Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK III

Perbandingan Sistem Hukum Civil Law dengan Sistem


Hukum Common Law di lihat dari : Struktur, Konsepsi,
dan Sumber Hukum
SISTEM HUKUM CIVIL LAW
• sistem hukum ini berkembang di negara-negara Eropa. Sejarahnya sistem hukum ini berasal dari kodifikasi hukum yang di
kekaisaran Romawi pada masa kaisar Justianus abad IV SM.
• Peraturan hukumnya merupakan kumpulan kodifikasi (Corpus Juris Civilis) dari berbagai kaidah hukum yang ada sebelum
Justianus. Dalam perkembangannya Corpus Juris Civilis ini dijadikan dasar perumusan dan kodifikasi di negara-negara
Eropa termaksud Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
• Prinsip utama yang menjadi dasar sistem ini adalah bahwa hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan
dalam peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu.
Tujuannya untuk mendapatkan kepastian hukum, yang hanya dapat diwujudkan apabila semua tindakan hukum dan
pergaulan hidup diatur dalan peraturan tertulis.
• Dengan konsep tersebut maka hakim tidak dapat leluasa menciptakan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum.
Hakim hanya berfungsi menetapkan dan menafsirkan peraturan dalam batas-batas wewenangnya.
• Sistem hukum ini mengenal dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat. Hukum publik mengatur kekuasaan
dan wewenang negara serta hubungan antara masyarakat dan negara misalnya : Hk.Pidana,HTN, dan HAN. Sedangkan
hukum privat mengatur hubungan antara individu dalam memenuhi kebutuhan hidup misalnya : Hukum perdata dan
hukum dagang.
• Dalam sistem peradilan Civil Law hakim diikat oleh undang-undang. Sehingga dalam sistem ini kepastian hukumnya
dijamin melalui bentuk dan sifat tertulisnya undang-undang. Artinya hakim tdk terikat pada putusan hakim sebelumnya.
2
SISTEM HUKUM CIVIL LAW
• Hal tersebut berarti hakim-hakim di sistem hukum ini dapat mengikuti putusan hakim sebelumnya pada
perkara yang sejenis, tetapi bukan suatu keharusan yang sifatnya mengikat. Hal ini dapat diketahui dari pasal
1917 KUHPerdata yang menyatakan bahwa putusan pengadilan hanya dapat mengikat para pihak dan tidak
mengikat hakim.
• Sistem civil law tidak mengenal sistem juri. Tugas dan tanggung jawab hakim hanya memeriksa langsung
materi perkara, menentukan bersalah tidaknya terdakwa atau pihak yang berperkara,sekaligus menerapkan
hukumannya.
• Sumber hukum sistem Civil Law berupa peraturan perundang-undangan, kebiasaan-kebiasaan, dan
yurisprudensi. Dalam rangka menemukan keadilan, para yuris dan lembaga-lembaga yudisial maupun quasi-
judisial merujuk pada sumber-sumber tersebut. Dari sumber-sumber tersebut yang menjadi rujukan pertama
dalam sistem civil law adalah peraturan perundang-undangan. Negara-negara penganut civil law
menempatkan konstitusi pada urutan tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-undangan. Semua negara
penganut civil law mempunyai konstitusi tertulis.

