Anda di halaman 1dari 36

HEMIPARESE SINISTRA ec STROKE

INFARK + HT EMERGENCY
Vini Apriyanti

Pembimbing : dr. Zulkarnain, Sp.An


IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. WR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 63 tahun
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jl. Tanjung Hulu
Status Pernikahan : Menikah
Tgl masuk RS : 10 Maret 2022
LUHAN UTAMA
Pusing terasa mengambang
sejak hari Minggu (4 hari SMRS)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
 Pada hari Minggu pasien mengeluhkan pusing dan terasa mengambang saat
berjalan, sehingga pasien pada hari minggu pergi ke praktek dokter umum dan
di lakukan pemeriksaan, di dapatkan tensi pasien 214/150 mmHg, pasien hanya
di berikan obat penurun tensi selama 3 hari oleh dokter tersebut dan dokter
tersebut mengatakan bila dalam 3 hari masih memiliki gejala seperti ini balik lagi
untuk berobat.
 Pada hari Senin pasien mulai merasakan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
saat pasien mencoba memegang gelas, merasa lidah pasien miring tetapi
berbicara masih jelas dan pasien berjalan sudah mulai merasa pincang.
 Pada hari Kamis pasien mengeluhkan muntah satu kali sehingga pasien
mendapatkan saran dari keluarga, untuk membawa pasien ke dokter spesialis
saraf, sehingga pada hari Kamis pasien langsung ke poli saraf di RS Untan ,
pasien di sarankan oleh dokter spesialis saraf untuk di rawat inap karena terkait
kondisi pasien.
RIWAYAT
Riwayat penyakit
01dahulu
Riw. HT : Sejak ± 4 tahun yang lalu (minum obat herbal)
Riw. Penyakit ginjal : Operasi batu ginjal tahun 2010
Riw. Penyakit jantung : Disangkal
Riw. DM : Disangkal
Riw. Kejang : Disangkal
Riw. Keganasan : Disangkal

Riwayat penyakit
02 keluarga
Ayah dari pasien memiliki keluhan serupa seperti pasien

03 Riwayat sosial &


kebiasaan
Pasien merupakan seorang dosen di suatu perguruan tinggi, pasien
dulunya perokok berat sehari 1 bungkus rokok dalam ± 8 tahun terakhir
pasien berhenti merokok
TANDA-TANDA
● VITAL
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
● Kesadaran : kuantitatif : GCS E4V5M6 = 15
kualitatif : CM
● Tekanan Darah : 185/105 mmHg
● Denyut Nadi : 86 x/menit
● Frekuensi Napas : 22 x/menit
● Temperatur : 36,7 C̊
● Saturasi O2 : 92% on room air
● Berat Badan :75 Kg
● Tinggi Badan :170 Cm
Status generalis
• Deviasi lidah ke
kiri
• Bibir turun
sebelah kiri
Hemipharese
ekstermitas atas dan
bawah sinistra
Nyeri tekan epigastrium
(+)
Status neurologis
motorik
Refleks fisiologis Refleks patologis

5 4 Refleks biceps Refleks Babinski (-/+)


(Normal/Meningkat)
5 4 Refleks Triseps Refleks Chaddock (-/+)
(Normal/Meningkat)
Refleks Achilles Refleks Oppenheim (-/+)
(Normal/Mmeningkat)

Kaku kuduk -
Diagnosis stroke berdasarkan siriraj score
No Gejala/tanda Penilaian indeks Skoring

1. Kesadaran (0) Compos Mentis X 2,5 0


(1) Mengantuk
(2) Semi koma/koma
2. Muntah (0) tidak X2 0
(1) ya
3. Nyeri kepala (0) tidak X2 0
(Headache) (1) ya
4. Tekanan Darah 105 mmHg X 0,1 10,5
(Diastolik)
5. Atheroma (0) tidak X (-3) 0
1. DM (1) ya
2. Angina pectoris
6. Konstanta -12

Total 10,5-12= -1,5


Skor <1 : Stroke non perdarahan
Skor >1 : Stroke perdarahan
 Dalam kasus ini di dapatkan hanya
refleks Babinski yang positif yang
artinya stroke yang terjadi adalah
stroke infark (non perdarahan)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Result Range

Leukosit 18.69 3.50-9.50

Eritrosit 7.13 4.30-5.80

Hemoglobin 19.8 13.0-17.5

Hematokrit 58.2 40.0-50.0

Trombosit 388 125-350

GDS 105 75-150

Ureum 21.4 10--50

Creatinin 1.00 0.7-1.3

Sars Cov-2 Ag Negatif Negatif


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
 Kardiomegali
 Tidak tampak kelainan radiologis
pada kedua paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :

Infark multiple lakunar di basal ganglia


kanan, periventrikel lateralis kanan dan
corona radiata kanan
DIAGNOSIS
Hemiparese
sinistra ec StrokE
infark

