Anda di halaman 1dari 17

Translasi Mata

Uang Asing
KELOMPOK 8:
 NURAFNI RAMADANI
 NUR FADILAH
Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi

• Fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidakpernah stabil
• Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resikosuatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uangdan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan
dariluar negeri.
• Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaandengan operasi yang luas, tidak
dapat menyiapkan laporankeuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun
Subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata uang.
• Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban matauang asing dikatakan
menghadapi resiko mata uang jikasuatu perubahan kurs nilai tukar mata uang
menyebabkanmata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah
Latar Belakang dan Terminologi Translasi

•Translasi tidak sama dengan konversi.


•Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter.
•Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi.
•Tidak ada transaksi terkait yang terjadi.•Nilai ekuivalen
mata uang asing domestik diperoleh dengan mengalikan
saldo dalam mata uang asing dengan kuota kurs langsung.
Permasalahan Translasi

• Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih
sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai
ekuivalennya dalam unit metrik. Namun kurs nilai tukar jarang sekali
stabil.
•Fluktuasi mata uangmeningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang
dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan
dan kerugian mata uang asing.
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan

Kurs rata-rata
Kurs kini (current) Kurs historis (historical)
(avarage)
kurs nilai tukar pada saat suatu rata-rata
kurs nilai tukar pada saat aktiva dalam mata uang sederhana atau tertimbang
tanggal laporan keuangan asingpertama kali diperoleh diau dari kurs nilai tukar kini
ketika suatukewajiban dalam atau kurs nilai tukar
mata uang asing pertama
historis
kaliterjadi.
Pengaruh penggunaan Kurs terhadap Laporan keuangan

1. Penggunaan kurs nilai tukar historis


melindungi laporan keuangan dari keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing

2. Penggunaan kurs kini menimbulkan


terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Perbedaan antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dengan transaksi
Translasi Mata Uang Asing

b. Metode Moneter –
1 Metode Kurs Tunggal Nonmoneter

Metode Kurs Berganda


2 c. Metode Temporal
a. Metode Current –Tidak lancar
Translasi Mata Uang Asing
1. METODE NILAI TUKAR TUNGGAL
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang
asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata–rata nilai tukar saat itu pada tiap periode.

2. METODE NILAI TUKAR GANDA


Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.

Ø METODE CURRENT-NONCURRENT
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang
induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.

Ø METODE MONETER-NONMONETER
Metode ini menggunakan skema aklasifikasi neraca utntuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.

Ø METODE TEMPORAL
Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang
nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.
Keuntungan dan Kerugian
Translasi Mata Uang Asing
1. Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang
asing diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian
penggabungan modal
2. Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan
keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi
penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa
item neraca terkait
3. Penangguhan sebagian : mengakui kerugian
segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui
keuntungan hanya jika terealisasi saja
4. Tidak ada penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

1. Pra-1965
metode current-non current serta
keuntungan dan kerugian transaksi
1965-1975 ditambahkan secara langsung
pengecualian khusus metode terhadap pendapatan
current-non current dimana
persediaan dapat ditranslasikan 1975-1781
dengan kurs historis FASB mengeluarkan FAS No. 8
pada tahun 1975.
1981 – sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial
Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21

1. Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional.


Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:

1. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca. Akun modal ditranslasikan pada kurs
historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
translasi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan kedalam laporan
laba rugi higga operasional luar negri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak
bernilai.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21

2. Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional.

1. Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan
menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan
lancar.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21

3. Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pmbukuanta dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS menggunakan metode kurs saat ini.

Permasalahan Perhitungan
1. Perspektif Laporan
2. Harga Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21

4. Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai


eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga
penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter
yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik jauh dibawah nilai
aslinya.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21

5. TRANSLASI MATA UANG ASING DI BERBAGAI NEGARA

- Inggris : laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level


harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini.
- Amerika Serikat : metode kurs sementara...
- Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi
mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas
pemegang saham.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai