perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor : 1.Tujuan tidak realistis 2.Tindakan keperawatan yang tidak tepat 3.Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi. Dimensi dalam penilaian : 1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan 2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan 3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional 4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tahap evaluasi
Evaluasi disusun menggunakan SOAP
secara operasional dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir). Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu: 1. Evaluasi berjalan (sumatif) Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP. 2. Evaluasi akhir (formatif) Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi. Metode evaluasi
• Observasi langsung • Wawancara • Memeriksa laporan • Latihan stimulasi Mengukur pencapaian tujuan keluarga
Factor yang dievaluasi ada beberapa
komponen, antara lain: 1) Kognitif (pengetahuan) Lingkup evaluasi pada kognitif adalah: – Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya – Mengontrol gejala-gejala – Pengobatan – Diet, aktivitas, persediaan alat-alat – Risiko komplikasi – Gejala yang harus dilaporkan – Pencegahan 2) Afektif (status emosional), dengan cara observasi secara langsung, yaitu dengan cara observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara verbal pada waktu melakukan wawancara. 3) Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan apa yang diharapkan. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini: 1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga rencana mungkin dihentikan 2) Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu penambahan waktu, resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil 3) Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu: – Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat – Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat. – Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai tujuan sebelumnya. TUJUAN
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan. Tujuan umum : – Menjamin asuhan keperawatan secara optimal – Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Tujuan khusus : 1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan 2. Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum 3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan 4. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan 5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai MANFAAT 1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien 2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan 3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan 4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan 5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan Alasan Pentingnya Penilaian
1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang
tidak berguna 2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan 3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan 4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI 1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi 2. Mengumpulkan data baru tentang klien 3. Menafsirkan data baru 4. Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku 5. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan 6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan HASIL EVALUASI 1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan 2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapan 3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM EVALUASI DAFTAR KEPUSTAKAAN Kholid,Ahmad. 2010. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUA RGA . http://masmamad.blogspot.com. Diakses bulan maret 2014 Setriadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu yenichrist . 2008. Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan Keluarga. www.google.com. Diakses bulan maret 2010 yenichrist . 2008. Evaluasi Keperawatan. www.google.com. Diakses bulan maret 2010 ZAHARA NASUTION, SITI. 2008. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA. www.google.com. Diakses bulan maret 2010