Anda di halaman 1dari 32

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PERTEMUAN KEDUA
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu
di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-
pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap
berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan,
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau
bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa
dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli
yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya
pengertian studi kelayakan bisnis

Penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari


aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan
aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan
hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah
suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan.
Pengertian menurut :

menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang


mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau
usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu bisnis dijalankan.
tujuan utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang
akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka
pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar
potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun
situasi yang tidak mendukung.
Hubungan antara Studi Kelayakan dengan
disiplin Ilmu Lainnya 
• Studi kelayakan dibangun dari disiplin ilmu lainnya. Tanpa
sumbangan ilmu lainnya, Studi kelayakan tidak mungkin ada.
Studi Kelayakan merupakan ilmu terapan, sebagai ilmu terapan
digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan
ekonomi dan Studi Kelayakan dilengkapi dengan berbagai alat
bantu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu lain. Sebagai
contoh misalnya untuk mengetahui apakah produk yang
dihasilkan dapat diterima pasar atau tidak teori dan ilmunya ada
di Manajemen Pemasaran, barang dan jasa yang dihasilkan
apakah sudah diproduksi secara efektif dan efisien bisa dipelajari
di Manajemen Operasi, apakah bisnis yang akan dijalankan
menguntungkan atau tidak Manajemen Keuangan menyediakan
penghitungan proyeksi laba rugi, arus kas dan rasio-rasio
keuangannya.
Aspek-aspek Penilaian dalam Studi Kelayakan Bisnis

• Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat


dilihat dari berbagai aspek. Ukuran kelayakan tiap
proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya,
namun mengacu pada aspek-aspek yang sama. Untuk
melakukan penilaian terhadap aspek-aspek ini, perlu
dibentuk suatu team yang terdiri dari orang-orang
yang berasal dari berbagai bidang keahlian.
Lanjutan.....
• Aspek hukum  untuk meneliti kelengkapan, kesemperunaan
dan keaslian izin-izin dan dokumen-dokumen.
• Aspek pasar dan pemasaran  meneliti besar pasar dan
kemampuan perusahaan menguasainya, serta menilai
strateginya.
• Aspek keuangan  menilai perolehan pendapatan dan biaya
yang dikeluarkan.
• Aspek teknis/operasional  menentukan lokasi, layout gedung
dan uangan serta teknologi yang digunakan.
• Aspek manajemen  meneliti kesiapan SDM yang menjalani
usaha.
• Aspek ekonomi dan social  menilai manfaat usaha terhadap
ekonomi dan social masyarakat.
• Aspek dampak lingkungan  menilai dampak lingkungan yang
dapat ditimbulkan.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

• Menghindari Resiko Kerugian  fungsi dari studi kelayakan


adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak diinginkan
• Memudahkan Perencanaan seperti perencenaan jumlah
dana, kapan proyek akan dilaksanakan, dimana akan
dibangun, siapa yang akan bangun, dan seberapa besar
keuntungan
• Memudahkan Pelaksanaan pekerjaan Dengan adanya
berbagai rencana yang disusun akan memudajkan
pelaksanaan bisnis
• Memudahkan Pengawasan sehingga pelaksanaan usaha
tidak melenceng dari rencana yang telah disusun
• Memudahkan Pengendalian sehingga dapat
mengendalikan pelaksanaan agar tidak berantakan dan
tujuan perusahaan dapat tercapai
Lembaga-Lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan
• Pemilik Usahakarena mereka tidak mau dana yang
mereka tanamkan mengalami kerugian
• Kreditor karena mereka tidak mau sampai
kredit/pinjamannya tidak berjalan secara semestinya
• Pemerintah  untuk dapat meyakinkan mereka apakah
bisnis yang dijalankan memberikan manfaat bagi
perekonomian negara
• Masyarakat Luas  adanya tersediannya lapangan kerja,
dibukanya fasilitas umum, dan terbukanya sebuah
wilayah dari ketertutupan
• Manajemen  sebagai ukuran kinerja yang telah dicapai
perusahaan dan melihat prestasi kerja manajemen yang
menjalankan usaha
Pengertian investasi

• Abas Kartadinata (1993:37) menyatakan, bahwa


“Investasi adalah konversi uang pada saat sekarang
dengan perhitungan untuk memperoleh arus dana atu
penghematan arus dana dimasa yang akan datang”
• Dari pengertian di atas, maka dapatlah dikatakan bahwa
menanamkan dana dalam suatu investasi untuk
memperoleh manfaat yang menguntungkan di masa
yang akan datang
Tujuan investasi

• Berdasarkan Tujuan investasi dapat digolongkan menjadi, dua


yaitu :
• Investasi jangka pendek.
• Investasi Jangka Panjang.

