Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KHUSUS

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)


DI RSUD SITI FATIMAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
INSTALASI FARMASI RAWAT INAP

STUDY KASUS TENTANG TATA LAKSANA DALAM PENGOBATAN


PNEUMONIA suspect + CCAM

DISUSUN OLEH :

SHINTA DEVI 2143700061

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA UTARA
PERIODE 1 MARET – 23 APRIL 2022
▰ Pendahuluan

Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau


nafas cepat, penyakit ini sering menyerang anak balita, namun juga
dapat ditemukan pada orang dewasa, dan pada orang usia lanjut.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli). Terjadinya Pneumonia pada anak sering kali
bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut
broncho Pneumonia) (Dinkes RI, 2009)
Rumusan Masalah
 
1. Bagaimana efektifitas terapi pada pasien dengan penyakit pneomonia ?
2. Bagaimana tatalaksana penggunaan obat pada pasien dengan penyakit pneomonia ?

Tujuan

1. Untuk mengetahui efektifitas terapi pada pasien dengan penyakit pneomonia


2. Untuk mengetahui tatalaksana penggunaan obat pada pasien dengan penyakit pneomonia

Manfaat
1. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan serta wawasan dalam memberikan asuhan kefarmasian
2. Bagi instalasi pendidikan menjadi referensi untuk mahasiswa Profesi Apoteker Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta
3. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan dan informasi tambahan dan apabila pada saat regimen pengobatan
terdapat kekeliruan, bisa lebih meningkatkan pelayanan klinik sesuai dengan panduan.
TINJAUAN PUSTAKA Etiologi

Pada anak balita (4 bulan – 5 tahun), pneumonia sering disebabkan


oleh infeksi Strepcoccus pneumonia, Haemophillus influenza tipe B
dan Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar
dan remaja, selain bakteri tersebut juga ditemukan infeksi
Mycoplasma pneumonia (Said, 2008)
Menurut Hariadi (2010) dan Bradley dkk (2011) pneumonia dibagi berdasarkan kuman
penyebab yaitu :
a. Pneumonia bacterial/tipikal adalah pneumonia yang dapat terjadi pada semua usia.
Bakteri yang biasanya menyerang pada balita dan anakanak yaitu Streptococcus
pneumonia, Haemofilus influenza, Mycobacterium tuberculosa dan Pneumococcus.
b. Pneumonia atipikal adalah pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma. Organisme
atipikal yang biasanya menyerang pada balita dan anak-anak yaitu Chlamidia trachomatis,
Mycoplasma pneumonia, C. pneumonia dan Pneumocytis.
c. Pneumonia virus. Virus yang biasanya menyerang pada balita dan anak-anak yaitu Virus
parainfluenza, Virus influenza, Adenovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan
Cytomegalovirus.
d. Pneumonia jamur adalah pneumonia yang sering, merupakan infeksi sekunder, terutama
pada penderita dengan daya tahan tubuh lemah (Immunocompromised).
4
Patogenesis
Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroornagisme di paru. Keadaan ini
disebabkan oleh mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya
tahan tubuh, mikroorganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit.

Resiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan mikroorganisme untuk sampai dan
merusak permukaan epitel saluran napas

Patofisiologi

Pneumonia terjadi jika mekanisme pertahanan paru mengalami gangguan sehingga kuman patogen
dapat mencapai saluran napas bagian bawah. Agen-agen mikroba yang menyebabkan pneumonia
memiliki tiga bentuk transmisi primer yaitu aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang
telah berkolonisasi pada orofaring, infeksi aerosol yang infeksius dan penyebaran hematogen dari
bagian ekstrapulmonal. Aspirasi dan inhalasi agen-agen infeksius adalah dua cara tersering yang
100%
menyebabkan pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih jarang terjadi (PDPI,
2003)

5
Diagnosis / Manisfestasi

Gambaran klinis
1. Anamnesis
Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat
melebihi 400C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas
dan nyeri dada.
2. Pemeriksaan fisik
Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi dapat terlihat
bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi
redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai
ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.

