3
SISTEM HUKUM COMMON LAW
• Sistem hukum common law atau unwriten law ( hukum tidak tertulis ) atau yang dikenal dengan istilah sistem Anglo-Xason
adalah suatu sistem hukum yang perkembangannya di mulai oleh negara Inggris pada abad pertengahan. Sistem ini
dikembangkan berdasarkan dari sumber hukum asli pribumi Inggris di kala itu,adalah dari suku Angel dan Sakson ( Angalika
dan Saksa ),sehingga sistem hukum Inggris diberi sebutan sebagai Common Law System. Common artinya kebiasaan setempat.
Dalam perkembangannya sistem Common Law ini berkembang pesat di Amerika Serikat,meskipun terdapat perbedaan dari
negara asalnya,akan tetapi Amerika jauh lebih pesat perkembangannya,sehingga sistem Common Law disebut pula dengan
sistem Anglo Amerika
• Sumber hukum dalam sistem Common Law adalah Putusan-Putuasan Hakim ( Jurisprudensi ), perundang-undangan ( Statute ),
kebiasaan ( custom ), Tulisan/pendapat ahli hukum ( Doctrine ), dan reason. Sumber hukum utama dalam sistem hukum ini
adalah putusan hakim ( jurisprudensi ). Setiap putusan hakim merupakan precedent bagi hakim yang akan datang. Ajaran
tentang precedent yang mengikat adalah suatu ciri khusus kekuasaan pengadilan berdasarkan common law.
• Dianutnya yurisprudensi sebagai sumber hukum utama dalam Common law merupakan produk dari perkembangan hukum
Inggris yang luput dari pengaruh hukum Roman. Ada dua alasan yurisprudensi dianut dalam sistem Common Law yaitu alasan
psikologis dan alasan praktis
• Negara penganut sistem Common law dikenal sebagai yuridiksi, sistem hukum anglo-Amerika atau Common Law inggris
model pemikirannya dengan pendekatan yang konkret dan berdasarkan pada pengadilan. Dalam hal ini pengadilan common
Law tidak dipimpin oleh sekumpulan hakim. Sebagaimana dalam sistem hukum civil, akan tetapi hanya dipimpin oleh satu
hakim sebagai wasit untuk menemukan jawaban pragmatis tersebut
4
SISTEM HUKUM COMMON LAW
• Dalam sistem hukum ini peranan yang diberikan kepada hakim tidak hanya sebagai pihak yang bertugas
menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum saja, tetapi hakim juga berperan besar dalam
membentuk seluruh tata kehidupan dan menciptakan prinsip-prinsip hukum baru (yurisprudensi) yang akan
menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk memutus perkara sejenis
• Sistem Anglo Saxon menganut doctrin the doctrine of precedent atau stare decisis yang artinya dalam memutus
suatu perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada berdasarkan
putusan hakim lain dalam perkara sejenis (preseden).
• Dalam sistem pengadilan di negara-negara Anglo Saxon menggunakan sistem juri. Hal ini berbeda dengan sistem
Eropa Kontinental yang menggunakan sistem peradilan berdasarkan majelis hakim. Dalam sistem juri hakim
bertindak sebagai pejabat yang memeriksa dan memutus hukumnya, sementara juri memeriksa peristiwa atau
kasusnya kemudian menentukan bersalahdan tidaknya terdakwa.
• Penggunaan juri berlaku baik perkara perdata dan pidana. Juri dipilih dari komunitas warga masyarakt dan bukan
ahli hukum atau sarjana hukum. Jumlah juri pada umumnya 8 atau 12 orang dalam satu persidangan.
• Apabila dalam hal belum ada putusan hakim yang sejenis atau putusan pengadilan yang sudah tidak sesuai, maka
hakim dapat menetapkan putusan baru dengan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan akal sehat (common sense)
serta dengan pertimbangan yang penuh tanggung jawab.
5
PERSAMAAN DALAM SISTEM CIVIL LAW DAN COMMON LAW
• Sistem Civil Law dan sistem Common Law dapat diklasifikasi sebagai tradisi Hukum barat. Berdasarkan pemaparan
seorang ahli sejarah hukum yakni Harold J. Berman, diuraikan mengenai karakteristik tradisi hukum barat yang
menunjukan bahwa kemiripan antara Civil Law dan Common Law sebagai tradisi Hukum barat. Karateristik tersebut
adalah sebagai berikut
1. Terdapat pembedaan yang tajam antara institusi hukum dan jenis institusi sosial lainnya. Dengan kata lain, hukum bersifat
mandiri atau otonom;
2. Penyelenggaraan dan penegakkan hukum dipercayakan kepada sekelompok profesional yang kesehariannya menjalankan
aktivitas di bidang hukum
3. Untuk menjadi pengemban profesi hukum, dibutuhkan pendidikan khusus yang memilki metode pembelajaran khas untuk
melatih calon proffesional hukum;
4. Ilmu hukum menjadi bidang ilmu sendiri melalui perkembangan dialektis antara ilmu hukum dan institusi hukum yang
saling berkembang;
5. Hukum menjadi sistem yang terintegeritas karena para ahli berhasil membangun sebuah teori umum;
6. Sistem hukum, hukum selalu akan berubah dari waktu ke waktu;
7. Pertumbuhan hukum sebagai suatu sistem yang diyakini berlangsung berdasarkan logika hukum seperti metode penafsiran;
8. Terdapat supermasi hukum atas politik;
9. Tradisi hukum barat pun diperkaya oleh nilai-nilai sosial yang baru sebagi hasil dari pergolakan atau revolusi sosial.
6
PERBEDAAN SISTEM CIVIL LAW DAN COMMON LAW
Ada pemisahan secara tegas dan jelas antara Tidak ada pemisahan yang tegas dan jelas
PENGGOLONGANNYA
hukum publik dengan hukum privat antara hukkum publik dan hukum privat
7
PERBEDAAN CIVIL LAW COMMON LAW
8
Thanks!
Any questions?