigi yang mudah terjadi penempelan plak akan rentan
terserang karies, seperti sebagai berikut :
• Pit dan fisur
• Permukaan halus di daerah proksimal di bawah titik kontak
• Daerah servikal
• Permukaan akar yang terbuka
• Tepi tumpatan yang
bocor/kasar/overfilling/underfilling/overhanging
• Permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan
jembatan
Selain faktor anatomi dari gigi, ada juga faktor
lingkungan gigi yang berperan terhadap karies. Dalam
keadaan normal lingkungan gigi akan selalu dibasahi
oleh saliva. Saliva memiliki banyak peranan penting
dalam mengatasi karies, karena saliva memiliki
peranan sebagai self cleansing serta kandungan ion
kalsium dan fosfat pada saliva dapat membantu
proses remineralisasi, dan akan meningkat ketika
terdapat ion flour. Selain itu, juga saliva dapat
mempengaruhi pH serta kandungan mikroorganisme
pada plak. Oleh sebab itu apabila terjadi penurunan
laju aliran saliva karies akan meningkat.
3. Environment (substrat)
Email terpapar di rongga mulut  email dilapisi lapisan
organik amorf disebut pelikel  bersifat lengket 
strertococcus banyak menempel  tumbuh dan
berkembang  mengeluarkan gel ekstra sel yang
sangat lengket  menjerat bakteri bentuk lainnya

4. Waktu
Karbohidrat yang tdk segera dibersihkan 
penumpukan sisa makanan  menarik bakteri 
metabolism asam, pH turun  demineralisasi/ apabila
viskositas saliva baik, karies terhambat
PREDISPOSISI
1. Psikologis
Kebiasaan buruk dalam memilih makan. Seperti stress yang akan
mempengaruhi sekresi dan kekentalan saliva akan menurun
2. Sistemik (Diabetes Mellitus)
3. Herediter
4. Lingkungan hidup
Orang tua yang peka terhadap kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi anaknya (pola dan pemilihan makan, kesehatan
gigi)
5. Bad Habbit
Suka memakai dot dengan rasa manis hingga tertidur, makanan
yang tidak segera ditelan
Klasifikasi dan Karakteristik
Karies Rampan
Karakteristik
Terjadi tiba-tiba
dan sangat cepat
Melibatkan 10 atau
lebih gigi dalam
satu tahun

Mengenai gigi yang


biasanya imun
terhadap karies
Klasifikasi
Bad Habit sejak kecil
(minum dot sambil
Nursing bottle tidur dengan Aldoscent rampant
rampant caries susu/minuman tinggi caries
kadar gulanya)

Usia Remaja Bad Habit sejak kecil


Balita Anterior RA & Posteior RB (makanan manis &
oral hygiene buruk)

Terapi Radiasi
Xerostomia-induced
Xerostomia
rampant caries
Obat-obatan (anti-
depresi & anti-
hipertensi
Pencegahan Karies
Pencegahan
Menurut Syaifudin Menurut Rohaeni

1. Setelah diberi makan,


bersihkan gusi anak dengan kain 1. Pemilihan Diet
atau lap bersih. Bersihkan atau 2.Instruksi Kebersihan
sikat gigi anak jika giginya sudah Mulut
erupsi.
2. Jangan membiarkan anak 3. Perawatan dengan
tertidur sambil minum botol susu Fluor
3. Jangan memasukkan minuman
manis kedalam botol susu.
4. Tanyakan pada Dokter Gigi air
yang mengandung fluoride
5. Berkunjung ke Dokter Gigi sejak
kelahiran

Pit and Fissure Sealant


Patogenesa Karies Rampan
Patogenesa
Etiologi Utama + Bad Habit
(minum susu sambil tidur atau
tidak segera menelan makanan) Glikolisisi/ Fermentasi
Karbohidrat Tinggi oleh Bakteri Asam
Etiologi Utama + Xerostomia pH
turun
(4.5-
5)

Karies Terjadi secara Demineralisasi


Rampan cepat Gigi
Pemeriksaan Karies Rampan
secara Obyektif maupun
Penunjang
Pemeriksaan Karies Rampan
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Klinis
3. Rontgen Foto Panoramic (OPG)
• Karies rampan ini pada umumnya yang terkena adalah anak-
anak usia 4 – 8 tahun atau remaja usia 11 – 19 tahun
• Gigi yang terkena rampan karies biasanya sudah mengalami
kerusakan hebat, beberapa gigi atau semuanya dapat menjadi
gangrene
• Konsistensi lesi karies sangat lunak dengan warna kuning
sampai coklat muda
• Bila terjadi gangguan pada jaringan penyangga, melalui ronsen
foto terlihat gambaran radiolusen disekitar apeks gigi
Patogenesa dan Karakteristik
Arrested Caries
Arrested Caries
Beberapa faktor, terutama
pH kembali normal
predisposisi dihilangkan &
(6.2-7.6)
oral hygiene membaik

Karies Terhenti Remineralisasi Gigi

Karakteristik:
i. Berpigmen coklat kehitaman
ii. Konsistensi keras
iii. Tidak terjadi pembesaran lesi

Anda mungkin juga menyukai