Pemeriksaan penunjang
1. Gambaran radiologis
Foto toraks (PA/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis.
2. Pemeriksaan labolatorium
Pada pemeriksaan labolatorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul
kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta
terjadi peningkatan LED. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur
darah dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20- 25% penderita yang tidak diobati. Analisis gas
darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik. 6
Mekanisme Pertahanan Paru

Mekanisme pertahanan paru sangat penting dalam menjelaskan terjadinya infeksi saluran napas. paru
mempunyai mekanisme pertahanan untuk mencegah bakteri agar tidak masuk kedalam paru

Mekanisme pembersihan di saluran napas Mekanisme pembersihan di "Respiratory


penghantar, meliputi : exchange airway", meliputi :
• Reepitelisasi saluran napas  Cairan yang melapisi alveolar termasuk
• Aliran lendir pada permukaan epitel surfaktan
• Bakteri alamiah atau "ephitelial cell binding site  Sistem kekebalan humoral lokal (IgG)
analog“  Makrofag alveolar dan mediator inflamasi
• Faktor humoral lokal (IgG dan IgA)  Penarikan netrofil
• Sistem transpor mukosilier
• Reflek bersin dan batuk

100%
7
Tata laksana

Tatalaksana Pengobatan Pneumonia menurut PDPI 2006


8
Rekomendasi dosis antibiotik empiris untuk pasien
HAP/VAP dengan onset lanjut dan ada risiko
Menurut PDPI (2003) bahwa terapi antibiotik yang patogen jamak (PAPDI, 2006):
direkomendasikan untuk pasien rawat inap CAP adalah: • Sefalosporin antipseudomonal yaitu sefepim 1-
 Lini pertama yaitu sefalosporin generasi 3 ditambah 2 gram tiap 8-12 jam Lini pertama yaitu
makrolida atau betalaktam atau antibetalaktamase sefalosporin generasi 3 ditambah makrolida
 Lini kedua yaitu fluorokuinolon respirasi atau atau betalaktam atau antibetalaktamase atau
sefalosporin generasi 2,3 atau generasi 4 ditambah seftazidim 2 gram tiap 8 jam atau sefpirom 1
makrolida gram tiap 8 jam.
 Apabila ada faktor modifikasi (penyakit • Karbapenem antipseudomonal yaitu
kardiopulmoner) maka antibiotik yang morepenem 1 gram tiap 8 jam atau imipenem
direkomendasikan yaitu injeksi intravena betalaktam 500 mg tiap 6 jam atau 1 gram tiap 8 jam
ditambah injeksi intravena makrolida atau doksisiklin • Betalaktam/penghambat betalaktamase yaitu
atau fluorokuinolon saja (anti-pneumokokus). piperasillin-tazobaktam 4,5 gram tiap 6 jam.
 Apabila tanpa faktor modifikasi (tanpa penyakit • Aminoglikosida yaitu gentamisin 7mg/kgBB
kardiopulmoner) maka antibiotik yang atau tobramisin 7mg/kgBB atau amikasin
direkomendasikan yaitu injeksi intravena azitromisin 20mg/kgBB.
saja. Apabila alergi dengan azitromisin maka • Kuinolon antipseudomonal yaitu
alternatif terapi yang direkomendasikan yaitu levofloksasin 750 mg perhari dan
doksisiklin, betalaktam atau fluorokuinolon saja (anti- siprofloksasin 400 mg tiap 8 jam.
pneumokokus). • Vankomisin 15 mg/kgBB tiap 12 jam
• Linzolid 600 mg tiap 12 jam. 9
Terapi non farmakologi


a.
b.
c.
Istirahat
Hidrasi untuk membantu mengencerkan sekresi 12
Terapi oksigen yang dilembabkan dilakukan untuk menangani hipoksia
d. Penanganan tambahan meliputi makanan kaya-kalori, asupan cairan
yang cukup, dan beristirahat di ranjang
e. Teknik napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan
mengurangi resiko atelektasis. (Corwin, 2007)

