Anda di halaman 1dari 15

Rencana Rancangan

Wawancara (PTM 1)
Nama klien :
Keluhan awal :

nurfatkhulj@gmail.com
Landasan wawancara klinis
• Berdasarkan urutan pelaksanaannya, wawancara klinis dibedakan atas wawancara awal (intake-
admission interview) dan wawancara diagnostik (diagnostic interview) (Trull, 2005). Wawancara awal
merujuk pada wawancara yang dilakukan ketika pasien datang pertama kali. Fungsinya adalah
mengevaluasi latar belakang

Praktik Psikologi Klinis


• kunjungan (keluhan), ketersediaan sumber daya, dan dukungan bagi kebutuhan pasien selama proses
pelayanan berlangsung.
• Pada saat wawancara awal perlu disampaikan persetujuan intervensi (informed consent) yang
merupakan lembar persetujuan untuk terlibat dalam pelayanan psikologis. Pemberian persetujuan
intervensi psikologis dilakukan terhadap pasien yang diasumsikan secara mental mampu melakukan
pengambilan keputusan. Bagi pasien anak, pasien berkebutuhan khusus, maupun pasien dengan
gangguan mental tertentu, persetujuan intervensi psikologis dapat diberikan pada orang yang dianggap
penting oleh pasien (significant others), seperti orangtua, anak, kerabat, atau orang yang bertanggung
jawab atas pasien, baik secara tertulis atau dalam dokumentasi nontertulis lainnya.
• gambaran teknik wawancara klinis meliputi:
• Persiapan
• Menformulasikan pertanyaan yang relevan;
• Menformulasikan pertanyaan yang dapat memotivasi pasien untuk menjawab;
• Menyadari kapan harus menggunakan bentuk pertanyaan tertentu;
• Membangun susasana komunikatif dengan memperhatikan latar fisik dan verbal.
• Pelaksanaan
• Memberikan pertanyaan;
• Mendengarkan pasien secara aktif;
• Melakukan observasi selama wawancara;
• Mengevaluasi respon responden;
• Menggali lebih lanjut respon pasien (probing). Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, seperti refleksi perasaan,
parafrase, interpretasi respon, atau konfrontasi;
• Merekam respon pasien dengan menggunakan alat perekam (suara, video, dsb), catatan singkat, atau catatan verbatim.
• Analisis hasil wawancara
• Menelaah keterkaitan antar data berdasarkan kerangka teoritis;
• Memberikan penilaian/kesimpulan yang bisa mengarah pada klasifikasi kondisi kejiwaan pasien yang bersangkutan;
RENCANA WAWANCARA PADA KASUS
KLIEN PUTUS CINTA
• OPENING
1. Senyum, sapa, salam
2. Perkenalkan diri konselor kepada klient
3. Attending dengan klient (Keterampilan attending yaitu keterampilan
tampil sebagai pribadi yang utuh dan memberikan perhatian penuh
kepada klien sebagaimana adanya, agar klien dapat
mengembangkan diri, mengeksplorasi dirinya dengan bebas.)
Attending
• Assallamuallaikum .. Halo … (nama) .. Bagaimana kabarnya ?
• Halo perkenalkan kita dari … , saya … ( perkenalan diri masing masing).
• Terimakasih banyak sebelumnya untuk … sudah bersedia untuk membantu kita
untuk salah satu tugas matakuliah psikologi kita (ucapan terimakasih atas
ketersediaannya)
• (penyampaian informed consent)
“Ok, konseling ini kira-kira berlangsung kurang lebih sekitar 60 menit tetapi jika
sudah tidak ada yang ingin disampaikan lagi bisa diakhiri. sebelumnya proses
konseling ini akan direkam karena merupakan syarat dari tugas mata kuliah
Psikologi Assessmen Intervensi Psi Klinis, tapi untuk kerahasiannya akan dijamin.
Gimana bersedia? Bagaimana ada yang ditanyakan sebelum dimulai? “
• “Selamat sore, kami …. selaku konselor yang akan mendengarkan cerita
dari kamu. Jadi seperti yang saya katakana sebelumnya bahwa konseling
ini akan direkam, namun kerahasiaannya dijamin. Nanti ini akan