HIPERTENSI
EMERGENCY
tatalaksana PLANNING
● inf. NACL 8 tpm ● Pemeriksaan profil lipid
● Inj. Citicolin 2x500mg ● Konsultasi spesialis fisioterapi
● Inj, Mecobalamin 2x500mg ● Konsultasi spesialis saraf
● Inj. Ranitidin 2x50mg ● Pemeriksaan EKG
● Clopidogrel 1x75mg
● Amlodipin 1x10mg
● Candesartan 1x16mg
● 0ksigen NK 3lpm
FOLLOW UP

11 Maret 2022
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : kuantitatif : GCS E4V5M6 = 15
kualitatif : CM
Tekanan Darah : 153/100 mmHg
Denyut Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Napas: 20 x/menit
Temperatur : 36,5 ̊C
Saturasi O2 : 98% on room air
Tatalaksana PULANG PLANNING
● Clopidogrel 1x75mg ● Konsultasi spesialis fisioterapi
● Amlodipin 1x10mg
● Candesartan 1x16mg
01 STROKE
INFARK
DEFINISI

 Menurut WHO (World Health Organization) stroke adalah suatu gangguan


fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik
fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat langsung
menimbulkan kematian.
KLASIFIKASI
 Berdasarkan subtipe penyebab :

1. Stroke lakunar→Terjadi karena penyakit pembuluh halus hipersensitif dan menyebabkan sindrom stroke yang
biasanya muncul dalam beberapa jam atau kadang-kadang lebih lama.
2. Stroke trombotik pembuluh besar→Sebagian besar dari stroke ini terjadi saat tidur, saat pasien relative
mengalami dehidrasi dan dinamika sirkulasi menurun.
3. Stroke embolik→Asal stroke embolik dapat dari suatu arteri distal atau jantung. Stroke yang terjadi akibat
embolus biasanya menimbulkan defisit neurologik mendadak dengan efek maksimum sejak awitan penyakit.
Biasanya serangan terjadi saat pasien beraktivitas.
4. Stroke kriptogenik→Biasanya berupa oklusi mendadak pembuluh intrakranium besar tanpa penyebab yang
jelas walaupun telah dilakukan pemeriksaan diagnostik dan evaluasi klinis yang ekstensif.
Patogenesis
FAKTOR RESIKO

 Usia
 Jenis kelamin (laki-laki > perempuan)
 Diabetes mellitus
 Riwayat stroke sebelumnya
 Riwayat stroke dalam keluarga
tatalaksana

https://acls-algorithms.com/adult-stroke-algorithm/
02 Hipertensi
definisi

Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap
dinding arteri tubuh, pembuluh darah utama dalam tubuh. Hipertensi adalah
ketika tekanan darah terlalu tinggi.

Hipertensi didiagnosis jika, ketika diukur pada dua hari yang berbeda,
pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah 140 mmHg
dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari adalah 90
mmHg.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
KLASIFIKASI

National High Blood Pressure Education Program. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
Bethesda (MD): National Heart, Lung, and Blood Institute (US); 2004 Aug. Classification of Blood Pressure.
Hipertensi
EMERGENCY
patogenesis
A: Sel endothelium mengatur resistensi vaskular dengan mengeluarkan Nitric
Oxide(NO) dan Prostasiklin.

B: Perubahan akut resistensi vaskular karena produksi berlebihan dari


katekolamin, angiotensin II, vasopressin, aldosteron, tromboxan dan
endotelin 1. Atau produksi rendah dari vasodilator endogen seperti NO dan
PGI2. Kenaikan tekanan darah secara mendadak dapat memicu ekspresi dari
Cellular Adhesion Molecule(CAMs) oleh endothelium.

C: Keadaan hipertensi emergensi, sel endotel tidak dapat lagi mengontrol


tonus vaskular menyebabkan terjadinya hiperperfusi end-organ, nekrosis
fibrioid arterial dan peingkatan permeabilitas vaskular dengan edema
perivaskular. Berkurangnya aktivitas fibrinolitik ditambah dengan aktivasi
koagulasi dan trombosit menyebabkana terjadinya disseminated intravaskular

coagulation (DIC).
Kerusakan organ yang dapat terjadi antara lain :
1. Neurologis: Encephalopati hipertensi, stroke hemoragik (intraserebral atau
subdural) atau iskemik, papil edema.
2. Kardiovaskuler: Unstable angina, infark miokardium akut, gagal jantung
dengan edema peru, diseksi aorta.
3. Renal: Proteinuria, hamaturia, gagal ginjal akut, krisis ginjal scleroderma.
4. Mikroangiopati: anemia hemolitik.
5. Preeklampsia dan eklampsia
tatalaksana
Sementara organ target spesifik yang terpengaruh dapat mengacu pada
beberapa pengobatan spesifik, penurunan cepat tekanan darah adalah terapi
untuk hipertensi darurat. Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan arteri
rata-rata (MAP) sebesar 20% hingga 25% dalam 1 hingga 2 jam pertama.