10
No. Data Pasien Keterangan
STUDI KASUS 1. Nama Pasien An. PA
2. No. RM Xxxxxxxxx
3. Jenis Kelamin LK
4. Alamat Talang Ubi
5. BB/TB 15 kg / - cm

Identitas Pasien 6. Tgl Masuk RS 24 Maret 2022


7. Ruang Asal IGD
8. Tgl Keluar RS 5 April 2022
9. Dokter Dr. AU
10. Alasan Masuk Pasien mengalami Demam tinggi, sesak kurang lebih 1 minggu,
batuk 1 minggu, muntah dan tiap berdahak dan sesak napas
RS/Keluhan
 
11. Diagnosa Utama Pneumonia + CCAM
12. Riwayat Penyakit Tidak ada
13. Obat Rekonsiliasi 1. ParasEtamol syr
2. Ambroxol
3. Ceftriaxone
4. Dexsametason
5. Ringer laktat
14 Terapi yang di berikan 1. Meropenem Iinj
2. Ondanstron inj
3. Parastamol Infus
4. Cefotaxim inj
5. Bactesin inj
6. laxadien sirup
7. Flumucyl sirup
8. Elkana sirup
9. ventolin nebu ( salbutamol sulfate 2,5 mg ) 11
Diagnosis

▰ Pasien masuk Rumah Sakit pada tanggal 25 Maret 2022


▰ Keluhan pasien : Demam Tinggi, sesak 1 minggu disertai
batuk berdahak 1 minggu dan muntah 10 kali
▰ Diagnosis utama : Pneumonia
▰ Riwayat penyakit sekarang : Pneumonia
▰ Riwayat penyakit dahulu :
▰ Riwayat Alergi : -
12
Data Objektif Pasien

Jenis Kondisi Tanggal Pemeriksaan


pemerik normal
saan 25/03/2 26/03/22 27/03/22 28/03/ 29/03/ 30/0 1/04/ 2/04/ 3/04/ 4/04/2 5/04/2
2 22 22 3/22 22 22 22 2 2

Suhu 36 – 37,5oC 36,3 oC 36,2 oC 36,5 oC 36,3 oC 36,5 oC 36,2 36,2 36,4 36,4 36,3 36,3
o
C o
C o
C o
C o
C o
C

Nadi 80-100 88x/ 84x/ 84x/ 84x/ 82x/ 80x/ 138x/ 92x/ 92x/ 90x/ -
x/menit menit menit menit menit menit meni menit menit meni menit
t t

Pernafa 18-20X/ 22x/ 20x/ 20x/ 20x/ 20x/ 20x/ 28x/ 22x/ 20x/ 30x/ -
san menit menit Menit menit menit menit meni menit menit meni menit
t t

Tekana <120/80 - - - - - - - - - -
n darah mmHg
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan (25-03-2022) Tanggal Pemeriksaan (30-03-2022)


PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL CATATAN
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL CATATAN
Hematologi-CBC      
Leukosit 6 bln- < 6 tahun 267000 4500-13500/mm3   Hematologi-CBC      
Eritrosit 6 6 bln- < 6 tahun 4,4 4,0-5,2 juta/mm3  
43.51 4500-13500/
Hematokrit 6 bln- < 6 tahun 33 35-45%   Leukosit 6 bln- < 6 tahun  
Trombosit 5620 150-450 ribu/mm3   0 mm3
Hemoglobin 6 6 bln- < 6 tahun 11,3 11,0-14,5 g/dl  
4,0-5,2
Hemotologi- Golongan Darah       Eritrosit 6 6 bln- < 6 tahun 4,9  
Golongan darah Rhesus Positif Positif   juta/mm3
Golongan Darah ABO O     Hematokrit 6 bln- < 6
Hemotologi-Hemostatis       40 35-45%  
Waktu Pembekuan /CT 6 < 15 menit  
tahun
Waktu pendarahan / BT   1-3 menit   398.0 150-450
      Trombosit  
Hematologi-Dasar 00 ribu/mm3
Laju Endapan darah laki-laki jam 6 0-15 mm/jam  
ke-1 Hemoglobin 6 6 bln- < 6 11,0-14,5
12,4  
Kimia Klinik-Feel Hati       tahun g/dl
Albumin 3,5 3,2 – 4,5  
g/dl Kimia Klinik-Feel Hati      
Kimia Klinik - Gula Darah       3,2 – 4,5
Glukosa Sewaktu 169 80-120 mg/dl   Albumin 3,5 g/dl  
Sero – Imunologi - Infeksi Lain      