• Investasi jangka pendek tujuannya untuk menghindari terjadnya


kas yang menganggur, sedangkan investasi jangka panjang, yaitu :
• Untuk mengendalikan perusahaan lain, supaya dapat menjamin
bahan atau pasar yang diperlukan.
• Untuk memperoleh bagian laba (deviden)
• Untuk mendapatkan capital gain.
• Untuk menguasai pesaing.
• Untuk membentk dana tertentu
SKEMA STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Tahapan Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Pengambilan Keputusan
Dibatalkan

Rekomendasi

Pelaksanaan Usaha
TAHAP PENEMUAN IDE

• Bila menemukan ide lebih dari satu, maka yang dipilih biasanya
tergantung pada 3 faktor yaitu:

• Ide usaha cocok dengan kata hati


• Mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang
bersifat teknis
• Keyakinan akan usaha untuk menghasilkan
laba.
• Identifikasi kesempatan berusaha, bisa dilakukan dengan
cara:
1. Mempelajari impor
2. Menyelidiki material lokal
3. Mempelajari keterampilan tenaga kerja
4. Melakukan studi industri
5. Menerapkan kemajuan teknologi
6. Mempelajari hubungan antar industri
7. Menilai rencana pembangunan
8. Melakukan pengamatan di tempat lain.
TAHAP PENELITIAN

1. Mengumpulkan data dan informasi


2. Melakukan pengolahan data
3. Analisis data
4. Mengambil keputusan
5. Memberikan rekomendasi
TAHAP EVALUASI

• Evaluasi terhadap :
• Usulan bisnis yang akan didirikan
• Bisnis yang sedang dibangun
• Bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
TAHAP PENYUSUNAN PRIORITAS

• Jika terdapat lebih dari satu usulan bisnis yang dianggap layak, maka
perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling layak
untuk direalisasikan.
TAHAP PERENCANAAN

• Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat


rencana kerja pelaksanaan pembangunan bisnis.
TAHAP PELAKSANAAN

• Setelah semua persiapan selesai, tahap berikutnya adalah


merealisasikan pembangunan bisnis tersebut.
PERTEMUAN KETIGA
STUDI KELAYAKAN USAHA

2. ASPEK
TEKNIS DAN
TEKNOLOGIS
3. ASPEK
PASAR &
PEMASARAN

1. Hukum
/Yuridis
4. ASPEK
FINANCIAL

6. ASPEK
5. ASPEK
7. ASPEK KAJIAN PERSAINGAN/
ORGANISASIONAL
SKB (AMDAL) Sosial Ekonomi
Aspek Pasar

Analysis Jenis Pasar


• Pasar dan jenis pasar (pasar konsumen, industri, reseller) FE = Permintaan
P = Produksi
• Analisis permintaan produk
I = Import
E = Eksport
Pengukuran Permintaan : dC = Selisih
Persediaan
a. Data impor produk yang bersangkutan
b. Data impor, ekspor dan produksi DN
PE = P + (I-E) + dC.
c. Permintaan Industri
Penentuan Pangsa Pasar

Berdasarkan:
 Market space - ekses permintaan dari penawaran
 Market share - bagian pasar yang dikuasai oleh
perusahaan
 Product Life Cyce – Daur hidup product
PENENTUAN TARGET KONSUMEN

Segmenting, Targeting and Positioning


Dasar-dasar segmentasi :
- Geografis : daerah sejuk, panas, pantai dll
- Demografis : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
kepadatan, penghasilan.
- Sosiologis : kel. Budaya, klas sosial, dsb.
- Psikografis : kepribadian, sikap, manfaat produk, dsb
Syarat segmentasi : measurability, accessibility,
substantiability
Targeting :
Ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktur
segmen (profitable), dan sasaran & sumber daya yang
dimiliki.
Alternatif pasar sasaran : undifferentiated marketing
(produk tunggal), differentiated marketing (produk berbeda
untuk pasar berbeda), concentrated marketing (pada
pembeli tertentu).
Positioning
Identifikasi keunggulan kompetitif (differensiasi),:
- Diferensiasi produk, Diferensiasi jasa, Diferensiasi
personel, Diferensiasi citra.
Memilih keunggulan kompetetif:
- Berapa banyak perbedaan dipromosikan
- Perbedaan yang dipromosikan dalam mewujudkan dan
mengkomunikasikan.
STRATEGI MARKETING MIX (4P)

Strategi Produk :
- Logo dan Moto (memiliki arti, menarik, mudah
diingat)
- Menciptakan Merk (mudah diingat, kesan modern,
memiliki arti, dan menarik)
- Kemasan (kualitas, bentuk, warna dan persyaratan
lainnya)
- Label (pembuat, dimana dibuat, cara penggunaan,
masa kadaluarsa, dll)
Strategi Harga
Tujuan : bertahan hidup, laba maksimal, market share, pesaing.
Metoda penetapan harga :
Diskriminasi harga
(menurut pelanggan, bentuk produk, tempat, waktu).
Harga produk baru
(Market skimming pricing, market penetration pricing)
Place (Distribution)
Faktor yang berpengaruh :
 Pasar/pelanggan,
 karakteristik produk,
 pertimbangan pengendalian
Jenis Distribusi :
 Distribusi intensif,
 Distribusi eksklusif,
 Distribusi selektif
Strategi Promosi (promotional mix) :
 Advertensi,
 sales promotion,
 publick relation,
 personal seling.

Anda mungkin juga menyukai