digunakan untuk memenuhi tugas mata assessmen intervensi klinis. Ok
sebelumnya saya akan berikan inform consent, mohon untuk melengkapi
nama dan tanda tangan “
• Jadi dengan anda sudah anda tangan disini, berarti anda bersedia untuk
mengikuti konseling ini secara sungguh-sungguh dan terlibat aktif di
dalamnya. Bersedia?
• Jadi, apa harapannya dengan mengikuti konseling ini nanti? (harapan
klient dan konselor)
• “Tapi disini saya mau mengasi tau, jika saya sebagai konselor tidak
akan memberikan saran kepada anda tapi hanya lebih mendengarkan
dan nanti anda akan mendapatkan pencerahan sendiri untuk
menyelesaikan permasalahannya, jadi jangan berharap saran dari
saya. “ *bisa di ubah
• “oke, bisa di ceritakan tujuan kamu mau mengikuti konseling ini ?
• “ ada masalah apa ? Boleh cerita ?”
• “Untuk permasalahan yang kamu hadapi sudah berlangsung berapa
lama?”
Pertanyaan untuk mengungkap kepribadian
klient
• 1. Bagaimana kamu melihat dirimu sekarang?
• 2. Sebutkan
• 3.hal yang sangat ingin kamu rubah tentang dirimu?
• 3. Apakah ada hal yang menghalangimu dalam melakukan perubahan
tersebut?
• 4. Apakah kamu menjadi seseorang "bagi dirimu sendiri", atau kamu
hidup sebagai seseorangyang diharapkan seperti "apa yang
seharusnya"?
Pertanyaan untuk mengetahui hubungan
klient dengan orang tua (IBU)
• 5. Bagaimana kamu memandang ibumu?
• 6. Hal apa sajakah yang kamu sukai dari ibumu?
• 7. Hal apa sajakah yang tidak kamu sukai dari ibumu?
• 8. Apa yang ibumu katakan kepadamu saat memujimu?
• 9. Apa yang ibumu katakan kepadamu saat ia mengkritikmu?
• 10, Nasehat apakah yang sangat berarti dari ibu untukmu?
• 11. Apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat ibumu bahagia?
• 12. Perilakumu yang seperti apa sehingga membuat ibumu kecewa?
Pertanyaan untuk mengetahui hubungan
klient dengan orang tua (AYAH)
• 13. Bagaimana kamu memandang ayahmu?
• 14. Hal apa sajakah yang kamu sukai dari ayahmu?
• 15. Hal apa sajakah yang tidak kamu sukai dari ayahmu?
• 16. Apa yang ayahmu katakan kepadamu saat memujimu?
• 17. Apa yang ayahmu katakan kepadamu saat ia mengkritikmu?
• 18. Nasehat apakah yang sangat berarti dari ayah untukmu?
• 19. Perilakumu yang seperti apa sehingga membuat ayahmu kecewa?
• 20. Hal penting apa sajakah yang telah kamu pelajari dan terima?
Pertanyaan untuk mengetahui hubungan
klient dengan saudara
Pertanyaan untuk mengetahui hubungan
klient dengan pasangan / lingkungan
guide acceptance & re statement dari
konselor untuk klient
bentuk acceptence, yaitu:
a.       Verbal
1)       Bentuk pendek
a)      Oh.....ya, b)      Lalu/kemudian, c)      Ya....ya.... d)     Hemm.....hemm....

2)      Bentuk Panjang
a)      Saya memahami..... b)      Saya menghayati.... c)      Saya dapat merasakan.....
d)     Saya dapat mengerti...

b.      Non Verbal
1)      Anggukan kepala, 2)      Posisi duduk condong kedepan 3)      Perubahan mimik,
4)      Memelihara kontak mata
SELANJUTNYA OBSERVASI KASUS KLIENT TERLEBIH DAHULU SETELAH MENEMUKAN
DIAGNOSIS DIAGNOSIS PADA PPDGJ/DSM YANG MENGARAH/ COCOK LANJUTKAN PADA PTM 2
DAN BERIKAN PERTANYAAN PERTANYAAN PENGUAT UNTUK SESUAI ANALISIS DIAGNOSIS
KLIENT PADA PTM 1

Semangat teman teman, bisa di edit/tambahin, semoga kalian bs ada pandangan dari penjabaran ini yaa..
Karena nanti untuk laporan nya masing masing individu harus memiliki dan membuat sendiri sesuai
versinya diri masing masing. Kelompok hanya untuk diskusi dan memecahkan masalah bersama.
Terimakasih ~

Anda mungkin juga menyukai