CRP-Kualitatif Positif Negatif (CRP Semi


Kimia Klinik - Gula Darah      
48 Kuantitatif)
Glukosa Sewaktu 305 120.mg/dl  
mg/l
Tanggal Pemeriksaan (31-03-2022) Tanggal Pemeriksaan (4-04-2022)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI CATATAN


NORMAL PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL CATATAN
Hematologi-CBC      
Kimia Klinik –      
Elektrolit 423.00 150-450
Trombosit  
0 ribu/mm3
Natrium 137 130-155  
mEq/L 4,0-5,2
Eritrosit 6 thn - < 12 tahun 4,7  
juta/mm3
Kalium 5,1 3,6-5,5  
mEq/L Leukosit 6 thn - < 12 4500-13500/
11,000  
tahun mm3
Klorida 103 98-108  
Hemoglobin 6 thn - 12
mEq/L 12,1 11,0-14,5 g/dl  
tahun
Sero – Imunologi -       Hematokrit 6 thn - <12
Infeksi Lain 36 33-45%  
tahun
CRP-Kualitatif +24 Negatif (CRP Semi Sero – Imunologi - Infeksi
Kuantitatif)      
Lain
Negati  
CRP-Kualitatif Negatif
f
Hasil Radiologi (Thorax )
 Jantung ukuran kesan membesar ke kiri CTR > 50%, mengisi < 1/3 ruang retrosternal.
 Aorata dan mediastium superior tidak melebar.
 Trakea ditengah. Hillus kanan dan kiri tidak menebal,
 Tampak infiltrat di lapangan tengah bawah paru kiri dan retrokardiak.
 Tampak kavitas besar dinding tipis dengan air fluid level didalamnya di lapangan tengah
bawah paru kiri.
 hamidiafragma kanan licin kiri suram, sinus kostoffrenikus kanan lanci, kiri tumpul
 tulang – tulang baik
KESAN
- Infiltrat dilapangan tengah bawah paru kiri dan retrokardiak DD/ pneumonia
- Kavasitas besar dinding tipis dengan air fluidlevel didalamnya dilapangan tengah bawah paru. DD / abses paru
efusi pleuri kiri
Waktu penggunaan obat
Aturan rute 25/3/2 26/03/ 27/03/ 28/03/2 29/03/2 30/03/ 31/03/ 1/04/2 2/04/2 3/04/2 4/04/2 5/04/2
no. nama obat
pakai pemberian 2 22 22 2 2 22 22 2 2 2 2 2
1. parastamol infus 3x1 iv x x x x x √ √ √ √ √ √ √
meropenem 600
2. 1x1 iv x x x x x x √ √ √ √ √ √
mg
Levoploxacin
3. 1x1 iv x x x x x x √ √ √ √ √ √
300mg
2x1 ( 5
4. laxadien sirup op x x x x x x x x x √ √ √
ml )
3x1 (5ml
5. Flumucyl sirup op x x x x x x x x x √ √ √
)
2x1 (15
6 Elkana sirup op x x x x x x x x x √ √ √
ml )
3x1 (2,5
7 Ambroxol sirup op x √ √ x x x x x x x x x
ml)
 
8 3x1 iv √ √ √ x x x x x x x x x
Ondanstron 2mg
2x1 ( 2, 5
9 dosivec sirup op x x √ √ √ √ x x x x x x
ml )
10. bactesyn 600mg 3x1 iv √ √ √ √ √ √ x x x x x x
11 cefotaxim600mg 3x1 iv √ √ √ √ √ √ x x x x x x
ventolin nebu
12 ( salbutamol sulfate 3x1 inhalasi x x x x x x √ x x x x x
2,5 mg ) 17
Ketepatan penggunaan obat