Obat-obatan oral, seperti clonidine dan nifedipine, tidak berperan dalam


manajemen darurat hipertensi darurat. Tetes vasoaktif intravena seperti
labetalol, esmolol, nicardipine, dan nitrogliserin biasanya merupakan pilihan
yang efektif.

Alley WD, Schick MA. Hypertensive Emergency. [Updated 2021 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
GUIDELINES
1. Pasien dengan hipertensi darurat perlu masuk dengan pemantauan tekanan
darah terus menerus.
2. Kaji cedera organ target dan mulai pengobatan parenteral sesuai kebutuhan
3. Jika pasien memiliki keadaan darurat akut seperti diseksi aorta, turunkan
tekanan darah hingga di bawah 140 mmHg dalam satu jam pertama
4. Untuk orang dewasa tanpa kerusakan organ, turunkan tekanan darah
sebesar 25% pada jam pertama dan kemudian menjadi 160/100 selama 2-6
jam berikutnya, dan kemudian secara bertahap menjadi normal selama 2 hari.

Alley WD, Schick MA. Hypertensive Emergency. [Updated 2021 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Penggunaan obat-obatan anti-hipertensi dalam hipertensi emergensi
Nama Obat Cara Pemberian Waktu Kerja Durasi Kerja Efek Samping Penggunaan
Clevidipine Infus awal 1-2 mg/jam dapat ditingkatkan tiap 5-10 2-4 menit 5-15 menit Sakit kepala, mual, muntah, Peri-operasi, pos-operasi,
menit. hipotensi, refleks takikardia hipertensi persisten pada
gangguan ginjal dan gagal
jantung akut
Esmolol Infus awal 0,5 mg/kg; Infus 25-300 g/kg per menit 1 menit 10-20 menit Mual, flushing, blok jantung derajat Edem paru akut, Iskemia
satu, bronkospasme miokard akut, diseksi aorta
akut, hipertensi post-op akut
Fenoldopam 0,1 g/kg per menit dari infus awal 5 menit 30-60 menit Mual, sakit kepala, flushing Edem paru akut, ensefalopati
hipertensi, gagal ginjal akut,
stroke iskemik akut
Labetalol Bolus 20 mg; infus 1-2 mg/menit dan dititrasi 2-5 menit 2-4 jam Hipotensi, pusing, bronkospasme, Edem paru akut, ensefalopati
sesuai efek atau dosis diulang 20-80 mg pada mual, muntah hipertensi, iskemia miokard
interval 10 menit akut, diseksi aorta akut, post-
op hipertensi, eklamsia dan
stroke iskemik

Nicardipine Infus 5 mg/jam ditingkatkan 2,5 mg/jam setiap 5 5-15 menit 4-6 jam Sakit kepala, pusing, flushing, Edem paru akut, ensefalopati
menit (max: 15 mg/jam) edem, takikardia hipertensi, gagal ginjal akut,
krisis simpatetik, post-op
hipertensi, stroke iskemik
Nitroglycerine 5 g/menit, meningkat 5 g/menit tiap 3-5 menit 1-5 menit 5-10 menit Refleks takikardi, takifilaksis, Agen tambahan pada edem
sampai 20 g/menit, jika tidak ada respon, naikkan hipoksemia paru akut dan iskemia miokard

10 g/menit tiap 3-5 menit sampai 200 g/menit akut.

Sodium Awal 0.3-0.5 g/kg /menit dinaikan dengan Dalam hitungan 1-2 menit Efek toksik thiocyanate dan Edem paru akut dan Diseksi
Nitroprusside kenaikan 0.5 g/kg/menit ( max 2g/kg/menit) detik sianida, sakit kepala, spasme otot, aorta akut
flushing
PEMBAHASAN
• Deviasi lidah ke kiri (N. Hipoglosus)
• Bibir turun sebelah kiri (N. Facial)
PEMBAHASAN
• Hemipharese ekstermitas atas dan bawah sinistra

Hasil Ct-scan
Infark multiple lakunar di basal ganglia kanan, HT emergency
periventrikel lateralis kanan dan corona radiata kanan

Fungsi:
1. Basal ganglia : melakukan fungsi motorik dengan
merinci dan mengkoordinir gerakan dasar, sikap
tubuh.
2. Periventrikel lateralis & periventrikel lateralis :
mengatur sistem motorik
KESIMPULAN

• Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang TN. WR


berusia 63 tahun di diagnosa hemiparese sinistra ec stroke infak+hipertensi
emergensi.
KASIH

Anda mungkin juga menyukai