TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1
MENIMBANG
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai peran
penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, untuk
peningkatan pelayanan publik dan pengembangan
perekonomian nasional dan daerah.
Menetapkan
Mengingat
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
2
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Penyelenggara Swakelola
Perangkat Daerah
Jasa konsultasi
Pemerintah Daerah Penunjukan langsung
Pengadaan Berkelanjutan
Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN,APBD
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa
3
KETENTUAN UMUM
PASAL 2 PASAL 3
4
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN ETIKA
PENGADAAN BARANG/JASA
PASAL 4 PASAL 5
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa.
dibelanjakan,aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan, terbuka,
dan Penyedia. dan kompetitif.
e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar
Nasional Indonesia (SNI).
barang/jasa hasil penelitian.
g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif. Usaha Menengah.
g. mendorong pemerataan ekonomi. h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif.
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan. i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan.
5
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN
ETIKA Prinsip
PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 6
a. Efisien.
b. Efektif.
c. Transparan.
d. Terbuka.
e. Bersaing.
f. Adil.
g. Akuntabel.
6
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN
ETIKA
PENGADAAN BARANG/JASA Pasal 7
Etika
(1) Semua pihak yang terlibat dalam Pengadaan Barang/Jasa :
a.
Melaksanakan tugas secara tertib.
b.
Bekerja secara profesional.
c.
Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung.
d.
Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan.
e.
Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang terkait.
f.Menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara.
g.
Menghindari dan mencegah.
h.
Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
7
Pasal 8
A. Pengguna Aanggaran
Melakukan tindakan dalam pengeluaran
anggaran belanja dan mengadakan perjanjian
PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA dengan pihak lain, dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan serta menetapkan perencanaan
pengadaan, menetapkan mengumumkan RUP.
Melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/
jasa serta menetapkan pemenang pemilihan/
penyedia untuk metode pemilihan melalui
dua cara yaitu, tender/Penunjukan Langsung/E
purchasing dan Seleksi/Penunjukan Langsung
untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi.
8
Pasal 10
B. Kuasa Pengguna Anggaran
Berwenang menjawab sanggah banding
peserta tender pekerjaan konstruksi, KPA dapat
PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan
terkait dalam melakukan pengeluaran anggaran belanja
dan/atau mengadakan perjanjian dengan pihak lain
dengan batas anggaran belanja yang telah ditetapkan.
KPA dapat dibantu oleh pengelola pengadaan
barang/jasa. Dalam hal tidak ada personel yang dapat
ditunjuk sebagai PPK, KPA dapat merangkap sebagai
PPK.
9
Pasal 11
C. PPK
10
Pasal 12
D. Pejabat Pengadaan
11
Pasal 13
E. Kelompok Kerja Pemilihan
12
Pasal 14
Agen Pengadaan
13