No. Nama obat Indikasi menurut literatur Diagnosa pasien Ketepatan Indikasi
Parasetamol digunakan untuk mengobati berbagai
1. Parastamol infus kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, Demam TEPAT
sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.
Infeksi gram positif dan gram negatif, aerobik dan
2. Meropenem inj600 mg Antibiotik TEPAT
anaerobik
Levofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai
3. Levoploxacin inj pneumonia TEPAT
jenis infeksi bakteri..
Konstipasi, bilas usus sebelum dan sesudah operasi,
4. Laxadien sirup Pencahar TEPAT
sebelum pemeriksaan radiologu
suplemen multivitamin dan mineral yang digunakan
5 Elkana syr untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, Suplemen TEPAT
terutama untuk anak-anak pada masa pertumbuhan
Flumucyl  ( N- Terapi hipersekresi mukus kental dan tebal pada
6 Mukolitik TEPAT
Acetylcysteine ) saluran pernapasan
Mual muntah akibat kemotrapi dan radiotrapi,
7 Ondanstron inj Terjadi mual TEPAT
pencegahan mual dan muntah pasca operasi
digunakan untuk mengencerkan dahak pada penderita Mengencerkan batuk
8 Dosivec syp TEPAT
penyakit pernapasan akut dan kronis berdahak
Ampisilin dan sulbaktam adalah obat kombinasi yang
Mengobati eksaserbasi
9 Bactesyn inj digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang TEPAT
bronkitis kronis
disebabkan oleh bakteri.
Infeksi yang di sebabkan oleh patogen yang sensitif
terhadap cefotaxime dalam kondisi infeksi saluran
10 Cefotaxim pneumonia TEPAT
napas bawah, infeksi saluran urogenitalia dan
mengobati berbagai jenis infeksi bakteri lainnnya
Ventolin Nebu mengobati penyakit
Meredakan bronkospasme pada asma dan abstruksi
11 ( Salbutamol sulfate pada saluran TEPAT
saluran napas reveribel lainnya
2,5 mg ) pernapasan
         
18
Ketepatan
dosis

No. Nama Obat Dosis Menurut literatur Dosis Ketepatan dosis


pasien
1. Parastamol infus 10 mg/ kg BB/ kali ( bila ikterik : 5 mg / 300 mg / TEPAT
kgBB/kali) di berikan tiap 4-6 jam. hari
Maksimum 4 dosis sehari
2. Meropenem 600 10-20 mg / KgBB tiap 8 jam 600 mg/ TEPAT
mg hari
3. Levofloxacin 300 250- 500 mg/ hari deberikan 1 kali 300 mg/ TEPAT
sehari secara oral atau iv hari
4. Laxadien sirup Setengah dosis dewasa 1x sehari 1-2 5 ml/ hari TEPAT
sendok makan ( 15-30 ml )
5. Flumucyl  ( N- Anak : 5 ml setara dengan N- 15 ml/ hari TEPAT
Acetylcysteine ) acetylcystein 100 mg, diminum 2-4 x
sehari ; Anak < 2th : 100 mg / hari ;
Anak 2-4 th : 200 mg / hari ; Anak > 4
th : 300 mg / hari
6 Elkana Dewasa dan anak-anak > 6 tahun : 5   TEPAT
ml sekali sehari Anak-anak 1-6 tahun :
2.5 ml - 5 ml sekali sehari
7 Ambroxol syr 1,2 – 1,6 mg/kgBB/hari 2, 5 ml /hari TEPAT
8 Ondanstron 5 mg/m2 segera menjelang terapi atau oral 150 2 mg / Hari TEPAT
mcg/kgBB segera msnjelang terapi ( maksimal
dosis 8 mg ) diulang setiap 4 jam untuk dosis
berikutnya, kemudian dilanjutkan oral untuk berat
badan ≤ 10 kg setiap 4 jam sampai 5 hari

9 Dosivec syp Dewasa dan anak dengan BB > 30 kg: 2 sendok 15 ml / hari TEPAT
takar (10 ml), diminum 2 kali sehari.
Anak dengan BB 20-30 kg: 1 sendok takar (5
ml), diminum 3 kali sehari.
Anak dengan BB 15-19 kg: 1 sendok takar (5
ml), diminum 2 kali sehari.
10 Bactesyn inj 1,5 hingga 3 g setiap 6 jam 600 mg/ hari TEPAT
11 Cefotaxim 100-150 mg /kgBB/Hari dalam 2-4 kali 600 mg /hari TEPAT
pemberian. Pada infeksi berat dapat ditingkatkan
menjadi 200 mg /kgBB/Hari

12 Ventolin Nebu Dewasa dan anak di atas 18 bulan 2,5 mg, 2,5 mg/ hari TEPAT
( Salbutamol sulfate diberikan sampai 4 kali sehari
2,5 mg )
pasien pulang

Keluhan utama : nyeri


Riwayat perjalanan penyakit :
Alergi : tidak ada
Diagnosa masuk : Pnemonia
Diagnosisi utama : Pnemonia
Diagnosis sekunder : -
Obat dibawah pulang pasien :

No. Nama obat Aturan minum Dosis


1. Laxadine sirup PO 2x 1 (5 ml)
2. Alkana sirup PO 1 x 1 ( 5 ml )
3. AzItromicin 150 mg PO 1 x 1 (7Bungkus )
Analisis SOAP

Assesment Plan
Subjektif Objektif  
Terapi Ketepatan
TEPAT -pemantauan
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) memiliki manfaar sebagai kelompok obat perkembanga
Parasetamol infus yang digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan n kesehatan
menurunkan demam. NSAID sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala,
nyeri menstruasi, keseleo, atau nyeri sendi.
pasien
-pemantauan
TEPAT
T: 36,5 oC Meropenem bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga suhu tubuh
Demam HR: 80x/menit Meropenem inj bersifat bakterisidal untuk terapi infeksi berikut yang disebabkan oleh 1 atau -pemantauan
Tinggi, sesak RR: 22x lebih bakteri yang sensitif terhadap meropenem interval batuk
1 minggu /menit pasien
golongan antibiotik kuinolon. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan
disertai batuk N : 88
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. bekerja dengan cara menghambat enzim
berdahak 1  Levofloxacin inj
topoisomerase IV dan DNA gyrase yang diperlukan oleh bakteri untuk
minggu, dan Hasil
memperbanyak diri
muntah 10 laboratorium
kali   TEPAT
  obat pencahar yang menginduksi gerakan peristaltik usus dan melunakkan
Laxadien sirup
feses sehingga membantu melancarkan proses Buang Air Besar (BAB) serta
menghambat penyerapan air berlebih dari feses.
TEPAT
suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada anak-anak. isa
Elkana syr
membantu memperbaiki nafsu makan serta baik untuk perkembangan otak dan
kecerdasan anak
Flumucyl  ( N-Acetylcysteine ) TEPAT
zat aktif N-asetilsisten (NAC) yaitu agen mukolitik yang bekerja dengan memecah serat
asam mukopolisakarida yang membuat dahak lebih encer dan mengurangi kekentalan lendir
pada dinding tenggorokan sehingga mempermudah pengeluaran lendir pada saat batuk
Ondanstron inj TEPAT
Cara kerja obat ini adalah dengan memblokir zat serotonin di dalam tubuh yang
menyebabkan muntah. Ondansetron adalah obat yang tergolong dalam kelas obat bernama
5-HT3 blocker.
Dosivec sirup TEPAT
Cara kerja obat ini adalah dengan mengencerkan dahak yang menumpuk agar lebih mudah
dikeluarkan dari tubuh saat batuk.
Bactesyn inj TEPAT
Kombinasi antibotik beta-laktam dengan inhibitor beta-laktamase. Bekerja menghambat
Penicillin Binding Protein bakteri lalu menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga
bersifat bakterisidal. Bioavailabilitas oral 80%. Eliminasi sebagian besar melalui ginjal. Waktu
paruh eliminasi adalah 1 jam
Cefotaxim TEPAT
antibiotik beta laktam lainnya yaitu dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Efek ini terjadi melalui ikatan antara cefotaxime dengan penicillin binding protein (PBP)
Ventolin Nebu ( Salbutamol sulfate TEPAT
2,5 mg ) Ventolin mengandung zat aktif salbutamol yaitu obat sistem saluran nafas yang ter masuk
agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek, obat ini bekerja dengan cara
merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga
menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi.
 
Pembahasan
Pasien atas nama An. P, jenis kelamin laki-laki, usia 6 tahun 2 bulan, berat badan 15
kg. Masuk rumah sakit RSUD Siti Fatimah Az-zahrah Provinsi Sumatera Selatan pada
tanggal 25 Maret 2022 dengan keluhan Demam Tinggi, sesak 1 minggu disertai batuk
berdahak 1 minggu dan muntah 10 kali
Pada saat pasien mulai dirawat diberikan obat pada tanggal 25 maret 2022 obat
Bactesyn inj, Cefotaxim, Ondanstron, Parastamol infus, Ambroxol syr dan ada obat
yang stop pada tanggal 27 maret 2022 obat ada pengganti obat Parastamol infus,
meropenem, Levoploxacin, Laxadien sirup, Flumucyl  ( N-Acetylcysteine ), Elkana
Dosivec syp, dan Ventolin Nebu ( Salbutamol sulfate 2,5 mg ) dan pada tanggal 30
maret 2022 direncanakan akan dilakukan Tindakan operasi sehingga pasien diberikan
midazolam yang fungsinya untuk mengurangi kecemasan pada pasien sebelum
dilakukan operasi. post operasi diberikan Morfin untuk mengurangi nyeri berat post
operasi, setelah itu diberikan juga obat paracetamol inj yang fungsinya untuk membantu
menurunkan demam dan mengobati rasa sakit dengan intensitas ringan hingga sedang.
Setelah post operasi ditemukan abses paru intracperatif saat penekan paru terjadi
desaturar dengan cairan berwarna kekuningan keluar dari Ett., kemudian pasien juga
diberikan obat meropenem sebagai terapi empiris.
24
Analisis DRP ( Drug Related problem)

Tidak ada DRP pada kasus ini semua obat sudah tepat untuk terapi pengobatan pasien
Kesimpulan

 
Dari masalah yang diangkat, didapatkan kesimpulan dari kasus Pneumonia pada An. 6 tahun yaitu :
• Untuk pemberian obat sirup elkana suplemen diminum pada pagi hari, laxadine untuk pencahar
diminum pagi dan malam dan azithromycin  diminum pagi dan antibiotik di habiskan sehingga dapat
mengobati infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, paru-paru dari
antibiotik azithromycin  selama 7 hari.

• Pasien disarankan untuk rutin minum obat antibiotik, suplemen dan obat pencahar darah sehingga
pasien An. P dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

• Pasien An. P disarankan untuk menjalani terapi- non farmakologi seperti mejalani pola hidup sehat,
dengan melakukan Istirahat, terapi oksigen yang dilembabkan dilakukan untuk menangani hipoksia,
penanganan tambahan meliputi makanan kaya-kalori, asupan cairan yang cukup, dan beristirahat dan
melakukan teknik napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi resiko
atelektasis.
 

26
Daftar pustaka

• Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komunitas, pedoman diagnosis


& penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI, 2003. h.1-6.

• Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komunitas, pedoman diagnosis


& penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI, 2014. h.1-6.

• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar


Indonesia (Riskesdas). 2013.

• Departemen Kesehatan RI, Dirjen P2PL. 2009.Pedoman Pengendalian Penyakit


Infeksi SaluranPernapasan akut. Jakarta

• Godman & Gillman’.2012 The Pharmacological Basis of Therapeutics ed 12.


McGraw-Hill medical

27
THANKS!

28

Anda mungkin juga menyukai