3
SISTEM HUKUM COMMON LAW
• Sistem hukum common law atau unwriten law ( hukum tidak tertulis ) atau yang dikenal dengan istilah sistem Anglo-Xason
adalah suatu sistem hukum yang perkembangannya di mulai oleh negara Inggris pada abad pertengahan. Sistem ini
dikembangkan berdasarkan dari sumber hukum asli pribumi Inggris di kala itu,adalah dari suku Angel dan Sakson ( Angalika
dan Saksa ),sehingga sistem hukum Inggris diberi sebutan sebagai Common Law System. Common artinya kebiasaan setempat.
Dalam perkembangannya sistem Common Law ini berkembang pesat di Amerika Serikat,meskipun terdapat perbedaan dari
negara asalnya,akan tetapi Amerika jauh lebih pesat perkembangannya,sehingga sistem Common Law disebut pula dengan
sistem Anglo Amerika
• Sumber hukum dalam sistem Common Law adalah Putusan-Putuasan Hakim ( Jurisprudensi ), perundang-undangan ( Statute ),
kebiasaan ( custom ), Tulisan/pendapat ahli hukum ( Doctrine ), dan reason. Sumber hukum utama dalam sistem hukum ini
adalah putusan hakim ( jurisprudensi ). Setiap putusan hakim merupakan precedent bagi hakim yang akan datang. Ajaran
tentang precedent yang mengikat adalah suatu ciri khusus kekuasaan pengadilan berdasarkan common law.
• Dianutnya yurisprudensi sebagai sumber hukum utama dalam Common law merupakan produk dari perkembangan hukum
Inggris yang luput dari pengaruh hukum Roman. Ada dua alasan yurisprudensi dianut dalam sistem Common Law yaitu alasan
psikologis dan alasan praktis
• Negara penganut sistem Common law dikenal sebagai yuridiksi, sistem hukum anglo-Amerika atau Common Law inggris
model pemikirannya dengan pendekatan yang konkret dan berdasarkan pada pengadilan. Dalam hal ini pengadilan common
Law tidak dipimpin oleh sekumpulan hakim. Sebagaimana dalam sistem hukum civil, akan tetapi hanya dipimpin oleh satu
hakim sebagai wasit untuk menemukan jawaban pragmatis tersebut
4
SISTEM HUKUM COMMON LAW
• Dalam sistem hukum ini peranan yang diberikan kepada hakim tidak hanya sebagai pihak yang bertugas
menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum saja, tetapi hakim juga berperan besar dalam
membentuk seluruh tata kehidupan dan menciptakan prinsip-prinsip hukum baru (yurisprudensi) yang akan
menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk memutus perkara sejenis
• Sistem Anglo Saxon menganut doctrin the doctrine of precedent atau stare decisis yang artinya dalam memutus
suatu perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada berdasarkan
putusan hakim lain dalam perkara sejenis (preseden).
• Dalam sistem pengadilan di negara-negara Anglo Saxon menggunakan sistem juri. Hal ini berbeda dengan sistem
Eropa Kontinental yang menggunakan sistem peradilan berdasarkan majelis hakim. Dalam sistem juri hakim
bertindak sebagai pejabat yang memeriksa dan memutus hukumnya, sementara juri memeriksa peristiwa atau
kasusnya kemudian menentukan bersalahdan tidaknya terdakwa.
• Penggunaan juri berlaku baik perkara perdata dan pidana. Juri dipilih dari komunitas warga masyarakt dan bukan
ahli hukum atau sarjana hukum. Jumlah juri pada umumnya 8 atau 12 orang dalam satu persidangan.
• Apabila dalam hal belum ada putusan hakim yang sejenis atau putusan pengadilan yang sudah tidak sesuai, maka
hakim dapat menetapkan putusan baru dengan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan akal sehat (common sense)
serta dengan pertimbangan yang penuh tanggung jawab.
5
PERSAMAAN DALAM SISTEM CIVIL LAW DAN COMMON LAW
• Sistem Civil Law dan sistem Common Law dapat diklasifikasi sebagai tradisi Hukum barat. Berdasarkan pemaparan
seorang ahli sejarah hukum yakni Harold J. Berman, diuraikan mengenai karakteristik tradisi hukum barat yang
menunjukan bahwa kemiripan antara Civil Law dan Common Law sebagai tradisi Hukum barat. Karateristik tersebut
adalah sebagai berikut
1. Terdapat pembedaan yang tajam antara institusi hukum dan jenis institusi sosial lainnya. Dengan kata lain, hukum bersifat
mandiri atau otonom;
2. Penyelenggaraan dan penegakkan hukum dipercayakan kepada sekelompok profesional yang kesehariannya menjalankan
aktivitas di bidang hukum
3. Untuk menjadi pengemban profesi hukum, dibutuhkan pendidikan khusus yang memilki metode pembelajaran khas untuk
melatih calon proffesional hukum;
4. Ilmu hukum menjadi bidang ilmu sendiri melalui perkembangan dialektis antara ilmu hukum dan institusi hukum yang
saling berkembang;
5. Hukum menjadi sistem yang terintegeritas karena para ahli berhasil membangun sebuah teori umum;
6. Sistem hukum, hukum selalu akan berubah dari waktu ke waktu;
7. Pertumbuhan hukum sebagai suatu sistem yang diyakini berlangsung berdasarkan logika hukum seperti metode penafsiran;
8. Terdapat supermasi hukum atas politik;
9. Tradisi hukum barat pun diperkaya oleh nilai-nilai sosial yang baru sebagi hasil dari pergolakan atau revolusi sosial.
6
PERBEDAAN SISTEM CIVIL LAW DAN COMMON LAW

PERBEDAAN CIVIL LAW COMMON LAW

Putusan hakim/pengadilan (judicial


SUMBER HUKUM Undang-undang decisions)

prinsip judge made precedent sebagai hal


PRINSIP UMUM Prinsip utama adalah kepastian hukum
utama dari hukum

Ada pemisahan secara tegas dan jelas antara Tidak ada pemisahan yang tegas dan jelas
PENGGOLONGANNYA
hukum publik dengan hukum privat antara hukkum publik dan hukum privat

7
PERBEDAAN CIVIL LAW COMMON LAW

Berlaku dibanyak negara Eropa Berlaku di Inggris, negara jajahannya,


dan jajahannya seperti Italia, negara persemakmuran seperti Kanada,
WILAYAH
KEBERLAKUAN Belanda, Indonesia, Jerman. Dengan Bahama, Selandia baru. Dengan
presentase 23,43% atau sekitar 1,5 presentase 6,5% atau sekitar 350 juta
Milyar penduduk dunia. penduduk dunia.

1. Menggunakan juri yang memeriksa fakta


1. Tidak menggunakan juei sehingga tanggung
kasusnya menetapkan kesalahan dan hakim
jawab hakim memeriksa,menentukan,menerapkan,
hanya menerapkan hukum dan menjatuhkan
dan menjatuhkan putusan
putusan
2. Hakim tidak terikat dan tidak wajib mengikuti
2. Hakim terikat pada putusan hakim
SISTEM PERADILAN putusan hakim sebelumnya
sebelumnya dalam perkara yang sejenis
3. Hanya ada perkara perdata yang melihat adanya
3. Adversary sistem padangan bahwa didalam
dua pihak yang bertentangan dan perkara pidana
pemeriksaan peradilan selalu ada dua pihak
keberadaan terdakwa bukan sebagai terdakwa
yang saling bertentangan baik perkara perdata
bukan pihak penentang
atau pidana

8
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai